Letkol Pnb Dolly JP Hutagalung
A. TAHAP PERSIAPAN
Latihan sudah dilaksanakan unsur di homebase masing-masing. Khususnya lanud Suryadarma (SDM) yang merupakan homebase dari helikopter EC 120B Colibri Skadron Udara (Skadud) 7 dan Skadron Pendidikan (Skadik) 105, semenjak awal bulan September sudah mulai melaksanakan latihan terbang formasi (FO) secara bertahap mulai dari FO3 pesawat s.d. FO5. Menariknya pada even demo udara tahun ini, heli Colibri dilibatkan sebanyak 10 heli yang terbagi dalam 2 flight yaitu Merah dan Garuda masing-masing 5 heli.
Merah Flight dipimpin oleh Danskadud 7 bertugas mengiringi fase devile pasukan, sedangkan Garuda Flight saat fase devile alusista/alpalhankam darat. Kedua flight akan digabungkan dengan 2 heli Fennec dari AD dan 2 heli Bell dari AD dan AL, dengan masing-masing flight bernama Putih dan Bangsa. Sehingga Flight heli TNI gabungan pertama bernama Merah-Putih, dan flight kedua bernama Garuda-Bangsa. Heli TNI AU ber homebase di lanud HLM, sedangkan heli AD dan AL berangkat dari bandara Pondokcabe.
![]() |
Keluarga tercinta ikut melepas keberangkatan |
B. TAHAP PELAKSANAAN
1. Kamis, 25 September 2025
Hari ini bisa dikatakan sebagai hari pertama dari rangkaian persiapan demo udara bagi unsur heli Colibri. Karena pada hari ini unsur heli Colibri melaksanakan ferry flight dari lanud SDM menuju lanud HLM.
Di pagi hari nya diawali dengan pengecekan kondisi pesawat dengan melaksanakan latihan FO5 pada setiap flight. Setelahnya, dilanjutkan dengan flight brief penerbangan ke HLM. Ferry flight dilaksanakan langsung oleh 10 heli dalam 1 flight. Selama ferry flight dilaksanakan pengambilan photo dengan membentuk formasi Diamond 9 helikopter, dimana heli ke 10 bertugas untuk mengambil dokumentasi. Sesampainya di HLM pada siang hari, dilanjutkan dengan pelaksanaan tactical floor game (TFG), untuk memastikan tidak terjadi deconfliction pada penerbangan esok hari, dan seluruh crew yang akan melaksanakan terbang memiliki situation awernes yang mumpuni. Tujuan akhirnya adalah tercapai keselamatan terbang dan kerja.
![]() |
2. Jumat, 26 September 2025
Hari ini dilaksanakan gladi kader demo udara. Tujuan utamanya adalah agar setiap flight merasakan flow dari manuver demo udara dan mengecek rute yang akan dilewati, sekaligus sebagai latihan awal di Monas. Oleh karena itu, yang melaksanakan penerbangan hanya perwakilan dari flight nya saja. Khususnya Flight Merah dan Garuda hanya menerbangkan 2 heli yang masing-masing terdiri dari flight leader dan leader element 2.
Ada hal menarik yang terjadi, yaitu beberapa flight yang akan tampil diakhir demo mendapat perintah ter-update untuk RTB atau cancle flypast di Monas karena mendekati waktu shalat Jumat. Padahal seluruh flight tersebut sudah terbang dan bersiap melintas di Monas sesuai dengan time table nya. Contohnya terjadi pada flight Garuda Bangsa yang saat itu posisinya sudah mendekati initial point W, dan tinggal berbelok ke kanan dan lurus selama 1 menit untuk masuk ke show area di Monas, karena perintah RTB tersebut jadi nya malah memutar balik ke kiri dan kembali ke poin sebelumnya. Selanjutnya, menunggu instruksi untuk kembali ke Lanud HLM. Akhirnya, karena ada beberapa flight yang secara bersamaan kembali ke HLM, hal ini menyebabkan penumpukan traffic yang mau mendarat. Hal ini turut berdampak pada flight Garuda yang di holding lebih dari 10 menit sebelum mendapatkan giliran untuk mendarat. Setelah mendarat, waktu Shalat Jumat sudah mulai, akhirnya crew melaksanakan Dzuhuran berjamaah.
Ada beberapa isu safety yang terjadi, namun yang paling menarik adalah ada nya 1 penerbangan sipil yang "menyelonong" masuk ke dalam blocking area demo udara yang merupakan area terbatas. Apalagi, ada banyak flight yang sedang terbang di holding point masing-masing. Hal ini sangat membahayakan penerbangan, karena telah terjadi near collution (hampir tabrakan). Walaupun akhirnya pesawat dapat diarahkan oleh controller sampai dengan mendarat di bandara Halim PK. Peristiwa itu sangat mengganggu kinerja mission commander (MC) dan mission director (MD) yang sedang mengendalikan puluhan pesawat yang sedang melaksanakan demo udara. Syukur alhamdulillah, latihan gladi kader dapat terlaksana dengan aman, dengan segala remark yang ada.
3. Sabtu, 27 September 2025
Gladi Kotor Gabungan 1, menggunakan seluruh aset yang akan ditampilkan sesuai dengan hari H, namun menyesuaikan dengan kesiapan pesawat. Pada hari ini juga dilaksanakan gladi kotor kegiatan sailling pass dari TNI AL di daerah Tanjung Priok. Saya menganalisa ini adalah bentuk perayaan HUT TNI dari unsur AL, karena acara utama yang dilaksanakan di Monas tidak memungkinkan menampilkan kapal-kapal perang milik AL. Bahkan pada peringatan HUT TNI tahun 2024 AL menggunakan videotron guna menampilkan sailling pass nya di Monas. Oleh karena itu, acara ini dibuat untuk menjawab kondisi tersebut.
Ada hal yang dapat diambil pelajaran pada latihan hari ini, yaitu dilaksanakannya prosedur "knock it off" atau hentikan kegiatan. Hal ini terjadi akibat ada 1 pesawat tempur yang sedang terbang mengalami technical reason, sehingga harus segera kembali ke lanud HLM. Dampak dari kondisi ini adalah seluruh flight harus melaksanakan holding di posisi terakhir, agar pesawat yang mengalami permasalahan mendapatkan prioritas untuk landing. Akhirnya, beberapa flight yang sudah terlanjur terbang namun belum sempat melaksanakan flypast menjadi cancle mission. Termasuk kami yang berada di Garuda Bangsa Flight, posisi saat itu adalah after take off dan continue leaving traffic. Namun karena kondisi di atas, kami melanjutnya dengan holding di area utara dari runway HLM. Sampai akhirnya mendapat giliran untuk mendarat kembali di HLM, setelah pesawat yang mengalami emergency landing dengan aman. Sampai dengan latihan hari ke-2 ini, Garuda Bangsa flight masih belum berhasil sampai ke Monas. Namun alhamdulillah seluruh penerbangan terlaksana dengan aman.
![]() |
Selalu berdoa sebelum bertugas |
4. Minggu, 28 September 2025
Gladi Kotor Gabungan 2, Garuda Bangsa flight terdiri dari 5 helikopter Colibri, 2 Fennec dan 2 Bell 412, total 9 pesawat yang dibagi menjadi 5 element: 3-2-2-2. Window TOT operate di Monas 10.34 - 10.48 WIB. Alhamdulillah visibility baik, hanya kondisi angin yang cukup kencang. Hasil evaluasi latihan kemarin dijadikan sebagai referensi agar latihan hari ini lebih baik. Seluruh flight membuat check list mengenai major dan minor emergency, sehingga apabila terjadi kondisi emergency dapat memudahkan proses pengambilan keputusan baik oleh crew maupun MD/MC. Setiap flight juga mengirimkan duty safety nya ke apron selatan yang dikendalikan langsung oleh Kalaiklambangja Koopsudnas, termasuk men-standby kan mobil duty VCP beserta recovery team nya masing-masing.
Setelah takeoff menuju ke holding point, Garuda Bangsa flight hampir berpapasan dengan Nusantara flight yang rencananya akan membawa bendera Merah Putih raksasa. Saat itu Nusantara flight selesai melaksanakan flypast dan kembali ke lanud ATS, namun track kembalinya terlalu ke Barat sehingga mendekati track Garuda Bangsa. Akhirnya Nusantara flight diperintahkan naik ke altitude 2000ft untuk menghindari Garuda Bangsa yang melintas di 1000ft.
Ada isu safety yang terjadi
pada hari ini, yaitu 1 pesawat latih Grob mengalangi emergency landing gear tidak mau down and lock. Posisi flight sudah menuju lanud HLM, sehingga pesawat yang mengalami
permasalahan mendapatkan prioritas untuk mendarat. Hanya saja, informasi
terkait emergency tersebut tidak
langsung tersampaikan kepada MC/MD yang berada di kendaraan MAOC2 Monas karena
posisi pesawat sudah berada dibawah kendali PLLU HLM. Hal ini sempat membuat
khawatir pengendali di Monas yang terlambat mendapat informasi tetang hal
tersebut. MD pun mengingatkan mengenai standar prosedur emergency pada saat terbang yaitu: Pan3x/Mayday call, registrasi pesawat, jenis emergency, posisi pesawat, dan atensi/request.
![]() |
Flight brief di Rupat Skatek 021 |
5. Senin, 29 September 2025
Semula hari ini direncanakan untuk latihan Gladi
Kotor Gabungan 3. Namun karena bersamaan dengan gladi bersih kegiatan sailing pass dari TNI AL, sehingga
pimpinan yang semula merencanakan latihan di siang hari akhirnya memutuskan
untuk meniadakan latihan, dan bisa lebih fokus persiapan latihan pada gladi
bersih karena ada beberapa perubahan manuver yang signifikan berdasarkan arahan
pimpinan yang memerlukan penyempurnaan perencanaan dari beberapa flight yang
terdampak. Pada hari ini jadi digunakan untuk istirahat pada seluruh flight
yang terlibat demo udara, kecuali unsur udara AL melaksanakan latihan sailing pass.
![]() |
Flight brief di Hanggar Travira |
6. Selasa, 30 September 2025
Pelaksanaan Gladi Kotor Upacara 1. Garuda Bangsa flight lengkap 9 helikopter. Visibility agak haze tidak sebaik hari sebelumnya. Runway 24 yang digunakan, memudahkan fase line up, karena flight Garuda parkir di Selatan runway sedangkan flight Bangsa parkir di Utara runway.
Formasi hari ini berdasarkan dari evaluasi dari gladi sebelumnya yaitu hanya element 1 sebagai posisi terdepan saat di Monas bersisi 2 heli, sedangkan element yang lainnya dibuat satu per satu dengan jarak 25-30 detik / 0,4 Nm, dengan tujuan agar jeda antar heli yang melintas di show center Monas semakin menyempit. Namun saat melintas pertama di Monas, MD mengarahkan agar heli ke 2 di element 1 juga membuat jarak, agar separasi heli yang terlihat di show center semakin intens.
![]() |
Manuver dan Formasi |
7. Rabu, 1 Oktober 2025
Pelaksanaan Gladi Kotor Upacara 2. Garuda Bangsa flight hanya berjumlah 8 helikopter karena setelah pelaksanaan latihan kemarin 1 heli Fennec mengalangi trouble shooting sehingga membutuhkan perbaikan terlebih dahulu. Sedangkan untuk Merah Putih flight tetap lengkap berjumlah 9 heli.
Berdasarkan koreksi latihan kemarin yang dinilai bahwa separasi antar masih terlalu jauh sehingga masih terdapat jeda kekosongan saat lewat di sudut pandang depan podium. Oleh karena itu, profile formasi seluruhya membuat separasi satu per satu mulai dari heli terdepan sampai yang paling belakang. Khusus untuk Garuda Bangsa, sudah melaksanakan drop back pada saat di holding point, sehingga saat melintas di depan Monas pertama kalinya sudah membuat separasi antar pesawat. Putaran pertama sangat menentukan, tuntutan pada heli no 1 setelah melintas di arah Utara atau di depan podium kehormatan maka heli melanjutkan berputar ke Selatan, dan akan kembali meng-intercept final track dengan segera menjaga separasi dengan heli no 9 atau no 8 sesuai dengan jumlah heli di flight nya, sehingga flight tersebut membentuk lingkaran yang mengelilingi Monas untuk mendampingi pelaksanaan devile pasukan dan alutsista.
Yang menjadi tantangan pada manuver Garuda Bangsa adalah heli harus selalu ada yang terlihat di show center Monas, sehingga sparasi antar heli disesuaikan sedemikian mungkin dengan menggunakan beberapa referensi, yaitu:
a. Check point pattern yang sudah di plot di google earth, berupa bangunan-bangunan dan jalan spesifik yang digunakan untuk membantu mempertahankan track yang sama oleh seluruh heli pada saat terbang.
b. Dengan menggunakan speed 60-65 kts maka dihitung sparasi waktu antar heli saat melintas tegak lurus di depan podium adalah 20 detik apabila 9 heli, dan 25 detik apabila 8 heli yang melaksanakan pattern. Setiap heli yang masuk pada posisi tegak lurus podium akan broadcast/calling ”NO xx SHOW” di channel intern flight. Hal ini dijadikan referensi pada heli di belakangnya bahwa 20 detik ke depan dia lah yang berada di posisi SHOW tersebut. Demikian pula pada heli-heli lain akan berusaha menempati check point nya berdasarkan hitungan timing tersebut.
c. Menggunakan referensi jauh-dekat heli berdasarkan pandangan pilot di dalam cockpit heli. Teknik ini memang memiliki bias dan kurang presisi, namun cukup membantu untuk menjaga sparasi heli, khususnya apabila jarak antar heli tendensi mendekat, maka heli di depan akan terlihat semakin besar, maka heli yang berada di belakang akan mengurangi kecepatannya untuk menstabilkan jarak.
d. Sesama members juga dapat saling mengingatkan dengan menggunakan channel internal terkait jauh-dekat jarak antar heli, sesuai dengan sudut pandang dari posisi heli mereka. Namun hal ini digunakan apabila ada perbedaan jarak antar heli yang ekstrem, sehingga komunikasi di channel internal tidak terlalu crowded.
e. Adanya korektor yang berada langsung di Monas. Korektor dijabat bergantian oleh: Mission Director, Danwing 22, dan senior penerbang lainnya. Korektor dapat memberikan koreksi langsung pada saat flight heli sedang bermanuver di atas Monas melalui channel utama. Terutama koreksi pada sparasi antar heli dan ketinggian heli pada saat melintas di show center.
![]() |
Flight Helikopter Gabungan TNI |
8. Kamis, 2 Oktober 2025
Dijadwalkan sebagai Geladi Bersih Upacara 1. Namun karena bersamaan dengan kegiatan sailling pass, maka unsur udara dari TNI AL tidak bisa mengikuti latihan, sehingga dilaksanakan geladi parsial bagi beberapa unsur yang membutuhkan latihan pendalaman, termasuk flight Merah Putih dan Garuda Bangsa. Remark yang masih muncul pada latihan sebelumnya adalah: separasi antar pesawat masih belum sama, ada yang jauh namun ada juga yang dekat. Disamping itu, ketinggian terbang juga masih belum sesuai karena beberapa kali tidak terlihat saat melintas di depan Monas karena terhalang oleh videotron yang cukup tinggi.
Untuk efektifitas maka dibuat flight gabungan dari Merah Putih dan Garuda Bangsa dengan menggunakan 6 heli Colibri, 2 heli Fennec, dan 1 Bell 412, sehingga total tetap 9 helikopter. Pada flight gabungan ini diawaki oleh seluruh PIC dari kedua flight, bahkan beberapa ikut onboard di kursi penumpang agar tetap medapatkan dampak dari latihan hari ini. Danwing Udara 22 ikut hadir di Monas untuk memberikan koreksi pada saat penerbangan mengelilingi Monas, sehingga separasi dan ketinggian tiap-tiap pesawat dapat lebih terjaga. Waktu pelaksanaan terbang juga disesuaikan dengan kegiatan manuver darat yaitu devile pasukan dan alutsista, sehingga flight dapat berlatih dengan maksimal selama 30 menit penuh.
Untuk flight lain yang melaksanakan latihan parsial
di HLM adalah Grob Yogya sejumlah 20 pesawat latih yang membentuk angka 80, dan
flight Bajra (Sukhoi 27/30) yang melaksanakan manuver high speed pass. Disamping itu, beberapa pesawat melaksanakan test flight pasca pemeliharaan trouble shooting agar bisa mengikuti
gladi selanjutnya.
![]() |
Pelaksanaan simulated sebelum terbang |
9. Jumat, 3 Oktober 2025
Geladi Bersih Upacara 2. Heli Fennec telah selesai melaksanakan pemeliharaan pasca trouble shooting, sehingga kekuatan flight Garuda Bangsa lengkap 9 heli. Berdasarkan hasil evaluasi terakhir bahwa heli akan melintas di show center satu per satu dengan jeda kurang lebih 20 dekit per heli. Setelah melaksanakan base brief di mes Pringgondani, maka members bergerak menuju hanggar Travira atau ruang rapat Skatek 021 untuk melaksanakan flight brief. Unsur dari AD dan AL melaksanakan pergeseran pesawat dari Pondok Cabe ke HLM untuk bergabung mengikuti flight brief. Selesai melaksanakan flight brief, members melanjutkan dengan simulated di depan hanggar Travira. Simulated sangat diperlukan untuk me-refresh squence penerbangan mulai dari line up di runway sampai dengan kembali ke homebase masing-masing. Pasa saat simulated juga dilatihkan prosedur emergency apabila salah satu heli mengalami permasalahan dan harus meninggalkan formasi. Siapa members yang akan melaksanakan pendampingan? Bagaimana calling prosedur emergency nya? Dan lain sebagainya. Selesai simulated dilanjutkan dengan photo bersama untuk mengabadikan momen bersejarah di HUT ke-80 TNI dari flight heli gabungan TNI.
Kondisi cuaca cukup baik untuk penerbangan. Terjadi kemajuan TOT, namun tidak signifikan dikarenakan durasi pembacaan amanat yang masih belum fix waktunya. Saat pelaksanaan manuver di Monas, flight Garuda Bangsa mendapat tambahan waktu 10 menit untuk memutari Monas karena ada penambahan jumlah alpalhankam darat yang melaksanakan devile. TOT leaving Monas disampaikan kembali oleh MD, selanjutnya flight leader yang memutuskan tambahan berapa kali putarannya. Rata-rata waktu yang dibutuhkan untuk satu putaran adalah 3 menit 30 detik, sehingga paling lambat 3 menit sebelum window time berakhir leader atau heli pertama di flight harus meninggalkan show area, sehingga heli terakhir tidak terlambat keluar dari show, karena 2 menit kemudian akan ada flight lain yang masuk ke center show yaitu Foxrot flight yang akan melaksanakan manuver bombrust. Masing-masing heli yang meninggalkan show area akan calling ”NO xx LEAVING SHOW.” Hal ini diperlukan untuk memberikan situation awareness kepada leader dan members lainnya.
![]() |
Crew Deputy Lead dari Garuda flight |
10. Sabtu, 4 Oktober 2025
Hari cadangan, digunakan untuk istirahat. Alhamdulillah pada hari ini semua flight melaksanaka istirahat, dan penyempurnaan rencana manuver berdasarkan evaluasi pada hari sebelumnya, khususnya bagi flight yang terdampak. Relatively diisi dengan kegiatan mandiri masing-masing flight seperti makan bersama, ataupun kegiatan pribadi setiap personelnya.
Beberapa perubahan terjadi pada sequence demo darat, karena adanya
masukkan dari istana. Ada beberapa tambahan kegiatan baru, ada juga kegiatan
yang dihilangkan. Namun bagi unsur demo udara dampaknya hanya pada perubahan
waktu mulai nya saja, untuk urutan manuver tidak ada yang berubah.
![]() |
Heli Colibri di puncak Monas |
11. Minggu, 5 Oktober 2025
Hari H pelaksanaan HUT ke-80 TNI. Seluruh aset lengkap dan siap untuk melaksanakan penerbangan. Terjadi perubahan TOT yang cukup banyak sampai dengan 5 kali, hal ini menunjukkan betapa dinamisnya kegiatan, karena ada nya perubahan urutan kagiatan manuver darat yang belum sempat digeladikan sebelumnya. MD dan MC cukup adaptif dalam menyikapi dinamika tersebut. Lagi-lagi flight Garuda Bangsa mendapat tambahan waktu oleh MD untuk bermanuver di atas Monas, dikarenakan pelambatan devile alpalhankam karena membludaknya masyarakat yang berkunjung langsung di Monas untuk menyaksikan HUT TNI ke-80. Jalur lewatnya kendaraan devile sempat terhalang oleh masyarakat yang menyebabkan laju kendaraan terhenti, sehingga petugas harus menertibkan terlebih dahulu.
Flight leader dari Garuda Bangsa yaitu Komandan Skadik 105 dengan sigap menghitung ulang sisa putaran yang harus dilaksanakan berdasarkan window TOT baru daru MD, sebelum meninggalkan area manuver. Setelah leaving dari Monas, satu per satu heli menuju egress point Uniform, untuk membentuk 2 element yaitu: element 1 adalah 5 heli Colibri, element 2 adalah 2 heli Fennec dan 2 heli Bell 412. Dari egress point ini lah kedua element berpisah, element 1 menuju HLM sedangkan element 2 menuju Pondok Cabe. Alhamdulillah seluruh flight landing dengan aman. Alhamdulillah seluruh rangkaian demo udara HUT ke-80 TNI dapat terlaksana dengan aman dan zero accident.
Jargon tahun ini: TNI Prima, TNI Rakyat, Indonesia Maju
12. Senin, 6 Oktober 2025
Home Flight kembali ke Kalijati. Total 10 heli Colibri kembali
ke lanud SDM. 1 Heli berangkat mendahului dikarenakan harus melaksanakan tugas
Stby SAR di lanud IWJ sehingga berangkat lebih pagi untuk melaksanakan
persiapan di homebase. 9 heli lainya berangkat dari HLM pukul 07.30 WIB, dengan
sebelumnya melaksanakan flight brief
di mes pukul 05.30 WIB, dan mass brief
di apron selatan pukul 06.30 WIB. Dengan call
sign Colibri Flight, dipimpin oleh Kasiopslat Disops Lanud SDM yaitu Letkol
Pnb Dolly J.P. Hutagalung. Alhamdulillah seluruh heli dapat landing dengan aman dan members dapat berkumpul kembali bersama
keluarga tercinta. Tim darat menyusul berangkat dari Halim ke Kalijati setelah
seluruh perlengkapan siap terbawa dan ruangan yang digunakan dibersihkan
seperti sedia kala.
Mission complish, Demi Kejayaan Angkatan
Udara.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar