“WE
TRAIN LIKE WE FIGHT”
Komando Operasi
Angkatan Udara 1 atau yang disingkat dengan sebutan Koopsau 1, adalah salah
satu Komando Utama Operasi yang dimiliki oleh TNI AU. Layaknya Kotama Operasi
lainnya, setiap tahun nya Koopsau 1 melaksanakan latihan guna mengecek tingkat kesiapan
satuan-satuan yang berada dibawah jajarannya. Latihan tersebut diberi kode nama
Jalak Sakti.
Latihan pada tahun 2020 ini dibagi menjadi 2 bagian, yaitu Gladi Posko dan Manuver Lapangan. khusus untuk Gladi Posko dilaksanakan secara Video conference yang berpusat di Markas Komando (Mako) Koopsau 1 - Jakarta pada tanggal 1 dan 2 September. Sedangkan Manuver Lapangan dilaksanakan di dua tempat, yaitu hari pertama di Lanud Roesmin Nurjadin (Rsn) - Pekanbaru pada tanggal 7 September, dan hari ke dua di Lanud Sultan Iskandar Muda (Sim) – Aceh pada tanggal 8 September.
Tahan Persiapan.
Dikarenakan masih pada kondisi Pandemi Covid-19, Gladi Posko tidak bisa dilaksanakan secara langsung, melainkan dengan menggunakan teknologi Video conference antara Mako Koopsau1 dengan Lanud-Lanud jajarannya. Dengan segala keterbatasan, namun tidak mengurangi esensi dari latihan. Gladi Posko terlaksana selama 2 hari dengan diakhiri pelaksanaan Tactical Floor Game (TFG).
Ada hal menarik pada
pelaksanaan TFG saat itu, Direktur latihan menginginkan agar pada saat TFG
berjalan dikombinasikan dengan narasi pada saat demonstrasi Manuver Lapangan
hari ke-2. Ini merupakan hal yang baru bagi saya setelah sekian lama menggeluti
dunia narator. Karena memang ada hal dasar yang sangat berbeda antara narasi
saat TFG dengan latihan narasi saat demo udara. Dimana narasi pada TFG dibaca
oleh seorang Dinamisator, sedangkan pada demonstrasi oleh seorang Narator.
Perbedaan nya adalah,
untuk kontrol waktu saat narasi TFG menggunakan waktu asumsi dan kegiatan
mengalir sesuai dengan urutan tanpa perlu menunggu sebenarnya. Sedangkan narasi
untuk demonstrasi bisa menggunakan asumsi waktu, namun alokasi waktu per
kegiatan dilaksanakan sesuai alokasi waktu yang ada, tidak ditambah atau
dikurangi. Karena hal inilah, menurut saya narasi TFG dengan narasi demonstrasi
tidak bisa digabungkan, walaupun kegiatan tersebut pada pelaksanaan dilapangkan
berjalan beriringan.
Dan betul saja, pada
pelaksanaan nya yang terjadi adalah saya lebih dulu membaca narasi demo, walau
tidak sampai dengan selesai, barulah dilanjutkan dengan narasi TFG. Namun
tersebut tetaplah menjadi satu pengalaman yang berharga bagi saya.
Pada rapat persiapan Manuver
Lapangan, saya secara pribadi meminta tambahan personel narator untuk membantu
saya pada saat pelaksanaan demo udara. Dalam hal ini, saya ingin membentuk tim
narator yang terdiri dari masing-masing unsur yang terlibat demonstrasi.
Akhirnya saya diberikan tambahan personel 1 orang penerbang helikopter dan 1
orang navigator pesawat angkut. Sangat disayangkan personel dari Paskhas AU
tidak diperbantukan ke saya secara langsung, sehingga narasi yang berhubungan
dengan Paskhas AU di back up oleh
narator lainnya.
Tahap Pelaksanaan.
Pada hari Sabtu tanggal 5 September, kami melaksanakan pemberangkatan dari Lanud Halim (Hlm) dengan rute ; Hlm-Rsn-Sim, menggunakan pesawat CN-295. Kami berangkat bersama dengan staf Komando Latihan (Kolat) lainnya dari Koopsau 1.
Ada sedikit kejadian
menarik saat saya berangkat dari Lanud Suryadarma pukul 4.00 Subuh dengan
diantar oleh kendaraan dinas dari Skadron. Sewaktu kami masuk dari pintu tol
Kalijati, baru berjalan 3 Km mendadak mobil terpaksa berhenti karena kemacetan
lalu lintas. Padahal kami sengaja berangkat dini hari untuk menghindari hal
tersebut, namun kok bisa tetap terjadi kemacetan. Usut punya usut, ternyata
terjadi evakuasi mobil yang mengalami kecelakaan di depan sehingga kendaraan
lain tidak bisa lewat.
Mendadak rasa kantuk
saya menghilang, karena stres takut terlambat bisa ketinggalan pesawat. Saya
pun segera berdoa kepada Allah SWT. semoga segera dilancarkan jalannya, sambil
memutar otak mencari solusi alternatif. Syukur Alhamdullilah, 30 menit kemudian
evakuasi selesai dilaksanakan dan kemacetan mulai terurai, kami pun bisa
melanjutkan perjalanan. Mau tidur lagi, namun sudah terlanjur hilang rasa
kantuk nya.
Pada latihan kali
ini, sejatinya saya sudah naik kelas menjadi Kordinator Narator, dengan membawahi 2 orang perwira. Namun
dikarenakan jumlah manuver nya cukup banyak dan harus berkoordinasi ketat
dengan tim pengendali demo udara, maka saya putuskan 1 orang perwira atas nama Lettu Nav Igi yang berasal dari Skadron
Udara 31, bertugas sebagai
pengontrol waktu dan berhubungan langsung dengan pengendali demo udara dan
darat. Akhirnya, seluruh narasi yang ada saya bagi dua dengan perwira satu nya
atas nama Letda Pnb Gilang yang
berasal dari Skadron Udara 7.
Kegiatan Manuver Lapangan
dilaksanakan selama 2 hari. Hari pertama di wilayah Lanud Rsn, dengan
melaksanakan simulasi Operasi Lawan
Udara dengan melaksanakan pengeboman di Air
Weapon Range (AWR) Siabu. Pada hari tersebut hanya dilaksanakan oleh
pesawat tempur Hawk 100/200 dari Skadron Udara 1 dan 12, serta F-16 Fighting
Falcon dari Skadron Udara 16. Dan hari ke dua di Lanud Sim, melaksanakan
demonstrasi penanggulangan bencana oleh TNI AU dan pemerintah daerah Aceh.
Tim narator yang
dipimpin oleh Kapten Pnb Galung,
bekerja pada hari ke dua Manuver Lapangan di Lanud Sim-Aceh. Dikarenakan
melibatkan banyak jenis pesawat dan juga lembaga pemerintah, maka dilaksanakan
proses gladi latihan sebanyak 2 kali.
Pesan dari Flight
Director kepada seluruh unsur yang terlibat latihan :
1. Safety first.
2. Abite TOT (Time
Over Target).
3. Consideration.
4. Good show.
- Gladi kotor,
Minggu 6 September.
Pada gladi kotor ini ternyata ada beberapa hal yang masih belum siap dikarenakan dinamika lapangan yang ada, dan juga beberapa unsur yang tidak bisa mengikuti gladi kotor, serta sempat terjadi emergency minor terhadap pesawat CN-295 yang melaksanakan dukungan penerjunan (dukjun) heli box. Dan yang paling terasa adalah belum terjalin kerja sama yang baik diantara pengisi acara demo darat.
Khusus untuk evaluasi
kerja sama demo darat dimana narator juga berada disana, dikarenakan belum
tergelar nya jaring komunikasi di setiap unsur yang terlibat. Terlebih lagi
belum adanya petugas pengendali demo darat, membuat pelaksanaan gladi kotor
menjadi kurang teratur. Kesimpulan dari Flight
Director pada gladi kotor adalah, “safety
first sudah tercapai, namun masih belum good
show”.
Untuk mengatasi
permasalahan tersebut, maka dibuatkanlah jalur koordinasi bagi seluruh unsur
yang tergabung dalam kegiatan demo darat. Dan ditunjuk juga perwira sebagai
pengendali demo darat, beserta dengan wakil nya. Dilaksanakan juga koordinasi
khusus antara ; narator, Puspen (yang mengatur video), senkom (yang mengatur
audio) dan pengendali demo darat.
- Gladi bersih,
Senin 7 September.
Rencana awal dari Kolat hanya melaksanakan 1 kali gladi, namun melihat pelaksanaan gladi kotor yang masih belum terlihat pola nya, maka diputuskan untuk melaksanakan gladi yang ke dua atau gladi bersih. Berbekal pengalaman di gladi kotor dan evaluasi pada perangkat demo darat, maka gladi bersih dapat terlaksana dengan cukup baik. Walaupun masih ada beberapa unsur udara yang belum bisa mengikuti gladi dikarenakan terlibat kegiatan lainnya.
Tidak terlalu banyak koreksi
yang ditemukan pada gladi bersih ini, seluruh unsur baik darat dan udara
melaksanakan perannya dengan sangat baik. Sehingga hanya sedikit evaluasi dan
tambahan untuk menyempurnakan kegiatan pada hari pelaksanaan nya.
-
Hari H, Selasa 8 September.
Hari yang ditunggu-tunggu akhirnya tiba. Setelah persiapan yang panjang dan latihan yang keras, akhir nya sampailah waktu untuk menampilkan demonstrasi gabungan antara TNI AU dengan lembaga pemerintah provinsi Aceh. Pada demonstrasi ini turut pula melibatkan ; Basarnar, BPBA, Tagana, PMI dan Kemensos provinsi Aceh.
Latihan Jalak Sakti
kali ini juga digabungkan dengan pelaksanaan latihan Harda Maruta dari Wing 3
Pasukhas TNI AU. Sehingga pelaksanaan kegiatan menjadi semakin kompleks dan
menarik untuk disaksikan. Seluruh jajaran Muspida provinsi Aceh dan perwakilan
masyarakat, turut diundang untuk menyaksikan demonstrasi tersebut. Mulai dari ;
Bapak Wali Nangroe, Gubernur Aceh, Pangdam Iskandar Muda, Kapolda Aceh, Kepala
Kantor SAR Aceh, Kepala BPBA, Organisasi Buda Suci dan lain sebagainya.
Pukul 06.00 WIB saya
beserta rombongan Kolat lainnya sudah berangkat dari mes menuju Lanud Sim.
Selama latihan kami tinggal di mes Pringgodani yang lokasi nya tidak jauh dari mesjid
Raya Aceh yang fenomenal. Di pagi hari perjalanan memakan waktu 15 menit, dan
sesampainya di posko, langsung melaksanakan briefing internal bersama tim
narator saya.
Kami teliti kembali
setiap waktu per kegiatan, dan evaluasi latihan kemarin kami beri penekanan
khusus agar hari ini menjadi lebih baik. Setelah selesai, kamu melanjutkan
briefing singkat perangkat acara lainnya seperti ; operator video dari Dispen
dan pengendali demo darat untuk sinkronisasi main set sebelum melaksanakan
demo.
Pada pukul 07.30 tamu
undangan sudah mulai berdatangan, perangkat acara pun sudah standby di daerah persiapan nya
masing-masing. Jaringan komunikasi telah tergelar semuanya, tampak seluruh
unsur siap untuk demonstrasi hari ini. Saya pun memimpin berdoa tim narator
saya, tidak lupa kami mengambil dokumentasi sebelum acara dimulai.
Tepat pada pukul
07.53 pembawa acara oleh personel Wara Koopsau 1, membuka acara dengan mengucapkan selamat
datang kepada tamu dan undangan. Memang ini maju 2 Menit dari waktu yang telah
direncanakan. Di sinilah kepiawaian seorang narator diuji, bagaimana
mengkondisikan acara agar bisa menarik dan kembali lagi sesuai dengan rencana
yang ada. Saya pun memutar otak untuk menyesuaikan kondisi demo yang ada dengan
skenario latihan, dan alhamdulillah berhasil.
Alhamdullilah, secara
umum seluruh rangkaian kegiatan dapat berjalan dengan baik sesuai dengan yang
dilatihkan dan direncanakan. Satu per satu kegiatan dapat berjalan mengalir.
Narator secara bergantian sahut-sahutan membawa audience menikmati jalan nya acara. Pengontrol waktu menjalankan
tugas nya dengan sangat baik, koordinasi yang ketat antara pengendali demo
udara dan demo darat, dapat didukung dengan jaring komunikasi yang optimal.
Walau ada sedikit
kekurangan pada saat opening demo, yaitu sempat tidak terdengar suara dari
video yang diputar. Mendapati hal tersebut, saya mencoba menenangkan tim
narator yang memang masih belum berpengalaman namun sudah memiliki kemampuan
dasar yang memadai.
Saya arahkan perwira
pengontrol waktu saya untuk berkoordinasi dengan bagian sounds system, sambil tetap saya membaca narasi dengan
menggebu-gebu agar tidak terlalu terlihat kekurangan yang terjadi saat itu.
Tidak lama kemudian, audio dari video yang diputar berangsur-angsur terdengar,
kami pun bisa bernafas dengan lega dan melanjutkan skenario latihan.
Setelah ditelusuri
lebih lanjut, ternyata penyebab eror
nya adalah dikarenakan volume speaker
feed back yang berada di depan narator dibesarkan memenuhi permintaan
wartawan untuk peliputan beritanya. Hal tersebut mengganggu keseimbangan volume
audio lainnya. Sangat disayangkan, namun memang selalu ada dinamika di setiap
penampilan demo. Dan pesan moral yang dapat diambil adalah betapa pentingnya
posisi sound system beserta
perangkatnya untuk menghasilkan sebuah pertunjukan yang memukau seluruh tamu
dan undangan.
Selesai acara, banyak
pihak yang berterima kasih dan memuji hasil penampilan tim narator hari ini,
terutama para pejabat yang terlibat kegiatan. Saya sangat bersyukur kepada
Allah Swt. telah menjawab hasil kerja keras kami dan di setiap kesulitan pasti ada kemudahan.
Latihan demo Jalak
Sakti ini sekaligus saya jadikan momentum untuk membentuk narator-narator muda
TNI Angkatan Udara, agar kedepannya bisa terus tampil dengan baik pada
even-even demo udara lainnya, dan turut mengharumkan nama TNI AU di Indonesia
bahkan di level internasional, seperti yang pernah saya alami sebelumnya.
Tahap Pengakhiran.
Selesai pelaksanaan demo, kami pun beristirahat sejenak sambil menunggu pelaksanaan De brief sekaligus penutup dari kegiatan demo udara yang akan dipimpin langsung oleh Flight Director. Secara singkat Flight Director mengucapkan terimakasih kepada seluruh unsur yang terlibat demo baik udara maupun darat, dan tetap mempersiapkan untuk proses kepulangan seluruh unsur udara kembali ke home base nya masing-masing, serta tidak lupa menitip pesan agar latihan Jalak Sakti dan Harda Maruta kali ini dapat dijadikan pengalaman dan peningkatan kemampuan seluruh unsur yang terlibat.
Siang hari nya, kami
beserta rombongan Kolat langsung kembali menggunakan pesawat CN-295 menuju
Lanud Hlm dengan melalui rute sebaliknya saat kami berangkat. Sedangkan untuk
rombongan pejabat Koopsau 1 sudah berangkat lebih dulu menggunakan pesawat Boeing Skadron Udara 5.
Demikian lah
sepenggal kisah latihan Jalak Sakti tahun 2020 dari kacamata seorang senior dan
profesional narator TNI AU. Semoga kisah ini dapat bermanfaat dan menginspirasi
para pembaca.
End.
#tulisanmu-bukti-keberadaanmu
Portal Berita & Medsos :
Informasi Tambahan.
1. Menarasikan video simulasi Operasi Udara / pengeboman di AWR Siabu.
2. Menarasikan video
simulasi identifikasi pesawat asing s.d. Force down.
3. Menarasikan simulasi
bencana alam Tsunami.
4. Force down pesawat
asing oleh 2 pesawat F-16.
5. Photo udara oleh
CN-295.
6. Terjun free fall -
Dalpur dengan CN-295.
7. Terjun statik dengan
2 CN-295.
8. Air landed oleh C-130
Hercules.
9. Manuver darat oleh
Basarnas dan PMI ex Air landed.
10. SAR rapelling oleh
EC-725 Caracal.
11. SAR Hoisting oleh
AS-265 milik Basarnas.
12. Medevac oleh EC-725
Caracal.
13. Manuver darat Ransus Komob
dan DF.
14. Terjun CDD oleh C-130
Hercules.
15. Terjun Heli box oleh
CN-295.
16. Cargo sling oleh
AS-332 Superpuma.
Alutsista udara yang
terlibat :
1. F-16 Fighting Falcon dari Skadron Udara 16.
2. CN-295 dari Skadron
Udara 2.
3. C-130 Hercules dari
Skadron Udara 31.
4. EC-725 Caracal dari
Skadron Udara 8.
5. AS-332 Superpuma dari
Skadron Udara 6.
6. AS-265 dari Basarnas.
Lembaga sipil /
pemerintah yang terlibat :
1. Badan SAR Nasional (Basarnas).
2. Badan Penanggulangan
Bencana Aceh (BPBA).
3. Taruna Siaga Bencana
(Tagana).
4. Palang Merah
Indonesia (PMI).
5. Kementrian Sosial
provinsi Aceh.
Siap Bang terima kasih Bang, atas Ilmu dan pengalamanya yang sudah diberikan... Sukses selalu.. sama boleh kan kalau ada acara berikutnya nanya nanya seandainya ada Kepercayaan lagi yang diberikan.. 😂
BalasHapusWoken de, amanlah itu. Hehe...
BalasHapus