Share by Letda Tek Kusuma
RUDY
KISAH MASA MUDA SANG VISIONER
Sebuah kisah dari Gina S. Noer
Rudy adalah kisah yang disusun dari cerita-cerita B.J. Habibie yang belum diceritakan sebelumnya. Ini adalah kisah tentang perjalanan tumbuh dewasa seorang anak laki-laki dan Indonesia yang masih belia.
Tak banyak yang tahu bahwa cita-cita membangun industri pesawat terbang untuk Indonesia justru berawal dari ketakutan Rudy akan pesawat pada masa Perang Dunia Kedua. Tak banyak juga yang tahu kisah cinta tersembunyi Rudy sebelum akhirnya ia bertemu Ainun, cinta sejatinya, dan fakta bahwa Rudy tak terlalu suka kata “mimpi” sebagai kata ganti apa yang sangat ia inginkan. Baginya, “cita-cita” adalah kata yang lebih menjejak dan nyata.
Dalam buku ini
kita akan temukan alasan kenapa Rudy jengah bila dipanggil genius, tapi lebih
senang bila disebut sebagai pekerja keras yang setia. Setia pada cita-citanya,
setia pada cintanya. Kita akan mengikuti perjalanan bagaimana B.J.
Habibie yang kita kenal datang dari bentuk visi besar orangtuanya, pengorbanan
keluarganya, dukungan para sahabatnya, dan inspirasi terbesarnya Indonesia.
Jika
perjalanan jauh saya sebelumnya membawa buku fiksi, maka pada
perjalanan jauh saya di awal dekade ini,
saya ditemani buku non fiksi genre biografi. Tentang kisah seorang ilmuwan yang
namanya harum di dalam dan di luar negeri. Dengan prestasi dan karyanya. Beliau
dijuluki Mr. Crack.
Dalam buku ini, berkisah tentang perjalanan Pak Habibie yang dikenal dengan
Rudy, panggilan untuk beliau yang diambil dari kata Bacharudin, dengan nama
panjang Bacharudin Jusuf Habibie. Mulai dari masa kecilnya, pendidikannya
hingga beliau luluh pada seorang gadis bernama Ainun.
Buku
ini dibagi dalam tiga babak yang akan menghantarkan kita pada perjalanan Rudy,
kisah masa kecil bersama Mami, Papi, Adik, Kakak dan keluarganya. Kisah
sekolah, merantau dan masa remajanya, hingga kuliah. Juga tentang sahabatnya,
dan kisah cintanya dengan Ilona. Tentang sakitnya Rudy selama di Jerman dan
tentang menemukan cinta sejatinya, Ainun.
Keberhasilan
membuat pesawat beberapa minggu sebelum ulang tahunnya yang ke-19. (pesawat
yang ada dalam foto dan menjadi cover buku
ini). Tentang persahabatannya dengan Ken Leharu (Kim Keng Kie) yang semakin
dekat sejak kuliah di Jerman.
Orang-orang Jerman bertepuk tangan atas
keberhasilan Rudy. Salah satu dari mereka berkata bahwa Rudy harus dipotret
bersama pesawat itu. Rudy menuruti saran itu. Dengan mata menatap tajam ke arah
kamera, tangan kirinya memegang ekor pesawat, sementara yang kanan memegang
kepala pesawat. Itu adalah salah satu hari yang dia terus ingat dalam hidupnya.
(halaman 112)
Menurut
penulis buku ini: “Rudy adalah buku yang ditulis berdasarkan kisah-kisah
diceritakan oleh B.J. Habibie kepada penulisnya, yang dimulai dari satu
pertanyaan: “Mengapa saat Eyang sekarat dulu, Eyang malah menulis sumpah untuk
berbakti kepada Indonesia?” Eyang, begitu kami memanggil beliau, selalu menjawab
titik mula persoalan, benih dan jawabannya.
Jawaban
beliau berkisar pada sebagian dari masa hidup beliau–dari lahir, masa muda yang
mandiri, hingga beliau memutuskan untuk membagi hidupnya dengan Hasri Ainun
Habibie. Pertanyaan itu juga menjawab mengapa B.J. Habibie memilih pesawat
sebagai hal yang dia tekuni serta pengabdiannya untuk Indonesia. Masa ini adalah bagian hidup yang menunjukkan
bahwa orang besar tak serta merta besar karena dia memang genius sejak kecil,
melainkan harus dibentuk oleh luka, kegagalan, serta kesalahan. Tumbuh memang
tak melulu soal perayaan dan menjadi benar. Karena itulah setiap manusia bisa
mempunyai kesempatan yang sama untuk jadi berguna.
Penulis
dan timnya berharap buku ini tak cuma menemukan pembacanya, tetapi juga membawa
nilai tambah dalam hidup mereka. Buku ini diharapkan bisa menambah “mata air”
untuk bangsa ini, mereka yang akan membawa perubahan baik untuk bangsa, agar
Indonesia bisa berbangga bahwa kita tak hanya hidup dari kenangan soal Habibie,
tetapi juga dari semangatnya yang tak pernah padam untuk berkarya dan mengabdi
pada bangsa. (halaman xii)
Pada semua
kisah penemuan sains dan teknologi yang dibacanya itu, Rudy menemukan benang
merah yang menautkan kisah-kisah itu: ketekunan, kerja, dan keberanian untuk
gagal. Keberhasilan adalah buah dari semua itu. Dalam perjalanan menuju
bandara, Rudy menggenggam tangan Ainun. Baginya, ada yang lebih berani, nekat,
dan gila dibandingkan Sang Visioner. Mereka adalah para pendamping hidup Sang
Visioner. Mereka yang mau terus percaya dan bersama menantang dunia yang ragu
pada cita-cita mereka. (halaman 259-260)
YANG MENARIK DARI BUKU INI:
- Kisah kehidupannya
Rudy-lah yang justru menarik sehingga menjadikan buku ini lebih dari
menarik, tapi spesial.
- Meskipun ini merupakan
buku biografi, tapi isinya menarik, kisahnya inspiratif. Rasanya pengen
cepat-cepat selesai baca. Tapi yang saya alami, justru sebaliknya, saya
lama membacanya karena saya sangat menikmati buku ini lembar per
lembarnya. Seolah sedang menyaksikan langsung masa kecil beliau, masa
remaja, masa kuliah, masa mendapatkan belahan jiwanya.
MORAL OF THE STORY
Dalam buku ini, saya seakan diajak melihat perjalanan panjang Pak Habibie untuk bisa menjadi seorang ilmuwan dan menjadi “mata air” dan memberi manfaat bagi negara yang amat dicintainya dijalani beliau dengan kesungguhan. Sungguh-sungguh belajar, disiplin, tekun, pantang menyerah. Tidak hanya cerdas, namun Pak Habibie mengimbanginya dengan iman dan takwa. Yang saya salut sekali, meskipun Rudy itu sangat cerdas, tapi ternyata sangat menyukai baca buku, sejak kecil. Masha Allah, bagaimana tidak semakin cerdas kalau hobinya baca buku. Ini pelajaran bagi saya, bahkan orang yang sangat cerdas saja masih suka baca buku. Bagaimana dengan saya? Saya tidak cerdas seperti beliau, tapi sebaiknya minimal saya juga tetap membaca buku, mencontoh hal kecil ini. Jadi ternyata, resep rahasia Rudy selain dasarnya cerdas, punya kemauan keras, cita-cita yang mulia, Mami dan Papi yang sangat memperhatikan dan mendukung dunia pendidikan bagi anak-anaknya, dan salah satu kebiasaan kecil lain yang bisa dicontoh adalah membaca buku. Sebagai wujud kecintaannya dengan dunia membaca, bahkan beliau memiliki perpustakaan yang diberi nama The Habibie & Ainun Library, yang memiliki ribuan koleksi buku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar