Letda Pnb Pusapa
Siswi Sekolah Penerbang Rotary Wing A-102
Nama saya Garini Dharma Puspa dengan callsign Puspa. Kedua orang tua saya adalah tentara. Ibu saya anggota TNI-AD dan ayah saya anggota TNI-AU. Saya tinggal di Komplek Skadron, Halim Perdana Kusuma dimana sangat dekat dengan bandara Halim. Sejak kecil ayah saya sering mengajak saya untuk melihat pesawat dari pinggir runway maupun ke tower untuk sekedar melihat indahnya Jakarta dari ketinggian. Begitulah cara beliau memotivasi saya pertama kali agar kelak saya memiliki keinginan untuk menjadi anggota TNI-AU seperti beliau.
Saat
saya SD, Ibu saya membelikan saya buku-buku Seri Tokoh Dunia. Saya sangat
tertarik pada kisah Neil Armstrong dan Wright Bersaudara. Setelah
bertahun-tahun mengidolakan mereka, akhirnya saya paham bahwa saya tertarik
pada angkasa yang kemudian menjadi cita-cita saya untuk dapat mengisi ruang
dirgantara Indonesia.
Di
penghujung pendidikan saya di SMPN 128 Jakarta, orang tua saya ingin mendidik
saya untuk lebih mandiri. Mereka mengenalkan saya pada SMA Taruna Nusantara nun
jauh di Magelang untuk pendidikan saya selanjutnya. Harapan mereka dengan
melepas anak perempuan pertamanya untuk sekolah jauh dari rumah agar saya dapat
lebih disiplin dan dewasa untuk persiapan masuk ke dunia militer seperti yang
sudah mereka arahkan. Alhamdulillah saya yang hanya lulusan SMP Negeri dapat
mengikuti serangkaian rumit tes SMA TN dengan saingan satu Indonesia melewati
jalur regular.
Setelah
lulus dari SMA TN, saya pun berjuang untuk mengikuti seleksi pendaftaran Akademi
Angkatan Udara. Saya yang belum beruntung pada tahun 2017 dapat lulus dan lolos
pada tahun 2018. Berbagai ilmu di TN saya kembangkan di AAU sehingga saya dapat
menjalankan kegiatan Wingkorps one step ahead dari rekan-rekan saya yang
belum pernah hidup berasrama semi militer.
Memikirkan
mengenai korps setelah lulus nanti, saat berada di tingkat III saya berikhtiar
untuk semakin dekat dengan cita-cita saya yaitu diawali dengan mengikuti
seleksi Siswa Sekolah Penerbang. Berlandaskan besarnya minat, arahan orang tua,
santiaji dari senior-senior, hingga berbagai kurikulum mengenai airman
di AAU seperti Terbang Layang, Paradasar, dan Pengenalan Terbang membuat
semangat saya semakin membara untuk dapat menerbangkan pesawat.
Beragam
tes telah dilalui dan disinilah saya sebagai Siswa Sekolah Penerbang angkatan
ke-102. Saya menjalani pendidikan Latih Dasar di Jogja dengan Grob G120 TP-A
dan pada 2022 akhir saya mendapat kesempatan mempelajari helikopter EC 120B
Colibri di Kalijati untuk pendidikan Latih Lanjut. Menjadi seorang penerbang
wanita merupakan sebuah jalan hidup yang Inshaa Allah akan saya jalani
hingga masa tua saya setelah pelaksanaan wingday tahun 2023 ini.
Kiranya kisah hidup saya dapat menjadi motivasi dalam menggapai cita-cita dimana semuanya berawal dari rumah. Rumah yang saya maksud disini adalah orang tua. Jadikanlah ridho dan arahan dari orang tua yang selaras dengan kemampuan maupun kemauan sebagai pedoman dalam menjalani kehidupan. Yakin dan percayalah yang mereka berikan dan arahkan adalah yang terbaik untuk kita. Terimakasih terbesar saya untuk kedua orang tua saya, Kapten Lek Risbianto dan Mayor CKU(K) Yulianis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar