Kamis, 10 September 2020

NARASI LATIHAN GABUNGAN TNI 2019



Narator Demo Udara : Kapten Pnb Galung. 

Narasi ini adalah hasil edit dari narasi-narasi sebelumnya , ditambahkan dengan update infromasi, dinamika proses latihan dan inovasi narator. Saya sebagai narator yang mewakili TNI AU, terdapat pula beberapa narator lainnya dari matra darat dan laut. Masing-masing menarasikan manuver dari alutsista yang diawakinya.

Narasi ini khusus untuk konsumsi demo, dengan data real dan asumsi-asumsi yang desesuaikan dengan sekenario latihan. Dengan tujuan untuk memberikan hiburan dan pemahanan pagi seluruh audience.

Semoga bermanfaat.


Bapak Presiden dan hadirin sekalian.

-       Sedang terbang tepat di atas kita, pada ketinggian 15.000 kaki, Drone bersenjata jenis CH-4. Drone ini mampu terbang pada ketinggian menengah, dan memiliki endurance selama 30 jam nonstop.

(Kita saksikan bersama di layar monitor)

        Adapun  tugas yang mampu dilaksanakan oleh drone CH-4 antara lain : Observasi, Pengintaian, Perang Elektronik, dan Penyerangan Target.

Drone CH4 ini dilengkapi dengan  Rudal Udara ke Permukaan AR-1, yang menggunakan Laser Guided, mampu menembak dengan tingkat akurasi yang tinggi. Serta membawa Bomb pintar FT-9 yang  menggunakan  GPS guidance, untuk menghancurkan sasaran.

      Dapat kita saksikan bersama (pada layar monitor), Drone CH-4 telah mengidentifikasi dan mengunci sasaran, Tenda berwarna Orange.

PERSIAPAN PENEMBAKAN, AKUISISI SASARAN, DAN RUDAL DITEMBAKAN......

Rudal AR-1 yang ditembakan dari ketinggian 15.000 kaki, akan mengenai sasaran yang telah ditentukan, dalam waktu 25 detik. Rudal Udara ke Permukaan ini, menggunakan teknologi Laser Guided, sehingga mampu menembak dengan tingkat akurasi yang tinggi.

Sasaran Tenda berwarna orange,   dan....

Tepat mengenai sasaran.....              

     Rudal udara ke permukaan AR-1 telah diluncurkan, dengan teknologi Laser Guide, sehingga kepresisian rudal ini menjadi sangat tinggi.

         Kontainer sistem pengendali di darat, ditempatkan di atas sebuah truk dengan empat awak di dalamnya, yang terdiri dari : pilot, operator komunikasi, operator senjata dan operator pengintaian elektro-optik.

        Drone ini bisa terbang dalam radius 250 km dari operatornya, via sistem data link anti-jamming,  dan dengan data link satelit dapat meningkat menjadi 2.000 km.

            Drone ini  telah teruji di berbagai medan operasi, seperti di Timur Tengah, Afrika Utara, Asia Tenggara dan bahkan juga  berpartisipasi dalam pertempuran melawan ISIS, Al-Qaeda dan Boko Haram.

Bapak Presiden dan hadirin sekalian.

         Pada hari sebelumnya, Komando Udara Gabungan telah melaksanakan Operasi Serangan Udara Strategis, dan Operasi Lawan Udara Offensif. Pada Operasi tersebut, telah berhasil menghancurkan seluruh sasaran, Serta memastikan, Keunggulan Udara berhasil dicapai.

       Dan pada hari ini, Panglima Udara Gabungan kembali memberangkatkan, 2 pesawat F-16 Fighting Falcon , untuk melaksanankan Operasi Serangan Udara Strategis, Guna melemahkan kekuatan tempur musuh.

       Dari arah kanan kita, terlihat  pesawat F-16 Fighting Falcon bersiap melepaskan peluru kendali, udara-ke-permukaan AGM-65 “Maverick”, guna menghancurkan sasaran ............................, yang telah diidentifikasi sebelumnya.

     Peluru kendali Maverick, merupakan rudal dengan tingkat presisi tinggi, mempunyai kemampuan menghancurkan target apapun.  

 PERSIAPAN PENEMBAKAN, TARGET TERKUNCI, 

DAN RUDAL DITEMBAKAN....!!!

 Sasaran Berhasil Dihancurkan…

       Misi kali ini, untuk menghancurkan sasaran bernilai strategis, yang merupakan pusat kekuatan musuh, guna menetralisir kemampuan, dan menurunkan moril musuh dalam peperangan.

Bapak Presiden dan hadirin sekalian.

       Sementara itu, dapat kita saksikan, gerak maju pasukan Darat Gabungan terhambat oleh musuh.

       Panglima Darat Gabungan meminta Bantuan Tembakan Udara, Kepada Panglima Komando Gabungan. Atas permintaan tersebut, maka diperintahkan kepada Panglima Udara Gabungan, untuk memberi Bantuan Tembakan Udara.

        Segera diberangkatkan 4 pesawat Tucano, guna menghancurkan musuh yang menghadang laju pasukan Darat Gabungan. dengan persenjataan :  Rocket RD-702, dan Bomb MK-81.

        #.  Dari arah kanan kita, Flight pertama Tucano, dengan membawa  28  Rocket RD-702, per pesawat. Tucano akan memberikan Batuan Tembakan Udara, kepada pasukan Darat Gabungan. Dengan Target ..................................................

 PERSIAPAN PENEMBAKAN, SASARAN TERKUNCI,

DAN TEMBAK...!!!

 Sasaran Berhasil Dihancurkan….

      #.  Sebagai Flight yang ke dua,  telah membawa 4 Bomb MK-81 per pesawat. Merupakan bomb yang mematikan, dengan daya ledak sejauh 1 Km. Dipandu oleh Pengendali Udara Depan, Paskhas TNI AU yang tergabung dalam Komando Udara Gabungan,   dengan sasaran .......................................................

 PERSIAPAN PENEMBAKAN ,SASARAN TERKUNCI,

DAN BOMB DITEMBAKAN....!!

 Sasaran Berhasil Dihancurkan….

      #.  Dan sebagai Flight yang ke tiga,   4 pesawat F-16 Fighting Falcon, telah membawa 8 Bomb MK-12 per pesawat. Akan menyapu bersih sasaran musuh yang masih tersisa. Sehingga pasukan Darat Gabungan dapat melanjutkan manuver gerak maju nya.

 Sebagai Element pertama, Falcon – 1 dan Falcon - 2, dengan sasaran.......................................................

 PERSIAPAN PENEMBAKAN,

MENGUNCI SASARAN, DAN BOMB DITEMBAKAN....!!!

     Bomb MK-12, merupakan bomb yang mematikan, dan merupakan bomb berfragmentasi, dengan daya ledak 1.8 Km.

      Pesawat F-16 Fighting Falcon, mempunyai kemampuan yang ditakuti dalam pertarungan udara. Dengan desain yang aerodinamis, performa engine yang superior, serta persenjataan nya yang canggih.

 Sebagai Element ke 2, Falcon – 3 dan Falcon – 4., dengan sasaran ...........................................................

 PERSIAPAN PENEMBAKAN,

MENGUNCI SASARAN, DAN BOMB DITEMBAKAN....!!

 Dan Berhasil Menghancurkan Seluruh Sasaran....

        Telah kita saksikan bersama, kedahsyatan daya hancur, yang dihasilkan Bomb MK-12, oleh pesawat F-16 Fighting Falcon....

Bapak Presiden dan hadirin sekalian.

       Dapat kita saksikan di layar Video Tron, relay video dari sistem Manuver Pertempuran Udara.

         Terdapat pesawat musuh yang berhasil terdeteksi oleh radar Pertahanan Udara, dan segera dihadang oleh pesawat F-16 TNI Angkatan Udara. Dengan dibantu oleh Pengendali di Darat, hingga terjadi pertempuran di udara, yang biasa disebut dengan istilah DOG FIGHT.

       Dengan kepiawaian pilot-pilot tempur dari TNI AU, berhasil menggagalkan operasi udara musuh, dan mempertahankan keunggulan udara yang telah dicapai.

Bersamaan dengan itu, Drone CH-4, yang mendapat tugas melaksanakan Operasi Pengintaian Bersenjata. Berhasil mengidentifikasi sasaran, berupa Objek Vital musuh.

 Dapat kita saksikan bersama (di layar monitor), nampak Drone CH-4 telah mengidentifikasi dan mengunci sasaran nya.

 PERSIAPAN PENEMBAKAN,

AKUISISI TARGET, BOMB DITEMBAKAN.....!!

Bomb FT-9, yang ditembakan dari ketinggian 15.000 kaki, akan mengenai sasaran yang telah diidentifikasi, dalam waktu 47 detik. Bomb Pintar FT-9, telah menggunakan  teknologi GPS guidance sebagai alat pemandu menuju sasaran. Dan sasaran kali ini adalah, Tanda silang berwarna orange.

 Drone CH-4 membawa Sensor Definisi Tinggi dan alat pengintaian Elektro-Optical, yang mampu melakukan pengamatan terus-menerus dan real-time pada sasaran terpilih, melalui pencarian, akuisisi dan pelacakan target.

 Bomb FT-9 Mendekati sasaran, dan tepat mengenai sasaran.....

        Pesawat CH-4 mempunyai durasi terbang selama 30 jam non-stop, serta jarak jelajah sejauh 250 kilometer, sehingga cocok untuk digunakan dalam berbagai misi, seperti ; patroli perbatasan dan patroli maritim. Dengan kemampuannya, pesawat CH-4 dapat memantau wilayah Indonesia yang luas secara terus-menerus.  

 Sasaran Berhasil Dihancurkan...   

Bapak Presiden dan hadirin sekalian.

         Selanjutnya, 6 Pesawat Sukhoi, telah tampak dari arah kanan kita. Bertindak sebagai Penyerang, bersiap untuk menghancurkan sasaran, berupa objek vital musuh.

       Bersamaan dengan itu, 2 pesawat F-16 Fighting Falcon,  telah hadir untuk memberikan Pengawalan, agar Areal bombing pesawat Sukhoi, dapat berjalan dengan aman, tanpa gangguan dari pesawat udara musuh.

      Setiap pesawat Sukhoi telah dipersenjatai dengan 26 Bomb OFAB 250, yang merupakan bomb anti personel, dan memiliki daya jangkau ledakan sejauh 1.2 Km. Pesawat tempur multi guna ini, sanggup membawa persenjataan hingga 10 Ton.

        Nampak keseluruhan pesawat Sukhoi, dengan dikawal oleh pesawat F-16 Fighting Falcon, bersiap untuk melepaskan BOMB OFAB 250.

 Pesawat Sukhoi dengan Carpet Bombing.......

 PERSIAPAN PENEMBAKAN,

AKUISISI TARGET,  DAN BOMB DITEMBAKAN....!!

     Telah kita saksikan bersama kedasyatan dari Bomb OFAB 250 dari pesawat Sukhoi, dalam menghancurkan sasaran.

        Apabila muncul target yang merupakan pesawat musuh, maka F-16 tidak akan segan, meluncurkan peluru kendali Sidewinder, yang mampu menghancurkan sasaran udara, dengan tingkat presisi yang tinggi.

Bapak Presiden dan hadirin sekalian.

          Di medan tempur lainnya, gerakan satuan manuver Darat Gabungan kembali menghadapi musuh, yang diperkuat dengan senapan berat, dan berada pada medan tertutup, sehingga menyulitkan gerak maju pasukan darat gabungan.

        Melihat situasi tersebut, maka Panglima Darat Gabungan, meminta Bantuan Tembakan Udara, Kepada Panglima Komando Gabungan.

        Selanjutnya Panglima Komando Gabungan, memerintahkan Komandan Satuan Tugas Penerbad, untuk memberikan Bantuan Tembakan Udara kepada Pasukan Darat Gabungan.

        # Kita saksikan bersama, 2 helikopter Fennech Angkatan Darat, bersiap memberikan bantuan tembakan udara menggunakan Rocket, untuk menembus pertahanan musuh.

      # Selanjutnya, 2 helikopter MI-35 Angkatan Darat, bersiap memberikan bantuan tembakan udara, menggunakan Cannon 30 mm. Guna menghancurkan sasaran musuh, sehingga memberikan kesempatan kepada satuan maneuver untuk melanjutkan gerakanya

       #   Dan menyusul dibelakangnya, 2 helikopter AH-64 Apache bersiap memberikan bantuan tembakan udara, menggunakan peluru kendali Hellfire. Dan dilanjutkan dengan penembakan Cannon 30 mm.

       Akhirnya, Bantuan Tembakan Udara dari Helikopter Angkatan Darat, mampu meluluh lantakan kekuatan tempur musuh yang menghambat pergerakan pasukan Darat Gabungan. Sehingga, gerak maju pasukan Darat Gabungan dapat dilanjutkan.


Bapak Presiden dan hadirin sekalian.

 Setelah pesawat pengintai TNI AU Boeing 737 mengidentifikasi keberadaan Tank Musuh, selanjutnya mengirimkan informasi tersebut ke Ground Control System yg diteruskan kepada Danyonkav 8 Divisi 2 Kostrad.

 Melalui BMS atau Battlefield Managemen System, selanjutnya diketahui kedudukan Musuh serta selalu pelihara  kontak dan memonitor Formasi tempur Tank Kavaleri melalui  layar monitor BMS di dalam Tank.

      selanjutnya Danki Kavaleri dengan mengoperasionalkan BMS di dalam Tank memerintahkan Tank Tank Leopard 2A4  untuk melaksanakan manuver gerakan Tank dengan memanfaatkan medan operasi yg ada bergerak dengan cepat dan saling melindungi Peleton-peleton Tank mendekati kedudukan tank musuh untuk segera menghancurkan dengan tembakan Kanon Tank kaliber 120mm.

 BMS ini merupakan implementasi Doktrin Pertempuran Digital dimana memiliki fungsi fungsi diantaranya :

1. Dapat menampilkan posisi sendiri, pasukan kawan serta berbagi informasi posisi musuh dan sasaran.

2. Dapat mengintegrasikan sistem dari berbagai sistem serta mekanisme pengendalian Alutsista seperti Tank, Meriam, Pasukan Infanteri dll.

3. Dapat menyajikan informasi taktis, informasi intelijen.

4. Dilengkapi dengan perangkat sensor yang dapat mengetahui kondisi kendaraan tempur, jumlah munisi, indikator bahan bakar dll.


5. BMS ini juga didukung oleh format Peta Digital yang dapat memaksimalkan para prajurit di dalam penggunaan navigasi.


Bapak Presiden dan hadirin sekalian.


12 Tank Leopard (AD).

Kami Laporkan tank Leopard 2A4 ini adalah tank buatan Jerman yang saat ini memperkuat Satuan KAVALERI  dibawah Batalyon Kavaleri 8 Divisi 2 KOSTRAD TNI AD. Diperlengkapi dengan persenjataan Kanon Tank kaliber 120mm, dan senjata mesin sedang baik Coaxial maupun Penangkis Serangan Udara kaliber 7,62mm.

Selain itu diperlengkapi juga dalam gerakan Taktis Tank secara terintegrasi  antar Kecabangan TNI AD maupun antar matra TNI AU dan TNI AL melalui sistem BMS atau Battlefield Managemen System Pertempuran yang menjamin kelancaran dan kecepatan koordinasi Pertempuran antar matra atau interoperability baik TNI AD, TNI AL dan TNI AU, sehingga dapat diketahui kedudukan pasukan sendiri dan pasukan Kawan serta kedudukan Musuh.

Adapun kemampuan yang dimiliki oleh Kanon Tank Leopard kaliber 120 mm adalah  mampu menembakkan sasaran baik Tank Musuh, personel maupun gedung-gedung atau bangunan obyek vital  dalam Jarak efektif 4000meter Tepat sasaran.

 Senjata utama kanon L44 120 mm, smoothbore yang memiliki kemampuan tembakan efektif pada jarak capai sampai dengan 120 kilometer (tanpa hambatan), dilengkapi stabilizer sehingga MBT Leoparad memiliki kemampuan menembak sasaran diam maupun bergerak dalam keadaab statis maupun dinamis.

Adapun Amunisi Kanon 120mm yg Saat Ini akan ditembakkan oleh Tank adalah jenis DM 98TPT/Target Practice Tracer yang merupakan Munisi Latihan, dapat menembus sasaran baja setebal 4 - 5cm.

 Adapun Amunisi selain yg digunakan saat ini, ada berapa jenis antara lain : DM 11 yg dapat menembus Baja musuh dan meledak dipasaran merupakan Munisi cerdas yang dapat diprogram dalam 3 MODE (Airburst, Point Detonation dan Delay Detonation).

 Adapun granat asap atau MULTIPURPOSE SMOKE GRANADE yg berada di Tank yg ditembakkan , adalah bertujuan untuk membuat tirai asap sehingga dapat membatasi peninjauan dr Musuh terhadap kedudukan tank, selanjutnya tank akan melaksanakan manuver atau Redeposisi utk menghindari tembakan musuh.

      Para Hadirin yg terhormat, kita saksikan bersama Tank Musuh sudah dapat dihancurkan selanjutnya Danki Kavaleri melaporkan kepada Pangkogasratgab melalui sistem pertempuran yg terintegrasi melalui Battlefield Managemen System (BMS).

 

Dilanjutkan dengan 12 Tank BMP 3F (Marinir)


Meriam Atlas & MPCV menggunkan 9 Rudal Mistral, Sasaran 6 Drone

(NARATOR DARAT)


SATGASRAT MAJU KE SASARAN POKOK

(NARATOR DARAT)


Meriam 76, HOWITZER-105 Marinir, CAESAR  (Tembakan Penyokong)

(NARATOR DARAT & LAUT)


Bapak Presiden dan hadirin sekalian

       Sementara itu, tepat diatas kita, pesawat BOEING 737 sedang melaksanakan Operasi Pengamatan dan Pengintaian Udara Strategis, untuk memetakan kekuatan lawan dan sasaran yang akan dihancurkan oleh pesawat-pesawat militer yang berada dalam wilayah musuh. Selanjutnya data Sasaran  Intai Strategis, dikirimkan kepada Pusat Koordinasi Dukungan Penembakan.

 (Dapat kita lihat bersama-sama di layar video tron. )      

       Data tersebut akan dijadikan sebagai dasar pertimbangan oleh SATUAN TUGAS DUKUNGAN PENEMBAKAN untuk menentukan langkah yang efektif dalam menghancurkan sasaran.


RM GRAD 70 Marinir

 (NARATOR LAUT)


Bantem ATROS Tembakan Konsolidasi

 (NARATOR DARAT)


SATGASRAT MEREBUT SASARAN

(NARATOR DARAT)


Bapak Presiden dan hadirin sekalian

      Sementara itu, telah hadir pesawat C-130 Hercules untuk menerjunkan logistik, berupa Container. Kembali dipandu oleh Pengedali Udara Depan, dari Paskhas AU, guna menemukan titik penerjunan.

           2 unit pesawat Hercules, masing-masing membawa 2 Container, akan melaksanakan penerjunan bekal ulang berupa : makanan, kaporlap, bahan bakar dan amunisi, sesuai dengan kordinat yang telah ditentukan, guna mendukung pasukan DARAT GABUNGAN.

       Pesawat Hercules merupakan pesawat multi guna, yang dapat digunakan untuk berbagai jenis misi operasi TNI. Pesawat ini dapat beroperasi di landasan non-aspal dan pendek, sehingga dapat digunakan untuk menjangkau seluruh pelosok Indonesia.

 Pintu Ramdoor telah terbuka,

  C-130 Herkules, DROPING.... DROPING NOW…..!!

 Container-container jatuh tepat dititik pendaratan.

          Pesawat Hercules dapat mengangkut 18 ton barang dan terbang selama 11 jam non-stop, untuk menjangkau seluruh wilayah Indonesia dalam sekali terbang.

SATGASRAT KONSOLIDASI/LINE UP

(NARATOR DARAT)


Bapak presiden dan hadirin sekalian.

 Sesuai perintah dari PANGLIMA KOMANDO GABUNGAN, Pertahanan terbaik adalah Penyerangan. Maka seluruh unsur kekuatan TNI melaksanakan penggempuran, baik dari darat, laut maupun udara.

  Namun, tidak jarang hal tersebut menimbulkan korban di pihak kawan, yang harus segera diselamatkan, karena merupakan aset yang bernilai strategis.

 Untuk mengatasi hal tersebut, PANGLIMA UDARA GABUNGAN, memberangkatkan 2 helikopter, beserta PASKHAS TNI AU, yang tergabung dalam tim Dukungan Kesehatan Komando Gabungan.

 Datang dari arah kanan kita, 2 pesawat helikopter, akan melaksanakan operasi Pengungsian Medis Udara.

 Dengan komposisi : 1 helikopter Super Puma,  yang akan mengangkut korban, yang ditimbulkan akibat pertempuran. Dan 1 helikopter Caracal, yang akan melaksanakan pengamanan dari udara, selama proses evakuasi korban.

 Pesawat akan melintas di atas target yang telah diberi tanda-tanda taktis oleh tim Dukungan Kesehatan Komando Gabungan, berupa geranat asap. Untuk memudahkan proses identifikasi zona pendaratan.

 Helikopter Superpuma akan mendarat di zona pendaratan, dan setelah itu mengirim awak pesawat keluar, guna menjemput korban terluka, yang telah mendapatkan pertolongan pertama oleh tim Dukungan Kesehatan Komando Gabungan. Sedangkan helikopter Caracal melaksanakan patroli bersenjata di udara. 

        Setelah korban berhasil diamankan ke dalam pesawat, maka ke dua pesawat akan take off bersama-sama menuju daerah yang  aman, agar korban dapat segera mendapatkan penanganan medis lebih lanjut.

 Korban berhasil diselamatkan, Operasi Pengungsian Medis Udara

Sesat lagi akan melintas dari arah kanan kita,  Mobilisasi udara dari helikopter TNI Angkatan Darat. Dengan total 12 helikopter Penerbad, komposisi nya adalah :

 - 2 AH-64 Apache

- 2 MI-35

- 2 BO-105 Bolco

- 2 Fennech

- 4 Bell-412

        Manuver ini menunjukan mobilitas udara dari helikopter TNI Angkatan Darat, dalam mendukung tugas-tugas pasukan Darat Gabungan. Dimana tergabung didalamnya, helikopter serbu, dan juga helikopter serang.


Bapak Presiden dan hadirin sekalian.

Air Refueling.

      Akan datang dari arah kanan kita, pesawat C- 130 Tangker, dengan membawa bahan bakar jenis avtur, untuk melaksakan operasi Pengisian bahan bakar di udara atau Air Refuelling, dari pesawat C- 130 Tangker , ke 2 pesawat jenis Sukhoi, yang telah merapat di belakangnya.

      Dengan kemampuan operasi ini, memastikan bahwa operasi udara yang sedang dilaksanakan, dapat berlangsung dengan berkesinambungan.

      Operasi ini bernilai sangat strategis, sehingga pesawat Sukoharjo dapat beroperasi, dari Sabang sampai Merauke, tanpa perlu melaksanakan pendaratan.

      Dan mari kita saksikan, pesawat C-130 Tangker dan 2 pesawat Sukhoi, dengan operasi Pengisian Bahan Bakar di udara.

Bekal Ulang.

   Dan menyusul dibelakangnya, 10 pesawat C-130 Hercules, akan melaksanakan operasi Pembekalan Ulang, bagi seluruh pasukan Darat Gabungan, yang berada di daerah operasi. Sehingga, pasukan tersebut dapat melanjutkan tugas operasi pertempuran, sampai dengan memenangkan peperangan.

       Pesawat Hercules dapat mengangkut 18 ton barang dan terbang selama 11 jam non-stop, untuk menjangkau ke wilayah operasi dalam satu kali terbang.

   Dan mari kita saksikan, 10 pesawat C-130 Hercules, dengan operasi Pembekalan Ulang, melintas dihadapan kita.


Bapak Presiden dan hadirin sekalian.

      Setelah keseluruhan misi operasi udara selesai, maka seluruh  pesawat tempur TNI Angkatan Udara, dibawah kendali KOMANDO TUGAS UDARA GABUNGAN, akan berkumpul di satu titik holding point yang telah ditentukan, dan pada akhirnya,  bergabung dalam satu package atau rangkaian besar.

       Rangkaian besar pesawat tempur ini, diberikan tugas khusus untuk melaksanakan operasi udara, yang bernama Bomb Damage Assessment, atau yang disingkat dengan BDA.

mb Damage Assesment adalah, perkiraan kerusakan yang dihasilkan dari penerapan kekuatan militer, yang mematikan atau tidak mematikan. Penilaian kerusakan pertempuran terdiri dari : penilaian kerusakan fisik, penilaian kerusakan fungsional dan penilaian sistem target. 

       Pada misi kali ini, akan kita saksikan. Total 28 pesawat tempur TNI Angkatan Udara, akan terbang bergemuruh. Dengan komposisi dari yang terdepan adalah :  4 pesawat T-50i Golden Eagle, 4 pesawat Hawk 100/200, 16 pesawat F-16 Fighting Falcon, dan 4 pesawat Sukhoi. Seluruh pesawat sudah dalam konfigurasi siap tempur, dan sewaktu-waktu dapat menghancurkan kekuatan musuh yang masih tersisa.

      Akan datang dari arah kanan kita, melintas dengan kekuatan penuh, rangkaian besar pesawat tempur, yang tergabung dalam Bomb Damage Assesment.....

 Mari kita saksikan bersama-sama,

 Inilah dia Package BDA dari TNI Angkatan Udara........!!

    Selanjutnya, rangkaian besar pesawat tempur tersebut, akan berbelok ke kiri dan berputar ke belakang, bersiap-siap untuk melaksanakan BDA yang ke dua.

      Operasi BDA ini perlu dilakukan, untuk memberikan informasi yang akurat kepada Panglima Komando Gabungan, tentang tingkat kehancuran yang dialami oleh musuh, serta memastikan keberhasilan penyerangan, yang dilakukan pada objek vital strategis milik lawan.

      Apabila ternyata, tingkat kehancuran saat ini, dianggap masih belum optimal, maka Package BDA ini dapat langsung bermanuver untuk menghancurkan sasaran tersebut, dan memastikan bahwa, musuh sudah tidak memiliki kemampuan untuk melanjutkan pertempuran.

 Pesawat-pesawat yang tergabung dalam Package BDA ini adalah :

 - 4 pesawat T-50i Golden Eagle, yang berasal dari Skadron udara 15 , Lanud Iswahjudi.

 - 4 pesawat Hawk 100/200, yang berasal dari Skadron udara 12 lanud Roesmin Nurdjadin, dan Skadon udara 1 lanud Supadio.

 -16 pesawat F-16 Fighting Falcon, yang berasal dari Skadron udara 3 lanud Iswahjudi , dan Skadron udara 16 lanud Roesmin Nurdjadin.

 - 4 pesawat Sukhoi, yang berasal dari Skadron udara 11 lanud Hasanuddin.

       Akan datang dari arah belakang kita, Package BDA yang ke dua, dengan tetap mempertahankan formasi tempurnya.

      Berdasarkan hasil pengamatan package BDA yang pertama, maka dapat disimpulkan bahwa, seluruh kekuatan tempur musuh sudah hancur. Hal ini menjadi faktor penentu, yang menyebabkan pasukan Darat Gabungan dapat menguasai jalannya pertempuran. 

    Sehingga seluruh pasukan Komando Gabungan TNI dapat memperoleh kemenangan baik di Darat, di Laut maupun di Udara.

 

Bapak Presiden dan hadirin sekalian.

       Sebagai salam penghormatan dari kami, KOMANDO GABUNGAN TNI, dan juga sebagai penutup dari Latihan Gabungan TNI - DHARMA YUDHA tahun 2019. 

      Seluruh pesawat yang tergabung dalam package BDA, akan datang dari belakang dan melintas di atas kita. Dilanjutkan dengan melaksanakan manuver VICTORY PASS, dimana manuver ini sebagai simbol kemenangan dari KOMANDO GABUNGAN TNI.

 JAYA SELALU TENTARA NASIONAL INDONESIA......

  Bapak Presiden dan hadirin sekalian.

 Demikianlah seluruh rangkaian Latihan Gabungan TNI – DARMA YUDHA tahun 2019.

 TENTARA NASIONAL INDONESIA, SIAP MELAKSANAKAN TUGAS PENEGAKAN KEDAULATAN  DI DARAT, DI LAUT DAN DI UDARA.

Marilah kita bangun TNI yang besar dan disegani untuk kejayaan bangsa dan Negara!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar