Di depan kantor Detasemen AWR Pandangwangi |
by 'Dompak' Hutagalung
What: Latihan puncak TNI AU, Angkasa Yudha (AYU)
dengan modus Fire Power Demo (FPD)
Where: Target AWR Pandang Wangi (Lumajang). Homebase: Lanud IWJ, ABD dan MUL
When: 27 November s.d. 4 Desember 2024, rincian sebagai berikut:
- 27 November: Persiapan Tactical
Flour Game (TFG)
- 28 November: Pelaksanaan TFG
- 29-30 November: Gladi parsial, kotor 1 & 2
- 1 Desember: Gladi Bersih
- 2 Desember: Hari cadangan
- 3 Desember: Hari - H
Why:
1. Latihan merupakan kesejahteraan
tertinggi seorang prajurit:
a. Melatihkan doktrin operasi udara TNI
AU dalam Operasi gabungan TNI
b. Melatihkan rantai komando, kendali
dan kontrol, koordinasi dalam latihan
c. Melatihkan kemampuan perorangan,
satuan, dan antar satuan
2.
Pelaksanaan program TA. 2024 sesuai dengan perencanaan tahunan
3.
Pertanggungjawaban kemampuan TNI AU kepada masyarakat Indonesia
Who: Penanggungjawab:
Mabesau
Penyelenggara: Kodiklatau
Pelaku: Skadron udara dan
batalyon Pasgat
Pendukung: Satuan dan
jajaran TNI AU yang dilibatkan
Khusus Personel Narator: Myr Pnb Galung (koordinator), Ltt Pnb Gilang & Ltt Pnb Adiesca (manuver udara), Ltk Pas Zaharuddin, Ltt Pas Arthur & Ltt Pas Edi (manuver Darat)
How:
● Latihan AYU atau disebut juga latihan
Matra 3, dan merupakan latihan tahunan yang diselenggarakan oleh TNI AU dengan
rangkaian kegiatan pendahuluan, yaitu:
● Latihan perorangan di satuan
masing-masing sesuai dengan siklus (level skadron udara)
● Latihan satuan di dalam satu lanud
atau latihan Matra 1 yang diselenggaraan oleh lanud-lanud yang memiliki satuan
udara operasional di jajarannya (Tipe A, Wing Udara), dan oleh masing-masing
Batalyon Kopasgat
● Latihan antar satuan dari unsur-unsur
dari berbagai lanud dan Wing Kopasgat yang berada dalam satu Komando Utama AU
(Koopsud 1/2/3) atau latihan Matra 2.
● Latihan AYU 2024 sendiri terdiri dari
beberapa pentahapan, yaitu:
● Tahapan gladi posko yang
diselenggarakan oleh masing-masing Koopsudau
● Tahapan P2OU (Proses Perencanaan
Operasi Udara)
● Tahapan manuver lapangan versi MOT (mission oriented training)
● Tahapan manuver lapangan versi FPD (fire power demo)
● Latihan FPD-AYU diawali dengan TFG,
latihan parsial, gladi kotor-bersih, puncaknya adalah hari-H, dan diakhiri
dengan pull out.
Para Narator Manuver Udara & Darat - FPD
TIME LINE KEGIATAN
26 November 2024: Pergeseran Pasukan
Kami (Mayor Galung & Lettu Gilang)
berangkat malam hari dari stasiun kereta Cikampek pukul 10.25 WIB, menggunakan
kendaraan pribadi Lettu Gilang dengan driver Letda Jati.
27 November 2024: Koordinasi awal TFG-FPD
- Kami sampai di stasiun kereta Madiun
kota pukul 08.00 WIB, dijemput oleh Letda Farid crew Colibri standby SAR lanud
IWJ. Kami diantar menuju mes Pringgodani lanud IWJ untuk melaksanakan
pembersihan.
- Dari mes Pringgodani saya dijemput
oleh Mayor Argantara “Raptile” menuju ke tempat TFG di gedung ACMI ruangan
Foxtrot-3.
- Pelaksanaan koordinasi awal TFG
dipimpin langsung oleh Wadankodiklatau, dan dihadiri oleh seluruh koordinator
latihan dan perwakilan dari para pelaku. Kegiatan berlangsung dengan cukup
padat, dan selesai menjelang sore hari.
28 November 2024: Pelaksanaan
TFG FPD
- Sebagian besar peserta TFG datang
dari lanud MUL dan ABD menggunakan pesawat Herkules, tiba pukul 7.00 di lanud
IWJ.
- TFG-FPD di lanud IWJ dipimpin oleh
Wadankodiklatau di IWJ dan dihadiri oleh pejabat pusat dan lokal TNI AU baik
secara offline (utama) dan online. Dankodiklatau bertindak sebagai
Dirlat hadir secara online, dan hasil TFG akan beliau sampaikan kepada Kasau untuk
mendapatkan arahan lebih lanjut. Khususnya mengenai pergerakan tamu VIP yang
rencananya akan mengundang Menhan, Panglima TNI dan para Kepala staf angkatan.
- Selesai TFG, rombongan narator, MC
Wara, Kordinator FPD Kol Pnb Budi Susilo, Supervisi FPD Marsma TNI Watum,
Wadankodiklat beserta rombongan lainnya
begeser ke lanudal Juanda Surabaya menggunakan pesawat Herkules bersama-sama
dengan peserta TFG lainnya. Sesampainya di Surabaya, sudah menanti kendaraan
SUV untuk para pejabat dan bis mikro untuk para pendukung termasuk narator.
Kami pun masuk ke dalam bis yang ternyata isinya sudah hampir penuh dengan
rombongan Wara yang akan bertugas sebagai penerima tamu acara protokoler FPD.
- Ini pengalaman pertama saya menempuh
jalur darat dari Surabaya ke Pandawangi Lumajang. Perjalanan kami tempuh kurang
lebih 4 jam, dengan melaksanakan pemberhentian 1x di rest area untuk melaksanakan ishoma saat waktu Magrib.
- Rombongan pejabat menginap di rumah
dinas bupati Lumajang dan mes Pemda, rombongan Wara menginap di hotel Aby kota
Lumajang, sedangkan rombongan para petarung seperti narator melanjut perjalanan
ke Pandanwangi sekitar 19 Km dari kota Lumajang (cc: google map) dengan waktu
tempuh 45 menit. Kami mendapatkan akomodasi penginapan di mes Translog milik AU
yang lokasinya tidak sampai 1 Km dari AWR. Namun kondisi lingkungan mes nya
kurang terawat, mungkin karena jarang digunakan atau digunakannya hanya pada
saat ada latihan saja; walaupun, untuk kamar nya cukup layak bagi prajurit AU.
Yang paling memberatkan adalah susah mendapatkan sinyal handphone, bahkan untuk se level provider nasional yang sangat
terkenal di Indonesia. Hal ini sangat mengganggu proses koordinasi dengan Kolat
dan juga keluarga di rumah. Karena waktu sudah menjunjukkan pukul 10 malam,
kami pun memutuskan untuk beristirahat untuk persiapan kegiatan esok hari.
Kendaraan tempur darat bersiap bermanuver
29 November 2024: Gladi Parsial
- Pagi hari nya kami bergeser dari mes
Translog ke AWR dengan menumpang kendaraan
dinas Wadirlaik Lambangja yang kebetulan tinggal di mes yang sama. Tidak
sampai 5 menit kami pun sampai di AWR, langsung menuju posko yang berada di
kantor Detasemen untuk melaksanakan briefing pagi Latihan parsial dan gladi
kotor ke-1 FPD.
- Pada hari ini juga akan dilaksanakan
penembakan live LJDAM (laser join direct
attack ammunition) pertama kali oleh TNI AU/Indonesia, yang akan
dilaksanakan oleh pesawat F-16. Smart
Bomb ini dapat dilepaskan dari ketinggian 13.000 ft dengan teknologi GPS guide yang memandu bom sampai dengan
mengenai target di permukaan. Uji coba ini cukup menegangkan karena apabila bom
nya meleset dapat mengenai prajurit yang berada di lapangan atau bahkan rumah
warga yang berbatasan dengan AWR. Untuk meminimalisir error, pilot melaksanakan
pengecekan koordinat terlebih dahulu dengan cara terbang rendah melintas di
atas target. Setelah yakin koordinat nya tepat, barulah pesawat naik kembali ke
ketinggian jelajah sesuai dengan profile pengebomannya. Alhamdulillah bom live
yang dilepaskan tepat mengenai sasaran. Hal ini turut menjadi sejarah
penambahan kemampuan TNI AU khususnya pengeboman dengan posisi stand off atau diluar jangkauan radar
dan air defense milik musuh dengan
menggunakan smart bomb LJDAM.
- Kondisi cuaca pada hari ini tidak
cukup baik untuk penerbangan, perawanan cukup banyak dan rendah sehingga
pelaksanaan latihan/gladi sempat diundur sambil menunggu cuaca membaik. Hampir
seluruh unsur dapat mengikuti latihan pada hari ini yang bertujuan untuk check route dan familiarisasi terhadap
lokasi target untuk pesawat tempur, droping zone (DZ) untuk pesawat angkut, dan
landing zone (LZ) untuk pesawat helikopter. Sedangkan bagi kolat yang berada di
podium AWR dapat melihat langsung arah datang pesawat, manuver pesawat saat di
depan podium apakah sudah cukup ideal untuk dilihat para penonton dari segi
ketinggian dan jarak pesawat dari sudut pandang kursi VIP.
- Khususnya bagi narator, kami
melaksanakan familiarisasi area podium dan sekitarnya. Sayangnya saat itu
panggung untuk narator belum tergelar, jadi kami hanya berdiri di atas
permukaan pasir yang akan dijadikan lokasi panggung narator. Dari tempat itu
kami mencoba melihat lintasan datang nya pesawat, dan bagaimana manuvernya saat
berada di depan podium namun dari sudut pandang narator. Kami juga melihat
target-target yang sudah terpasang sebagian, dan posisi kelurusan DZ dan LZ
dari panggung narator. Sayang nya hari ini sound
system belum tergelar semua, sehingga kami melaksanakan latihan membaca
narasi dengan sound system seadanya.
- Kami melaksanakan latihan membaca
narasi sebanyak 2x, pertama bersamaan dengan gladi parsial di samping podium.
Latihan kedua kami laksanakan setelah istirahat di samping posko Detasemen.
Setiap latihan sudah disimulasikan durasi waktu dan urutan manuver udara dan
darat sesuai dengan time line. Hal
ini bertujuan agar tiap-tiap narator mengetahui detail isi narasinya dan urutan
pembaca narasi sesuai dengan manuver yang ditampilkan. Disamping itu, jumlah
narasi tidak boleh kurang dari durasi waktu yang ada, sehingga harus disiapkan
narasi tambahan atau cadangan untuk mengantisipasi hal tersebut. Ditambah lagi,
narasi yang menjelaskan tentang istilah-istilah teknis, manuver, doktrin dapat
di cross check kesesuaiannya.
- Adapun Kolat yang berada di AWR yang
berhubungan dengan tugas narator, adalah sebagai berikut:
- Wadirlat yaitu Wadankodiklatau
sebagai pimpinan
- Koordinator FPD Kol Pnb Budi Susilo
- Koordinator demo udara Kol Pnb
Bambang
- Koordinator demo darat Kol Pas Sigit
- Koordinator multimedia Kol Sus Ayi
- Koordinator komunikasi Kol Lek
- Sore harinya kami berpindah mes dari Translog ke mes AWR, karena setelah kami berkoordinasi dengan Komandan Detasemen, masih ada kamar yang bisa menampung para narator di AWR. Kamar nya cukup besar, dapat menampung 7 orang sekaligus, namun kamar mandi berada di luar. Hal yang paling utama adalah jaringan telepon di mes AWR jauh lebih baik dari mes Translog, ini lah yang menjadi alasan utama kami berpindah.
Target-target unsur pesawat udara
30 November 2024: Gladi Kotor
- Kondisi cuaca hari ini lebih baik
dari pada kemarin, namun Kolat tetap menunggu sampai perawan lebih membuka dan
meninggi di atas 2000 ft, agar seluruh pesawat dapat melaksanakan latihan di
AWR.
- Seluruh flight dapat melaksanakan latihan sesuai dengan rencana. Hanya saja
untuk penerjunan pasukan taktis sesuai rencana tidak dilaksanakan selama gladi
karena terkendala akomodasi. Adapun beberapa koreksi, yaitu:
- Dropping helibox oleh 2 pesawat Cassa
tidak bersama-sama (1 pesawat too early
droping).
- Rajawali Flight berkurang 1 pesawat due to technical reason.
- Pesawat ACM saat bermanuver di depan
podium terlihat kurang center, dan jangan melintas sampai melewati belakang
podium karena tidak bisa dilihat.
- Senjata Hanud Pasgat gagal mengenai
target drone.
- Pelaksanaan CSAR selesainya lebih
cepat 3 menit.
- Belum ada video-vedeo manuver udara
dan darat yang dapat ditampilkan di layar.
- Terdapat isu safety yaitu: Oerlikon yang melaksanakan penembakan melebihi
alokasi waktunya, sehingga mepet dengan pesawat angkut yang akan melintas
setelahnya. Dari Kolat sudah memerintahkan untuk “menghentikan tembakan”, namun
informasi tidak bisa langsung dilaksanakan. Catatan: 1) Perlu adanya briefing cease fire/terminate latihan apabila
diperlukan sesuai dengan perintah pemimpin latihan FPD; 2) Perlu adanya
perbaikan jaringan komunikasi baik secara kualitas jaringan maupun kuantitas HT
(siapa saja yang perlu menggunakan HT); 3) Perlu penekanan untuk memonitor
komunikasi di HT saat latihan sedang berlangsung.
- Pada hari ini panggung narator telah
tergelar, posisi berada di kanan depan (barat) podium. Namun untuk sound system masih belum ada perubahan
dari gladi parsial. Videotron masih baru tonggak penandanya saja, sehingga
video hasil downlink pesawat,
rekaman, maupun live kamera yang ada
di lapangan baru bisa dilihat melalui TV yang berada di podium.
- Pembukaan acara resmi dibawakan oleh
MC dua orang Wara yang berisikan sambutan selamat datang kepada tamu dan
undangan, menyapa tamu VIP, membacakan rangkaian acara, sampai akhirnya
menyerahkan ke Narator FPD. Dan selesai pelaksanaan FPD, narator menyerahkan
acara kembali ke MC untuk ditutup.
- Adapun beberapa kendala yang dialami
oleh narator, yaitu:
- Komunikasi HT dengan Kolat di podium
kurang lancar, koordinator narator kurang alert terhadap panggilan di HT.
- Koordinator harus alert terhadap
dinamika yang terjadi.
- Peran koordinator kurang terlihat,
perlu ditingkatkan lagi.
- Mick narator terkadang ada yang mati.
- Narator demo darat membacanya kurang
berapi-api, khususnya saat pembebasan sandera. Overall, pencaan narasi masih
terkesan kagok.
- Pelaksanaan doa bersama di setiap
lanud/satuan agar diberikan kelancaran dan keselamatan dalam pelaksanaan
kegiatan sampai dengan selesai. Khusus yang berada di AWR, Kolat telah
mengundang panti asuhan terdekat.
Kegiatan doa bersama terlaksana dengan khusuk, dapat berbagi kebahagian dengan
anak-anak panti asuhan.
Penembakan mortir oleh Kopasgat AU
1 Desember 2024: Gladi Bersih
- Kondisi cuaca cukup baik. Pelaksanaan
gladi bersih direncanakan layaknya hari H. Seluruh aset direncanakan tampil
dengan kekuatan penuh, hanya minus peterjun statik saja. Kondisi target pesawat
sudah hampir terpasang seluruhnya.
- Simulasi pejabat VIP dilaksanakan
oleh Pangkoopsau 2 beserta jajaran Kolat lainnya. VIP berangkat dari lanud ABD
dengan menggunakan helikopter. Kawallakir dari POMAU juga melaksanakan gladi
rangkaian.
- Panggung hiburan sudah berdiri, yang
akan dijadikan tempat penyerahan paket sembako kepada masyarakat sekitar pada
saat hari-H oleh Kasau dan pejabat utama TNI lainnya. Termasuk tenda-tenda
bakti sosial dari Diskesau dan UMKM masyarakat Kabupaten Lumajang sudah
tergelar rapih.
- Rombongan VIP memasuki AWR dan
mendekati wilayah podium disambut oleh tarian daerah Lumajang, dan mendapat
pengalungan bunga yang disiapkan oleh pemerintah daerah. Selanjutnya, tamu naik
ke atas podium untuk menyaksikan jalannya gladi.
- Sayang nya videotron masih belum
terpasang, sehingga tampilan multimedia masih hanya menggunakan TV yang berada
di podium. Tayangan video alutsista sudah mulai ada, namun masih belum lengkap
mencakup seluruh aset yang tampil.
- 1 pesawat F-16 fall out, yang direncanakan melaksanakan Air Combat Maneuver 2V1 atau
simulasi dogfight, sehingga hanya
tersisa 2 pesawat. Sebagai gantinya manuver diubah menjadi Basic Fighter Maneuver 1V1. Namun ternyata, komentar dari Kolat,
penampilan BFM malah lebih bisa dinikmati dari podium, karena manuver nya lebih
berpusat di depan podium, sehingga diputuskan untuk tetap melaksanakan BFM
sampai dengan hari-H.
- Adapun beberapa koreksi terkait
pelaksanaan gladi bersih, yaitu:
- Pesawat tempur yang melaksanakan misi
Air Cover, posisinya terlalu tinggi dan jauh dari podium sehingga terlihat
kecil.
- Senjata Hanud Pasgat masih belum bisa
mengenai target drone, bahkan Oerlikon Skyshield gagal menembak.
- Adapun beberapa koreksi untuk narator
dari Kolat, yaitu:
- Peran koordinator masih belum
terlihat, kurang aktif, dan lain sebagainya.
- Komunikasi via HT sudah berjalan
dengan baik.
- Narator yang sedang tidak membaca
posisi di belakang panggung, agar tetap menjaga sikapnya karena sewaktu-waktu
disorot oleh kamera.
- Narator yang sedang membaca agar
ekspresi nya tidak cengengesan.
- Seluruh atribut narator agar
disamakan: kacamata, warna kaos dalam coveral, cara pemegangan papan narasi,
warna/background papan narasi,
lintingan lengan coveral, dan tutup kepala. Unsur keseragaman benar-benar
menjadi penekanan pimpinan.
- Secara umum, performa narator sudah
mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan pelaksanaan gladi kotor,
namun masih perlu peningkatan.
- Tambahan dari pimpinan agar dibuatkan
video safety oleh Lambangja yang akan
diputar sebelum pelaksanaan kegiatan FPD.
Videotron selesai terpasang di malam hari
2 Desember 2024: Hari Cadangan
- Pada hari ini, unsur-unsur pesawat
udara tidak melaksanakan latihan karena hasil pelaksanaan gladi bersih sudah
dianggap baik oleh pimpinan. Sehingga hari cadangan dapat dimanfaatkan oleh
crew untuk beristirahat sambil menyiapkan penampilan di hari-H.
- Berbeda dengan unsur manuver darat
dari Kopasgat, seluruh nya melaksanakan latihan, kecuali pasukan yang terjun.
Apalagi senjata-senjata hanud masih belum memberikan hasil yang memuaskan, dan
hal ini sudah dilaporkan kepada pimpinan latihan agar mendapat arahan lebih
lanjut.
- Dankodiklatau sebagai Dirlat dan
Pangkoopsudnas komando dari semua satuan yang terlibat latihan, datang langsung
ke AWR Pandanwangi untuk meninjau kesiapan
latihan mulai dari acara tambahan di tenda-tenda baksos sampai acara utama
di podium.
- Videotron dan sound system hari-H
akhirnya sudah selesai tergelar di pagi hari. Kami pun bisa mencoba dan melihat
langsung video-video satuan yang akan dimainkan sesuai dengan pembacaan narasi.
Oleh karena itu, kami melaksanakan gladi rangka antara narasi dengan video.
- Posisi videotron yang semula akan didirikan tepat berhadapan dengan center podium, digeser sedikit ke sebelah kanan dari arah podium. Hal ini bertujuan agar tidak menghalangi pandangan tamu VIP terhadap target-target penembakan dari manuver darat. Perubahan posisi videotron ini turut berdampak pada posisi panggung narator, yang semula berada di sebelah kanan podium, dipindahkan ke sebelah kiri podium dari sudut pandang penonton.
- Pada saat jajaran pimpinan sudah
berada di podium, saya diminta untuk membacakan narasi awal agar bisa
didengarkan kualitas audio, serta
tampilah dari videotron. Selanjutnya Dankodiklatau dan Pangkoopsudnas memberikan
arahan secara bergantian kepada Kolat dan pelaku latihan yang berada di podium.
Salah satu keputusan yang penting adalah untuk senjata Hanud hanya menggunakan
Oerlikon Skyshield, sedangkan senjata yang lainya tetap ditampilkan namun tidak
menembak dan cukup disampaikan saja di narasi.
- Alhamdulillah, supervisi kegiatan dari pimpinan dapat berjalan dengan lancar, dan beberapa saran dan masukan dapat segera ditindaklanjuti oleh Kolat.
Jalan tamu VIP menuju podium |
3 Desember 2024: Pelaksanaan
Hari-H
- Briefing pagi secara vicon dipimpin
oleh Dirlat, untuk mengecek kesiapan seluruh unsur udara dan darat yang
terlibat manuver FPD. Seluruh unsur melaporkan telah siap dan memegang timeline terupdate, serta expect delay waktu pelaksanaan apabila
terjadi:
- Pesawat helikopter pengangkut tamu
VIP mengalami kemunduran pemberangkatan dari lanud ABD denga alasan apapun.
- Ancaman abu vulkanik yang menyebabkan
rute selatan ke Pandanwangi tidak bisa dilewati sehingga harus melambung
menggunakan rute utara yang waktu tempuhnya lebih lama.
- Pergerakan tamu VIP molor dari LZ
helikopter VIP ke podium AWR.
- Pemunduran waktu akan dihitung oleh
Flight Director dan diumumkan ke seluruh pihak yang terlibat. Bagi unsur udara
yang sudah mengudara akan di broadcast
menggunakan jaringan VHF, sedangkan unsur yang berada di darat menggunakan HT
dan WA group.
- Kondisi cuaca sangat cerah, mendukung
pelaksanaan kegiatan hari ini. Berlatih sudah, berdoa juga sudah, maka
selebihnya kita serahkan kepada Allah SWT. Tidak dapat dipungkiri, keterlibatan
kearifan lokal juga mendapat perhatian khusus dari pimpinan.
Awal Kegiatan:
- Pergerakan tamu VIP berjalan sesuai
dengan rencana sampai dengan estimasi helikopter sampai di LZ Pandanwangi. Oleh
karena itu, Flight Director menginformasikan bahwa TOT (time over target) masih
sesuai dengan data awal. Datum dari TOT pertama adalah saat ledakan dari target
pengeboman oleh pesawat tanpa awak CH-4 yaitu di 08.30 WIB.
- Berjalannya waktu, penduduk Kab.
Lumajang mulai memenuhi lokasi AWR, karena Pemda ikut mempromosikan event TFG
kepada masyarakat Lumajang sehingga masyarakat berbondong-bondong datang ke
lokasi. Hal ini menyebabkan keramaian mulai dari pintu masuk ke AWR.
- Pergerakan VIP ke AWR mengalami
kemunduran akibat ramainya masyarakat. Mengantisipasi hal tersebut, Kolat
memutuskan untuk memundurkan TOT 15 menit, atau TOT pertama menjadi 08.45 WIB.
Persiapan kegiatan di hari-H |
Critical Event:
- Pergerakan tamu VIP terpisah antara
rombongan Menhan, Kasau, dan Kasal dengan rombongan Panglima TNI dan Kasad saat
bergerak dari kendaraan menyusuri tenda-tenda baksos dan UMKM menuju podium.
Rupanya masyarakat sipil sangat antusias meminta photo bersama dengan Panglima,
sedangkan Kasad turut mendampingi. Hal ini lah yang sedikit menghambat
pergerakan VIP ke podium.
- 15 menit sebelum TOT. Menhan, Kasau dan Kasal sudah tiba
terlebih dahulu ke podium dan duduk di kursi yang telah disediakan. Namun acara
belum bisa dimulai karena Kolat mengarahkan Narator untuk menunggu lengkap tamu
VIP terlebih dahulu. Kolat menginfokan bahwa expect 7 menit sebelum TOT pertama, maka MC bisa mulai membuka
acara.
- 10 menit sebelum TOT. Panglima TNI dan Kasad pun tiba di
podium, dan duduk di kursi yang telah disediakan. Akhirnya Kolat memberikan
perintah kepada Koordinator Narator untuk memulai acara. Tidak lama, MC Wara
mulai memberikan sambutan kepada para tamu dan undangan. Namun tiba-tiba
terlihat dari arah podium Kasau di podium terlihat menyilangkan tangannya
sebagai tanda ‘berhenti’ membaca. Kami pun segera mengarahkan MC untuk berhenti
membaca, sambil mempelajari situasi. Termasuk videotron yang ikut mulai
bersamaan dengan MC pun ikut dihentikan pemutaran videonya. Komunikasi Kolat di
HT juga mempertanyakan apa yang terjadi. Ternyata Menhan sedang menerima
telepon penting, sehingga jangan sampai terganggu oleh suara MC. Kami pun
melanjutkan menunggu sampai arahan lebih lanjut.
- 7 menit sebelum TOT. Waktu semakin mepet mendekati TOT
pertama. Akhirnya Kolat memberikan arahan kembali melalui HT agar acara dapat
dimulai. MC pun kembali membacakan sambutannya dari awal kembali. Namun baru
saja sepatah kata terucap dari MC, kembali ada tanda ‘berhenti’ dari podium
yang kali ini dilakukan oleh Dankodiklatau. Ternyata Menhan kembali menerima
telepon penting. Situasi pun semakin tegang paling tidak ini yang dirasakan
oleh Narator, karena sesuai timeline sudah
masuk kegiatan pembukaan MC yang memakan waktu 5 menit, dan dilanjutkan dengan
video safety berdurasi 1,5 menit. Barulah diserahkan ke Narator untuk membuka
jalannya latihan FPD dengan waktu minimal 2 menit agar narasi utama bagian
pembuka dapat terbacakan seluruhnya dengan baik.
- Sebuah decession point yaitu memundurkan waktu TOT pertama dikarenakan
terjadi dinamika di podium tidak dilaksanakan oleh Kolat. Padahal menurut
pendapat pribadi saya, masih bisa dilaksanakan selama pesawat belum
meninggalkan holding point nya.
Akhirnya yang terjadi, para operator pesawat akan berpegang pada TOT terakhir,
karena mereka memang tidak dapat memonitor dinamika kegiatan yang terjadi di
bawah. Lebih lagi adanya kesatuan komando yang menyebabkan kepatuhan pada
perintah terakhir.
- 5 menit sebelum TOT. Akhirnya MC diperkenan untuk membaca
kembali sambutannya. Kami semua menyadari bahwa sisa waktu yang ada tidak akan
cukup untuk melaksanaka pembacaan narasi dengan normal. Sayangnya, pesawat CH-4
yang akan mengebom sesuai TOT pertama sudah meninggalkan holding point, dengan kata lain opsi pemunduran TOT sudah tidak
bisa dilakukan. Kolatpun memerintahkan agar MC lebih cepat membacanya, namun
hal ini tetap tidak berdampak signifikan, malah berpotensi menyebabkan salah
atau tidak jelas membacanya. Saya pun menyampaikan ke MC agar paragrap terakhir
yang berisi penyerahan kepada narator yang akan memandu jalannya TFG tidak
perlu dibacakan untuk mempersingkat waktu.
- 2 menit sebelum TOT. Situasi semakin mendesak, barulah Kolat
memerintahkan lewat komunikasi HT agar video safety tidak usah ditanyangkan,
agar MC bisa langsung menyerahkan kepada narator. Mendengar hal tersebut, saya
sebagai kordinator narator menyambut dengan baik. Saya pun langsung menghitung
uang sisa waktu sebelum TOT pertama hanya ada 1 menit-an, saya langsung membisikan
arahan kepada narator yang akan membacakan narasi pembukaan latihan agar narasi
pembuka tidak perlu dbacakan, namun bisa langsung fokus pada narasi pengboman
oleh pesawat CH-4.
- Sayangnya perintah untuk tidak
memutar video safety tidak sampai ke
bagian operator videotron yang berada di samping podium, sehingga video
tersebut tetap diputar sesuai dengan rencana awal. Bisa dibayangkan betapa
tinggi tensi yang terjadi saat itu. Ditambahlagi dari Flight Director
menginfokan bahwa pesawat CH-4 telah melepaskan bom nya, dan perkiraan 40 detik
akan mengenaik sasaran. Saya pun memutar otak, karena sudah pasti ledakan
terjadi ditengah pemutaran video safety.
Oleh karena itu, saya sampaikan ke narator ketika terjadi ledakan bom apapun
yang terjadi langsung mulai bacakan narasi, dan sampaikan bahwa yang barusan
meledak adalah bom dari pesawat CH-4 yang dilepaskan dari ketinggian 13.000
kaki dan tepat mengenai sasaran. Selanjut nya, pembacaan narasi dapat
disesuaikan dengan timeline nya.
Koordinator memperhatikan pergerakan VIP
Pasca Bom Meledak:
- Setelah 15 menit yang menegangkan,
akhirnya suasana mencapai puncaknya nya yaitu terjadinya ledakan. Sebagai
narator profesional kami harus tetap fokus dan melakukan tugas utama untuk
memandu jalannya FPD dengan memberikan informasi-informasi penting kepada para
audience baik yang datang secara offline di
AWR Pandawangi ataupun yang menyimak sescara online melalui kanal-kanal yang telah disiapkan oleh TNI AU.
- Alhamdulillah kegiatan selanjutnya
dapat berjalan dengan aman dan lancar sesuai dengan yang telah dilatihkan dan
direncanakan. Para narator pun dapat memainkan perannya dengan baik, membacakan
narasi sesuai dengan gilirannya secara bergantian. Sebagai koordinator ada
beberapa kegiatan khusus yang saya lakukan yaitu:
- Memonitor dan berkomunikasi dengan
kolat melalui HT terkait dinamika kegiatan, terutama maju-mundur TOT dan jumlah
aset yang akan tampil. Selanjutnya, meneruskan informasi tersebut kepada
narator lainnya.
- Mengatur giliran narator yang akan
membacakan narasi sesuai dengan timeline.
Dan menyiapkan narator yang akan membaca pada giliran selanjutnya.
- Menginfokan alokasi waktu kepada
narator yang sedang membaca dengan teknis menghitung mundur setiap menit nya
sampai dengan 30 detik, 15 detik, 5, 4, 3, 2, 1. Tujuannya adalah agar narator
alert terhadap sisa waktu yang ada terkait dengan narasi yang akan dibacakan,
sehingga momentum membaca narasi bisa relatif sesuai dengan kegiatan manuver
yang sedang berlangsung.
- Bersiap apabila bila terjadi dinamika
(seperti yang terjadi di atas), dapat melaksanakan recovery planning sehingga acara bisa tetap berjalan dengan lancar
tanpa kehilangan esensi utamanya. Show
must go on!
- Walaupun dengan segala dinamika yang
terjadi, alhamdulillah kegiatan FPD tetap dapat berjalan dengan aman dan
lancar. Pada saat narator menutup rangkaian acara FPD, kami semua memberikan
penghormatan ke arah podium, dan disambut positif dengan lambaian tangan dari
Menhan dan Kasau.
Pull Out:
- Setelah
kegiatan manuver FPD selesai, seluruh tamu dan undangan VIP lanjut menuju ke
helikopter untuk kembali ke lanud ABD. Kegiatan dilanjutkan dengan melaksanakan
ishoma sambil menunggu debrief. Kami memanfaatkan jeda waktu untuk berkemas
barang persiapan meninggalkan AWR pada hari itu juga.
- Kegiatan
debrief dipimpimpin oleh Wadankodiklat secara vicon. Walapun latihan telah
terlaksana dengan aman, namun tetap terdapat koreksi-koreksi yang dapat
dijadikan bahan pembelajaran untuk pelaksanaan kegiatan kedepannya. Informasi
disampaikan oleh Flight Director kepada seluruh flight yang terlibat FPD.
Debrief diakhiri dengan apresiasi pimpinan atas segala dedikasi seluruh
personel yang terlibat, sehingga kegiatan FPD dapat berjalan dengan aman dan
lancar. Tidak lupa ditutup dengan doa.
- Selesai
debrief, kami pun melanjutkan dengan persiapan pull out. Saya dan Lettu Gilang rencana kembali ke Kalijati, Lettu
Adiesca dan Lettu Arthur kembali ke lanud IWJ, sedangkan Lettu Edi dan Letkol
Zahar akan kembali esok harinya. Saya dan Lettu Gilang mendapat dukungan
kendaraan dinas fortuner dari lanud ABD yang semula akan digunakan oleh
Wadankodiklatau namun beliau sudah menggunakan kendaraan VIP lainnya. Kami
berangkat dari AWR kami langsung menuju ke Lanudal Juanda, dan melanjutkan
perjalanan udara menggunakan pesawat Boeing 737 menuju lanud HLM.
- Sesampainya
di lanud HLM waktu sudah mendekati Magrib. Telah standby anggota Skadud7 yang
menjemput kami dengan kendaraan pribadi Lettu Gilang. Setelah shalat Magrib dan
makan malam terlebih dahulu, barulah kami melanjutkan perjalanan kembali ke
lanud SDM-Kalijati.
- Alhamdulillah
seluruh kegiatan kami mulai dari awal keberangkatan sampai degan perjalanan
kembali daat berlangsung dengan aman. Sebuah pengalaman yang berharga dan
berkesan bagi kami. Terutama menambah portopolio kami sebagai narator udara.
Semoga semua yang telah kami kerjakan dapat bernilai ibadah demi kejayaan TNI
Angkatan Udara. Aamiin yaa rabb…
Selesai.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar