Rabu, 04 Desember 2024

NARASI FIRE POWER DEMO - ANGKASA YUDHA 2024

Para narator sebelum penampilan di AWR Pandanwangi

FIRE POWER DEMO DALAM LATIHAN PUNCAK TNI AU

ANGKASA YUDHA TA. 2024


Personel Narator:

1. Mayor Pnb Dolly J.P. Hutagalung (koordinataro), Lanud Suryadarma

2. Lettu Pnb Gilang Bella (manuver udara), Skadud 7

3. Lettu Pnb Adiesca (manuver udara), Skadud 14

4. Letkol Pas Zaharuddin (manuver darat), Danyonko 467

5. Lettu Pas Edi Riono (manuver darat), Satbravo 90

6. Lettu Pas Arthur Pratama (manuver darat), Yonko 463


1.    PEMBUKAAN

Selamat pagi dan salam sejahtera untuk kita semua!!! Selamat datang Kami ucapkan di Air Weapon Range Pandanwangi.

Pada Hari ini akan dilaksanakan manuver lapangan FIRE POWER DEMO latihan puncak TNI Angkatan Udara ANGKASA YUDHA 2024, dimana latihan ini dilaksanakan dalam rangka meningkatkan kemampuan tempur satuan, guna memproyeksikan penggunaan kekuatan ke daerah operasi yang bersifat taktis maupun strategis. Tahapan latihan Angkasa Yudha dimulai dari fase gladi posko dengan menggunakan doktrin Operasi Udara TNI Angkatan Udara dalam Operasi Gabungan TNI. Setelah pelaksanaan Gladi Posko dilanjutkan dengan manuver lapangan untuk melatihkan keterpaduan kemampuan satuan-satuan udara dalam melaksanakan misi-misi udara guna mencapai tujuan-tujuan strategis maupun operasional. Setelah itu, dilanjutkan Fire Power Demo yang bertujuan untuk mendemonstrasikan pentahapan operasi udara.

TENTARA NASIONAL INDONESIA ANGKATAN UDARA. Sebagai salah satu bagian integral dari TNI yang melaksanakan tugas matra udara di bidang pertahanan, hukum dan menjaga wilayah udara yurisdiksi nasional sesuai dengan hukum nasional dan hukum internasional yang telah diratifikasi, melaksanakan pembangunan dan pengembangan kekuatan matra udara  serta melaksanakan pemberdayaan wilayah pertahanan udara. Disamping itu, TNI Angkatan Udara bekerjasama dengan Matra Darat, Laut, dan Kepolisian, serta komponen sipil lainnya dalam menjaga pertahanan dan keamanan Republik Indonesia. 

Hadirin yang kami hormati, mari kita saksikan bersama, jalannya Operasi Udara dalam Latihan ANGKASA YUDHA 2024 “INTELLIGENT FORCE, DOMINATE ALL”!!

Senin, 09 September 2024

LATIHAN GABUNGAN BERSAMA SUPER GARUDA SHIELD 2024

 

Personel Satgas SGS24-TOC

By Maj “Dompak” Hutagalung


Super Garuda Shield 2024 (SGS24) merupakan latihan gabungan bersama (latgabma) yang melibatkan unsur darat, laut dan udara dari negara-negara sahabat yang berpartisipasi. Latgabma SGS24 diawali dengan tahap persiapan pada tanggal 3 s.d. 24 Agustus, dan tahap pelaksanaan 26 Agustus s.d. 6 September 2024. Khusus kegiatan manuver lapangan diikuti oleh Indonesia dengan US-Indopacom sebagai pasukan inti, dan ditambah dengan negara-negara sahabat yang terlibat yaitu: Canada, Australia, UK, Jepang, dan Singapura. Disamping itu, ada juga negara-negara yang diundang sebagai observer seperti: India, Korea Selatan, Thailand, Belanda, Prancis, German, dan lain sebagainya. Latihan militer yang melibatkan tidak kurang dari 4732 personel TNI, dilaksanakan dibeberapa tempat yaitu: Baturaja-Lampung; Lanudal Juanda, Armada dua-Surabaya; PLP5 Marinir, Dodiklatpur-Situbondo, Camp 515, bandara Belimbingsari-Banyuwangi. Bagaimanakah kisah selengkapnya latihan SGS24 dari sudut pandang seorang perwira penghubung matra udara di satgas Tactical Operation Center (TOC)?

 

Minggu, 08 September 2024

NARASI CALFEX SGS2024

Take a photo after show time


Capt Gene Maslink – Narator US Army

Lettu Pnb Marshal “Frogman” Tobing – Narator TNI AU

Letda Arm Charles – Narator TNI AD

Mayor Pnb “Dompak” Hutagalung – TNI AU (Asisten)

 

Assalamualaikum wr wb, Syalom, Om Swasti Astu, selamat pagi dan salam sejahtera untuk kita semua.

Good morning Ladies and Gentlemen.

My name is CAPT Gene Maslink; I am the Garuda Shield Task Force US Battle Captain, and I’m joined by my partner, 

Saya Lettu Pnb Frendy D.  “Frogman” Marshal Tobing, Penerbang Skadron Udara 4 dari TNI AU 

dan Saya Letda Arm Charles, dari Batalion Armed 10

and today, we will be your narrators for 

Super Garuda Shield 2024 Joint-Multinational Combined Arms Live Fire Exercise. 

 

NARASI JOINT STRIKE SGS2024, 31 AGUSTUS 2024

 

Lettu Pnb Marshell "Frogman - Narator TNI AU

Maj Gibs - Narator US Army 

Mayor Pnb "Dompak" Hutagalung (Koordinator)


KAMI UCAPKAN SELAMAT DATANG KEPADA PANGLIMA TNI BESERTA ROMBONGAN, KOMANDAN US INDOPACOM, DISTINGUISH VISITOR DARI NEGARA-NEGARA SAHABAT, DAN PARA HADIRIN YANG BERBAHAGIA.(DI T-12 PUSLATPUR MARINIR) DALAM RANGKA LATIHAN BERSAMA DENGAN SKALA YANG CUKUP BESAR, UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MILITER DAN KERJA SAMA INTERNASIONAL, DENGAN BANGGA MEMPERSEMBAHKAN “JOINT STRIKE - SUPER GARUDA SHIELD 2024”

PLEASE WELCOME THE COMMANDER OF INDONESIAN NATIONAL ARMED FORCES ALONG WITH HIS DELEGATION, THE COMMANDER OF US INDOPACOM, DISTINGUISHED GUESTS FROM FRIENDLY COUNTRIES, AND ALL THE HONORED GUESTS. WE PROUDLY PRESENT "JOINT STRIKE - SUPER GARUDA SHIELD 2024."

 

Senin, 05 Agustus 2024

UPAYA MENCAPAI “ZERO ACCIDENT” DI SKADRON UDARA 7 DALAM RANGKA MEMPERTAHANKAN KESIAPAN OPERASIONAL PADA MASA LIMA TAHUN MENDATANG

 

Mayor Pnb Dolly "Dompak" Hutagalung

PENDAHULUAN

 1.         Pangkalan TNI AU Suryadarma sebagai salah satu pangkalan operasional dalam jajaran Komando Operasi TNI AU I mempunyai tugas menyiapkan dan melaksanakan pengoperasian seluruh satuan dalam jajarannya serta pemberdayaan wilayah pertahanan dirgantara. Skadron Udara 7 adalah satuan pelaksana operasional di bawah Wing 8 Lanud Suryadarma yang bertugas menyiapkan dan mengoperasikan pesawat Helikopter latih angkut ringan untuk operasi dukungan udara dan sekolah pendidikan helikopter. Pada tahun 2001 Skadron Udara 7 mendapatkan penambahan kekuatan berupa pesawat EC 120B Colibri sebagai pesawat latih lanjut helikopter.

 2.         Skadron Udara 7 dalam melaksanakan tugasnya masih ditemui beberapa hambatan dalam pelaksanaan operasi sehari-hari yaitu dengan banyaknya terjadi pelanggaran terhadap kaidah Lambangja, sehingga terjadi beberapa hal yang tidak diinginkan baik accident maupun incident. Kondisi ini dapat menimbulkan ”Unsafe Condition dan Unsafe Action”, sehingga menimbulkan turunnya kesiapan operasional Skadron Udara 7.

 3.         Untuk mengatasi hambatan-hambatan tersebut di atas, maka diperlukan upaya-upaya peningkatan peran seluruh komponen di Skadron Udara 7 yaitu dalam bidang personel melaksanakan pembinaan personel dan peningkatan kualitas pendidikan, dalam bidang sarana dan prasarana mengajukan pengadaan sesuai dengan kebutuhan dan bidang piranti lunak merevisi prosedure yang ada sesuai dengan terbaru. Dengan adanya upaya-upaya tersebut diatas diharapkan dapat tercapainya ”zero accident” di Skadron Udara 7 dalam rangka mempertahankan kesiapan operasional pada masa lima tahun mendatang.

OPTIMALISASI KINERJA SKADRON PENDIDIKAN 105 KODIKLATAU DALAM RANGKA MENDUKUNG TUGAS PENDIDIKAN SEKOLAH PENERBANGROTARY WING PADA MASA 5 TAHUN MENDATANG

Calon siswa Seskoau A-60 TA. 2023

Mayor Pnb Dolly "Dompak" Hutagalung 

PENDAHULUAN

1.         Komando Pembinaan Doktrin Pendidikan dan Latihan Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara  yang bertugas menyelenggarakan pendidikan pertama, pembentukan, pengembangan, spesialisasi, peralihan dan pendidikan lain guna meningkatkan mutu personel TNI Angkatan Udara, dan Skadron Pendidikan 105 merupakan satuan yang berada di bawah Kodiklatau. Skadik 105 adalah unsur pelaksana pendidikan di bawah jajaran Wing Pendidikan 100/Terbang lanud Adi Sutjipto, dan berkedudukan langsung di bawah Danwingdik 100. Skadik 105 memiliki tugas pokok melaksanakan pendidikan sekolah penerbang tingkat lanjut rotary wing dan sekolah instruktur penerbang rotary wing. Skadik 105 baru saja diresmikan pada tanggal 1 September 2022 oleh Kepala Staf Angkatan Udara.

2.         Sebagai satuan yang barus saja dibentuk, maka ada beberapa permasalahan yang dihadapi oleh Skadik 105. Permasalah yang dimulai dari jumlah personel yang terbatas, alutsista yang minim, dan sarana prasarana yang kurang memadai. Keseluruhan hal tersebut berpotensi menyebabkan Skadik 105 tidak optimal dalam melaksanakan tugas pokoknya.

3.         Penambahan jumlah personel dan alutsista,serta  perbaikan sarana prasarana menjadi prioritas utama bagi Skadik 105. Oleh karena itu, Skadik 105 membutuhkan terobosan baik dari internal maupun eksternal. Disamping pengingkatan kinerja dari seluruh personel Skadik 105, dukungan dari komando atas yaitu lanud Adi Sutjipto, Kodiklatau, dan Mabesau sangat lah diperlukan dalam rangka mendukung optimlasisi kinierja Skadik 105.

Minggu, 09 Juni 2024

SEJARAH S.D. MASA DEPAN SKADRON PENDIDIKAN 105 WINGDIK 100/TERBANG

Lambang & Semboyan Skadik 105

 Mayor Pnb Dolly "Dompak" Hutagalung

         TNI AU harus menjadi angkatan udara yang disegani di kawasan. Demikianlah visi dari Kepala Staf Angkatan Udara (Kasau) saat artikel ini mulai ditulis, Marsekal TNI Fadjar Praseyto. Cukup singkat namun bermakna dalam, yang diantaranya membutuhkan TNI AU yang profesional dan solid, serta mampu bersinergi dengan lingkungan sekitarnya baik nasional bahkan internasional. Penerbang merupakan etalase terdepan dari TNI AU dalam hal personel, yang dituntut bekerja dengan profesional terutama dalam mengawaki pesawat-pesawat yang dimiliki oleh TNI AU. Dan memupuk mental profesional ini sudah dimulai semenjak dari awal berkarir sebagai seorang penerbang, yaitu pada saat melaksanakan pendidikan Sekolah Penerbang (sekbang) TNI AU. Disamping itu, TNI AU juga harus memiliki organisasi yang solid yang mampu beradaptasi dan menjawab tantangan perkembangan jaman. Setiap satuan di TNI AU harus mampu bersinergi dengan satuan lainnya, serta fokus dengan tugas utamanya.

Rabu, 22 Mei 2024

POSITION PAPER ON JOINT TASK FORCE-NIGERIA (JTF-N) RESOURCE ANALYSIS

Maj Dolly Hutagalung/ACSC AY24/Flight 13/JC-601E 

1.  Purpose: Identify troop-to-task resource needs required to accomplish JTF-N’s essential and specific tasks. The planning cell during the mission analysis phase determined one line of operation (LOO): defeat VEOs, and two lines of effort (LOE): the NAF-led internal security, and influence and support Nigeria's stability. JTF-N needs to allocate sufficient resources in the form of the most appropriate Force Package (FP) to complete the tasks. 

a.  The primary issues in Nigeria are the presence of aggressive violent extremist organizations (VEOs) and natural disasters in the region, both of which significantly raise the internally displaced persons (IDPs) and promote instability in the Government of Nigeria (GoN). Natural disasters are more difficult to foresee than VEO activities, hence VEO elimination is a top priority objective for JTF-N together with GoN. 

b.   This paper focuses on justifying FP 1's competence to complete tasks following LOO and LOEs, identifying capability gaps, and making recommendations for strengthening overall JTF-N planning.

 

Selasa, 21 Mei 2024

GENERAL SYLLABUS of ACSC ACADEMIC YEAR 2024

Air Education & Training Center (AETC)

 Maj. Dolly J.P. Hutagalung - IDAF 


1.   Joint Air Operation Planning (8 hari)

a.   Course Evaluations:

1) Daily Quiz

2) Final Quiz

3) Essay JAOP

4)   Class Exercise and Contribution

b. Course Daily:

1) Day 1: Joint Basics and Operational Design

2) Day 2: Integrated Deterrence, COG Analysis, and Command Relationships

3) Day 3: Operational Design, JPPA, Air Intelligence, and Space and Cyber Capabilities

4) Day 4: Risk, Mission Statement, JPPA, JADO, Combat Support, and TAGS

5) Day 5: JPPA, Joint Air Power, Road to War, Exercise Introduction,

and Air and Missile Defense Design

6) Day 6: JO Exercise Day 1

7) Day 7: JO Exercise Day 2

8) Day 8: JO Exercise Day 3

             

Senin, 26 Februari 2024

CARA KLAIM ASURANSI MOBIL DI AS


 Maj Dolly “Dompak” Hutagalung

Amerikat Serikat (AS), negara maju yang terkenal dengan kewajiban asuransi hampir di seluruh sendi-sendi kehidupan masyarakat nya. Khusus bagi warga negara asing seperti saya, minimal harus memiliki asuransi kesehatan untuk keluarga dan asuransi mobil. Qadar Allah, saya dan keluarga mengalami kecelakaan lalu lintas pada saat pulang jalan-jalan dari Hunstville-AL, saat itu kondisi cuaca dingin dan bersalju sehingga jalanan menjadi membeku dan lincin. Pada saat itu, terjadi kecelakaan beruntun jauh di ujung jalan (interstate 65-S) yang akan saya lewati, saya pun mencoba mengurangi kecepatan secara perlahan namun ternyata tidak cukup jaraknya hingga bemper depan mobil saya tetap mengenai bemper belakang mobil yang berada di depan.  Syukur alhamdulillah hanya terjadi kecelakaan ringan dan tidak ada korban luka maupun jiwa. Di sini saya akan berbagi pengalaman tata cara klaim asuransi mobil di AS sesuai dengan pengalaman saya, yaitu:

Sabtu, 10 Februari 2024

COMMANDER'S CALL

 Maj Dolly Hutagalung/Flight 13 ACSC AY24/LC-602




Slide-1

Good morning, L&G. On this beautiful day, allow me to deliver my commander’s call during my next command in 105 Training SQ. I am Maj Dolly Hutagalung, and my callsign is Dompak.

 

CW-900

 Kresna Hendra Wibawa/Flight 17 ACSC AY24


TALKING PAPER

ON

EMERGING TECHNOLOGY AND THE THREAT TO THE UNITED STATES


-   PURPOSE: Establishing consensus on the implication of emergent technology threats for the homeland defense mission of NORTHCOM/NORAD and the ability of TRANSCOM to project and maintain combat power from the CONUS.

-   DISCUSSION: The rapid advancement of technologies presents the unsettling possibility that adversaries could exploit these innovations to gain strategic advantages, posing novel and asymmetric threats to national security.

     --    Emerging technologies that potentially pose a threat to the United States:

           ---    Directed Energy (DE) Weapons, which can transmit electromagnetic energy to incapacitate, damage, disable, or destroy equipment, facilities, and personnel, have been developed by China since 1980 and have been used to interfere with U.S. freedom of navigation and may interfere with GPS satellites.[1]

           ---    Hypersonic Weapons that can reach at least five times the speed of sound in their two categories, hypersonic glide vehicles and hypersonic cruise missiles, have been developed extensively by countries competing with the United States and can reach the mainland.[2]

           ---    China’s researchers have developed a quantum radar system using Quantum Sensing technology, which can correctly and sensitively collect and measure at the atomic level, thus enabling precise detection of United States’ stealth aircraft and submarines.[3]

     --    The United States National Defense Strategy highlights homeland defense as its priority.[4]

           ---    USNORTHCOM and USTRANSCOM are closely collaborating with the DoD to safeguard the homeland and maintain the capacity to deploy military force from the CONUS.

           ---    Ensure the sustainability of the facilities and capabilities the United States and allied states own to cope with potential threats.

CW-900

Maj Dolly Hutagalung/Flight 13 ACSC AY24

 

TALKING PAPER 

ON 

THE THREAT OF EMERGING TECHNOLOGY

 

PURPOSE: Strengthening NORTHCOM/NORAD capabilities to engage with emerging technological challenges and improving the capacity of TRANSCOM to project and sustain combat power from the CONUS 

DISCUSSION: Potential threats from directed energy (DE) weapons and quantum technology to NORTHCOM/NORAD and the limited ability of TRANSCOM to support the U.S. power from the CONUS

 

-     DE weapons: High-energy laser (HEL) weapons used for short-range air defense, counter-unmanned aircraft systems, and counter-rocket, artillery, and mortar missions. High-powered microwave (HPM) weapons could provide a non-kinetic means of disabling electronics and communications systems[i]

 

--    China develops a 30-kilowatt road mobile DE system, LW-30, and an airborne DE weapon pod for engaging UAV and precision-guided weapons[ii]

 

-     Quantum technology could hold significant implications for the future of military sensing, encryption, and communications[iii]

 

--    Quantum technology can be used in kinetic and non-kinetic ways, both offensively and defensively

 

--    China is a world leader in quantum technology. China has launched the world’s first quantum satellite[iv]

 

-     Improve TRANSCOM's capacity to support NORTHCOM/NORAD combat power to engage emerging technology weapons from the CONUS

 

--   TRANSCOM requires DoD support to maintain adequate combat readiness to execute global mobility missions, including assisting NORTHCOM/NORAD’s mission

 

--    Optimize U.S. Allies and regional partners' capability who can work together to improve TRANSCOM performance to project power

Jumat, 26 Januari 2024

Safeguarding Indonesia’s National Security: A Comprehensive Strategy Amidst Rising Challenges from China

 Major Kresna Hendra Wibawa/Flight 17/NS-601E Final Essay/12 December 2023

    

            To form a government of the state of Indonesia which shall protect all the people of Indonesia and all the independence and the land that has been struggled for, and to improve public welfare., participate toward establishing a world order based on freedom, perpetual peace, and social justice.” The Preamble of Indonesia’s Constitution clearly states the objectives and the statutes of the Government and State of Indonesia.[i] The Indonesian government's primary goal is to prioritize Indonesia's sovereignty and prosperity while actively engaging in promoting global peace. The founder of the Indonesian nation formulated noble aspirations, but their realization is not as straightforward as inscribing them on paper; instead, it is fraught with numerous challenges and obstacles since Indonesia is and continues to stand alongside other nations whose ideals and interests are to glorify their peoples. Presently, one of the nations whose behavior is beginning to resemble aggression is China, which is expanding in every sector and poses a potential threat to the nation’s ideals. Consequently, to safeguard Indonesia’s national security, a well-defined strategy is required to counter China’s threats via diplomacy, information, military, and economics and consider cross-theater risk.

Rabu, 10 Januari 2024

Tension Between China and The U.S. in Southeast Asia: How Indonesia Reacted?

 Major Dolly J. P. Hutagalung/ACSC, Flight 13/NS-601/December 12th, 2023


As a famous African proverb says, “When the elephants fight, the grass gets trampled.” Smaller and surrounding countries become victims in international relations when considerable powers compete. This is the potential result when a nation of China's magnitude emerges as a great power in the Pacific region. Xi Jinping declared that China would be a "fully developed nation," a "global leader in innovation," and "a global leader in comprehensive national power and international influence" by the middle of the century.[i] These objectives all hinge on the availability of energy sources, particularly oil. Most of China's oil is imported and is mainly delivered through the Malacca Strait and into the South China Sea (SCS). More importantly, the SCS has a lot of untapped oil that China could use for over a decade.[ii] Nevertheless, China's desire to secure its national interests in the SCS often conflicts with the interests of regional countries, particularly regarding freedom of navigation and maintaining global stability. China must establish dominance in the SCS to face these challenges by becoming a significant regional power.

Senin, 08 Januari 2024

Long-Range Bomber for the U.S. Air Force Future War: Do We Need More?

 Major Dolly J. P. Hutagalung/Flight 13/AO-902 Final Essay/December 12th, 2023


Bomber aircraft have been an icon of U.S. air power since the Second World War. Throughout its evolution, military strategists attempted to use air power to play a more prominent role, not merely as a support. Ultimately, its capacity for strategic bombardment operations distinguished it from the other forces and established an independent air force.

            Even former British prime minister Stanley Baldwin once said, “The bomber will always get through.”[i] Unfortunately, the notion has lost relevance in light of the protracted history of military engagements involving the U.S. and its allies and the anticipated complexities of forthcoming conflicts. Contrarily, this is no longer the case according to Air Force Secretary Frank Kendal, who intends to acquire 100 B-21s to meet emergent challenges and believes that the function of bombers in the Air Force will become more significant.[ii] Therefore, the ratio of fighters to bombers should remain constant despite the critical nature of bomber requirements, as their procurement should not compromise budgetary resources allocated for the development of future conflicts, including limited wars, the execution of joint operations, or the attainment of political objectives.

Selasa, 02 Januari 2024

APAKAH YANG MEMBUAT PENDIDIKAN ACSC-AIR UNIVERSITY ISTIMEWA?

 


Mayor Pnb "Dompak" Hutagalung


        "Di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung." Siapa yang tidak mengenal peribahasa ini. Karena ini lah yang harus dipegang oleh seseorang yang mengunjungi daerah atau komunitas baru, segera pelajari aturan dan kebiasaan yang berlaku disana. Bahkan bagi anggota militer, ada isitilah "2 x 24 jam waktu orientasi," segera analisa dan kuasi medan untuk melaksanakan pegugasan selanjutnya. Apabila hal ini kita coba tarik jauh ke negara super power seperti Amerika, khususnya pada dimensi pendidikan  militer tingkat lanjut yang diterapkan disana. Mereka menyebutnya dengan isitlah Prefessional Military Education (PME), yang salah satunya dilaksanakan oleh lembaga pendidikan Air University milik U.S. Air Force (USAF) yang berlokasi di Maxwell Air Force Base, Montgomery-Alabama. 

        Tujuan utama lembaga pendidikan seperti Air University bagi militer U.S. agar menjadi tentara yang profesional dengan memiliki wawasan yang luas tentang kepemimpinan dan dunia internasional, serta pemahaman yang mendalam terhadap dunia militer khususnya operasi militer dan kampanye militer. Tidak bisa dimungkiri, kualitas dari program pendidikan ini lah yang menyebabkan U.S. menjadi kekuatan militer terbesar dan terbaik di dunia sampai dengan saat ini (paling tidak itu yang terlihat). Pada kesempatan kali ini, kita akan membahas khusus mengenai program pendidikan Air Command and Staff College (ACSC) dari kacamata seorang siswa internasional/International Officer (IO). Secara garis besar, metode pendidikan ACSC memiliki jam pelajaran kelas yang sedikit, namun mengharuskan siswa mengalokasikan jam membaca yang banyak setiap harinya. Why? mari kita kupas bersama.