Senin, 09 September 2024

LATIHAN GABUNGAN BERSAMA SUPER GARUDA SHIELD 2024

 

Personel Satgas SGS24-TOC

By Maj “Dompak” Hutagalung


Super Garuda Shield 2024 (SGS24) merupakan latihan gabungan bersama (latgabma) yang melibatkan unsur darat, laut dan udara dari negara-negara sahabat yang berpartisipasi. Latgabma SGS24 diawali dengan tahap persiapan pada tanggal 3 s.d. 24 Agustus, dan tahap pelaksanaan 26 Agustus s.d. 6 September 2024. Khusus kegiatan manuver lapangan diikuti oleh Indonesia dengan US-Indopacom sebagai pasukan inti, dan ditambah dengan negara-negara sahabat yang terlibat yaitu: Canada, Australia, UK, Jepang, dan Singapura. Disamping itu, ada juga negara-negara yang diundang sebagai observer seperti: India, Korea Selatan, Thailand, Belanda, Prancis, German, dan lain sebagainya. Latihan militer yang melibatkan tidak kurang dari 4732 personel TNI, dilaksanakan dibeberapa tempat yaitu: Baturaja-Lampung; Lanudal Juanda, Armada dua-Surabaya; PLP5 Marinir, Dodiklatpur-Situbondo, Camp 515, bandara Belimbingsari-Banyuwangi. Bagaimanakah kisah selengkapnya latihan SGS24 dari sudut pandang seorang perwira penghubung matra udara di satgas Tactical Operation Center (TOC)?

 

ANGGOTA SATGAS SGS24-TOC:

1. Dansatgas SGS = RAJAWALI, Kolonel Inf Frega Wenas Inkiriwang

2. Koordinator Personel (C-1 Pers) = RAJAWALI-1, Letkol Mar Widi Permono

3. Staf Pers (C-1 Pers) = RAJAWALI-1A, Letda Arm Fadjar Zega

4. Staf Intel C-2 Intel = RAJAWALI-2, Letda Kav Ngurah Rega

5. Air Space Planner (C-3 Ops) = RAJAWALI-3, Mayor Lek Maryadi

6. Air Space Planner = RAJAWALI-3A, Lettu Cpn Adhi

7. Lead Planner (C-3 Ops) = RAJAWALI-3B, Letda Arm Charles

8. Battle planner (C-3 Ops) = RAJAWALI-3C, Lettu Arh Rino

9. Joint Strike Planner (C-3 Ops) = RAJAWALI-3D, Mayor Laut (P) Pungkas

10. Koordinator Log (C-4 Log) = RAJAWALI-4, Mayor Tek Erick F. Hutapea

11. Log Planner (C-4 Log) = RAJAWALI-4A, Lettu Inf Dahran

12. C-6 Com = RAJAWALI-5, Mayor Cke Roestan Setiawan

13. Enginering Planner (C3-OPS) = RAJAWALI-6, Mayor Mar Brayat Laksana

14. Koordinator Kesehatan = RAJAWALI-7, Mayor Kes Ronny

15. Staf Kesehatan = RAJAWALI-7A, Kapten Kes Ari Widodo

16. SOF PLANNER = RAJAWALI-8, Kapten Mar Sakti

17. PMO (Provost Marshall Officer)= RAJAWALI-9, Kapten Cpm Hugo Adi N.

18. Pamen PAO = RAJAWALI-10, Mayor Laut Rudy Hernawan

19. LNO Liaison Officer = RAJAWALI-11, Letkol Arm Indra Andriansyah

20. LNO Liaison Officer = RAJAWALI-12, Mayor Laut Hudha Dwi Saputro

21. LNO-Liaison Officer = RAJAWALI-13, Mayor Pnb Dolly J.P. Hutagalung

 

Ruang Satgas TOC kala itu

EXERCISE UTAMA yang dilaksanakan meliputi:

-       1.  Airborn Operation atau penerjunan linud di daerah Baturaja-Lampung yang melibatkan 2 pesawat C-130H TNI dan 2 C-130J USAF serta ratusan peterjun. Simulasi penerjunan pasukan ke daerah lawan guna membentuk kantung-kantung pertahanan dari pasukan kawan.

-    2.  Joint Strike atau penembakan bersama dari unsur Darat (HIMARS, ASTROS, VAMPIRE), Laut (simulasi), Udara (UH-1Y, AH-1, F-16). Simulasi serangan gabungan ke wilayah pertahanan pantai lawan guna melemahkan dan menghancurkan benteng pertahanan lawan sebelum memulai serangan utama untuk menguasai wilayah pantai.

-       3.  Sea Phase.   Pergeseran unsur-unsur laut menuju lokasi pendaratan amphibi.

-      4.  Amphibious exercise.          Pendaratan pasukan amphibi untuk menguasai wilayah pantai lawan yang nanti akan digunakan sebagai wilayah tumpuan untuk operasi lanjutan.

-     5.  ALFEX (Combain Arm Life Fire Exercise).        Simulasi penyerangan ke jantung pertahan lawan dengan menggunakan bantuan tembakan artileri, bantuan tembakan udara dan pasukan manuver sebagai inti dari serangan.

-      6.  CSAR and Medevac.           Simulasi penyelamatan personel yang menjadi korban selama peperangan dengan menggunakan pesawat heli dari wilayah lawan (CSAR) maupun wilayah kawan (Medevac).

-      7.  SMEE (Subject Mater Expert Exchange).            Kegiatannya meliputi seminar dan praktek materi kemiliteran yang dilaksanakan secara pararel dengan manuver lapangan.

-    8.  ENCAP (Enginering Civic Assistance Program).    Wujud kegiatan dengan merenovasi bangunan sekolah di sekitar wilayah latihan.

-    9.  EDCAP (Medical Civic Assistance Program).      Wujud kegiatan dengan memberikan bantuan kesehatan dan sosial kepada warga-warga yang berada di lokasi latihan terutama yang menerima dampak kerusakan di lahan dan sekitarnya.

-    10.  CYBEREX & STAFFEX dilaksanakan di Surabaya oleh tim yang berbeda dengan yang terlibat manuver lapangan.

  

DINAMIKA MANUVER LAPANGAN

-       Airborne Ops (hari-H, 29 Agustus 2024): HLP-Baturaja-PLB

o   Distribusi info ke lanud Hlm kurang lancar, sehingga H-1 masih banyak stick holder yang belum memonitor giat.

o   Delay 2 jam 15 menit akibat herky USAF ada permasalahan pada instal CDS dan penempatan pasukan yg berpengaruh terhadap CG pesawat.

o   Herky-1 Indo mengalami permasalahan di pintu kanan sehingga 10 peterjun gagal lompat

o   1 peterjun Jepang gagal terjun akibat unfit/heat stroke karena menunggu lama di apron sebelum masuk ke pesawat.

-       Joint Strike (hari-H, 31 Agustus 2024):

o   Tidak ada radio cx dari perwakilan unsur (Artileri: US Army, TNI; Heli tempur: US Navy dari USS Green Bay, Pesawat tempur: F-16 AU) sebelum mulai kegiatan, sehingga jarkom belum terbangun.

o   Perbedaan alkom antara US dgn Indo, sehingga komunikasi tidak terjalin langsung, namun melalui perantara. Hal ini membuat jarkom semakin panjang shg transfer info semakin lambat.

o   Komunikasi dari unit di lapangan tidak tersampaikan seluruhnya ke kormat yg berada di T-12, sehingga relay info kepada narator menjadi kurang tepat terkait dengan jalannya skenario latihan yang disampaikan kepada VIP.

o   Info HIMARS gagal menembak 1 round tidak cepat tersampaikan kepada kormat, dan rencana untuk menembak kembali tidak dapat dilaksanakan karena kendala teknis.

o   Heli US (Huey dan Cobra) tidak dapat masuk ke ROZ karena menunggu area clear dari HIMARS yg mengalami permasalahan teknis.

o   Ingress heli US (Barat-Selatan) jauh dari depan podium T-12, ditambah lagi sasaranya yang berada di Selatan menambah jauh posisi heli dari Podium, sehingga tidak terlalu terlihat oleh VIP yang berada di podium. Sementara aset ISR yang ada hanya bisa menangkap dari sudut pandang atas.

o   Leader F-16 gagal mengenai sasaran di first run, W/M abort saat attack profile karena terlalu dekat dengan pesawat leader. Recovery dengan melaksanakan re-attack. Re-attack pertama masih belum tepat mengenai tanda sasaran, dan re-attack kedua tepat mengenai tanda sasaran.

o   Narator tidak dapat memonitor komunikasi di HT dengan baik, sehingga banyak info yang terlewat, dan tidak ada radio GTA sehingga tidak memonitor dinamika dari unsur udara. Pembacaan narasi harus bisa fleksibel dan menyesuaikan dinamika latihan. 

-       AmphibiEX (hari-H, 5 September 2024):

o   Persiapan:

§  Penentuan TOT CAS T-50i dan MFF yang berubah-ubah s.d. malam H-1. Konsiderasinya adalah safety (terlalu banyak aset udara yg terlibat dalam window time yang berdekatan pada area yang sama), protokoler (PJU ingin menyaksikan demo), dan kegiatan MEDCAP saat pagi harinya.

§  Penambahan skenario latihan berupa penembakan HIMARS yang melaksanakan simulasi bantuan tembakan, sebelum pasukan Amphibi mendarat di pantai.

§  Pelaksanaan mini TFG di TOC/PLP5, sedangkan TFG utama sudah dilaksanakan sebelumnya di Surabaya namun belum dimonitor oleh unsur TOC dan Kolat.

o   Pelaksanaan:

§  Terjadi kebakaran kecil di area tumput di samping tower tinjau akibat simulasi geranat yang dilemparkan oleh personel US. Namun dapat dipadamkan segera oleh personel TNI yang berada disekitar.

§  Pesawat MV-22 Osprey delay take off dari Juanda akibat padat nya traffic di bandara, sehingga sampai di LZ nya mundur 20 menit dari planning awal.

§  Informasi pergerakan MV-22 di Satgasud tidak terkomunikasikan dengan baik karena personel yang seharus nya incharge melaksanakan DL dan personel penggantinya tidak segera incharge dalam kegiatan latihan.

§  Tidak ada perwakilan personel Amphibex di TOC.

§  Komunikasi via HT belum dapat terjalin dengan unsur laut yang berada di kapal.

§  Komunikasi pasukan amphibi yang telah mendarat di Pantai dapat di broadcast ke sound system di Menara tinjau, dengan penerimaan 5/5.

 

Kegiatan CAR (Combain Arm Rehearsal) Calfex

-       CALFEX (6 September 2024)

o   Persiapan:

§  TFG/CAR (Combain Arm Rehearsal) dilaksanakan dua kali (gladi dan hari-H), dilanjutkan dengan gladi kotor menggunakan metode pergerakan tanpa pasukan utama, hanya berdasarkan sequence manuver saja. Pelaksanaan gladi bersih sudah menggunakan pasukan lengkap, namun hanya menggunakan amunisi hampa, sedangkan untuk artileri menggunakan munisi tajam hanya jumlah munisinya lebih sedikit dari hari-H. Setelah gladi bersih masih dilaksanakan pemantapan TFG kembali.

§  H-1 dilaksanakan mini TFG di TOC berupa briefing akhir sebelum pelaksanaan hari H. Penekanan mengenai hasil evaluasi dari gladi bersih, dan memastikan seluruh unsur yang terlibat memahami apa yang harus dikerjakan.

§  Pimpinan US Arrmy General Wiliam dan Kol King menekankan bahwa pada hari-H agar manuver dilakukan step by step, on sequence, tidak terburu-buru, walaupun disaksikan oleh VIP. Pastikan kegiatan berjalan dengan aman. Dan remarks yang terjadi pada gladi bersih agar dapat diperbaiki.

§  Remarks Gladi bersih:

·         Jaringan komunikasi belum terjalin dengan sempurna. go/no go akan diputuskan oleh komandan (Kol Frega dan Kol King) yang berada di lapangan bersama dengan pasukan manuver. Kormat yang berada di T-12 hanya mempersilahkan komandan untuk memulai manuver, dan memberikan informasi pelaksanaan sequences manuver kepada VIP.

·         Meriam milik US ada yang mengalami permasalahan teknis sehingga beberapa manuver pasukan harus dihentikan dan diulangi dengan alasan safety. Hal ini menyebabkan jalannya gladi tidak mengalir sesuai dengan sequences.

·         Manuver CSAR agar confirm setelah manuver Calfex selesai dan seluruh persenjataan dinyatakan COLD (kosong dan terkunci), baru lah heli dapat di release meninggalkan holding point. Dan ingressnya heli searah dengan datang nya pasukan manuver (dari wilayah kawan).

o   Pelaksanaan:

§  VIP sampai ke T-12 sedikit terlambat dari waktu yang telah direncanakan.

§  Pada saat kegiatan baru dimulai, Himars kembali mengalami permasalahan teknis karena terlalu lama di standby-kan menunggu. Hal ini menyebabkan acara mundur sampai 25 menit terhadap rencana awal. Namun kegiatan-kegiatan setelah nya dapat berlangsung lebih cepat, sehingga keterlambatan waktu perlahan-lahan dapat terkoreksi.

§  Pesawat tempur F-16 langsung dapat menghancurkan sasaran dengan sempurna, diikuti oleh Super Tucano yang tidak kalah presisinya. Hal ini langsung merubah suasana mood para VIP menjadi ceria.

§  Manuver terakhir Calfex adalah penembakan senjata Javelin milik US yang merupakan senjata anti-tank dan pesawat. Namun beberapa amunisi tidak dapat diluncurkan karena kendala teknis. Setelah menunggu cukup lama dan amunisi tetap tidak bisa diluncurkan maka kolat memutuskan untuk meng-cut (cease fire) kegiatan, agar dapat segera dilanjutkan dengan manuver heli Combat SAR dan Medevac.

§  Unsur heli TNI pada manuver CSAR tidak melaksanakan terbang formasi dengan heli Blackhawk US karena belum pernah melaskanakan rehearsal. Hal ini disebabkan karena di setiap alokasi hari rehearsal heli Blackhawk tidak pernah bisa berpastisipasi.

§  TOT unsur udara yang semula mundur 25 menit, namun karena cepatnya manuver pasukan atau space waktu yang diberikan disetiap kegiatan manuver, menyebabkan TOT menjadi maju 22 menit. Namun demikian, karena senjata Javelin mengalami permasalahan, TOT berubah menjadi mundur 5 menit. Dapat dirasakan betapa dinamisnya penentuaan TOT unsur udara apabila dikaitkan dengan pelaksanaan manuver darat yang pola nya menggunakan sequences bukan TOT.

KENDALA:

1.  Adanya SOP yang berbeda dari negara-negara yang terlibat dalam pelaksanaan kegiatan manuver lapangan, khususnya pada penggunaan amunisi tajam dan dekonfliksi wilayah udara baik secara horizontal maupun vertikal. Standar safety tiap-tiap negara juga berbeda, tidak jarang ada perbedaan kepentingan juga. Saran agar dicipatakan equal communication (pembicaraan yang setara) baik dari TNI sebagai tuan rumah, maupun US-Indopacom sebagai pemeran utama.

2.  Adanya perbedaan budaya latihan terhadap VIP khususnya pada TNI dan US counterpart. Dari sisi TNI lebih mengutamakan "demo" dan efek kehadiran dari masing-masing matra yang ditampilkan kepada VIP, sehingga konsiderasi waktu saat "demo" menjadi pertimbangan penting. Disamping itu, penjelasam terkait dengan kegaitan latihan secara detail menjadi demand saat pelaksanaan "demo". Sedangkan dari sisi US, lebih mementingkan tahapan-tahapan latihan, untuk VIP agar menyesuaikan pelaksanaan latihan. Kehadiran VIP jangan sampai mengganggu jalannya latihan.

3.  Adanya kendala komunikasi dua tingkat yaitu dari sisi alat komunikasi yang tidak terhubung dengan baik antara satu negara dengan yang lain, bahkan antara matra yang satu dengan yang lain pada satu ngara. Tingkat yang selanjutnya, walaupun alat komunikasi sudah berhasil terhubung, masih terdapat kendala komunikasi berupa perbedaan bahasa, terutama negara-negara yang tidak menggunakakn bahasa Inggris sebagai bahasa nasional. Keberadaan translator menjadi sangat penting sebagai penyampai pesan pada multi lateral exercise.


SARAN:

   1. Agar latihan SGS selanjutnya mayoritas personel TOC bisa ikut dari perencanaan awal s.d. pelaksanaan manuver lapangan. Atau apabila memungkinkan personel TOC langsung di import dari satuan organik TNI AD dengan komandan berpangkat Kolonel beserta dengan staf nya, sehingga sudah memiliki soliditas dan jaring komando yang kuat. Sedangkan kebutuhan personel dari matra lain bisa dilengkapi guna mendukung satgas.

2.    2.  Agar ada perwakilan perwira (LO) dari masing-masing exercise utama (Airborne, Joint Strike, Amphibiex, Calfex) di TOC, sehingga dapat mengetahui detail exercise dan dapat berkoordinasi langsung dengan planners dari TNI dan US.

3.   3.  Adanya tambahan jabatan di TOC berupa perwira aviation dari tiap-tiap matra yang memiliki unsur udara atau minimal 1 orang yang mewakili unsur udara TNI sebagai counterpart dari US Aviation Officer dalam merencanakan pelibatan unsur udara pada setiap hari latihan.

4.    4.  Agar pelaksanaan TFG selalu melibatkan TOC baik sescara offline maupun online, karena pimpinan Kolat selalu meminta informasi ke TOC tidak langsung ke unsur atau satgas di luar TOC. Dan di TOC juga terdapat komandan dan planner dari negara-negara yang terlibat latihan, sehingga apabila ada perubahan bisa langsung mendapat approval. 

Final brief H-1 sebelum melaksanakan exercise

LAIN-LAIN:

1.    Seluruh kegiatan manuver lapangan SGS24 dapat berjalan dengan aman dan lancar. Walaupun ada beberapa personel yang mengalami cedera/sakit akibat latihan namun kondisinya menengah ke bawah, tidak ada yang fatal.

2.    Satgas SGS-TOC dapat melaksanakan tugasnya dengan baik, walaupun dengan segala keterbatasannya. Terutama fakta bahwa hampir seluruh personel TOC tidak mengikuti kegiatan perencanaan awal-tengah-akhir SGS sehingga perlu effort yang cukup besar bagi personel TOC untuk memahami dan menjalankan tugas pokoknya. Ditambah lagi ada beberapa personel yang  didadak menggantikan personel utama.

3.    Peran Komandan Satgas Kol Inf Frega menjadi sangat vital dalam mengarahkan staf TOC mulai dari awal sampai akhir, serta menghubungkan satgas TNI dengan US counterpart dan negara-negara sahabat lainnya. Disamping itu, kerja keras dari para staf TOC memilki peran yang sangat penting pada pelaksanaan Latgabma SGS. Agar kedepan Satgas SGS-TOC lebih mendapatkan perhatian dari pimpinan milai dari fase persiapan s.d. pengakhiran.

4.    Tidak lupa bahwa segala keberhasilan maupun kegagalan baik secara makro dan mikro merupakan kuasa Allah SWT Tuhan TME. Tugas kita adalah berusaha dengan semaksimal mungkin dan mengambil pengalaman dari kegiatan yang telah dilaksanakan untuk dijadikan bahan pelajaran pada latihan-latihan selanjutnya.

 

On the Other Side (me):

-       Didadak berangkat menggantikan personel yang berhalangan. Naik kereta api Blambangan dari stasiun Cirebon ke stasiun Banyuwangi kota, lanjut dijemput Mayor Laut (P) menuju ke Karang Tekok Asembagus Situbondo.

-       Akomodasi: hotel Barokah, kendaraan dinas sekelas elef atau bis mikro, antar jemput dari penginapan ke posko (PLP5).

-       Menjabat sebagai LNO (LO) Matra Udara dalam posko SGS - TOC (Tactical Operation Center)/JOC (Joint Operation Control), total 21 personel dipimpin oleh Dansatgas SGS Kol Inf Frega, Akmil 98.

-       Tugas/giat yang dilaksanakan LNO Udara selama Posko TOC:

o   Mencari informasi yang dibutuhkan oleh unsur udara TNI dan US counterpart terkait kegiatan penerbangan berupa: penentuan dan atau perubahan TOT/Window Time, lokasi (koordinat), sparasi altitude, frequensi radio, target pesawat, manuver pesawat, aset udara yang terlibat, dan lain sebagainya.

o   Memberikan informasi hal-hal yang menonjol terkait kegiatan penerbangan, permasalahan dan kendala-kendala, baik sebelum, saat, maupun sesudah pelaksanaan manuver lapangan.

o   Memberikan saran dan masukan kepada Dansatgas TOC mengenai pelibatan kekuatan udara dalam operasi gabungan bersama

o   Memonitor pelaksanaan TFG masing-masing kegiatan operasi yang khususnya yang melibatkan unsur udara.

o   Mengkomunikasikan hasil koordinasi, briefing, TFG kepada pelaku unsur udara yang terlibat mabuver lapangan.

Disamping melaksanakan tugas sebagai LNO Udara di TOC, juga ikut membantu tugas Satgasud dalam mengkoordinasikan pelibatan unsur kekuatan udara untuk eksternal maupun internal satgas, serta membantu tugas Dansatgasud terkait dengan kegiatan di Satgas TOC dan PLP5.   Mewakili unsur-unsur udara yang terlibat manuver lapangan pada saat kegiatan briefing dan TFG di TOC/PLP5.

-    Pada saat kegiatan manuver lapangan, ikut membangu Satgasud sesuai kebutuhan dari Dansatgas, seperti: meneruskan informasi penerbangan dari Satgasud ke TOC (begitu pula sebalinya), memberikan informasi penerbangan kepada kordinator materi latihan di lapangan, memberikan saran masukan kepada Dansatgasud, dan lain sebagainya.

Tidak ada perwakilan LNO dari US counterpart dan negara sahabat lainnya yang terlibat manuver lapangan maupun observer. 

Stay sharp "demi kejayaan Angkatan Udara"


Hormat kami,

Mayor Pnb “Dompak” Hutagalung

LNO Udara Satgas SGS24-TOC


Tidak ada komentar:

Posting Komentar