Sabtu, 04 Januari 2025

FIRE POWER DEMO – ANGKASA YUDHA 2024 TNI AU: SUDUT PANDANG NARATOR

Di depan kantor Detasemen AWR Pandangwangi

by 'Dompak' Hutagalung

What:    Latihan puncak TNI AU, Angkasa Yudha (AYU) dengan modus Fire Power Demo (FPD)

Where:   Target AWR Pandang Wangi (Lumajang).   Homebase:  Lanud IWJ, ABD dan MUL

When:     27 November s.d. 4 Desember 2024, rincian sebagai berikut:

                 - 27 November:  Persiapan Tactical Flour Game (TFG)

                 - 28 November:  Pelaksanaan TFG

                 - 29-30 November:  Gladi parsial, kotor 1 & 2

                 - 1 Desember:  Gladi Bersih

                 - 2 Desember:  Hari cadangan

                 - 3 Desember: Hari - H   

Why:  1. Latihan merupakan kesejahteraan tertinggi seorang prajurit:

a.    Melatihkan doktrin operasi udara TNI AU dalam Operasi gabungan TNI

b.    Melatihkan rantai komando, kendali dan kontrol, koordinasi dalam latihan

c.    Melatihkan kemampuan perorangan, satuan, dan antar satuan

           2. Pelaksanaan program TA. 2024 sesuai dengan perencanaan tahunan

           3. Pertanggungjawaban kemampuan TNI AU kepada masyarakat Indonesia

Who:   Penanggungjawab: Mabesau

Penyelenggara: Kodiklatau

Pelaku: Skadron udara dan batalyon Pasgat

Pendukung: Satuan dan jajaran TNI AU yang dilibatkan

Khusus Personel Narator: Myr Pnb Galung (koordinator), Ltt Pnb Gilang & Ltt Pnb Adiesca (manuver udara), Ltk Pas Zaharuddin, Ltt Pas Arthur & Ltt Pas Edi (manuver Darat)

How:

     Latihan AYU atau disebut juga latihan Matra 3, dan merupakan latihan tahunan yang diselenggarakan oleh TNI AU dengan rangkaian kegiatan pendahuluan, yaitu:

   Latihan perorangan di satuan masing-masing sesuai dengan siklus (level skadron udara)

     Latihan satuan di dalam satu lanud atau latihan Matra 1 yang diselenggaraan oleh lanud-lanud yang memiliki satuan udara operasional di jajarannya (Tipe A, Wing Udara), dan oleh masing-masing Batalyon Kopasgat

     Latihan antar satuan dari unsur-unsur dari berbagai lanud dan Wing Kopasgat yang berada dalam satu Komando Utama AU (Koopsud 1/2/3) atau latihan Matra 2.

     Latihan AYU 2024 sendiri terdiri dari beberapa pentahapan, yaitu:

     Tahapan gladi posko yang diselenggarakan oleh masing-masing Koopsudau

     Tahapan P2OU (Proses Perencanaan Operasi Udara)

     Tahapan manuver lapangan versi MOT (mission oriented training)

     Tahapan manuver lapangan versi FPD (fire power demo)

     Latihan FPD-AYU diawali dengan TFG, latihan parsial, gladi kotor-bersih, puncaknya adalah hari-H, dan diakhiri dengan pull out.

  

Para Narator Manuver Udara & Darat - FPD 

TIME LINE KEGIATAN

26 November 2024:         Pergeseran Pasukan

Kami (Mayor Galung & Lettu Gilang) berangkat malam hari dari stasiun kereta Cikampek pukul 10.25 WIB, menggunakan kendaraan pribadi Lettu Gilang dengan driver Letda Jati.

 

27 November 2024:       Koordinasi awal TFG-FPD

-     Kami sampai di stasiun kereta Madiun kota pukul 08.00 WIB, dijemput oleh Letda Farid crew Colibri standby SAR lanud IWJ. Kami diantar menuju mes Pringgodani lanud IWJ untuk melaksanakan pembersihan.

-    Dari mes Pringgodani saya dijemput oleh Mayor Argantara “Raptile” menuju ke tempat TFG di gedung ACMI ruangan Foxtrot-3.

-    Pelaksanaan koordinasi awal TFG dipimpin langsung oleh Wadankodiklatau, dan dihadiri oleh seluruh koordinator latihan dan perwakilan dari para pelaku. Kegiatan berlangsung dengan cukup padat, dan selesai menjelang sore hari.

 

28 November 2024:      Pelaksanaan TFG FPD

-     Sebagian besar peserta TFG datang dari lanud MUL dan ABD menggunakan pesawat Herkules, tiba pukul 7.00 di lanud IWJ.

-      TFG-FPD di lanud IWJ dipimpin oleh Wadankodiklatau di IWJ dan dihadiri oleh pejabat pusat dan lokal TNI AU baik secara offline (utama) dan online. Dankodiklatau bertindak sebagai Dirlat hadir secara online, dan hasil TFG akan beliau sampaikan kepada Kasau untuk mendapatkan arahan lebih lanjut. Khususnya mengenai pergerakan tamu VIP yang rencananya akan mengundang Menhan, Panglima TNI dan para Kepala staf angkatan.

-   Selesai TFG, rombongan narator, MC Wara, Kordinator FPD Kol Pnb Budi Susilo, Supervisi FPD Marsma TNI Watum, Wadankodiklat beserta  rombongan lainnya begeser ke lanudal Juanda Surabaya menggunakan pesawat Herkules bersama-sama dengan peserta TFG lainnya. Sesampainya di Surabaya, sudah menanti kendaraan SUV untuk para pejabat dan bis mikro untuk para pendukung termasuk narator. Kami pun masuk ke dalam bis yang ternyata isinya sudah hampir penuh dengan rombongan Wara yang akan bertugas sebagai penerima tamu acara protokoler FPD.

-    Ini pengalaman pertama saya menempuh jalur darat dari Surabaya ke Pandawangi Lumajang. Perjalanan kami tempuh kurang lebih 4 jam, dengan melaksanakan pemberhentian 1x di rest area untuk melaksanakan ishoma saat waktu Magrib.

-   Rombongan pejabat menginap di rumah dinas bupati Lumajang dan mes Pemda, rombongan Wara menginap di hotel Aby kota Lumajang, sedangkan rombongan para petarung seperti narator melanjut perjalanan ke Pandanwangi sekitar 19 Km dari kota Lumajang (cc: google map) dengan waktu tempuh 45 menit. Kami mendapatkan akomodasi penginapan di mes Translog milik AU yang lokasinya tidak sampai 1 Km dari AWR. Namun kondisi lingkungan mes nya kurang terawat, mungkin karena jarang digunakan atau digunakannya hanya pada saat ada latihan saja; walaupun, untuk kamar nya cukup layak bagi prajurit AU. Yang paling memberatkan adalah susah mendapatkan sinyal handphone, bahkan untuk se level provider nasional yang sangat terkenal di Indonesia. Hal ini sangat mengganggu proses koordinasi dengan Kolat dan juga keluarga di rumah. Karena waktu sudah menjunjukkan pukul 10 malam, kami pun memutuskan untuk beristirahat untuk persiapan kegiatan esok hari.

 

Kendaraan tempur darat bersiap bermanuver


29 November 2024:    Gladi Parsial

-    Pagi hari nya kami bergeser dari mes Translog ke AWR dengan menumpang kendaraan  dinas Wadirlaik Lambangja yang kebetulan tinggal di mes yang sama. Tidak sampai 5 menit kami pun sampai di AWR, langsung menuju posko yang berada di kantor Detasemen untuk melaksanakan briefing pagi Latihan parsial dan gladi kotor ke-1 FPD.

-       Pada hari ini juga akan dilaksanakan penembakan live LJDAM (laser join direct attack ammunition) pertama kali oleh TNI AU/Indonesia, yang akan dilaksanakan oleh pesawat F-16. Smart Bomb ini dapat dilepaskan dari ketinggian 13.000 ft dengan teknologi GPS guide yang memandu bom sampai dengan mengenai target di permukaan. Uji coba ini cukup menegangkan karena apabila bom nya meleset dapat mengenai prajurit yang berada di lapangan atau bahkan rumah warga yang berbatasan dengan AWR. Untuk meminimalisir error, pilot melaksanakan pengecekan koordinat terlebih dahulu dengan cara terbang rendah melintas di atas target. Setelah yakin koordinat nya tepat, barulah pesawat naik kembali ke ketinggian jelajah sesuai dengan profile pengebomannya. Alhamdulillah bom live yang dilepaskan tepat mengenai sasaran. Hal ini turut menjadi sejarah penambahan kemampuan TNI AU khususnya pengeboman dengan posisi stand off atau diluar jangkauan radar dan air defense milik musuh dengan menggunakan smart bomb LJDAM.

-    Kondisi cuaca pada hari ini tidak cukup baik untuk penerbangan, perawanan cukup banyak dan rendah sehingga pelaksanaan latihan/gladi sempat diundur sambil menunggu cuaca membaik. Hampir seluruh unsur dapat mengikuti latihan pada hari ini yang bertujuan untuk check route dan familiarisasi terhadap lokasi target untuk pesawat tempur, droping zone (DZ) untuk pesawat angkut, dan landing zone (LZ) untuk pesawat helikopter. Sedangkan bagi kolat yang berada di podium AWR dapat melihat langsung arah datang pesawat, manuver pesawat saat di depan podium apakah sudah cukup ideal untuk dilihat para penonton dari segi ketinggian dan jarak pesawat dari sudut pandang kursi VIP.

-       Khususnya bagi narator, kami melaksanakan familiarisasi area podium dan sekitarnya. Sayangnya saat itu panggung untuk narator belum tergelar, jadi kami hanya berdiri di atas permukaan pasir yang akan dijadikan lokasi panggung narator. Dari tempat itu kami mencoba melihat lintasan datang nya pesawat, dan bagaimana manuvernya saat berada di depan podium namun dari sudut pandang narator. Kami juga melihat target-target yang sudah terpasang sebagian, dan posisi kelurusan DZ dan LZ dari panggung narator. Sayang nya hari ini sound system belum tergelar semua, sehingga kami melaksanakan latihan membaca narasi dengan sound system seadanya.

-      Kami melaksanakan latihan membaca narasi sebanyak 2x, pertama bersamaan dengan gladi parsial di samping podium. Latihan kedua kami laksanakan setelah istirahat di samping posko Detasemen. Setiap latihan sudah disimulasikan durasi waktu dan urutan manuver udara dan darat sesuai dengan time line. Hal ini bertujuan agar tiap-tiap narator mengetahui detail isi narasinya dan urutan pembaca narasi sesuai dengan manuver yang ditampilkan. Disamping itu, jumlah narasi tidak boleh kurang dari durasi waktu yang ada, sehingga harus disiapkan narasi tambahan atau cadangan untuk mengantisipasi hal tersebut. Ditambah lagi, narasi yang menjelaskan tentang istilah-istilah teknis, manuver, doktrin dapat di cross check kesesuaiannya.

-    Adapun Kolat yang berada di AWR yang berhubungan dengan tugas narator, adalah sebagai berikut:

-       Wadirlat yaitu Wadankodiklatau sebagai pimpinan

-       Koordinator FPD Kol Pnb Budi Susilo

-       Koordinator demo udara Kol Pnb Bambang

-       Koordinator demo darat Kol Pas Sigit

-       Koordinator multimedia Kol Sus Ayi

-       Koordinator komunikasi Kol Lek

     -    Sore harinya kami berpindah mes dari Translog ke mes AWR, karena setelah kami berkoordinasi dengan Komandan Detasemen, masih ada kamar yang bisa menampung para narator di AWR. Kamar nya cukup besar, dapat menampung 7 orang sekaligus, namun kamar mandi berada di luar. Hal yang paling utama adalah jaringan telepon di mes AWR jauh lebih baik dari mes Translog, ini lah yang menjadi alasan utama kami berpindah.

    

Target-target unsur pesawat udara

30 November 2024:      Gladi Kotor

-    Kondisi cuaca hari ini lebih baik dari pada kemarin, namun Kolat tetap menunggu sampai perawan lebih membuka dan meninggi di atas 2000 ft, agar seluruh pesawat dapat melaksanakan latihan di AWR.

-    Seluruh flight dapat melaksanakan latihan sesuai dengan rencana. Hanya saja untuk penerjunan pasukan taktis sesuai rencana tidak dilaksanakan selama gladi karena terkendala akomodasi. Adapun beberapa koreksi, yaitu:

-    Dropping helibox oleh 2 pesawat Cassa tidak bersama-sama (1 pesawat too early droping).

-       Rajawali Flight berkurang 1 pesawat due to technical reason.

-    Pesawat ACM saat bermanuver di depan podium terlihat kurang center, dan jangan melintas sampai melewati belakang podium karena tidak bisa dilihat.

-       Senjata Hanud Pasgat gagal mengenai target drone.

-       Pelaksanaan CSAR selesainya lebih cepat 3 menit.

-    Belum ada video-vedeo manuver udara dan darat yang dapat ditampilkan di layar.

-     Terdapat isu safety yaitu: Oerlikon yang melaksanakan penembakan melebihi alokasi waktunya, sehingga mepet dengan pesawat angkut yang akan melintas setelahnya. Dari Kolat sudah memerintahkan untuk “menghentikan tembakan”, namun informasi tidak bisa langsung dilaksanakan. Catatan: 1) Perlu adanya briefing cease fire/terminate latihan apabila diperlukan sesuai dengan perintah pemimpin latihan FPD; 2) Perlu adanya perbaikan jaringan komunikasi baik secara kualitas jaringan maupun kuantitas HT (siapa saja yang perlu menggunakan HT); 3) Perlu penekanan untuk memonitor komunikasi di HT saat latihan sedang berlangsung.

-    Pada hari ini panggung narator telah tergelar, posisi berada di kanan depan (barat) podium. Namun untuk sound system masih belum ada perubahan dari gladi parsial. Videotron masih baru tonggak penandanya saja, sehingga video hasil downlink pesawat, rekaman, maupun live kamera yang ada di lapangan baru bisa dilihat melalui TV yang berada di podium.

-       Pembukaan acara resmi dibawakan oleh MC dua orang Wara yang berisikan sambutan selamat datang kepada tamu dan undangan, menyapa tamu VIP, membacakan rangkaian acara, sampai akhirnya menyerahkan ke Narator FPD. Dan selesai pelaksanaan FPD, narator menyerahkan acara kembali ke MC untuk ditutup.

-       Adapun beberapa kendala yang dialami oleh narator, yaitu:

-     Komunikasi HT dengan Kolat di podium kurang lancar, koordinator narator kurang alert terhadap panggilan di HT.

-       Koordinator harus alert terhadap dinamika yang terjadi.

-       Peran koordinator kurang terlihat, perlu ditingkatkan lagi.

-       Mick narator terkadang ada yang mati.

-  Narator demo darat membacanya kurang berapi-api, khususnya saat pembebasan sandera. Overall, pencaan narasi masih terkesan kagok.

-   Pelaksanaan doa bersama di setiap lanud/satuan agar diberikan kelancaran dan keselamatan dalam pelaksanaan kegiatan sampai dengan selesai. Khusus yang berada di AWR, Kolat telah mengundang  panti asuhan terdekat. Kegiatan doa bersama terlaksana dengan khusuk, dapat berbagi kebahagian dengan anak-anak panti asuhan.

 

Penembakan mortir oleh Kopasgat AU

1 Desember 2024:    Gladi Bersih

-    Kondisi cuaca cukup baik. Pelaksanaan gladi bersih direncanakan layaknya hari H. Seluruh aset direncanakan tampil dengan kekuatan penuh, hanya minus peterjun statik saja. Kondisi target pesawat sudah hampir terpasang seluruhnya.

-      Simulasi pejabat VIP dilaksanakan oleh Pangkoopsau 2 beserta jajaran Kolat lainnya. VIP berangkat dari lanud ABD dengan menggunakan helikopter. Kawallakir dari POMAU juga melaksanakan gladi rangkaian.

-   Panggung hiburan sudah berdiri, yang akan dijadikan tempat penyerahan paket sembako kepada masyarakat sekitar pada saat hari-H oleh Kasau dan pejabat utama TNI lainnya. Termasuk tenda-tenda bakti sosial dari Diskesau dan UMKM masyarakat Kabupaten Lumajang sudah tergelar rapih.

-       Rombongan VIP memasuki AWR dan mendekati wilayah podium disambut oleh tarian daerah Lumajang, dan mendapat pengalungan bunga yang disiapkan oleh pemerintah daerah. Selanjutnya, tamu naik ke atas podium untuk menyaksikan jalannya gladi.

-    Sayang nya videotron masih belum terpasang, sehingga tampilan multimedia masih hanya menggunakan TV yang berada di podium. Tayangan video alutsista sudah mulai ada, namun masih belum lengkap mencakup seluruh aset yang tampil.

-       1 pesawat F-16 fall out, yang direncanakan melaksanakan Air Combat Maneuver  2V1 atau simulasi dogfight, sehingga hanya tersisa 2 pesawat. Sebagai gantinya manuver diubah menjadi Basic Fighter Maneuver 1V1. Namun ternyata, komentar dari Kolat, penampilan BFM malah lebih bisa dinikmati dari podium, karena manuver nya lebih berpusat di depan podium, sehingga diputuskan untuk tetap melaksanakan BFM sampai dengan hari-H.

-       Adapun beberapa koreksi terkait pelaksanaan gladi bersih, yaitu:

-       Pesawat tempur yang melaksanakan misi Air Cover, posisinya terlalu tinggi dan jauh dari podium sehingga terlihat kecil.

-    Senjata Hanud Pasgat masih belum bisa mengenai target drone, bahkan Oerlikon Skyshield gagal menembak.

-       Adapun beberapa koreksi untuk narator dari Kolat, yaitu:

-       Peran koordinator masih belum terlihat, kurang aktif, dan lain sebagainya.

-       Komunikasi via HT sudah berjalan dengan baik.

-     Narator yang sedang tidak membaca posisi di belakang panggung, agar tetap menjaga sikapnya karena sewaktu-waktu disorot oleh kamera.

-       Narator yang sedang membaca agar ekspresi nya tidak cengengesan.

-     Seluruh atribut narator agar disamakan: kacamata, warna kaos dalam coveral, cara pemegangan papan narasi, warna/background papan narasi, lintingan lengan coveral, dan tutup kepala. Unsur keseragaman benar-benar menjadi penekanan pimpinan.

-  Secara umum, performa narator sudah mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan pelaksanaan gladi kotor, namun masih perlu peningkatan.

-     Tambahan dari pimpinan agar dibuatkan video safety oleh Lambangja yang akan diputar sebelum pelaksanaan kegiatan FPD.

 

Videotron selesai terpasang di malam hari

2 Desember 2024:      Hari Cadangan

-   Pada hari ini, unsur-unsur pesawat udara tidak melaksanakan latihan karena hasil pelaksanaan gladi bersih sudah dianggap baik oleh pimpinan. Sehingga hari cadangan dapat dimanfaatkan oleh crew untuk beristirahat sambil menyiapkan penampilan di hari-H.

-    Berbeda dengan unsur manuver darat dari Kopasgat, seluruh nya melaksanakan latihan, kecuali pasukan yang terjun. Apalagi senjata-senjata hanud masih belum memberikan hasil yang memuaskan, dan hal ini sudah dilaporkan kepada pimpinan latihan agar mendapat arahan lebih lanjut.

-       Dankodiklatau sebagai Dirlat dan Pangkoopsudnas komando dari semua satuan yang terlibat latihan, datang langsung ke AWR Pandanwangi untuk meninjau kesiapan  latihan mulai dari acara tambahan di tenda-tenda baksos sampai acara utama di podium.

-       Videotron dan sound system hari-H akhirnya sudah selesai tergelar di pagi hari. Kami pun bisa mencoba dan melihat langsung video-video satuan yang akan dimainkan sesuai dengan pembacaan narasi. Oleh karena itu, kami melaksanakan gladi rangka antara narasi dengan video.

-    Posisi videotron yang semula akan didirikan tepat berhadapan dengan center podium, digeser sedikit ke sebelah kanan dari arah podium. Hal ini bertujuan agar tidak menghalangi pandangan tamu VIP terhadap target-target penembakan dari manuver darat. Perubahan posisi videotron ini turut berdampak pada posisi panggung narator, yang semula berada di sebelah kanan podium, dipindahkan ke sebelah kiri podium dari sudut pandang penonton.

-       Pada saat jajaran pimpinan sudah berada di podium, saya diminta untuk membacakan narasi awal agar bisa didengarkan  kualitas audio, serta tampilah dari videotron. Selanjutnya Dankodiklatau dan Pangkoopsudnas memberikan arahan secara bergantian kepada Kolat dan pelaku latihan yang berada di podium. Salah satu keputusan yang penting adalah untuk senjata Hanud hanya menggunakan Oerlikon Skyshield, sedangkan senjata yang lainya tetap ditampilkan namun tidak menembak dan cukup disampaikan saja di narasi.

-   Alhamdulillah, supervisi kegiatan dari pimpinan dapat berjalan dengan lancar, dan beberapa saran dan masukan dapat segera ditindaklanjuti oleh Kolat. 


Jalan tamu VIP menuju podium

3 Desember 2024:     Pelaksanaan Hari-H

-       Briefing pagi secara vicon dipimpin oleh Dirlat, untuk mengecek kesiapan seluruh unsur udara dan darat yang terlibat manuver FPD. Seluruh unsur melaporkan telah siap dan memegang timeline terupdate, serta expect delay waktu pelaksanaan apabila terjadi:

- Pesawat helikopter pengangkut tamu VIP mengalami kemunduran pemberangkatan dari lanud ABD denga alasan apapun.

-     Ancaman abu vulkanik yang menyebabkan rute selatan ke Pandanwangi tidak bisa dilewati sehingga harus melambung menggunakan rute utara yang waktu tempuhnya lebih lama.

-       Pergerakan tamu VIP molor dari LZ helikopter VIP ke podium AWR.

-       Pemunduran waktu akan dihitung oleh Flight Director dan diumumkan ke seluruh pihak yang terlibat. Bagi unsur udara yang sudah mengudara akan di broadcast menggunakan jaringan VHF, sedangkan unsur yang berada di darat menggunakan HT dan WA group. 

-       Kondisi cuaca sangat cerah, mendukung pelaksanaan kegiatan hari ini. Berlatih sudah, berdoa juga sudah, maka selebihnya kita serahkan kepada Allah SWT. Tidak dapat dipungkiri, keterlibatan kearifan lokal juga mendapat perhatian khusus dari pimpinan.

 

Awal Kegiatan:

-  Pergerakan tamu VIP berjalan sesuai dengan rencana sampai dengan estimasi helikopter sampai di LZ Pandanwangi. Oleh karena itu, Flight Director menginformasikan bahwa TOT (time over target) masih sesuai dengan data awal. Datum dari TOT pertama adalah saat ledakan dari target pengeboman oleh pesawat tanpa awak CH-4 yaitu di 08.30 WIB.

-   Berjalannya waktu, penduduk Kab. Lumajang mulai memenuhi lokasi AWR, karena Pemda ikut mempromosikan event TFG kepada masyarakat Lumajang sehingga masyarakat berbondong-bondong datang ke lokasi. Hal ini menyebabkan keramaian mulai dari pintu masuk ke AWR.

-  Pergerakan VIP ke AWR mengalami kemunduran akibat ramainya masyarakat. Mengantisipasi hal tersebut, Kolat memutuskan untuk memundurkan TOT 15 menit, atau TOT pertama menjadi 08.45 WIB.

 

Persiapan kegiatan di hari-H

Critical Event:

-     Pergerakan tamu VIP terpisah antara rombongan Menhan, Kasau, dan Kasal dengan rombongan Panglima TNI dan Kasad saat bergerak dari kendaraan menyusuri tenda-tenda baksos dan UMKM menuju podium. Rupanya masyarakat sipil sangat antusias meminta photo bersama dengan Panglima, sedangkan Kasad turut mendampingi. Hal ini lah yang sedikit menghambat pergerakan VIP ke podium.

-     15 menit sebelum TOT.       Menhan, Kasau dan Kasal sudah tiba terlebih dahulu ke podium dan duduk di kursi yang telah disediakan. Namun acara belum bisa dimulai karena Kolat mengarahkan Narator untuk menunggu lengkap tamu VIP terlebih dahulu. Kolat menginfokan bahwa expect 7 menit sebelum TOT pertama, maka MC bisa mulai membuka acara.

-       10 menit sebelum TOT.       Panglima TNI dan Kasad pun tiba di podium, dan duduk di kursi yang telah disediakan. Akhirnya Kolat memberikan perintah kepada Koordinator Narator untuk memulai acara. Tidak lama, MC Wara mulai memberikan sambutan kepada para tamu dan undangan. Namun tiba-tiba terlihat dari arah podium Kasau di podium terlihat menyilangkan tangannya sebagai tanda ‘berhenti’ membaca. Kami pun segera mengarahkan MC untuk berhenti membaca, sambil mempelajari situasi. Termasuk videotron yang ikut mulai bersamaan dengan MC pun ikut dihentikan pemutaran videonya. Komunikasi Kolat di HT juga mempertanyakan apa yang terjadi. Ternyata Menhan sedang menerima telepon penting, sehingga jangan sampai terganggu oleh suara MC. Kami pun melanjutkan menunggu sampai arahan lebih lanjut.

-       7 menit sebelum TOT.         Waktu semakin mepet mendekati TOT pertama. Akhirnya Kolat memberikan arahan kembali melalui HT agar acara dapat dimulai. MC pun kembali membacakan sambutannya dari awal kembali. Namun baru saja sepatah kata terucap dari MC, kembali ada tanda ‘berhenti’ dari podium yang kali ini dilakukan oleh Dankodiklatau. Ternyata Menhan kembali menerima telepon penting. Situasi pun semakin tegang paling tidak ini yang dirasakan oleh Narator, karena sesuai timeline sudah masuk kegiatan pembukaan MC yang memakan waktu 5 menit, dan dilanjutkan dengan video safety berdurasi 1,5 menit. Barulah diserahkan ke Narator untuk membuka jalannya latihan FPD dengan waktu minimal 2 menit agar narasi utama bagian pembuka dapat terbacakan seluruhnya dengan baik.

-     Sebuah decession point yaitu memundurkan waktu TOT pertama dikarenakan terjadi dinamika di podium tidak dilaksanakan oleh Kolat. Padahal menurut pendapat pribadi saya, masih bisa dilaksanakan selama pesawat belum meninggalkan holding point nya. Akhirnya yang terjadi, para operator pesawat akan berpegang pada TOT terakhir, karena mereka memang tidak dapat memonitor dinamika kegiatan yang terjadi di bawah. Lebih lagi adanya kesatuan komando yang menyebabkan kepatuhan pada perintah terakhir.

-     5 menit sebelum TOT.   Akhirnya MC diperkenan untuk membaca kembali sambutannya. Kami semua menyadari bahwa sisa waktu yang ada tidak akan cukup untuk melaksanaka pembacaan narasi dengan normal. Sayangnya, pesawat CH-4 yang akan mengebom sesuai TOT pertama sudah meninggalkan holding point, dengan kata lain opsi pemunduran TOT sudah tidak bisa dilakukan. Kolatpun memerintahkan agar MC lebih cepat membacanya, namun hal ini tetap tidak berdampak signifikan, malah berpotensi menyebabkan salah atau tidak jelas membacanya. Saya pun menyampaikan ke MC agar paragrap terakhir yang berisi penyerahan kepada narator yang akan memandu jalannya TFG tidak perlu dibacakan untuk mempersingkat waktu.

-       2 menit sebelum TOT.         Situasi semakin mendesak, barulah Kolat memerintahkan lewat komunikasi HT agar video safety tidak usah ditanyangkan, agar MC bisa langsung menyerahkan kepada narator. Mendengar hal tersebut, saya sebagai kordinator narator menyambut dengan baik. Saya pun langsung menghitung uang sisa waktu sebelum TOT pertama hanya ada 1 menit-an, saya langsung membisikan arahan kepada narator yang akan membacakan narasi pembukaan latihan agar narasi pembuka tidak perlu dbacakan, namun bisa langsung fokus pada narasi pengboman oleh pesawat CH-4.

-       Sayangnya perintah untuk tidak memutar video safety tidak sampai ke bagian operator videotron yang berada di samping podium, sehingga video tersebut tetap diputar sesuai dengan rencana awal. Bisa dibayangkan betapa tinggi tensi yang terjadi saat itu. Ditambahlagi dari Flight Director menginfokan bahwa pesawat CH-4 telah melepaskan bom nya, dan perkiraan 40 detik akan mengenaik sasaran. Saya pun memutar otak, karena sudah pasti ledakan terjadi ditengah pemutaran video safety. Oleh karena itu, saya sampaikan ke narator ketika terjadi ledakan bom apapun yang terjadi langsung mulai bacakan narasi, dan sampaikan bahwa yang barusan meledak adalah bom dari pesawat CH-4 yang dilepaskan dari ketinggian 13.000 kaki dan tepat mengenai sasaran. Selanjut nya, pembacaan narasi dapat disesuaikan dengan timeline nya.

 

Koordinator memperhatikan pergerakan VIP

Pasca Bom Meledak:

-      Setelah 15 menit yang menegangkan, akhirnya suasana mencapai puncaknya nya yaitu terjadinya ledakan. Sebagai narator profesional kami harus tetap fokus dan melakukan tugas utama untuk memandu jalannya FPD dengan memberikan informasi-informasi penting kepada para audience baik yang datang secara offline di AWR Pandawangi ataupun yang menyimak sescara online melalui kanal-kanal yang telah disiapkan oleh TNI AU.

-    Alhamdulillah kegiatan selanjutnya dapat berjalan dengan aman dan lancar sesuai dengan yang telah dilatihkan dan direncanakan. Para narator pun dapat memainkan perannya dengan baik, membacakan narasi sesuai dengan gilirannya secara bergantian. Sebagai koordinator ada beberapa kegiatan khusus yang saya lakukan yaitu:

-     Memonitor dan berkomunikasi dengan kolat melalui HT terkait dinamika kegiatan, terutama maju-mundur TOT dan jumlah aset yang akan tampil. Selanjutnya, meneruskan informasi tersebut kepada narator lainnya.

-       Mengatur giliran narator yang akan membacakan narasi sesuai dengan timeline. Dan menyiapkan narator yang akan membaca pada giliran selanjutnya.

-     Menginfokan alokasi waktu kepada narator yang sedang membaca dengan teknis menghitung mundur setiap menit nya sampai dengan 30 detik, 15 detik, 5, 4, 3, 2, 1. Tujuannya adalah agar narator alert terhadap sisa waktu yang ada terkait dengan narasi yang akan dibacakan, sehingga momentum membaca narasi bisa relatif sesuai dengan kegiatan manuver yang sedang berlangsung.

-  Bersiap apabila bila terjadi dinamika (seperti yang terjadi di atas), dapat melaksanakan recovery planning sehingga acara bisa tetap berjalan dengan lancar tanpa kehilangan esensi utamanya. Show must go on!

-      Walaupun dengan segala dinamika yang terjadi, alhamdulillah kegiatan FPD tetap dapat berjalan dengan aman dan lancar. Pada saat narator menutup rangkaian acara FPD, kami semua memberikan penghormatan ke arah podium, dan disambut positif dengan lambaian tangan dari Menhan dan Kasau.

 

Pull Out:

-     Setelah kegiatan manuver FPD selesai, seluruh tamu dan undangan VIP lanjut menuju ke helikopter untuk kembali ke lanud ABD. Kegiatan dilanjutkan dengan melaksanakan ishoma sambil menunggu debrief. Kami memanfaatkan jeda waktu untuk berkemas barang persiapan meninggalkan AWR pada hari itu juga.

-   Kegiatan debrief dipimpimpin oleh Wadankodiklat secara vicon. Walapun latihan telah terlaksana dengan aman, namun tetap terdapat koreksi-koreksi yang dapat dijadikan bahan pembelajaran untuk pelaksanaan kegiatan kedepannya. Informasi disampaikan oleh Flight Director kepada seluruh flight yang terlibat FPD. Debrief diakhiri dengan apresiasi pimpinan atas segala dedikasi seluruh personel yang terlibat, sehingga kegiatan FPD dapat berjalan dengan aman dan lancar. Tidak lupa ditutup dengan doa.

-    Selesai debrief, kami pun melanjutkan dengan persiapan pull out. Saya dan Lettu Gilang rencana kembali ke Kalijati, Lettu Adiesca dan Lettu Arthur kembali ke lanud IWJ, sedangkan Lettu Edi dan Letkol Zahar akan kembali esok harinya. Saya dan Lettu Gilang mendapat dukungan kendaraan dinas fortuner dari lanud ABD yang semula akan digunakan oleh Wadankodiklatau namun beliau sudah menggunakan kendaraan VIP lainnya. Kami berangkat dari AWR kami langsung menuju ke Lanudal Juanda, dan melanjutkan perjalanan udara menggunakan pesawat Boeing 737 menuju lanud HLM.

-  Sesampainya di lanud HLM waktu sudah mendekati Magrib. Telah standby anggota Skadud7 yang menjemput kami dengan kendaraan pribadi Lettu Gilang. Setelah shalat Magrib dan makan malam terlebih dahulu, barulah kami melanjutkan perjalanan kembali ke lanud SDM-Kalijati.

-  Alhamdulillah seluruh kegiatan kami mulai dari awal keberangkatan sampai degan perjalanan kembali daat berlangsung dengan aman. Sebuah pengalaman yang berharga dan berkesan bagi kami. Terutama menambah portopolio kami sebagai narator udara. Semoga semua yang telah kami kerjakan dapat bernilai ibadah demi kejayaan TNI Angkatan Udara. Aamiin yaa rabb…

 

Selesai.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar