Kamis, 25 Maret 2021

SEPENGGAL KISAH TENTANG JERUSALEM


Sharing by Letda Adm Agam

 JERUSALEM KESUCIAN KONFLIK PENGADILAN AKHIR

Sebuah buku dari Khrisna Bayu Agam Suryadi


Seperti yang kita ketahui, Jerusalem, bukanlah sebuah kota biasa. Kota ini merupakan tempat kelahiran agama-agama samawi, atau agama keturunan Nabi Ibrahim yakni Yudaisme, Kristen, dan Islam. Kota ini juga menjadi tujuan ziarah ketiga agama tersebut selama ribuan tahun. Tujuan ziarah yang seringkali dikunjungi adalah Tembok Ratapan, Gereja Makan Kristus, Masjid Al-Aqsha dan Dome of the Rock. Disanalah umat beragama melakukan ibadahnya sesuai dengan keyakinannya masing-masing tanpa sedikitpun memiliki rasa curiga atau kebencian sekalipun. Namun, semua sedikit berbeda sejak konflik Israel-Palestina terus bermunculan di berbagai media, Jerusalem kini harus menerima kenyataan bahwa ditempat inilah perdamaian sekaligus pertumpahan darah terjadi. 

Dimulai dari tema “Bermula dari Cerita Ibu”, bab ini menunjukkan terwujudnya cita-cita Trias untuk dapat berkunjung ke Jerusalem. Tempat yang seringkali diceritakan oleh bundanya, dan digambarkan ayah saat Trias masih kecil. awalnya Trias menceritakan bagaimana ketatnya pengamanan di bandara Don Muang, Bangkok, oleh petugas maskapai penerbangan Israel. Trias harus menghadapi beberapa pertanyaan menginterogasi seperti: mau ke mana? Untuk apa ke Jerusalem? Ada teman di sana? Siapa namanya? Apa bukti Anda memiliki teman di Jerusalem? Dimana alamatnya? dan lain sebagainya. Rupanya pertanyaan-pertanyaan ini muncul karena tingginya tingkat kecurigaan bagi yang hendak berpergian kesana. Sehingga mendorong kewaspadaan tinggi bagi para petugas maskapai. Trias juga menceritakan apa yang dilihat dan dirasakannya di Jerusalem seperti Via Dolorosa (Jalan Salib), Tembok Ratapan, Gereja Makam Kristus, Menara Daud, Bukit Zaitun, Golgota, dan sebagainya. Tempat-tempat itu mengingatkannya pada kisah yang diceritakan bundanya.

 

Bab kedua yang berjudul “Jalan Panjang ke Yerusalem” ini bercerita tentang asal mula perseturuan yang muncul di ‘Tanah Terjanji’. Trias menceritakan bagaimana Abraham menjadi sosok yang sangat penting bagi agama Yahudi, Kristen, dan Islam yang dilanjutkan dengan tuturan perjalanannya ke wilayah Nazareth, Kapernaum, Chorazim, dan Bethsaida. Setelah itu, Trias melanjutkan perjalanannya ke Ramallah, Jericho, dan Betlehem. Di Rammalah, Presiden Otoritas Palestina, Yasser Arafat dikebumikan sementara Betlehem adalah tempat kelahiran Yesus.

 

Pada bab ketiga, “Jerusalem, Bukalah Pintumu” dimulai dengan perjalanannya di Tanah Kanaan. Perjalanan menuju perdamaian di Jerusalem pun seolah tidak pernah berakhir. Perjanjian Camp David tahun 1978 yang dihadiri oleh Menachem Begin (Israel), Jimmy Carter (AS), dan Anwar Sadat (Mesir) yang sempat membuka harapan baru pun berakhir dengan nihil. Anwar Sadat bahkan dibunuh oleh Letnan Pertama Khaled Islambouli pada tanggal 6 Oktober 1981 saat memimpim parade memperingati kemenangan Mesir atas Israel.

 

Judul “Bunga Segala Kota” di bab keempat merujuk pada Jerusalem yang selalu berada di pusat pusaran konflik geopolitik untuk memperebutkan kota Jerusalem. Baik orang Yahudi, Kristen, maupun Islam sama-sama mengklaim yang berhak atas Jerusalem. Hingga kini pun masih terjadi pergulatan pendapat tentang asal kata Jerusalem yang berdiri di punggung Bukit Yudea pada ketinggian 760 dari permukaan laut ini. Pergantian nama Jerusalem dari masa ke masa menegaskan bahwa sejak awal kota strategis ini menjadi ajang perebutan dan sumber konflik.

 

Bagian kelima bertema “Masuk Kota Lama” yang secara garis besar bercerita mengenai Kota Lama Jerusalem yang sarat makna sejarah budaya dan spiritual. Kota lama adalah bagian kecil dari Jerusalem Timur, Tepi Barat. Kota Lama dikelilingi tembok sepanjang empat kilometer setinggi 12 meter dengan delapan pintu gerbang. Sebuah pintu masih ditutup yakni Golden Gate (Pintu Gerbang Kerahiman) sementara tujuh pintu lainnya dibuka. Kota Lama juga dibagi menjadi empat wilayah yakni wilayah Yahudi, wilayah Kristen, wilayah Armenia, dan wilayah Muslim. Tembok Ratapan, Gereja Makam Kristus, Masjid Al Aqsha, dan Dome of the Rock pun menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari Kota Lama Jerusalem.

 

Bagian keenam yang bertema “Kota Suci Tiga Agama” menjelaskan pentingnya posisi Jerusalem bagi tiga agama samawi. Jerusalem memiliki arti penting baik dari segi agama maupun politik. Kenizah Allah yang diyakini dulu berdiri di Temple Mount sekarang ini dipandang sebagai sebuah tempat di bumi di mana orang dapat dekat dengan Tuhan. Di tempat inilah mereka berdoa tiga kali sehari. Mereka juga bertahan menjadikan Jerusalem sebagai ibukota negara meski ditentang dunia. Bagi umat Kristen, Jerusalem adalah kota suci tempat Yesus mengerjakan karya keselamatan-Nya. Bagi umat Islam, Jerusalem diyakini sebagai tempat Nabi Muhammad SAW naik ke surga dan menerima petunjuk-petunjuk mengenai bagaimana umat Muslim bersembahyang.

 

Bagian ketujuh yang berjudul “Jerusalem Milik Siapa”, menceritakan  perdebatan dan konflik bagaimana setiap pihak ingin memiliki Jerusalem. Berbagai perjanjian damai dan resolusi PBB telah dikeluarkan, namun semuanya tidak membawa hasil karena selalu diingkari oleh Israel ataupun Palestina. Vatikan pun telah mendorong perlindungan terhadap identitas Jerusalem dan menyetujui proposal internasionalisasi wilayah. Namun, usaha mewujudkan perdamaian tetap menemui jalan buntu karena masing-masing pihak tidak sepaham dengan isu terkait status Jerusalem. 

Proses perundingan perdamaian Timur Tengah ini selalu menemui jalan buntu dan membuat semua pihak frustasi. Masalah ini berdampak serius terhadap stabilitas di setiap kawasan. Tanpa sadar, masing-masing pihak bersikeras untuk mempertahankan persepsinya. Padahal, konflik tidak akan pernah selesai tanpa ada solusi terhadap status Jerusalem. Kita dapat mengetahui seperti apa gambaran dasar demografis, sosial, sejarah, dan budaya negara Israel dan Palestina melalui buku ini. Maka itu pembaca dapat memiliki pemahaman mengenai konflik yang terjadi di Timur-Tengah, khususnya yang terjadi di Yerusalem.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar