Rabu, 04 Desember 2024

NARASI FIRE POWER DEMO - ANGKASA YUDHA 2024

Para narator sebelum penampilan di AWR Pandanwangi

FIRE POWER DEMO DALAM LATIHAN PUNCAK TNI AU

ANGKASA YUDHA TA. 2024


Personel Narator:

1. Mayor Pnb Dolly J.P. Hutagalung (koordinataro), Lanud Suryadarma

2. Lettu Pnb Gilang Bella (manuver udara), Skadud 7

3. Lettu Pnb Adiesca (manuver udara), Skadud 14

4. Letkol Pas Zaharuddin (manuver darat), Danyonko 467

5. Lettu Pas Edi Riono (manuver darat), Satbravo 90

6. Lettu Pas Arthur Pratama (manuver darat), Yonko 463


1.    PEMBUKAAN

Selamat pagi dan salam sejahtera untuk kita semua!!! Selamat datang Kami ucapkan di Air Weapon Range Pandanwangi.

Pada Hari ini akan dilaksanakan manuver lapangan FIRE POWER DEMO latihan puncak TNI Angkatan Udara ANGKASA YUDHA 2024, dimana latihan ini dilaksanakan dalam rangka meningkatkan kemampuan tempur satuan, guna memproyeksikan penggunaan kekuatan ke daerah operasi yang bersifat taktis maupun strategis. Tahapan latihan Angkasa Yudha dimulai dari fase gladi posko dengan menggunakan doktrin Operasi Udara TNI Angkatan Udara dalam Operasi Gabungan TNI. Setelah pelaksanaan Gladi Posko dilanjutkan dengan manuver lapangan untuk melatihkan keterpaduan kemampuan satuan-satuan udara dalam melaksanakan misi-misi udara guna mencapai tujuan-tujuan strategis maupun operasional. Setelah itu, dilanjutkan Fire Power Demo yang bertujuan untuk mendemonstrasikan pentahapan operasi udara.

TENTARA NASIONAL INDONESIA ANGKATAN UDARA. Sebagai salah satu bagian integral dari TNI yang melaksanakan tugas matra udara di bidang pertahanan, hukum dan menjaga wilayah udara yurisdiksi nasional sesuai dengan hukum nasional dan hukum internasional yang telah diratifikasi, melaksanakan pembangunan dan pengembangan kekuatan matra udara  serta melaksanakan pemberdayaan wilayah pertahanan udara. Disamping itu, TNI Angkatan Udara bekerjasama dengan Matra Darat, Laut, dan Kepolisian, serta komponen sipil lainnya dalam menjaga pertahanan dan keamanan Republik Indonesia. 

Hadirin yang kami hormati, mari kita saksikan bersama, jalannya Operasi Udara dalam Latihan ANGKASA YUDHA 2024 “INTELLIGENT FORCE, DOMINATE ALL”!!


Narator dan MC bersiap membuka acara FPD


2.      OUIPP

(OPERASI UDARA PENGAMATAN DAN PENGINTAIAN)

Hadirin yang berbahagia.         Disimulasikan telah terjadi konflik perebutan wilayah di daerah perbatasan Indonesia, dimana Negara Musuh menciptakan ancaman bersenjata yang memiliki potensi mengganggu kedaulatan NKRI, Tentunya hal tersebut merupakan pelanggaran hukum yurisdiksi nasional di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia baik di darat, laut maupun udara. Berdasarkan hal tersebut Presiden Republik Indonesia dengan tegas memerintahkan Panglima TNI untuk menumpas ancaman ini, dengan segera membentuk Komando Gabungan TNI.

TNI Angkatan Udara merupakan bagian dari Kogab TNI yang berperan penting sebagai Komando Tugas Udara Gabungan, melaksanakan Kampanye Udara Berupa serangkaian Operasi Udara yang akan kita saksikan pada hari ini.

Hadirin yang kami hormati, terbang pada ketinggian 15.000 kaki diatas permukaan laut, Boeing 737-200 dari Skadron Udara 5, dengan callsign “CAMAR” tengah melaksanakan Operasi Intelijen, yaitu melaksanakan Operasi Pengintaian Udara. Operasi Intelijen kali ini merupakan segala usaha kegiatan, dan tindakan yang terencana dan terarah secara terbuka maupun tertutup guna mendapatkan bahan keterangan, menciptakan atau mematangkan suatu situasi/keadaan yang dihendaki untuk melawan dan menggagalkan penyelenggaraan operasi intelijen musuh.

Bentuk operasi udara dalam operasi intelijen saat ini adalah Operasi Udara Intelijen Pengamatan dan Pengintaian (OUIPP) yang dilakukan untuk memperoleh berbagai informasi yang dibutuhkan dalam pelaksanaan operasi udara dan operasi lainnya. Informasi yang diperoleh akan dikumpulkan, diproses, diintegrasikan, dianalisis, dievaluasi dan diinterpretasikan menjadi produk intelijen untuk bahan pertimbangan

pelaksanaan operasi dan pengambilan keputusan pimpinan. Sasaran nya diarahkan pada objek vital dan objek strategis musuh/lawan.

3.    UCAV CH 4 (PHOENIX)

Hadirin Yang kami hormati, berdasarkan informasi intelejen yang telah diperoleh, diketahui sebuah target yang di-identifikasi sebagai aset berharga milik musuh, untuk melaksanakan pengintaian dan penghancuran secara efektif, diterbangkan Pesawat Tanpa Awak CH-4 Skadron Udara 52 dengan callsign “Phoenix” yang akan melaksanakan pengeboman menggunakan FT-9 Precission Guide Bombing atau Bom Berpemandu Presisi dengan sasaran pos tinjau depan milik musuh yang pada hari ini disimulasikan dengan target berwarna biru.

Drone CH-4 ini dirancang khusus untuk berbagai misi pengintaian di darat maupun laut. Drone ini bisa menembakan senjata dari jarak ketinggian hingga 5.000 meter. Hal ini tentu bisa membuatnya melakukan serangan dari posisi dengan tampilan area yang luas.

Bersiap untuk melaksanakan pengeboman, locking target, bomb release dan sasaran berhasil di hancurkan !!!

Selain itu, CH-4 juga dilengkapi stasiun kontrol modern dengan dua orang awak untuk menerbangkan drone dari jarak jauh dengan ketentuan untuk jalur penglihatan dan komunikasi satelit. Lebih lanjut, CH-4 UCAV ini memiliki badan pesawat yang ramping dan berisikan optik fit, avionik set, bahan bakar, serta mesin. Pada bagian dagu pesawat menampung kit sensor dengan kemampuan Infra-red dan pengintai laser.

Setelah Target dihancurkan, Phoenix Melaksanakan pengintaian udara taktis pada sasaran terpilih di mandala operasi dimana hal tersebut merupakan bagian dari Tactical ISR ( Tactical Intelegence Surveillance and Reconnaissance), untuk memberikan data ISR / visual secara real-time kepada pusat operasi udara sebagai salah satu sumber SA atau "situation awareness" di mandala operasi.

Dengan mengikuti perkembangan teknologi militer perang khususnya alutsista Angkatan Udara, Tentunya mampu menjadikan TNI AU sebagai Angkatan perang yang AMPUH (ADAPTIF, MODERN, PROFESIONAL, UNGGUL DAN HUMANIS).

4.    OMU (JUN  INFILTRASI )

Hadirin Yang Berbahagia, Berdasarkan data dan informasi yang diperoleh terkait dengan keberadaan kekuatan musuh dimedan operasi, maka Pangkogasudgab memerintahkan pelaksanaan Operasi Infiltrasi oleh Satuan Bravo 90 Kopasgat dengan metode penerjunan High Altitude High Opening atau yang disimulasikan terjun dari ketinggian 22.000 Ft menggunakan pesawat CN-295 dalam rangka sabotase Integrated Air Defense System musuh digaris depan.

Demonstrasi penerjunan yang akan kita saksikan, merupakan bagian dari Operasi Mobilitas Udara  Dimana Operasi Tersebut Bertujuan Untuk Memindahkan Personel Atau Materiil Dengan Cara Didaratkan Maupun Diterjunkan.

Telah diberangkatkan 1 pesawat CN 295 Skadron Udara 2, Dengan Callsign “KALONG” yang bersiap melintas untuk melaksanakan misi penerjunan yang pertama pada hari ini. 

Hadirin yang berbahagia bersiap melintas dari KIRI podium untuk melaksanakan penerjunan, pintu ramp door telah terbuka, tepat berada di atas Dropping zone.... GO...GO...GO...! Pasukan diterjunkan !

Transisi Terjun ke Manuver Darat:

Hadirin yang berbahagia,    Perlu diketahui bahwa penerjunan infiltrasi ini merupakan babak awal dari Operasi Udara Khusus yang akan dilaksanakan oleh prajurit handal dari Komando Pasukan Gerak Cepat.  Infiltrasi ini dilaksanakan jauh-jauh hari sebelum pelaksanaan operasi puncak dengan tujuan kerahasiaan dan juga mengumpulkan data intelijen aktual tentang cuaca, medan dan musuh di wilayah lawan.

Hadirin yang terhormat, perlu diketahui bahwa pada penerjunan ini, 10 personel dari Tim Intel Satuan Bravo 90 Kopasgat melaksanakan infiltrasi Free Fall dengan menggunakan perlengkapan Wingsut. Komando Pasukan Gerak Cepat merupakan operator pertama dan satu-satunya pengguna Wingsut secara militer dalam infiltrasi udara di jajaran Tentara Nasional Indonesia.

Perlengkapan Wingsut ini merupakan pakaian terjun yang didesain secara khusus agar sebelum payung mengembang, peterjun dapat melayang lebih lama di udara dan dapat menempuh jarak sasaran yang cukup jauh menuju ke garis pertahanan musuh. Komando Pasukan Gerak Cepat telah melatih prajuritnya yang berkemampuan Free Fall untuk melaksanakan penerjunan dengan menggunakan perlengkapan Wingsut.  Kemampuan yang dimiliki oleh perlengkapan ini antara lain :

1. Mampu melaksanakan infiltrasi dengan jarak yang jauh antara titik terjun dan titik pendaratan

2. Dapat bermanuver dengan gesit dan lincah di udara.

3. Memiliki tingkat kerahasiaan yang tinggi saat melaksanakan infiltrasi.

4. Tingkat presisi yang tinggi dikarenakan Wingsut dapat diarahkan menuju ke titik pendaratan dengan lebih akurat.

5. Serta Efisiensi dalam infiltrasi, dengan memungkinkan penggunaan parasut berdimensi kecil dibandingkan dengan parasut dimensi besar yang digunakan pada penerjunan Free Fall Militer pada umumnya.

10 peterjun Tim Intel Satuan Bravo 90 Kopasgat yang telah dilengkapi dengan Wingsut Intrudair Barracuda 4 memiliki kemampuan lebih unggul daripada peterjun Free Fall pada umumnya. Wingsut ini memberikan kemampuan dan keleluasaan bagi para peterjun untuk melaksanakan gleding lebih jauh dari exit point sampai dengan jarak 3.2 Nautical Mile atau 6 kilometer per ketinggian 5000 feet. Adapun persyaratan untuk menggunakan Wingsut ini antara lain telah melaksanakan penerjunan Free Fall minimal 200 kali, telah memiliki lisensi instruktrur Free Fall atau ITBT dan telah memiliki lisensi sebagai peterjun Wingsut.

Tim Infiltrasi Udara Kopasgat ini juga dilengkapi dengan menggunakan Parasut High Altitude Oxygen System atau Sistem Oksigen Parasut pada Ketinggian Yang Tinggi dan alat navigasi Android Tactical Assault Kit serta sistem GPS terbaru.

Parasut Mengembang:

Hadirin yang berbahagia....., Tampak satu per satu peterjun telah membuka parasutnya.

Kita saksikan bersama 10 personel Tim Intel Satuan Bravo 90 Kopasgat telah mengembang dengan sempurna melayang di udara serta melaksanakan infiltrasi ke koordinat yang telah ditentukan. Keahlian yang mumpuni serta disiplin pencabutan parasut, menjadi kunci keberhasilan dan kesuksesan operasi ini.

Terpaan angin atas yang saat ini mencapai 15 knot, tentunya menjadi tantangan tersendiri bagi para peterjun untuk bermanuver dan mengarahkan parasutnya menuju area pendaratan atau Dropping Zone.

Kontak pandang antara satu peterjun dengan peterjun yang lain harus senantiasa di jaga, karena penerjunan infiltrasi ini biasa dilaksanakan pada malam hari guna menghindari pantauan musuh.

Para peterjun harus tetap berkelompok pada saat melayang di udara. Peterjun harus berusaha untuk membentuk one-line formation agar dapat melaksanakan pendaratan dalam satu titik pendaratan dan mempermudah dalam konsolidasi guna tahapan penyerbuan berikutnya. Dalam formasi ini Leader akan selalu berada di bawah dan akan menjadi acuan bagi anggota tim lainnya untuk mengikuti selama pelaksanaan mengemudi dan bernavigasi menuju daerah pendaratan.

Pada misi kali ini, Tim Intel Satuan Bravo 90 Kopasgat akan melaksanakan sabotase Sistem Instalasi Pertahanan Udara Terintegrasi serta instalasi pertahanan vital musuh lainnya yang dapat mengancam kedigdayaan pesawat sendiri sehingga keunggulan udara dapat benar – benar diraih. Tugas ini sangatlah krusial untuk menjamin lancarnya operasi udara lanjutan maupun operasi lainnya yang akan dilaksanakan oleh TNI Angkatan Udara.

BRAVO FINAL...    BERSIAP UNTUK MENDARAT...    TOUCH DOWN.....

BERIKAN TEPUK TANGAN YANG MERIAH BAGI TIM INTEL SATUAN BRAVO 90 KOPASGAT....

Selanjutnya Tim Intel Satuan Bravo 90 Kopasgat akan bergerak secara rahasia untuk melaksanakan sabotase instalasi pertahanan udara serta instalasi pertahanan vital musuh lainnya.

Hadirin yang berbahagia,        

Dengan selesainya tahapan penyusupan via udara dengan menggunakan Wingsut oleh Tim Intel Satuan bravo 90 Kopasgat... Maka Operasi Mobilitas Udara berupa Penerjunan Infiltrasi Free Fall dinyatakan BERHASIL...

Narasi Cadangan:

Satuan Bravo 90 Kopasgat merupakan satuan khusus Kopasgat yang bertugas melaksanakan operasi intelijen, melumpuhkan alutsista/instalasi musuh guna mendukung operasi udara dan penindakan terror bajak udara serta operasi lainnya sesuai kebijakan Panglima TNIDalam rangka pelaksanaan tugasnya, Tim Intel Satuan bravo 90 Kopasgat bertugas melaksanakan operasi intelijen dan sabotase terhadap sasaran strategis sesuai kebijakan komando atas. Personel dari Tim Intel Satuan bravo 90 Kopasgat ini mempunyai kualifikasi sebagai berikut:

1.    Anti teror.

2.    Infiltrasi melalui media darat, laut dan udara

3.    Sabotir.

4.    Demolisi

5.    Intelijen

Serta dilengkapi dengan alat peralatan khusus dalam mendukung operasi intelijen dan sabotase.


Dalam rangka pelaksanaan tugas tersebut,  Tim Intel Satuan bravo 90 Kopasgat menyelenggarakan fungsi-fungsi sebagai berikut : 

a.      Melaksanakan fungsi intelijen meliputi penyelidikan, pengamatan dan penggambaran terhadap sasaran secara terbatas serta penyebaran bahan intelijen kepada satuan pelaksana untuk memungkinkan perencanaan dan pengambilan keputusan dalam pelaksanaan tugas kepada Komando Atas.


b.  Melaksanakan fungsi operasi meliputi segala usaha, pekerjaan dan kegiatan perencanaan, pelaksanaan, penggunaan taktik dan prosedur serta melaksanakan operasi intelijen, cipta kondisi, dan sabotase terhadap sasaran strategis musuh yang dapat menghancurkan kemampuan berperang musuh.


c.  Melaksanakan pelatihan terhadap personel untuk meningkatkan kekuatan dan kemampuan satuannya.


Sejarah Pasukan Terjun Payung Pertama Di Indonesia:

Pada tanggal 17 Oktober 1947, bermula dari Surat Gubernur Kalimantan, Pangeran Mohammad Noor tentang permintaan kepada Angkatan Udara Republik Indonesia, agar dapat mengirimkan pasukan terjun payung ke Kalimantan untuk membentuk dan menyusun gerilyawan dalam membantu perjuangan rakyat Kalimantan, mendirikan stasiun radio induk untuk keperluan membuka jalur komunikasi antara Kalimantan dengan Yogyakarta serta menyiapkan Daerah Penerjunan Atau Dropping Zone bagi penerjunan selanjutnya.

Pada tanggal 17 Oktober 1947, dini hari, sebuah pesawat dakota RI-002, dengan pilot Bob Freeberg dan co-pilot opsir udara III Suhodo take off dari pangkalan udara maguwo,, membawa 13 prajurit AURI yang berhasil diterjunkan menggunakan metode terjun statik  di daerah Sambi, Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah. Peritiwa ini yang menjadi cikal bakal terbentuknya pasukan-pasukan peterjun di Indonesia pada saat ini.


Seiring dengan kemajuan zaman, taktik dalam suatu pertempuran terus mengalami perubahan dan penyesuaian. Taktik infiltrasi dengan media udara yang dahulu dilakukan dengan metode penerjunan statik, saat ini telah mengalami perkembangan pesat. Penggunaan metode penerjunan Free Fall yang dilengkapi dengan Wingsut merupakan inovasi yang menggabungkan teknologi modern dengan kemampuan mobilitas tinggi dalam medan pertempuran. Dalam konteks taktik pertempuran, Wingsut dapat digunakan untuk berbagai tujuan taktis, seperti melaksanakan operasi khusus di medan yang sulit dijangkau, di area pegunungan, hutan lebat atau area lainnya yang sulit diakses dengan jalan darat.

Target-target pesawat tempur TNI AU siap untuk dihancurkan

5.   OULUO (SEAD/DEAD)

Setelah Tim Bravo berhasil melaksanakan sabotase yang melemahkan Air Defense System musuh dengan cara kinetik dan non-kinetik, maka Pangkogasudgab memberangkatkan dua flight F-16 Fighting Falcon dengan callsign Eagle Flight dan Falcon Flight untuk melaksanakan Suppression/Destruction of Enemy Air Defense guna menurunkan ancaman dari sistem pertahanan udara lawan dengan cara menghancurkan sistem pertahanan udara musuh termasuk radar, rudal permukaan ke udara, senjata anti pesawat, dan sistem-sistem elektronik yang digunakan untuk mendeteksi dan menargetkan pesawat atau rudal.

Pelaksanaan Operasi Udara ini merupakan salah satu bentuk Operasi Udara Lawan Udara Ofensif yang merupakan bentuk operasi tempur, bertujuan untuk menyerang dan menghancurkan sasaran-sasaran pertahanan darat milik musuh, guna mengurangi kekuatan lawan di mandala operasi dan mendukung Komando Tugas TNI lainnya.

Intro MAVERICK:

Eagle Flight dengan 2 pesawat F-16 C/D Block 25 Advanced dari Skadron Udara 14, telah membawa persenjataan Air-to-Ground missile AGM-65 K2 Maverick yang merupakan rudal pintar dari udara ke darat yang mampu menghancurkan sasaran darat dengan tingkat presisi yang tinggi sehingga mampu menghindari jatuhnya korban masyarakat sipil.

Pada hari ini Eagle Flight akan menghancurkan Instalasi Sistem Pertahanan Udara musuh yang pada hari ini disimulasikan dengan Target Berwarna Putih.

AGM-65 K2 Maverick merupakan peluru kendali udara ke darat yang memiliki berat 675 lbs atau mencapai 300kg. Peluru kendali ini memiliki sistem pelacak elektro-optikal, infrared, bahkan laser berpendorong roket yang mampu menghancurkan target dari jarak 12 NM saat dilepaskan.

DATANG DARI KANAN PODIUM, BERSIAP MENGHANCURKAN TARGET SISTEM PERTAHANAN UDARA MUSUH EAGLE-1 TARGET TERKUNCI…MISSILE DILUNCURKAN!!!

SASARAN DIHANCURKAN !!!

Intro LJDAM:

Hal yang paling krusial pada saat pelaksanaan misi Suppression of Enemy Air Defense adalah menghindari jangkauan radar pertahanan udara musuh dan ancaman rudal permukaan ke udara (Ground to Air) milik musuh yang sangat mempengaruhi keleluasaan bermanuver di mandala operasi. Apabila manuver pesawat yang dilaksanakan terbatas, maka pesawat tidak akan mampu melaksanakan misinya dengan optimal. Oleh karena itu, dibutuhkan taktik yang cermat untuk menghancurkan sasaran lawan tanpa harus menimbulkan kerugian di pihak kawan.

Saat ini Falcon Flight sedang bersiap untuk menghancurkan target Powerplant sistem pertahanan udara musuh dari ketinggian 13.000ft. Hal ini bertujuan agar radar sistem pertahanan udara musuh tidak mampu mendeteksi kehadiran pesawat kita dan kesulitan dalam meluncurkan rudal sehingga pesawat kawan mampu dengan leluasa berusaha untuk mengakuisisi target dan memperoleh keunggulan di udara daerah mandala operasi. Target generator tersebut pada hari ini disimulasikan dengan target kubus berwarna putih dengan tanda segitiga.

Falcon Flight berkekuatan 2 pesawat F-16 AM/BM eMLU dari Skadron Udara 3 dengan masing-masing pesawat membawa persenjataan bomb GBU-54 Laser Joint Direct Attack Munition (LJDAM) yang merupakan smart bomb berpemandu GPS dan Laser dengan tingkat kepresisian tinggi.

GBU-54 LJDAM adalah bomb pintar dengan pemandu laser. Tugas sebagai pemandu laser untuk mengarahkan bomb ke target yang diinginkan dapat dilakukan oleh pasukan kawan di darat yang telah bersiap sebelumnya, ataupun oleh pesawat lain yang memiliki perangkat Targetting Pod. 

Selain itu, bomb GBU-54 LJDAM juga dilengkapi dengan sistem navigasi inersia dan GPS sehingga bomb mampu bergerak sesuai jalur dan akan jatuh tepat pada koordinat yang diharapkan sehingga mampu mengurangi jumlah korban masyarakat sipil.

BERSIAP MENGHANCURKAN TARGET BUNKER YANG DISIMULASIKAN DENGAN TARGET LINGKARAN BERWARNA PUTIH, FALCON 1 BERSIAP MELEPASKAN MISSILE DIPANDU OLEH LASER DARI FALCON 2… TARGET TERKUNCI… RELEASE!!! SASARAN DIHANCURKAN !!!

Target bomb pintar LDJAM

6.    OULUO  (SWEEPER)    F-16 C/D

Saat ini, Integrated Air Defense System atau Sistem Pertahanan Udara terintegrasi milik musuh berhasil dilumpuhkan, seluruh aset udara tetap berusaha mempertahankan keunggulan udara di mandala operasi. 

Selanjutnya, satu flight F-16 Fighting Falcon dengan callsign Excel Flight dari Skadron Udara 16 ditugaskan sebagai sweeper untuk melaksanakan Operasi Udara Lawan Udara Ofensif guna menghadang dan menghancurkan segala bentuk ancaman udara dan mengamankan wilayah udara mandala operasi sehingga flight package berikutnya mampu menghancurkan sasaran selanjutnya.

1 pesawat udara musuh berhasil terdeteksi, Excel flight bersiap untuk melaksanakan Operasi Udara Lawan Udara Ofensif dengan menghadang atau menghancurkan pesawat tempur musuh yang disimulasikan oleh pesawat F-16. Dengan hancurnya pesawat tempur dan air defense systems musuh di medan operasi, maka keunggulan udara berhasil ditingkatkan guna mendukung pelaksanaan operasi udara selanjutnya.

 (BFM 1v1 manuver)

1.   DAPAT KITA SAKSIKAN, 1 PESAWAT MUSUH MENCOBA MENGEJAR EXCEL FLIGHT UNTUK MENYERANG SISI BELAKANG DARI EXCEL FLIGHT. HAL INI MEMPOSISIKAN EXCEL FLIGHT DALAM KEADAAN TERANCAM, KARENA PESAWAT MUSUH DAPAT MELAKSANAKAN PENEMBAKAN KAPAN SAJA. 

2. BREAK TURN, BREAK TURN!! FLARE, FLARE, FLARE!! EXCEL FLIGHT MENGELUARKAN SUAR API UNTUK MENGECOH DETEKSI PELURU KENDALI MUSUH DENGAN KENDALI PANAS. 

3.   EXCEL FLIGHT MELAKSANAKAN INFRARED MISSILE DEFENSE MANUVER. DENGAN HI-G TURN, YAITU BERBELOK DENGAN GAYA G YANG BESAR, SERTA MENGELUARKAN FLARE ATAU SUAR API SEBAGAI BENTUK INISIASI AWAL UNTUK MENGECOH RUDAL PESAWAT MUSUH. 

4.    DAPAT KITA LIHAT BERSAMA PERTEMPURAN UDARA 1 LAWAN 1 JARAK DEKAT, ATAU DOGFIGHT BERLANGSUNG SECARA SENGIT.

5. EXCEL FLIGHT MELAKSANAKAN OBSERVASI UNTUK MENCOBA MEMBALIKAN KEADAAN DAN MENCARI KESEMPATAN MELUNCURKAN MISSILE UNTUK MENEMBAK JATUH PESAWAT TEMPUR MUSUH AGAR KEUNGGULAN DI UDARA DAPAT DICAPAI. 

6.  KONDISI YANG TERJADI, TIDAK SERTA MERTA MEMBUAT PESAWAT MUSUH KELUAR DARI POSISI ‘”MENGANCAM”. SELANJUTNYA PERTEMPURAN MEMASUKI JARAK YANG LEBIH DEKAT. SEHINGGA MENGHARUSKAN PILOT MENGUBAH MODE PENEMBAKAN MENJADI “GUN MODE” UNTUK MENGHINDARI FRAGMENTASI PESAWAT TARGET JIKA DIHANCURKAN MENGGUNAKAN MISSILE PADA JARAK YANG TERLALU DEKAT. 

7.    DI ARAH DEPAN PODIUM, EXCEL FLIGHT MELAKSANAKAN MANEUVER HIGH-G BARREL. DENGAN HI-G TURN DAN BERPUTAR KEATAS DAN BERHASIL MEMBALIK KEADAAN, PESAWAT MUSUH MENJADI BERADA DALAM POSISI TERANCAM DI DEPAN. 

8. PESAWAT MUSUH SAAT INI BERBALIK TERANCAM!!  EXCEL-1 TELAH MENGAKTIFKAN SISTEM SENJATA SHORT RANGE AIR TO AIR MISSILE. 

9.  PESAWAT F-16 FIGHTING FALCON, MEMPUNYAI KEMAMPUAN YANG MUMPUNI DALAM PERTARUNGAN DI UDARA. DENGAN DESAIN YANG AERODINAMIS DAN PERSENJATAAN NYA YANG CANGGIH SERTA KEPIAWAIAN PILOT-PILOT TEMPUR DARI TNI AU, BERHASIL MENGGAGALKAN OPERASI UDARA MUSUH, DAN MEMPERTAHANKAN KEUNGGULAN DI UDARA. 

LOCK TARGET! AND– FOX 2 !!! 

BERIKAN TEPUK TANGAN YANG MERIAH UNTUK PENAMPILAN AIR COMBAT MANUVER PESAWAT TEMPUR TNI ANGKATAN UDARA !!!

MISSION COMPLISHED RETURN TO BASE !! 

PESAWAT F-16 YANG KITA SAKSIKAN SAAT INI MERUPAKAN VARIAN F-16 C/D BLOCK 25 ADVANCED YANG MEMILIKI KEMAMPUAN UNTUK MELAKSANAKAN PERTEMPURAN UDARA LAWAN UDARA (AIR TO AIR) MAUPUN PERTEMPURAN UDARA LAWAN DARAT (AIR TO GROUND) YANG MAMPU TERBANG SAMPAI DENGAN KECEPATAH 2 MACH/2X KECEPATAN SUARA DAN MEMILIKI RADIUS OF ACTION SAMPAI DENGAN 500 Nautical Miles.


7.    OUSS (STRIKE)

Setelah keunggulan udara berhasil dikuasai, maka Pangkogasudgab memerintahkan STRIKER PACKAGE untuk melaksanakan operasi serangan udara strategis dengan menargetkan sasaran-sasaran strategis yang merupakan Center of Gravity milik musuh. Sebagai escort dari Striker Package adalah Gallant Flight berkekuatan 2 pesawat F-16 C/D dari Skadron Udara 14 yang bertujuan untuk menjaga dan melindungi strike package yang akan melaksanakan pengeboman.

Striker Package terdiri atas Satu flight F-16 FF bertugas menghancurkan target gudang logistik, satu flight pesawat tempur Hawk 100/200 menghancurkan target pembangkit listrik atau powerplant dan satu flight Sukhoi SU-27/30 dengan target Runway atau landasan pacu. 

Penggunaan sistem persenjataan dengan tingkat teknologi dan kepresisian yg tinggi, dapat menurunkan tingkat kolateral damage ataump mengurangi jumlah jatuhnya korban masyarakat sipil. 

Operasi Udara Serangan Strategis merupakan bentuk operasi tempur, yang bertujuan untuk menyerang dan menghancurkan sasaran-sasaran bernilai strategis serta merupakan center of gravity guna menetralisir kemampuan dan membatalkan niat musuh untuk berperang.

Hadirin yang berbahagia, dari arah kanan podium, FLARE, FLARE, FLARE, GALLANT FLIGHT sebagai Escort melepaskan SUAR API untuk mengecoh sistem radar pertahanan milik musuh. Mandala Operasi dinilai aman dan Striker Package dapat melaksanakan tugasnya untuk melaksanakan penghancuran.

Bersiap melaksanakan pengeboman yang pertama oleh Pesawat F-16 C/D dari Skadron Udara 16, dengan callsign RYDER Flight dengan persenjataan 2 bomb MK-12 pada masing-masing pesawat dengan berat tiap bom 540kg sehingga total mencapai 1080kg dan radius bomb mencapai 1,4 KM. Pada hari ini, RYDER Flight bertugas menghancurkan sasaran Gudang Logistik Musuh yang pada hari ini disimulasikan dengan target berwarna merah yang dapat hadirin saksikan di layar videotron di depan.

Pesawat F-16 C/D Block 25 Advanced yang memiliki kemampuan untuk melaksanakan pertempuran udara lawan udara (Air to Air) maupun pertempuran udara lawan darat (Air to Ground) yang mampu terbang sampai dengan kecepatah 2 Mach/2x kecepatan suara dan memiliki radius of action sampai dengan 500 Nm. 

Pesawat F-16 Fighting Falcon, Mempunyai Kemampuan Yang Mumpuni Dalam Pertarungan Di Udara. Dengan Desain Yang Aerodinamis Dan Persenjataan Nya Yang Canggih Serta Kepiawaian Pilot-Pilot Tempur TNI Angkatan Udara yang berjiwa AMPUH (Adaptif, Militan, Profesional, Unggul dan Humanis) yang saat ini membawa Bomb MK-12 yang siap menghancurkan kekuatan musuh bernilai Strategis.

DATANG DARI KANAN PODIUM, BERSIAP MENGHANCURKAN TARGET RYDER-1 ON FINAL… TARGET TERKUNCI…BOMB DILEPASKAN!!! SASARAN DIHANCURKAN !!!

DIIKUTI OLEH RYDER-2, TARGET LOCK, BOMBS AWAY AND HIT TARGET!!

STRIKER berikutnya adalah Flight Pesawat Hawk 100/200 TNI AU yang memperkuat Skadron Udara 1 dan Skadron Udara 12 dengan callsign HAWK FLIGHT.

Intro Hawk:

Pesaawat Hawk 100/200 merupakan pesawat yang mampu melaksanakan pertempuran udara ke udara maupun udara ke darat. Kecepatan pesawat ini saat terbang tercatat mampu mencapai Mach 0,88 dan saat menukik mampu mencapai 1,15 Mach. HAWK FLIGHT berkekuatan 4 pesawat dengan masing-masing membawa 2 Bomb MK-82 dengan radius ledakan mencapai 1,2 KM sehingga total HAWK Flight membawa 8 bomb MK-82 untuk menghancurkan sasaran pembangkit listrik atau powerplant yang pada hari ini disimulasikan dengan target berwarna hijau.

Di kokpit pesawat, sudah dilengkapi dengan sistem pengendali Hands on Throttle and Stick (HOTAS). Ini memudahkan pilot untuk mengendalikan pesawat sekaligus melepaskan persenjataan. Hawk 200 menggunakan radar canggih jenis APG 66, yang juga digunakan pesawat seperti F 16. Air refuelling probe juga digunakan Hawk 200, yang memungkinkannya untuk isi bahan bakar di udara untuk varian tertentu.

DATANG DARI KANAN PODIUM, BERSIAP MENGHANCURKAN TARGET HAWK-1 BERUSAHA MENGUNCI TARGET…BOMB DILEPASKAN!!   SASARAN DIHANCURKAN !!! (4X ELEMENT ATTACK).


Satu persatu Objek strategis milik musuh telah berhasil di luluh lantahkan oleh serangan dari Pesawat Tempur TNI ANGKATAN UDARA yang berhasil melaksanakan pengeboman tepat mengenai sasaran. Bersiap melaksanakan pengeboman selanjutnya oleh BAJRA FLIGHT berkekuatan 2 pesawat Sukhoi 30. Dengan masing-masing pesawat membawa persenjataan Bomb P 100 L sebanyak 18 buah dengan berat total mencapai hampir 2000kg untuk melaksanakan area bombing dengan sasaran landasan pacu milik musuh.

Dengan kemampuan membawa persenjataan dalam jumlah banyak dan kapasitas beban yang besar menjadikan Sukhoi 30 sebagai pesawat superior yang mampu menciptakan daya gentar bagi musuh. Pesawat Sukhoi-30 merupakan varian dual-seater yang memiliki 2 buah engine AL-31F yang mampu menghasilkan daya dorong sebesar 27.600 lbs dan memiliki daya jelajah sejauh 3000 KM. Selain itu pesawat Sukhoi juga memiliki kemampuan untuk melaksanakan pengisian bahan bakar di udara atau Air Refuelling yang mampu menambah jarak jelajah sampai dengan 5000 KM atau 10 jam penerbangan.

HADIRIN YANG KAMI HORMATI, ALIHKAN PANDANGAN KE ARAH KANAN PODIUM, BERSIAP MENGHANCURKAN TARGET RUNWAY, BAJRA FLIGHT… TARGET DIAKUISISI…BOMB DILEPASKAN!!! SASARAN DIHANCURKAN !!! 

SELURUH TARGET STRATEGIS YANG DITUGASKAN OLEH PANGKOGASUDGAB BERHASIL DIHANCURKAN OLEH STRIKER PACKAGE.


8.    OULD CAS (T-150i GE)



Hadirin yang berbahagia,    Berdasarkan informasi dari Tim Dalpur yang berada di mandala operasi dengan peran sebagai G-FAC Atau Ground Forward Air Control, berhasil mengetahui lokasi dari kekuatan musuh yang tersisa, Segera Pangkogasudgab, memberangkatkan Flight pesawat tempur T-50i Golden Eagle, untuk melaksanakan Operasi Udara Lawan Darat, dengan tujuan menghancurkan sisa-sisa kekuatan musuh yang terdeteksi yang akan dihancurkan menggunakan metode close air support. Golden Flight telah membawa Bomb MK-82 Untuk melaksanakan CAS.

Dengan koordinasi dan panduan dari team G-FAC atau Ground Forward Air Control yang berhasil menembus masuk ke wilayah pertahanan musuh, koordinat target musuh di daerah operasi dapat ditentukan dengan tepat dan dibutuhkan komunikasi yang baik menggunakan format 9-line brief agar informasi dapat diterima oleh Golden Flight.

Datang dari kanan podium GOLDEN On Final..  SLEW TO TGT..DESIGNATED.. MASTER ARM ON..  and Pickle.. Bomb Release!!! EXACTLY ON TARGET, BERHASIL DIHANCURKAN!!


Pesawat T-50 i Golden Eagle merupakan pesawat tempur ringan dan jet latih lanjut dari Korea Selatan yang dikembangkan oleh Korea Aerospace Industries (KAI) dan Lockheed Martin. T-50 sendiri merupakan pesawat tempur yang dimiliki Indonesia dengan dilengkapi system persenjataan untuk melaksanakan misi operasi udara.

Penembakan Senjata Lawan Tank

9.    OMU DAN OP3U

Hadirin Yang kami Hormati, Setelah Objek strategis udara musuh berhasil dihancurkan, maka Pangkogasudgab memerintahkan melaksanakan Operasi Mobilitas Udara dengan menerjunkan  Satbravo dan Dallan yang bertujuan untuk menguasai sasaran operasional milik musuh menggunakan 5 pesawat C-130 Hercules:

Skadron Udara 31, Skadron Udara 32 dan Skadron Udara 33 dengan Callsign HERKY, yang tentunya selama pelaksanaan operasi ini dilaksanakan perlindungan udara atau Air Cover oleh pesawat F-16 Fighting Falcon dengan callsign GALLANT. 

OMU atau Operasi Mobilitas Udara merupakan operasi udara untuk memindahkan personel dan atau barang dengan cara didaratkan dan diterjunkan, serta melaksanakan pengisian bahan bakar di udara. OMU terdiri dari Operasi Angkutan Udara, Operasi Evakuasi Medis Udara (OEMU), dan Operasi Pengisian Bahan Bakar di Udara (OPBBU), serta operasi lain yang mendukung terlaksananya operasi mobilitas udara sesuai kebijakan Panglima TNI. 

Pangkogasudgab memerintahkan Komandan satuan khusus KOPASGAT,  menerjukan Satuan Tempur, untuk melaksanakan operasi perebutan dan pengoperasian pangkalan udara atau OP3U Menggunakan Pesawat C-130 Herkules dengan Callsign RAJAWALI FLIGHT  serta pesawat F-16 Fighting Falcon sebagai pengawal atau ESCORT. Sementara itu 2 Pesawat F-16 Fighting Falcon TNI AU bermanuver untuk melaksanakan Air cover , guna menjaga dan melindungi wilayah udara dari ancaman musuh agar pasukan kawan tidak diserang selama proses operasi mobilitas udara.

Hadirin yang berbahagia bersiap melintas dari kanan podium untuk melaksanakan penerjunan, pintu remdoor telah terbuka, tepat berada di atas Dropping zone.... GO...GO...GO...!!! Pasukan diterjunkan !!!

Jun Satpur & Tim Dallan:


Hadirin yang berbahagia.    Tampak di atas hadirin sekalian, para prajurit Satuan Tempur dari Batalyon Komando Kopasgat serta Tim Pengendali Pangkalan Kopasgat exit melalui pintu kiri dan kanan pesawat. Berurutan sesuai dengan muatan silang yang telah ditentukan sebelumnya, yang bertujuan agar para peterjun dapat mendarat sesuai sasaran, berdasarkan penilaian ancaman, guna meminimalisir resiko, mempermudah formasi taktik serta dapat bermanuver, menembak dengan cepat dan tepat.

Adapun jenis parasut yang digunakan oleh peterjun Kopasgat kali ini adalah jenis parasut Statik MC-11C yang mampu membawa beban sampai dengan 165 kilogram. Bersama–sama kita saksikan para prajurit melaksanakan teknik mengemudi serta mengendalikan parasut untuk dapat mendarat sesuai dengan sasaran yang ditentukan. Setiap prajurit harus mampu membaca arah dan kecepatan angin dengan perhitungan cepat dan akurat karena karakteristik parasut statik didesain dengan kecepatan turun vertikal 6 meter/detik sehingga prajurit hanya memiliki waktu yang relative singkat dalam mengambil tindakan. Seraya melayang di udara, para peterjun melihat posisi rekan-rekan di sekitar dan bersiap mencari titik pendaratan yang aman. Titik penerjunan atau Dropping Zone bagi seluruh pasukan Satuan Tempur Kopasagat, telah ditentukan oleh tim Dalpur yang sebelumnya diterjunkan di awal operasi militer ini.

BERSIAP UNTUK MENDARAT.... TOUCH DOWN....

BERIKAN TEPUK TANGAN YANG MERIAH BAGI BATALYON KOMANDO DAN TIM PENGENDALI PANGKALAN KOMANDO PASUKAN GERAK CEPAT

Saat Sudah Mendarat:

Satu persatu peterjun mendarat dengan sempurna, menggulung parasut dengan cepat dan segera bersiap membentuk formasi serangan untuk merebut sasaran sasaran terpilih dengan waktu secepat cepatnya. Prinsip pendadakan dalam operasi ini, akan mampu memberikan keuntungan melalui pendadakan,, sehingga kekuatan udara sesuai dengan karakteristiknya,, mampu melakukan serangan pada waktu dan tempat yang tidak diduga sebelumnya, sehingga dapat menimbulkan kegoncangan psikologis atau kehancuran yang lebih besar.

Kurang dari 2 menit, 1 Batalyon Komando prajurit Kopasgat yang tergabung dalam operasi ini sudah berada di jantung pertahanan musuh. Selanjutnya komandan satuan melaksanakan konsolidasi lalu menentukan langkah taktis berikutnya. Para prajurit yang ada di hadapan hadirin sekalian, menggunakan Integrated Protected Personel set atau IPP set, yakni perlengkapan perlindungan tubuh yang terdiri dari helm anti peluru, rompi anti peluru, pelindung siku, pelindung lutut serta alat komunikasi dan kamera helm yang terintegrasi.

Masing- masing prajurit menggunakan senjata SIG Sauer CQB kaliber 5.56 mm yang merupakan senapan serbu dengan jarak tembakan efektif sampai dengan 400 meter. Senjata ini juga dilengkapi dengan aiming point infra merah bertujuan agar para prajurit mampu membidik sasaran dengan cepat dan presisi. Selain itu kelompok senapan bantuan dilengkapi dengan senjata Ares AMG-2 yang berfungsi sebagai senapan mesin serbu ringan dengan berat 3.4 kg atau 2 kali lebih ringan dari senjata serupa Minimi dgn jarak tembak efektif hingga 800 meter.

Saat Serangan:

Di jarak yang telah ditentukan, dengan cepat pasukan melaksanakan serangan untuk melumpuhkan sasaran-sasaran taktis dan strategis yang ada di daerah pangkalan udar a.Dalam babak ini, pasukan penyerang disusun secara mendalam guna memelihara momentum serangan, atau menjamin tekanan secara terus menerus terhadap musuh. Dalam operasi ini, Pasukan dibagi menjadi beberapa petak serangan. Hal ini dibentuk agar operasi perebutan pangkalan dapat berlangsung secara efisien dan efektif. Masing – masing kompi penyerang bertugas untuk merebut dan menguasai instalasi – instalasi vital seperti Gudang Persenjataan, Gudang logistik, Base Ops dan Gudang Perminyakan yang akan difungsikan kembali dan mendukung operasi selanjutnya. 

Dengan tuntutan waktu yang singkat para prajurit Kopasgat membentuk formasi bersaf untuk bersiap melakukan serbuan sasaran terpilih. Selanjutnya para prajurit Kopasgat bermanuver loncat ganti untuk dapat saling melindungi dan menyerang secara efektif, bergerak maju secara zig zag untuk mengacaukan bidikan musuh


TNT Meledak:

Ledakan demi ledakan yang disimulasikan sebagai serangan balasan musuh berhasil dilewati oleh Satuan Tempur Kopasgat. Pasukan terus mengarah ke sasaran, regu per regu, pleton per pleton, kompi per kompi bergerak maju berloncatan dan saling melindungi guna berhasilnya babakan ini.

Formasi Satuan tempur tetap terpelihara dalam satu kesatuan komando, agar dapat mencapai hasil yang maksimal.

Masih terdengar suara ledakan, tembakan dan desingan peluru pertanda bahwa masih ada aktifitas dan perlawanan musuh di sasaran. Selama serangan, tiap-tiap sasaran harus dapat ditembak setiap saat dengan tembakan yang terpimpin dan terarah sesuai dengan hasil peninjauan. Dalam Serbuan cepat ini, Pasukan penyerang harus merapat di belakang tembakan bantuan. Tembakan bantuan berpengaruh terhadap materiel dan moril musuh, sehingga dengan tekanan tembakan tersebut,, musuh terpaksa harus berlindung.   Kesempatan ini harus digunakan prajurit lainnya untuk mendekati sasaran,, dengan memanfaatkan jeda waktu yang diberikan oleh tembakan bantuan tersebut.

Dalam perebutan cepat ini pasukan dengan tembakan dapat secepat mungkin berpindah kedudukan. Hal ini dilaksanakan agar dapat melindungi konsolidasi dengan baik dan dapat memberikan bantuan tembakan apabila serangan dilanjutkan. Satuan Tempur harus tetap menjaga momentum agar serangan tidak boleh terhenti. Hal ini dimaksudkan untuk memelihara tekanan secara terus menerus terhadap lawan dan mencegah konsekuensi moril yang merugikan. Dengan terhentinya serangan berarti inisiatif beralih kepada musuh dan sebaliknya dapat menekan pihak penyerang yakni pasukan sendiri.

Dalam serbuan cepat, perlu pula dibuat suatu rencana yang lengkap, koordinasi yang seksama dan koordinasi arah tembakan yang teliti. Tingkat persiapan serangan yang dilaksanakan,, sangat dipengaruhi oleh kekuatan pertahanan musuh serta pola gelarnya. Sesaat mendekati Tower Base Ops Pangkalan Udara, prajurit Satuan Tempur Kopasgat melaksanakan manuver taktis pertempuran jarak dekat untuk memastikan lumpuhnya kekuatan musuh dengan resiko kerusakan fasilitas yang serendah rendahnya guna dioperasikan kembali secara cepat.

Mendekati Sasaran Tower Baseops:

Setelah musuh dilumpuhkan, sebanyak 22 personel Tim Pengendali Pangkalan dari Detasemen Matra Kopasgat, dengan segera, menganalisa kerusakan yang ditimbulkan, melaksanakan langkah langkah cepat untuk menguasai serta mengoperasikan kembali pangkalan udara yang telah direbut dilanjutkan melaporan kepada KOTAS.  

Tim Pengendali Pangkalan (Dallan) merupakan salah satu Tim Kematra Udaraan di bawah Detasemen Matra Kopasgat  yang melaksanakan tugas-tugas Pengendalian Pangkalan di daerah operasi. Tim Pengendali Pangkalan memiliki peran penting dalam mendukung operasi udara yakni bertugas mengoperasikan kembali pangkalan udara yang telah berhasil direbut oleh Satuan Tempur Batalyon Komando untuk digunakan sebagai pangkalan udara depan di mandala operasi guna mendukung operasi udara lanjutan.

Tim Pengendali Pangkalan terdiri dari 22 personel,, yang tiap personelnya memiliki spesialisasi khusus seperti PLLU, Meteorologi, Intelijen, Komunikasi dan Elektronika, Ground Handling DAAU dan BMP, Kesehatan, Pemadam Kebakaran serta Zeni Lapangan. Setelah sasaran berhasil direbut, Satuan Tempur Batalyon Komando akan melaksanakan konsolidasi lalu berkoordinasi dengan Tim Pengendali Pangkalan guna dengan cepat menganalisa kemampuan operasional Pangkalan Udara yang baru saja dikuasai.

Satuan Tempur Batalyon Komando juga melaksanakan tindakan keamanan, patroli perimeter, memperbaiki komunikasi, menambah bekal amonisi dan mengganti peralatan yang telah rusak akibat penyerbuan. Selain itu Satuan Tempur juga melaksanakan kegiatan administrasi seperti: 
1. Mengurus pasukan yang gugur atau terluka
2. Menyusun pasukan kembali
3. Menambah bekal amunisi
4. Dan mengganti peralatan yang rusak 

Konsolidasi telah selesai dilaksanakan. Komandan telah menempatkan prajuritnya di titik – titik kerawanan guna mengantisipasi serangan balasan musuh. Tim Pengendali Pangkalan memperbaiki dan mengaktifkan kembali fasilitas pangkalan yang berhasil direbut.

PANGKALAN UDARA TELAH DINYATAKAN SIAP DIOPERASIKAN KEMBALI...


10.    OMU

Sementara itu, Akibat pertempuran yang terjadi di mandala operasi, persediaan amunisi dan logistic pasukan kawan semakin menipis, Oleh karena itu perlu dilaksanakan resupply amunisi, logistik, dan perlengkapan tempur lainnya dengan segera. Maka Pangkogasudgab memberangkatkan pesawat angkut C-212 Skadron Udara 4 dengan Callsign WALET dan pesawat CN-295 Skadron Udara 2 dengan callsign SEMBRANI, untuk Melaksanakan Operasi Mobilitas Udara Misi Pembekalan Ulang dengan menggunakan Helibox dan CDS Ringan. Operasi ini dibutuhkan guna menjamin keberlangsungan pasukan kawan yang berada di medan operasi.

T-50 Air Cover:

Guna memastikan bekal ulang logistic terlaksana denga naman, maka perlu dilaksanakan perlindungan dan pengamanan wilayah udara atau Air Cover Oleh 2 pesawat tempur T-50i Golden Eagle Skadron Udara 15 dengan callsign DAUPHIN.

Penerjunan Dan Bundle CDS Ringan ini merupakan simulasi distribusi logistik umum, dimana kali ini akan dilaksanakan teknik penerjunan dari ketinggian 500 ft di atas permukaan tanah, dari udara ke darat pada daerah yang terisolasi sehingga dibutuhkan kedisiplinan, ketepatan sasaran, kejelian dan presisi waktu yang harus dimiliki oleh awak pesawat terbang. 

C-212 Helly Box:

Dapat kita saksikan dari kanan podium WALET Bersiap untuk menerjunkan Hellybox, Pintu pesawat telah terbuka, dan Droping.... Droping.... Goo...!!
1..,2..,3..,4....., dst,     helibox berhasil diterjunkan.

CN-295 CDS Ringan:

Menyusul dibelakangnya, SEMBRANI Bersiap melaksanakan penerjunan Bundle CDS Ringan dengan berat tiap bundlenya adalah 350Kg, kita saksikan bersama  Pintu pesawat telah terbuka, Tepat berada di atas dropping zone dan Droping.... Droping.... Goo...!! CDS berhasil diterjunkan !!! 

Penembakan Mortir oleh Kopasgat


11.    OPKU (BANTEM)

Hadirin yang berbahagia
Profesionalisme menjadi sebuah konsekuensi yang harus mampu dijawab dengan kesiapsiagaan yang tinggi, kemampuan alutsista yang mumpuni, network centric warfare dengan pengiriman data secara live yang terpadu dan presisi serta tingkat kualitas sumber daya manusia yang Adaptif, Modern, Profesional, Unggul serta Humanis sehingga mampu menghadapi setiap kontijensi dalam rangka mendukung tugas pokok TNI Angkatan Udara sebagai pelaksana tugas pertahanan matra udara.

Komando Pasukan Gerak Cepat sebagai bagian integral dari TNI Angkatan Udara, bertugas membina serta menyiapkan satuan Kopasgat sebagai pasukan matra udara agar senantiasa siap dalam melaksanakan perebutan sasaran, pertahanan objek strategis angkatan udara, operasi khusus, operasi khas matra udara serta operasi lainnya atas kebijakan komando atas.

Pangkalan Udara yang telah dikuasai oleh pasukan sendiri, terus menerus menerima ancaman dari sisa kekuatan musuh atau serangan balas yang masih berada di sekitaran instalasi TNI Angkatan Udara. Untuk itu, Panglima Komando Tugas Udara Gabungan memerintahkan pelaksanaan Operasi Perlindungan Kekuatan Udara atau OPKU guna memastikan seluruh aset udara dalam keadaan aman serta siap menangkal semua potensi bahaya terhadap instalasi sendiri selama operasi berlangsung.

P6 ATAV dan P2 Tiger:

Hadirin sekalian, kita saksikan dari sebelah kanan podium
Dengan menggunakan kendaraan Rantis P6 ATAV dan APC P2 Tiger karya Industri Pertahanan Dalam Negeri merupakan aset Kopasgat yang digunakan untuk melaksanakan Patroli Pertahanan Pangkalan Mobile. Patroli ini dilaksanakan dengan tujuan untuk menjaga perimeter pertahanan pangkalan udara yang merupakan obyek strategis agar terhindar dari kemungkinan serangan balas musuh untuk merebut kembali pangkalan yang telah dikuasai. Adapun konfigurasi dan susunan APC dan Rantis Serbu ini merupakan taktik manuver taktis dalam melaksanakan operasi pertahanan pangkalan mobile. 

Penggunaan kendaraan taktis merupakan salah satu teknik pertahanan mobile yang dilakukan oleh Batalyon Komando dalam Operasi Perlindungan Kekuatan Udara yang sedang dilaksanakan. Penggunaan strategi Patroli Hanlan Mobile memampukan Batalyon Komando untuk memiliki kecepatan gerak yang tinggi, mampu merusak rintangan konvensional, melindungi personel dari senjata ringan dan pecahan granat serta memiliki daya tembak dahsyat dari senjata bantuan berkaliber besar guna menghancurkan perkubuan, kelompok maupun tim senjata bantuan musuh. 

Taktik Patroli Hanlan Mobile ini merupakan suatu strategi peningkatan kemampuan satuan tempur darat Kopasgat melalui alutsisa yang tepat guna, tepat sasaran sehingga dapat mampu menjawab perkembangan taktik perang dalam peperangan era modern. Pada misi patroli kali ini, rantis Patroli Hanlan Mobile Batalyon Komando Kopasgat telah dilengkapi dengan berbagai macam senjata bantuan multi kaliber seperti GPMG kaliber 7.62 mm, M2 Browning kaliber 12,7 mm serta Gatling Gun 20 mm.

Diskenariokan pada saat melaksanakan patroli, Patroli Hanlan Mobile Batalyon Komando menerima gangguan dari sisa pasukan lawan yang hendak melaksanakan serangan balasan. Bergerak dengan cepat, membentuk formasi tempur....
Bersiap melaksanakan penembakan....
FIRE...FIRE...FIRE..

Hadirin yang kami hormati, hasil laporan dari Komandan Patroli Hanlan Mobile Kopasgat, dengan senjata bantuan kaliber besar, mampu menekan, menindas dan menghancurkan kekuatan musuh.

BERIKAN TEPUK TANGAN YANG MERIAH UNTUK  PATROLI HANLAN MOBILE DARI BATALYON KOMANDO KOPASGAT......

SLT RBR80 MILKOR:

Hadirin yang berbahagia
Tampak di depan podium, terdapat 2 unit tank musuh. Disimulasikan, pada saat melaksanakan patroli hanlan mobile, terdapat sisa kekuatan musuh yang masih dilengkapi dengan kendaraan lapis baja berupa tank. Menanggapi hal tersebut, atas perintah Komandan Patroli, Tim SLT Kiban dengan menggunakan Senjata Lawan Tank RBR M80 dan Pelontar Granat Milkor bergerak dengan cepat mendekati sasaran.

Senjata Lawan Tank (SLT) sangat tepat untuk digunakan oleh Kopasgat dalam melaksanakan Operasi Perlindungan Kekuatan Udara untuk melumpuhkan kekuatan lapis baja musuh dihadapkan pada karakteristik Kopasgat sebagai satuan tempur darat ringan TNI AU yang mampu diproyeksikan ke seluruh wilayah NKRI  untuk melindungi objek vital TNI Angkatan Udara. SLT diciptakan sebagai penyesuaian tuntutan kebutuhan teknologi untuk menghancurkan tank di medan operasi karena tank merupakan proyeksi kekuatan senjata darat musuh terbesar. Senjata lawan tank dirancang untuk menghancurkan kendaraan dari posisi defensif dengan menembus kendaraan lapis baja.

Dalam trend perang modern saat ini, penggunaan kendaraan lapis baja serta tank merupakan kunci penting penetrasi pertahanan lawan dalam suatu pasukan darat. Penggunaan Senjata Lawan Tank yang tepat dapat menghambat gerak maju kendaraan lapis baja musuh bahkan menghancurkan moril pasukan infanteri yang berada di sekitarnya. 

Senjata Lawan Tank RBR M80 buatan Serbia merupakan salah satu senjata anti tank ergonomis serta efektif yang dimiliki oleh Kopasgat. Dengan berat hanya 3 kilogram, RBR M80 mampu menghancurkan sasaran lapis baja setebal 30 cm sampai dengan jarak efektif 220 meter. RBR M80 juga telah dilengkapi dengan sistem fuse self destruction, dimana apabila setelah peluncuran tidak ada impact yang terjadi, hulu ledak RBR M80 akan meledak dengan sendirinya.

Selain Senjata Lawan Tank, Regu SLT juga dilengkapi dengan Pelontar Granat Milkor. Pelontar Granat Milkor merupakan pelontar granat sistem revolver semi otomatis dengan kaliber 40 mm. Milkor dapat melontarkan berbagai macam granat seperti granat asap granat tajam, granat kejut maupun granat anti material sampai dengan jarak jangkauan 800 meter.

Dalam skenario pertempuran frontal, Regu SLT yang telah dilengkapi dengan Senjata Pelontar Granat Milkor, memiliki kemampuan lebih untuk menekan posisi musuh, baik kendaraan maupun personel lawan yang berada di sekitar kendaraan tersebut, sehingga memberikan cukup waktu bagi petembak SLT untuk membidik kendaraan lapis baja musuh dengan lebih akurat. Pelontar Granat Milkor juga sangat berguna untuk merusak momentum serangan lawan, menghancurkan posisi musuh yang berada di medan kritik maupun konsentrasi musuh dalam posisi yang berdekatan. 

Hadirin yang terhormat....Dari Depan Podium kita saksikan.....
Petembak SLT akuisisi target...Target terkunci...Rocket Launch....Tank Musuh berhasil dihancurkan.
Selanjutnya, sisa pasukan musuh yang tersisa, dihancurkan oleh padatnya ledakan dari senjata pelontar granat Milkor
Berikan tepuk tangan yang meriah untuk Regu SLT Batalyon Komando Kopasgat.

Mortir 81 dan 60:

Hadirin sekalian
Dari pengamatan udara, didapatkan informasi bahwa masih terdapat pasukan bantuan musuh yang bergerak mendekat ke pasukan kawan dalam jumlah yang besar. Guna meminimalisir ancaman dari bertambahnya pasukan bantuan musuh di garis depan, maka komandan patroli memutuskan untuk menggunakan senjata bantuan lintas lengkung Mortir 81 dan Mortir 60.

Mortir merupakan senjata bantuan lintang lengkung yang dimiliki oleh Kompi Bantuan di setiap Batalyon Komando Kopasgat. Tugas pokok dari penembak mortir ini adalah memberikan bantuan tembakan secara indirect atau tidak langsung kepada pasukan kawan yang berada di depan. Penembakan Mortir yang akurat dapat merubah jalannya pertempuran. Dengan memanfaatkan lintasan senjata yang melengkung, Mortir tidak terhalau oleh kontur medan dan dapat menjangkau seluruh sasaran di area pertempuran sampai dengan jarak 6.5 km. Sehingga, dapat disimpulkan Senjata Lintas Lengkung Mortir ini masih sangat relevan penggunaannya, bahkan dalam era modern saat ini. 

Adapaun mortar yang akan ditembakkan pada hari ini terdiri dari Mortir 81 dan Mortir 60. Mortir 81 merupakan senjata bantuan pelontar mortir dengan kaliber 81 mm. Mortir 81 memiliki jangkauan efektif sampai dengan 6.5 km.  Berikutnya, Mortir 60 merupakan senjata bantuan lintas lengkung yang memiliki jarak tembak efektif sampai dengan 4 kilometer.
Dalam pelaksanaan tugasnya, sasaran dari Mortir ini adalah :
- Senjata-senjata kelompok musuh yang berkedudukan di belakang perlindungan yang tinggi.
- Perkubuan musuh baik yang bisa dilihat ataupun yang tidak dapat dilihat secara langsung.
- Kelompok personel musuh dalam hubungan yang cukup besar.
- Bagian medan dimana musuh kemungkinan dapat melaksanakan peninjauan.

Mortir ini memiliki daya ledak yang cukup besar, sehingga dapat mematikan hingga radius 35 m dan melukai hingga jarak 100 m. Mortir ini diawaki oleh 6 personel. Satu komandan pucuk, satu tamtama penembak, satu tamtama bantuan dan 3 tamtama amunisi. Dengan adanya mortir ini, penggunaan Kompi Bantuan akan lebih dinamis dan mudah dikoordinir, sehingga daya tembaknya dapat dimanfaatkan secara maksimal.

Mortir terus ditembakkan untuk memberikan efek gentar terhadap musuh. Dengan jarak jangkauan yang memadai tentunya menyulitkan musuh untuk melakukan balasan. Mortir ini memiliki daya ledak yang cukup besar, memiliki bobot yang cukup ideal untuk penggelaran berpindah-pindah dan isian munisi dapat di sesuaikan dengan kebutuhan jarak yang diinginkan.

Adapaun penembakan mortir yang sedang kita saksikan pada hari ini adalah Mortir 81 dan Mortir 60 dengan jarak tembak 900 meter. Penembakan mortar menggunakan sistem penembakan barage atau terus menerus sehingga mampu memberikan tekanan yang dahsyat pada musuh di zona tembaknya. 
Perlu diketahui, bahwa seluruh Mortir yang digunakan pada hari ini telah dilengkapi dengan Sisbakom atau Sistem Penembakan Komputer dimana perhitungan akuisisi target dapat dilakukan dengan cepat dan hasil yang lebih presisi. 

Kita saksikan bersama. Bersiap untuk melaksanakan penembakan 
FIRE..FIRE..FIRE
Dengan metode penembakan barrage yang dahsyat dari gabungan Mortir 81 dan Mortir 60, pasukan bantuan musuh berhasil dilumpuhkan. 

Berikan tepuk tangan yang meriah kepada petembak Mortir dari Batalyon Komando Kopasgat


12.    OPKU (HANUD TITIK)

Hadirin yang berbahagia.    Komando Tugas Udara Gabungan telah menerima infomasi bahwa terdapat flight pesawat serta drone musuh yang telah menembus wilayah pertahanan udara Indonesia guna menyerang obyek vital negara serta pangkalan militer. Komando Pasukan Gerak Cepat atas perintah Komando Atas, menyiapkan Pertahanan Udara Titik Terintegrasi dalam Operasi Perlindungan Kekuatan Udara Atau OPKU untuk mengantisipasi serangan kekuatan udara musuh yang hendak menghancurkan kekuatan udara sendiri.

Short Range Air Defense Surface To Air Missile atau SHORAD adalah peluru kendali yang dirancang untuk ditembakkan dari darat atau dari kapal permukaan untuk menghancurkan target di udara, berupa pesawat, rudal musuh yang mengancam pangkalan udara, alutsista atau obyek strategis lainnya. Adapun senjata Pertahanan Udara Titik yang telah disiapkan adalah Satuan Penembakan Meriam Oerlikon Skyshield serta Rudal Qianwei-19 dan Rudal Chiron. 

QW-19/Chiron:

Hadirin yang berbahagia.    Kemampuan pertahanan udara Kopasgat digelar untuk melindungi objek vital dalam aerodrome/ nonaerodrome baik yang bersifat taktis maupun strategis dari setiap serangan udara musuh dalam rangka mendukung pelaksanaan operasi udara baik pada OMP maupun OMSP. Penggunaan QW-19 dan Rudal Chiron merupakan bagian dari strategi pertahanan udara titik Kopasgat yang dapat digelar dengan cepat serta ergonomis. Rudal QW-19 dan Rudal Chiron termasuk sistem MANPADS atau Man Portable Air Defense System yang memungkinkan Kopasgat menggelar suatu sistem pertahanan udara baik statis maupun mobile dengan beberapa orang berkemampuan khusus sebagai operator dari Rudal Hanud.

QW-19 atau Qianwei 19 adalah varian terbaru dari rudal pertahanan udara Qianwei.  QW-19 punya jarak tembak efektif 5.000 meter dan ketinggian luncur hingga 4.000 meter. QW-19 sanggup melesat 600 meter per detik, dan mampu mencegat target yang bergerak pada kecepatan sampai dengan 300 meter per detik. QW-19 juga telah menggunakan teknologi dual bad infrared passive guidance guna mengunci target dengan kuat dan tidak terpengaruh dengan heat distraction atau distraksi panas. QW-19 juga telah dilengkapi dengan kemampuan anti jamming serta telah disokong dengan komposit fuze serta laser proximity sehingga rudal dari senjata ini dapat meledak ketika atau sesaat mendekat sasaran. Dengan karakteristiknya, QW-19 merupakan rudal hanud efektif untuk mencegat target seperti rudal jelajah yang sulit dihantam secara langsungserta target helikopter dan pesawat di ketinggian rendah. 

Selain itu, Kita juga akan menyaksikan kedahsayatan rudal hanud panggul perorangan yang saat ini juga dimiliki Kopasgat yaitu rudal Chiron. Rudal Hanud Chiron adalah senjata yang berbasis MANPADS atau rudal panggul yang dalam gelar tempur, dioperasikan oleh tiga operator. Masing – masing adalah petembak, observer dan loader amunisi. 

Rudal Chiron dirancang menggunakan sistem Launcher Post (pos peluncur) yang dilengkapi dengan tripod stabiizer dan sistem optik untuk membidik target. Senjata ini memiliki jarak jangkau mematikan sejauh 5 kilometer serta ketinggian luncur maksimum di 3 – 5 kilometer terhadap objek sasaran udara. Dengan sokongan solid rocket motor, Chiron dapat mengejar target dengan kecepatan 700 meter per detik atau setara dengan 2.4 Mach dengan jarak ketinggian luncurr maksimum 3.500 meter. Rudal Chiron beroperasi dengan Infrared Counter Measure (IRCM) sehingga, tahan terhadap aksi jamming dan tidak terpengaruh dengan efek panas lain. Sistem Rudal Chiron ini dilengkapi dengan Interrogator Identification Friend or Foe yang dipasok dengan sistem radar pemandu. Rudal Chiron hanya membutuhkan waktu penembakan kurang dari tiga detik untuk meluncur setelah picu ditekan. 

Hadirin yang berbahagia, kita saksikan bersama dari depan podium
Bersiap melaksanakan penembakan terhadap drone musuh yang disimulasikan dengan Drone Target.... FIRE....    BULLSEYE...

Drone musuh berhasil dihancurkan.    Berikan tepuk tangan yang meriah kepada Petembak Rudal Hanud dari Detasemen Pertahanan Udara Komando Pasukan Gerak Cepat

Narasi Cadangan:

Komando Pasukan Gerak Cepat memiliki kemampuan melaksanakan Operasi Pertahanan Udara yang digelar secara statis dan mobile meliputi: 
1) Penembakan peluru kendali dan meriam Hanud. 
2) Pengoperasian radar terintegrasi senjata Hanud. 
3) Penggelaran Baterai Hanud 
4) Berintegrasi dengan unsur hanud lain. 

Agar dapat melaksanakan tugas secara berdaya guna dan berhasil guna maka Hanud Kopasgat melaksanakan fungsi-fungsi sebagai berikut: 
1) Deteksi (Detection). Melanjutkan kegiatan deteksi yang dilaksanakan oleh Unsur Radar Hanud untuk mencari, menemukan dan mengikuti sasaran udara musuh secara terus menerus dengan menggunakan radar kendali tempur.
2) Pengenalan (Identification). Melanjutkan kegiatan pengenalan bekerja sama dengan Unsur Radar Hanud untuk menentukan apakah sasaran itu kawan atau musuh. 
3) Penjejakan (Tracking). Melaksanakan penjejakan terhadap laporan sasaran (Lasa) yang merupakan kegiatan lanjutan dari proses deteksi dan identifikasi terhadap sasaran yang akan dihancurkan. 
4) Penghancuran (Destruction). Melaksanakan penghancuran dengan kegiatan penembakan terhadap sasaran setelah masuk dalam jarak tembak efektif rudal dan meriam Hanud. 

Satbak Oerlikon:

Hadirin sekalian.    Selain Rudal Manpads QW-19 dan Rudal Chiron, Kopasgat telah menyiapkan 1 satuan penembakan Oerlikon Skyshield dari Detasemen Pertahanan Udara untuk mengantisipasi serangan udara yang mengancam. Oerlikon Skyshield adalah sistem pertahanan udara jarak pendek berbasis darat, yang berfungsi untuk menghancurkan pesawat dan rudal yang mengancam pangkalan udara. alutsista dan sasaran objek strategis lainnya. Selain menjadi salah satu sistem pertahanan udara jarak pendek, Oerlikon Skyshield juga memenuhi peran sebagai C-Ram.

C-Ram atau Counter Rocket Artillery And Mortar merupakan seperangkat sistem yang digunakan untuk mendeteksi dan menghancurkan roket, artileri dan mortar yang masuk ke wilayah udara sebelum mencapai target darat,, sehingga dengan kemampuan SHORAD dan C-Ramnya, maka Oerlikon Skyshield sangat ideal untuk mempertahankan pangkalan udara dari ancaman pesawat, rudal, senjata artileri darat serta mortar musuh. 

Oerlikon Skyshield sendiri dapat menembak di jarak maksimal 5 km, dengan jarak efektif 4 km. Peluru yang dikeluarkan oleh Oerlikon Skyshield, mampu melaju pada kecepatan 1050 m/s, dengan jumlah amunisi di magazen sebanyak 252 amunisi. Walaupun menjadi sistem pertahanan udara jarak pendek, Oerlikon Skyshield memiliki kombinasi sensor, efektor, dan teknologi yang saling terintegrasi. Oleh karenanya Oerlikon Skyshield diproyeksikan agar bisa menjatuhkan berbagai jenis ancaman udara. Mulai dari jet tempur, pesawat intai, roket, amunisi artileri, mortir, helikopter, serta berbagai jenis drone. Perlu diketahui, jika di dalam satu baterai Oerlikon Skyshield memiliki 2-4 meriam revolver gun 35 mm automatic cannon.

Meriam Revolver Gun 35 mm Automatic Cannon Oerlikon Skyshield tersebut dapat menembakkan amunisi AHEAD (Advanced Hit Efficiency And Destruction). Efek dari amunisi AHEAD oerlikon skyshield dapat meledak dan memuntahkan serpihan tajam dekat dengan target. Sehingga amunisi AHEAD Oerlikon Skyshield memiliki daya rusak yang luas serta dapat merusak target udara secara cepat.

Dengan kelebihan amunisi AHEAD membuat Oerlikon Skyshield dapat menghancurkan target yang memiliki kecepatan serta manuver tinggi.  Termasuk  target  yang  berdimensi kecil dapat dihancurkan dengan mudah berkat adanya amunisi ahead oerlikon skyshield. Dalam satu amunisi 35mm AHEAD Oerlikon Skyshield diketahui memiliki muatan 152 sub-proyektil. Amunisi 35mm Ahead  Oerlikon Skyshield sudah didesain dapat meledak dan menyebarkan sub-proyektil langsung di depan target. Ini dipicu oleh timer fuze yang dapat diprogram secara presisi pada amunisi 35mm AHEAD Oerlikon Skyshield. Meriam Oerlikon Skyshield sendiri tidak berawak dan dikendalikan Fire Control Unit. Dan yang lebih mengagumkan dari Oerlikon Skyshield adalah deteksi penembakan dalam waktu kurang dari 4,5 detik.Dari kecepatan tersebut maka meriam revolver, masih memiliki akurasi tinggi dan laju tembakan mencapai 1.000 peluru/menit.

Alhasil Oerlikon Skyshield memiliki kekuatan tembakan tinggi untuk  menghancurkan banyak  target dalam waktu yang bersamaan. Terbukti jika tembakan efektif Oerlikon Skyshield mampu menghancurkan target sampai jarak 4.000 meter. Selain itu, sistem pertahanan udara Oerlikon Skyshield mencakup Skyshield Fire Control Unit (FCU) yang menyediakan pengawasan ruang udara. FCU Oerlikon Skyshield memiliki kinerja deteksi dan akuisisi yang tinggi juga terhadap target udara yang sangat kecil sekalipun. Sehingga FCU Oerlikon Skyshield mampu mendeteksi target hingga jarak 20 km.

Sistem Oerlikon Skyshield terdiri dari modul sensor / C4L dengan radar dan sensor elektro-optik serta efektor yang ditempatkan di dalam perimeter dasar pertahanan. Oleh karenanya keunggulan utama sistem Oerlikon Skyshield adalah perlindungan jarak dekat  yang sangat efektif dalam menghalau ancaman udara. Selain itu, pos komando Oerlikon Skyshield dapat ditempatkan hingga 500 meter dari modul sensor dan meriam senjata. Belum lagi Oerlikon Skyshield dapat beroperasi di segala cuaca dan sangat tahan terhadap tindakan pencegahan elektronik.

Hadirin yang berbahagia.    Kita alihkan pandangan kita ke depan podium, bersiap melaksanakan penembakan FIRE..... Enemies Down...

Kekuatan Udara Musuh berhasil dihancurkan, kita berikan tepuk tangan yang meriah kepada Detasemen Pertahanan Udara Kopasgat.

Narasi Cadangan:

Hadirin yang berbahagia.    Tujuan gelar Pertahanan Udara Kopasgat adalah untuk mempertahankan pangkalan/alutsista/instalasi TNI Angkatan Udara dan objek-objek vital militer maupun sipil baik yang bersifat taktis maupun strategis yang perlu dilindungi dari serangan udara musuh. Selain itu tujuan penggelaran Hanud Kopasgat disesuaikan dengan jenis operasi militer yang terdiri dari: 
1) Operasi Militer Perang (OMP). Untuk memperoleh keunggulan udara dan keberhasilan melindungi titik rawan, maupun obyek vital nasional dari segala bentuk ancaman udara musuh. 
2) Operasi Militer Selain Perang (OMSP). Dilaksanakan untuk operasi menghadapi pemberontakan bersenjata gerakan separatis.dan pengamanan objek vital saat kegiatan penting seperti Konferensi Tingkat Tinggi, HUT Kemerdekaan RI di Istana Negara serta berbagai kegiatan kenegaraan tingkat Tinggi lainnya.

Sasaran dalam penggelaran Pertahanan Udara Kopasgat adalah: 
1) Terlindunginya pangkalan/ alutsista/ instalasi TNI/ TNI AU dari serangan udara musuh. 
2) Terlindunginya objek vital sipil baik yang berupa fasilitas penerbangan maupun selain fasilitas penerbangan.
3) Terlaksananya operasi pertahanan udara sehingga dapat mendukung keamanan dan kelancaran pelaksanaan operasi TNI lainnya. 


13.    OMU

Sementara itu, Akibat pertempuran yang terjadi di mandala operasi, persediaan amunisi dan logistic pasukan kawan semakin menipis, Oleh karena itu perlu dilaksanakan resupply amunisi, logistik, dan perlengkapan tempur lainnya dengan segera. Maka Pangkogasudgab memberangkatkan pesawat angkut C-212 Skadron Udara 4 dengan Callsign WALET dan pesawat CN-295 Skadron Udara 2 dengan callsign SEMBRANI, untuk Melaksanakan Operasi Mobilitas Udara Misi Pembekalan Ulang dengan menggunakan Helibox dan CDS Ringan. Operasi ini dibutuhkan guna menjamin keberlangsungan pasukan kawan yang berada di medan operasi.

T-50 Air Cover:

Guna memastikan bekal ulang logistic terlaksana denga naman, maka perlu dilaksanakan perlindungan dan pengamanan wilayah udara atau Air Cover Oleh 2 pesawat tempur T-50i Golden Eagle Skadron Udara 15 dengan callsign DAUPHIN.

C-212 Helly Box:

Penerjunan 30 helibox dan 2 Bundle CDS Ringan ini merupakan simulasi distribusi logistik umum, dimana kali ini akan dilaksanakan teknik penerjunan dari ketinggian 500 ft di atas permukaan tanah, dari udara ke darat pada daerah yang terisolasi sehingga dibutuhkan kedisiplinan, ketepatan sasaran, kejelian dan presisi waktu yang harus dimiliki oleh awak pesawat terbang. 

Dapat kita saksikan dari kanan podium WALET Bersiap untuk menerjunkan 30 Hellybox, Pintu pesawat telah terbuka, dan Droping.... Droping.... Goo...!!
1..,2..,3..,4....., dst,     helibox berhasil diterjunkan.

Dapat kita saksikan bersama, satu persatu helibox telah duterjunkan dari dalam pesawat Angkut TNI AU. Tampak pula sejumlah pasukan yang berada di darat bersiap-siap untuk menerima bantuan logistik tersebut,  agar dapat segera didistribusikan kepada pasukan kawan di mandala operasi.

CN-295 CDS Ringan:

Menyusul dibelakangnya, SEMBRANI Bersiap melaksanakan penerjunan  2 Bundle CDS Ringan dengan berat tiap bundlenya adalah 350Kg, kita saksikan bersama  Pintu pesawat telah terbuka, Tepat berada di atas dropping zone dan Droping.... Droping.... Goo...!! CDS berhasil diterjunkan !!! 


14.    OPBBU (AIR REFUELING)

Hadirin yang berbahagia, sesaat lagi dapat kita saksikan dari arah sebelah kiri podium. Pesawat Tanker KC-130 Hercules yang berasal dari Skadron Udara 32 melaksanakan Air Refueling kepada pesawat Sukhoi 30. Air to Air Refueling merupakan operasi udara yang bernilai strategis, dengan teknik pengisian bahan bakar pesawat di udara untuk menambah jarak tempuh/jelajah pesawat, tanpa harus kembali ke pangkalan udara. 

Pelaksanaan Air Refueling ini merupakan salah satu kemampuan yang harus dikuasai oleh seorang Fighter.  Dan pesawat tanker KC-130 Herkules yang kita saksikan ini merupakan satu-satunya pesawat Tanker yang dimiliki oleh TNI Angkatan udara yang masih beroperasi. Dapat kita saksikan Bersama melintas di depan podium, Tanker dan Bajra melaksanakan demonstrasi pengisian bahan bakar di udara, berikan tepuk tangan yang meriah!!!

Narasi Cadangan:

Perlu diketahui, Prosedur ini memungkinkan pesawat penerima untuk terbang lebih lama, menambah jarak jangkau atau waktu operasinya. Sebuah seri dari pengisian bahan bakar di udara hanya dibatasi oleh faktor kekelahan dari Awak Pesawat dan faktor mesin seperti konsumsi oli mesin. Karena pesawat penerima bisa menambah bahan bakar di udara, pengisian bahan bakar di udara dapat memungkinkan pesawat Lepas landas dengan muatan tambahan seperti senjata, kargo atau personel; dan berat maksimum lepas landas dapat diatasi dengan mengurangi bahan bakar dan mengisinya kembali di udara. Alternatifnya, jarak tempuh di Landasan Pacu dapat dikurangi saat lepas landas karena beban yang lebih ringan saat lepas landas. 
 
Dua sistem utama pengisian bahan bakar di udara adalah satelit dan parasut, yang lebih mudah diadaptasi pesawat yang sudah ada, dan boom terbang, yang menawarkan kecepatan pemindahan bahan bakar lebih besar, namun membutuhkan operator stasiun khusus. Umumnya, pesawat penyedia bahan bakar dirancang khusus untuk tugas tersebut, msekipun peralatan pengisian bahan bakar dapat dipasang di pesawat yang sudah ada jika yang digunakan sistem satelit dan parasut. Biaya untuk memperoleh peralatan pengisian bahan bakar di pesawat tangker dan penerimanya dan penanganan khusus pada pesawat yang melakukan pengisian bahan bakar (bekerja dalam formasi penerbangan yang sangat dekat) membuat aktivitas ini hanya bisa digunakan pada operasi militer. 

Penembak runduk Kopasgat


15.    OUK (RAID dan BASWAN)

Hadirin yang kami hormati, sebelum memasuki operasi selanjutnya, Berdasarkan informasi intelijen yang didapatkan tim dalpur dan satpur di mandala operasi, masih ditemukan titik wilayah musuh yang tersisa dalam skala sedang, maka Pangkogasudgab memerintahkan untuk melaksanakan operasi udara khusus misi RAID penghancuran dengan kombinasi Strike Coordination dan Reconnaisance menggunakan pesawat tempur EMB-314 Super Tucano Skadron Udara 21 dengan callsign TUCANO FLIGHT. infiltrasi satbravo dengan metode Fastrope dan infiltrasi ransus dengan metode sling load operation oleh Helikopter 332 Superpuma Skadron Udara 6, dilanjutkan dengan melaksanakan RAID.

NTW (Sniper) 1000m:

Hadirin yang berbahagia...
Dari depan podium, telah siaga Tim Sniper yang telah disusupkan ke wilayah operasi Raid. Pada Operasi Khusus Raid Pembebasan Tawanan ini, Tim Sniper Kopasgat akan menggunakan senjata dengan berbagai kaliber guna melumpuhkan kekuatan lawan sebelum elemen pembebas tawanan melaksanakan penetrasi sasaran. Dengan menggunakan senjata Sniper anti personel Sako TRG 42 dan AX 308 kaliber 7.62 mm serta Senjata Sniper Anti material AW50 dan NTW-20 kaliber 12,7 mm, Tim Sniper Kopasgat akan mampu melumpuhkan kawal depan serta kendaraan escape musuh sehingga meningkatkan peluang keberhasilan Operasi Khusus Raid ini. 

Target Spotted...Ready to Engage...Fire....
Satu per satu kawal depan musuh berhasil dilumpuhkan....
Berikan tepuk tangan yang meriah untuk Petembak Runduk Kopasgat 

EMB-314, SCAR:

Sementara itu TUCANO Flight Bersiap melaksanakan misi  Strike Coordination dan Reconnaisance yang telah membawa 14 Rocket  MK-66/RD-702 untuk menghancurkan Target yang di identifikasi sebagai kekuatan musuh yang tersisa di mandala operasi serta memberikan tembakan perlindungan / Air Gunery selama pelaksanaan pembebasan Tawanan.

Pesawat EMB 314 Super Tucano adalah jenis pesawat tempur ringan bermesin turboprop, pesawat ini juga dapat dioperasikan sebagai pesawat patroli perbatasan dan counter-insurgency operations (operasi penumpasan pemberontakan). Pesawat sanggup bermanuver hingga +7g dan -3.5g. Ukurannya yang kecil sanggup mereduksi sinyal radar dan visual, dikombinasi dengan kecepatan yang tinggi dan lincah dalam bermanuver memberikan tingkat survivability cukup tinggi. Tingkat keamanannya pun bertambahan berkat pelindung baja disekitar kokpit dan critical systems redundancy.

Super Tucano memiliki 2 senapan mesin yang berada di sayap kiri dan kanan, 5 buah cantelan dengan komposisi masing-masing 2 buah di sayap kiri dan kanan dan 1 buah di badan pesawat dengan beban total 1550 kg. Semua cantelan bisa dipasang bom sejenis Mk 81 dan Mk 82, peluncur roket, dan bom berpemandu laser.

Hadirin yang berbahagia,  TUCANO 1 Bersiap untuk melaksanakan penembakan, Locking Target , Lounching Missile.. dan SASARAN DIHANCURKAN !!!

NAS-332, Fast Rope:

Hadirin yang kami hormati, dari kejauhan kita saksikan bersama 1 Helikopter NAS-332 Super Puma on board 1 tim pasukan Satuan Bravo 90 Kopasgat akan melaksanakan infiltrasi menuju kesasaran. Dalam fase ini, tim menggunakan taktik infiltrasi airborne raid dengan teknik Fastroping. Dengan gagah berani dan moril yang tinggi satu per satu prajurit Satuan Bravo 90 Kopasgat meluncur dari Helikopter NAS-332 Super Puma dengan menggunakan teknik Fastrope dan membentuk formasi keamanan untuk melindungi tim serta aset udara dari serangan musuh. Setelah melaksanakan konsolidasi, Tim akan bergerak menuju sasaran dengan menggunakan kendaraan taktis P6 ATAV V1 dimana kendaraan ini dirancang khusus sebagai kendaraan penyerbu yang dilengkapi dengan sistem RCWS (remote control weapon system).

Kecanggihan Helikopter NAS 332 Super Puma di antaranya Avionic Glass Cockpit, disertai sensor optik AHRS (Attitude Heading and Reference System), dan teknologi FMS (Flight Management System). Selain itu, dilengkapi instrumen yang digunakan pilot untuk mengatur rencana terbang (Flight Plan) meliputi jalur yang akan dilewati helikopter, serta SAR Direction Finder untuk menangkap sinyal ELT (Emergency Locator Transmitter). Helikopter Super Puma memiliki NVG (Night Vision Goggle), Weather Radar dan Emergency Floatation untuk melakukan pendaratan darurat di atas.air.

Mengenai daya tampung, helikopter Super Puma mampu mengangkut 18 pasukan dan 3 crew (Pilot, Co-Pilot dan Juru Mudi Udara). Helikopter tipe Super Puma merupakan heli angkut berat multi-purpose yang dapat digunakan untuk military transport, kargo, paratroop transport, medical evacuation, serta VIP. Helikopter NAS-332  Super Puma dilengkapi dengan Hoist untuk menarik atau mengevakuasi korban pada sisi pintu kanan. Selain itu, NAS-332  Super Puma juga memiliki sling yang berfungsi untuk membawa barang atau kendaraan taktis dengan beban maksimal 4,5 ton.

NAS-332, Sling Ransus:

Hadirin sekalian, mari kita layangkan pandangan kita ke arah kanan/kiri podium, Helikopter NAS-332 Super Puma dari Skadron Udara 6 dengan gagah mengangkut kendaraan taktis P6 ATAV V1 yang merupakan kendaraan khusus Satuan Bravo 90 Kopasgat sebagai alutsista TNI AU yang berfungsi sebagai kendaraan taktis serbuan pada operasi khusus baik operasi militer perang maupun operasi militer selain perang. Dalam operasi ini melibatkan dua kekuatan dan kemampuan satuan udara yang saling mendukung guna mendukung keberhasilan operasi TNI Angkatan Udara.

Hadirin Sekalian....... Mari kita saksikan bersama Hely Super Puma dengan Kekuatan dan kemampuan yang dimilikinya berhasil melaksanakan Droping Ransus P6 ATAV V1 dengan aman yang kemudian akan digunakan Tim Raid untuk melaksanakan serbuan ke sasaran.

Perlu diketahui bahwa kendaraaan Taktis P6 mempunyai 3 titik untuk memasang senjata, biasanya yang digunakan adalah senapan mesin 7,62 mm. Dudukan senjatanya berada di bagian atas, samping kiri dan samping kanan. Nantinya, dudukan ini bisa dipasang misil anti tank, misil anti serangan udara, dan minigun. P6 ATAV hanya mempunyai proteksi baja ringan untuk memastikan ringannya bobot kendaraan dan kelincahannya. Untuk dimensinya, P6 ATAV mempunyai panjang 4,6 m, lebar 2,3 m, dan tinggi 1,5 m. Untuk mesinnya, menggunakan mesin turbo diesel 4 silinder berkapasitas 2300 cc. Kekuatannya 142 HP pada 3400 RPM. Sama seperti Flyer, mesinnya diletakkan di belakang. Sebagai kendaraan off-road, P6 menggunakan suspensi independen, dan derek di bagian depannya. Meskipun berpelindung ringan, P6 menggunakan ban run flat dan transmisi otomatis. Pada tangki bahan bakar penuh (120 liter), P6 dapat berjalan sejauh 500 km dan mencapai kecepatan 120 km/jam. 

Datang Dari Sebelah Kanan Podium, 
Bersiap untuk mendaratkan kendaraan taktis, inilah dia COUGAR 2 With Sling Load Operation!!! 


16.    OUK (CSAR)

Hadirin Yang berbahagia, dapat kita layangkan pandangan sejenak ke arah kanan podium.. akan melintas CARACAL FLIGHT yang sesaat lagi akan melaksanakan misi Operasi SAR TEMPUR yang bekerja sama dengan Prajurit pasukan gerak cepat dalam proses evakuasi korban dengan teknik Fast rope dan Airlandeed Guna menyelamatkan pasukan yang terluka di medan operasi, maka Pangkogasudgab memerintahkan untuk melaksanakan operasi udara khusus Combat Search And Rescue dengan menggunakan pesawat helikopter. Selanjutnya pesawat helikopter yang dilengkapi dengan persenjataan melaksanakan netralisir terhadap pasukan musuh yang mencoba menyerang pasukan kawan dan akhirnya berhasil menyelamatkan pasukan kawan yang terluka.

Operasi SAR Tempur merupakan bagian dari Operasi Udara Khusus dengan menggunakan 1 pesawat Helicopter EC-725 CARACAL dan 2 Helicopter H-225M Skadron Udara 8 dengan konfigurasi sebagai helikopter Escort,  Tim Keamanan dan Tim Penolong. Helikopter ini memiliki kemampuan SAR Tempur dimandala operasi, Tahapan operasi sar tempur yang pertama akan disimulasikan pertolongan kepada korban di medan perang, Dengan dipandu oleh Tim Satpur, akhirnya helikopter CARACAL yang diawaki oleh pilot-pilot handal TNI Angkatan Udara sampai di lokasi. Sesuai dengan laporan awal dari Tim Satpur dan melihat langsung kondisi medan yang sebenarnya, maka Captain Pilot mengambil keputusan untuk melaksanakan penyelamatan korban dengan menggunakan teknik Fast Rope.

Caracal-1,  Escort:

Guna memastikan area evakuasi dalam keadaan aman , Helikopter EC 725 CARACAL membawa 8 Rocket WAFAR siap menghancurkan kekuatan lawan yang mengganggu jalanya Operasi.

Datang Dari Sebelah Kanan Podium,     Persiapan Untuk melaksanakan PENEMBAKAN, SASARAN TERKUNCI, ROCKET DITEMBAKKAN DAN TARGET DIHANCURKAN...!!! 

Sebelum melaksanakan penyelamatan terhadap korban, Helikopter ini akan menurunkan beberapa prajurit PASGAT untuk bersiap siaga menjaga keamanan wilayah sekitar selama proses evakuasi korban dengan menggunakan teknik Fastrope untuk mendaratkan 8 orang Pasukan kopasgat guna mengamankan daerah pendaratan.

Tim Kam dan Tim Long:

Dapat kita saksikan bersama helikopter CARACAL bersiap melaksanakan Fast Rope untuk menurunkan 8 orang guna menyelamat korban yang terluka.  Teknik  Fast rope adalah suatu manuver pesawat dalam kegiatan operasi dengan cara dropping pasukan menggunakan tali khusus pada tempat yang dikehendaki dimana pesawat tidak bisa mendarat. Dropping dilaksanakan dalam jangka waktu yang relatif singkat, secara aman dan lancar. Teknik  Fast rope ini merupakan kemampuan yang wajib dimiliki oleh Pasukan gerak cepat TNI Angkatan Udara.

Tali FAST ROPE telah di turunkan, satu persatu pasukan berhasil di turunkan...
Dengan segera pasukan KOPASGAT melaksanakan pengamanan dan pertolongan medis pertama terhadap korban yang terluka akibat peperangan. Dapat kita saksikan bersama proses evakuasi dan pertolongan korban perang telah dilaksanakan, setelah melaksanakan pertolongan pertama terhadap beberapa korban, pasukan medis melaporkan kondisi bebrapa korban kepada awak helikopter tim penolong untuk segera mengevakuasi korban tersebut ke tempat yang lebih aman, guna melaksanakan perawatan medis lebih lanjut. Untuk itu akan dilaksanakan teknik airlandeed didalam pelaksanaan penyelamatan korban di daerah operasi.

Sementara itu, Helikopter EC-725 Caracal melaksanakan ESCORT Untuk mengantisipasi pergerakan musuh pada area operasi selama proses penyelamatan korban dengan melaksanakan air gunnery ke area potensi rawan pergerakan musuh. Sebelum melaksanakan pendaratan, helikopter akan mensurvei terlebih dahulu kondisi lokasi pendaratan melalui udara sesuai dengan prosedur nya. Sampai akhirnya, helikopter dapat mendekat ke lokasi pendaratan secara perlahan sampai dengan mendarat dengan aman. Setelah itu, Helicopter CARACAL akan kembali menuju titik evakuasi guna menyelamatkan korban serta menjemput pasukan keamanan dari prajurit paskhas yang berada di titik evakuasi dengan menggunakan cara Airlandeed.

Lokasi pendaratan helikopter telah disiapkan terlebih dahulu oleh prajurit Pasgat yang berada di lapangan, dengan memastikan bahwa  lokasi tersebut aman untuk didarati dan mampu diakses oleh pasukan yang membawa korban perang. Dan dapat kita saksikan dari arah datangnya pesawat tepat berada di sebelah kiri podium, CARACAL Flight akan melaksanakan Airlandeed.

Helikopter berkemampuan Angkut sedang ini dilengkapi dengan alat-alat menunjang kehidupan yang sewaktu-waktu dapat digunakan selama proses pemindahan korban dari medan pertempuran menuju lokasi yang memilki fasilitas tenaga dan perlengkapan medis yang lebih memadai. Kecepatan waktu pemindahan korban dari medan operasi sangat menentukan persentasi keberhasilan dalam menyelamatkan korban. Oleh karena itu, pemindahan korban dengan menggunakan helikopter merupakan pilihan yang sangat tepat.

Setelah korban berhasil di evakuasi dan seluruh pasukan sudah berada dalam pesawat, selanjutnya helikopter melaksanakan take off kembali guna membawa korban ke lokasi yang lebih aman untuk  segera mendapatkan pertolongan.
Dan TAKE OFF ... TAKE OFF GO!!! 

Berikan tepuk tangan yang meriah untuk FLIGHT HELIKOPTER DAN KOMANDO PASUKAN GERAK CEPAT TNI ANGKATAN UDARA !!!


17.    BDA (FOXROT)

Hadirin Yang kami hormati, sebagai penutup dari puncak acara FIRE POWER DEMO LATIHAN ANGKASA YUDHA TAHUN 2024 pada hari ini, akan dilaksanakan manuver BATTLE DAMAGE ASSESMENT yang akan dilaksanakan oleh FOXTROT FLIGHT. BATTLE DAMAGE ASSESMENT dilaksanakan untuk menilai tingkat kehancuran sasaran dan keberhasilan dari suatu operasi udara, guna menjadi bahan pertimbangan dalam pelaksanaan misi berikutnya. FOXTROT FLIGHT dengan kekuatan 3 pesawat F-16 Fighting Falcon berusaha mengobservasi daerah operasi dan menentukan hasil perkenaan target secara visual dari dalam pesawat.

Hadirin yang berbahagia, DARI BELAKANG PODIUM FOXTROT FLIGHT bersiap melaksanakan Battle Damage Assesment, Manuver ini juga sebagai bentuk salam hormat dan bangga dari kami Prajurit Tentara Nasional Indonesia Angkatan udara.

Datang dari belakang podium FOXTROT 1 & 2 passing now, asses target di daerah operasi
Las pass FOXTROT-3, terimalah salam hormat dari kami..... FOXTROT FLIGHT !!!!

SELURUH KEKUATAN TEMPUR MUSUH BERHASIL DI HANCURKAN !!!


18.    PENUTUP

Hadirin Yang kami hormati, Dengan Terlaksananya Operasi Udara dalam latihan Angkasa Yudha tahun 2024, maka berakhir pula Seluruh rangkaian acara pada hari ini.

Mengutip petikan kata dari presiden pertama indonesia, Bapak Ir. Soekarno yang disampaikan pada Hari Kelahiran Angkatan Udara Republik Indonesia tanggal 9 April 1946:
“Kuasailah udara untuk melaksanakan kehendak nasional karena kekuatan nasional di udara adalah faktor yang menentukan dalam perang modern”
Pernyataan inilah yang menjadi semangat untuk mengembangkan kekuatan TNI Angkatan Udara hingga menjadi salah satu elemen penting pertahanan Indonesia

KAMI SEGENAP PELAKSANA DAN PENDUKUNG LATIHAN ANGKASA YUDHA MENGUCAPKAN TERIMA KASIH  DAN SAMPAI JUMPA

ANGKATAN UDARA AMPUH, TNI PRIMA, SALAM BELA NEGARA!!!

Salam TNI AU AMPUH




Tidak ada komentar:

Posting Komentar