Calon siswa Seskoau A-60 TA. 2023 |
Mayor Pnb Dolly "Dompak" Hutagalung
PENDAHULUAN
1. Komando Pembinaan Doktrin Pendidikan dan Latihan Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara yang bertugas menyelenggarakan pendidikan pertama, pembentukan, pengembangan, spesialisasi, peralihan dan pendidikan lain guna meningkatkan mutu personel TNI Angkatan Udara, dan Skadron Pendidikan 105 merupakan satuan yang berada di bawah Kodiklatau. Skadik 105 adalah unsur pelaksana pendidikan di bawah jajaran Wing Pendidikan 100/Terbang lanud Adi Sutjipto, dan berkedudukan langsung di bawah Danwingdik 100. Skadik 105 memiliki tugas pokok melaksanakan pendidikan sekolah penerbang tingkat lanjut rotary wing dan sekolah instruktur penerbang rotary wing. Skadik 105 baru saja diresmikan pada tanggal 1 September 2022 oleh Kepala Staf Angkatan Udara.
2. Sebagai satuan yang barus saja dibentuk, maka ada beberapa permasalahan yang dihadapi oleh Skadik 105. Permasalah yang dimulai dari jumlah personel yang terbatas, alutsista yang minim, dan sarana prasarana yang kurang memadai. Keseluruhan hal tersebut berpotensi menyebabkan Skadik 105 tidak optimal dalam melaksanakan tugas pokoknya.
3. Penambahan jumlah personel dan alutsista,serta perbaikan sarana prasarana menjadi prioritas utama bagi Skadik 105. Oleh karena itu, Skadik 105 membutuhkan terobosan baik dari internal maupun eksternal. Disamping pengingkatan kinerja dari seluruh personel Skadik 105, dukungan dari komando atas yaitu lanud Adi Sutjipto, Kodiklatau, dan Mabesau sangat lah diperlukan dalam rangka mendukung optimlasisi kinierja Skadik 105.
4. Maksud dan Tujuan. Maksud dari penulisan naskah ini untuk memberikan gambaran kepada pimpinan tentang permasalahan dan upaya dalam rangka optimalisasi kinerja Skadik 105. Tujuan dari penulisan naskah ini adalah agar Skadik 105 mendapatkan perhatian dari komando atas sehingga kebutuhan dapat segera dipenuhi.
5. Ruang Lingkup dan Tata Urut.
a. Pendahuluan
b. Kondisi Saat Ini
c. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
d. Kondisi yang Diharapkan
e. Upaya-Upaya yang Dilaksanakan
f. Kesimpulan dan Saran
g. Penutup
KONDISI SAAT INI
6. Adapun kondisi Skadik 105 dalam rangka mendukung sekbang latih lanjut rotary wing dapat ditinjau dari beberapa aspek, adalah sebagai berikut:
a. Aspek Personel. Adapun kondisi yang ada di Skadik 105
pada aspek personel adalah sebagai berikut:
1) Jumlah personel Skadik
105 saat ini berjumlah 51 orang, di mana
hanya 25% saja yang terpenuhi dari total 195 orang sesuai dengan DSP.
2) Terdapat beberapa kualifikasi yang sama sekali tidak ada
personel yang mengawakinya, seperti kualifikasi Avionik dan Pembekalan.
3) Jumlah siswa sekbang yang cukup banyak, dikarenakan dua
angkatan sekbang melaksanakan bina terbang secara bersamaan, yaitu sekbang
angkatan 100 berjumlah 19 orang dan sekbang angkatan 102 berjumlah 11 orang,
sehingga total siswa menjadi 30 orang.
b. Aspek Alutsista. Adapun kondisi yang ada di Skadik 105
pada aspek alutsista adalah sebagai berikut:
1) Helikopter EC 120B
Colibri yang berasal dari relokasi Skadud 7 berjumlah 6 pesawat dengan sasaran
kesiapan 4 pesawat, namun rata-rata siap hariannya hanya 3 pesawat.
2) Terdapat beberapa komponen kritis pada helikoper EC 120B
Colibri dan beberapa diantaranya mengalami keterlambatan pengiriman, sehingga kondisi
pesawat menjadi unserviceable akibat AWP (Aircraft Waiting Part).
3) Usia helikopter EC120B Colibri sudah lebih dari 20 tahun
sehingga performa nya menurun. Disamping itu, trouble shooting yang
terjadi banyak di luar dari buku petunjuk pemeliharaan.
c. Aspek Sarpras. Adapun kondisi yang ada di Skadik 105
pada aspek sarpras adalah sebagai berikut:
1) Skadik105 menggunakan hangar bekas Skadud 7, yang
merupakan hanggar peninggalan Belanda sehingga kondisinya banyak yang mengalami
kerusakan tingkat berat.
2) Hanggar yang digunakan oleh Skadik 105 bukan diperuntukan bagi
helikopter EC 120B Colibri, sehingga tidak dilengkapi dengan perlengkapan
pemeliharaan pesawat seperti crank hydraulic dan mesin kompresor.
3) Apron Skadik 105 kondisinya hanya 60%, sehingga banyak terdapat
pecahan beton bekas apron yang menjadi KOBA dan membahayakan penerbangan.
FAKTOR-FAKTOR
YANG MEMPENGARUHI
7. Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi kondisi dari Skadik 105, adalah sebagai berikut:
a. Politik. Kondisi politik nasional Indonesia
belakangan ini disibukkan oleh urusan Pemilu tahun 2024, sehingga bidang
pertahanan kurang mendapat perhatian. Hal ini terlihat dari minimnya dukungan
dari pemerintah dalam peremajaan alutsista TNI AU.
b. Ekonomi. Akibat dari
pandemi Covid 19 seluruh dunia terancam mengalami krisis multi dimensi,
khususnya pada bidang perekonomian. Tidak terkecuali bagi Indonesia yang
mengalami pengurangan pemasukkan nasional dalam hal penyerapan pajak. Hal ini
menyebabkan pengurangan pada anggaran pertahanan.
c. Sosial Budaya. Krisis
sosial budaya yang mengancam masyarakat Indonesia apabila didiamkan dapat
menyebabkan disintegrasi bangsa. Hal ini banyak menyita perhatian pemerintah,
sehingga perhatian ke bidang lain termasuk pertahanan ikut teralih.
d. Ilmu Pengetahuan dan Teknologi. Perkembangan yang sangat cepat dalam bidang
ilmu pengetahuan kedirgantaraan, tidak semua dapat diikuti oleh bangsa
Indonesia, khususnya TNI Angkatan Udara. Ditambah lagi dengan perkembangan
teknologi kedirgantaraan yang harganya mahal sangat menyedot anggaran
pemerintah.
KONDISI
YANG DIHARAPKAN
8. Kondisi yang diharapkan dapat terwujud di Skadik 105 pada masa 5 tahun mendatang, adalah sebagai berikut:
a. Aspek Personel. Kondisi yang diharapkan oleh Skadik 105 pada
aspek personel adalah sebagai berikut:
1) Pengawakan personel Skadik
105 dapat terpenuhi sampai dengan mencapai 60% dari DSP, ada berjumlah minimal
100 orang personel.
2) Skadik 105 dengan jumlah personel yang ada, dapat memiliki seluruh
kualifikasi, dengan pengawakan minimal dua orang personel per kualifikasinya.
3) Penentuan jumlah siswa sekbang rotary wing per
angkatan sekbang dapat disesuaikan dengan kesiapan pesawat yang dimiliki Skadik
105, sehingga pelaksanaan bina terbang dapat selesai tepat waktu.
b. Aspek Alutsista. Kondisi yang diharapkan oleh Skadik 105 pada
aspek Alutsista adalah sebagai berikut:
1) Seluruh helikoper eks
Skadud 7 dapat diserahkan ke Skadik 105, sehingga jumlah pesawat Skadik 105
menjadi 11 helikopter, dengan sasaran kesiapan harian berjumlah 7 pesawat.
Sedangkan Skadud 7 mendapatkan helikopter operasional pengganti sesuai dengan
tugas pokoknya.
2) Proses pengadaan spare part, khususnya komponen
kritis dapat menjadi prioritas dan datang tepat waktu, sehingga sasaran
kesiapan harian pesawat Skadik 105 dapat terjaga.
3) Peremajaan helikopter EC 120B Colibri eks Skadud 7 khususnya
pada bagian avionik agar dapat di upgrade mengikuti perkembangan teknologi.
c. Aspek Sarana
Prasarana. Kondisi yang diharapkan oleh Skadik 105 pada
aspek sarana prasarana adalah sebagai berikut:
1) Hanggar Skadik 105
mendapatkan renovasi tingkat berat, sehingga menjadi layak dan aman untuk
menyimpan pesawat dan pelaksanaan pemeliharaan pesawat di dalam hanggar.
2) Hanggar Skadik 105 dapat diinstalasi peralatan yang
dibutuhkan dalam perawatan helikopter EC 120B Colibri, seperti crank hydraulic dan
mesin kompresor.
3) Apron Skadik 105 mendapatkan renovasi tingakt sedang berupa penebalan
ulang, sehingga aman untuk digunakan saat kegiatan penerbangan.
UPAYA-UPAYA YANG DILAKSANAKAN
9. Upaya-upaya yang dapat dilaksanakan oleh Skadik 105 untuk mencapai kondisi yang diharapkan, adalah sebagai berikut:
a. Aspek Personel. Upaya-upaya yang dapat dilaksanakan pada
aspek personel adalah:
1) Skadik 105
mengajukan permohonan penambahan kebutuhan personel melalui lanud Adi Sutjipto
kepada Kodiklatau, dengan tembusan binprof masing-masing korps di Mabesau. Serta
dengan mengoptimalkan kinerja personel yang ada saat ini.
2) Skadik 105
mengajukan permohonan pemimjaman personel ke Skadud 7 sesuai dengan kualifikasi
personel yang masih belum ada personelnya, sambil menunggu pengawakan personel
yang baru.
3) Skadik 105 dapat berkordinasi
dengan Disaeroau mengenai sasaran kesiapan pesawat di Skadik 105, dan
berkoordinasi dengan lanud Adisutjipto terkait jumlah siswa sekbang per
angkatan yang mampu diterima oleh Skadik 105 berdasarkan jumlah kesiapan
pesawat.
b. Aspek Alutsista. Upaya-upaya yang dapat dilaksanakan pada
aspek alutsista adalah:
1) Skadik 105
mengajukan permohonan relokasi pesawat dari Skadud 7. Surat permohonan diajukan
dari lanud Adisutjipto kepada Kodiklatau dengan tembusan Soops Mabesau.
2) Skadik 105 agar
berkoordinasi dengan Kodiklatau dan Disaeroau mengenai kebutuhan spare part
EC 120B Colibri dalam jangka pendek sampai dengan jangka panjang, sehingga
ketersediaan spare part dapat terjamin.
3) Skadik 105 melalui
Kodiklatau dapat berkoordinasi dengan Disaeroau dan Diskomplekau mengenai
upgrade avionik dan instrumen pesawat helikopter EC 120B Colibri.
c. Aspek Sarpras. Upaya-upaya yang dapat dilaksanakan
pada aspek sarpras adalah:
1) Skadik 105 agar
berkoordinasi dengan Diskonau mengenai percepatan renovasi hangar secara
menyeluruh.
2) Skadik105 agar
berkoordinasi dengan Kodiklatau mengenai instalasi peralatan pemeliharaan di
hangar Skadik 105, seperti crank dan compressor. Sementara waktu dapat
memanfaatkan peralatan milik Skadud 7.
3) Skadik 105 berkoordinasi
dengan Kodiklatau dan Diskonau mengenai renovasi apron di depan hangar Skadik
105.
KESIMPULAN DAN SARAN
10. Kesimpulan. Dari uraian yang telah disampaikan di atas tentang optimalisasi kinerja Skadik 105 dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
a. Pengawakan personel di Skadik 105 masih jauh dari DSP,
ditambah lagi ada beberapa kualifikasi yang kosong, dan jumlah siswa sekbang
yang cukup banyak. Harapannya ke depan, jumlah personel Skadik 105 dapat
ditingkatkan ditambah dan dilengkapi, serta jumlah siswa sekbang dapat dibatasi
sesuaidengan kemampuan dari Skadik. Peran Lanud Adi Sutjipto dan Kodiklatau
dalam memenuhi kebutuhan personel sangat lah penting.
b. Jumlah pesawat Skadik 105 saat ini masih minim, ditambah
lagi dengan pengadaan spare part yang terlambat, dan usia helikopter EC
120B Colibri yang sudah lebih dari 20 tahun. Harapannya seluruh helikopter EC
120B Colibri Skadud 7 dapat direlokasi ke Skadik 105, ditunjang dengan
pengadaan spare part yang tepat waktu, dan melaksanakan upgrade avionik.
Dukungan dari komando atas baik Disaeroau dan Mabesau memiliki peran penting
dalam percepatan pemenuhan dukungan alutsista Skadik 105.
c. Skadik 105 saat ini menggunakan hangar lama eks Skadud 7
yang kondisinya banyak mengalami kerusakan, dan tidak dilengkapi dengan peralatan
pemeliharaan helikopter EC120B Colibri, serta kondisi apron yang banyak
terkelupas. Harapanya hanggar Skadik 105 mendapatkan renovasi tingkat berat, dan
instalasi peralatan pemeliharaan, serta apron dapat ditambal ulang. Dukungan
dari komando atas terutama Diskonau dan Mabesau memiliki peran penting dalam
percepatan perbaikan sarana prasarana di Skadik 105.
11. Saran. Adapun beberapa saran terkait optimalisasi kinerja Skadik 105 adalah sebagai berikut:
a. Skadik 105 dapat
meminjam personel IP dan captain pilot dari Skadud 7 Wing Udara 8 Lanud
Suryadarma guna membantu operasional penerbangan di Skadik 105.
b. Skadik 105 membuat revisi silabus sekbang, sehingga alokasi
sorties dan jam terbang per siswa dapat disesuaikan dengan kemampuan mendukung
bina terbang dari Skadik 105.
c. TNI AU melalui Mabes TNI dapat mengajukan permohonan
relokasi helikopter EC 120B Colibri dari TNI AD dan TNI AL, apabila helikopter
tersebut sudah jarang digunakan di satuannya.
d. IP Skadik 105 dapat
melaksanakan program exchange visit ke Skadik helikopter lain baik di
dalam negeri maupun di luar negeri, terutama yang sama-sama mengoperasionalkan
helikopter EC 120B Colibri. Dengan bekal tersebut, harapannya IP Skadik 105
mendapatkan referensi dalam mengoptimalkan program pendidikan sekbang rotary
wing.
PENUTUP
12. Demikian naskah karangan militer ini disusun dengan harapan dapat dijadikan sebagai bahan masukan kepada pimpinan untuk menentukan kebijakan selanjutnya, dalam rangka optimalisasi kinerja Skadik 105 Kodiklatau dalam mendukung tugas pendidikan sekbang rotary wing pada masa 5 tahun mendatang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar