Letda Pnb Kurta
Siswa Sekolah Penerbang Rotary Wing A-102
Lahir di Malang 2 Agustus tahun 2000. Merupakan anak pertama dari dua bersaudara. Ayahku merupakan seorang prajurit TNI Angkatan Udara sedangkan Ibuku adalah seorang ibu rumah tangga. kami berpindah-pindah tempat karena menyesuaikan pekerjaan ayahku sebagai prajurit yang harus siap ditempatkan dimana saja. Malang merupakan penempatan pertama ayah saya dan merupakan tempat kelahiran saya. Berbeda dengan adik saya yang lahir di tempat penempatan ke dua ayah saya yaitu di Magetan. Terlahir di keluarga berlatar belakang Militer membentuk kami sebagai pribadi yang disiplin dan correct sehingga hidup kami sangat teratur. Kebiasaan yang kami ciptakan membuat semangat kami untuk mengikuti jejak ayah semakin bulat. Terlahir di Kawasan wilayah TNI bagian matra udara yang kesehariannya melihat pesawat dan landasan membuat keingintahuan tentang ilmu kedirgantaraan kami meningkat. Dengan adanya penambahan pesawat-pesawat baru di kala itu membuat kami semakin yakin bahwa kelak nanti kami akan menunggangi alutsista-alutsista tersebut.
Singkat cerita, Seluruh pendidikan
dasar SD, SMP, SMA kami tempuh di wilayah komplek TNI AU sehingga banyak sekali
suara-suara gemuruh-gemuruh pesawat terbang ditambah pada saat perayaan HUT TNI
AU yang dimeriahkan oleh seluruh alutsista, sehingga seluruh kegiatan di
wilayah Bandara dihentikan untuk perayaan HUT tersebut. Membuat kami penasaran
dan menghadiri acara tersebut. Benar, sungguh takjub kami melihat para elang
elang muda yang menunggaki seluruh alutsista yang dimiliki oleh negara, membuat
kami semakin yakin untuk meneruskan cita-cita tersebut.
SMA kami bukanlah sekolah yang
berdasar pendidikan semi militer, melainkan sekolah negeri biasa yang berada di
Kawasan militer, SMA Negeri 42 Jakarta namanya. Dalam hal kedisiplinan sekolah
kami merupakan sekolah paling di contoh di Kawasan. Terbukti sekolah kami
memenangkan 2 kali lomba Adiwiyata tingkat Nasional merupakan juara lomba
kebersihan tingkat Nasional. Sehingga tidak kalah banyak sekolah kami mencetak
calon pemimpin bangsa tanah air. Terbukti pada angkatanku sebanyak 11 orang
yang tercetak dari SMA NEGRI 42 JAKARTA.
Pada saat masa akhir sekolah dimana
rekan rekan seangkatan berusaha untuk meningkatkan nilai per semester untuk
memperjuangkan jalur undangan pada PTN pilihan, kami yang memiliki cita cita
untuk menjadi seorang pengabdi negara berjuang dengan cara yang berbeda, kami
belajar dan berlatih 2x lipat dari rekan rekan seangkatan, kami berolahraga
untuk mengejar batas lulus dan lolos dalam hal ke samaptaan berlatih psikotes
dan rutin mengecek kondisi Kesehatan badan setiap bulannya agar dapat lulus dan
lolos seleksi. Sampai pada akhirnya kami diterima dan masuk sebagai Taruna Akademi
Angkatan Udara.
Perjalanan pendidikan taruna yang
menyenangkan membuat kami semangat untuk meraih cita cita kami menjadi seorang
penerbang. Prodi Teknik Aeronautika merupakan prodi yang kami ambil karena kami
suka sekali dengan pesawat terbang. Sampai pada akhirnya di fase Semester 6
kami selesai mengerjakan tugas akhir sebagai syarat kelulusan menjadi prajurit
TNI Angkatan Udara. Kami terpilih sebagai Casis Sekbang merupakan suatu
kebahagiaan, dimana cita cita kami sudah berada di depan mata. Kami sangat
berhati hati dan berikhtiar agar dapat dikabulkannya cita cita kami sedari
dulu. Banyak tahapan tes yang dilewati sama halnya seperti pendaftaran Calon
Taruna namun banyak hal yang lebih diperhatikan melihat betapa tingginya resiko
pekerjaan seorang Penerbang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar