Halo pembaca setia blog galungs8007, ini dia tambahan satu buah
cerita pengalaman saya saat melaksanakan latihan penerbangan di Skadron Udara
7. Mau tau cerita lengkapnya, langsung saja deh disimak artikelnya biar pada
gak penasaran lagi. J
Pada awalnya latihan ini bernama Bina Walet, sebelum akhirnya berubah nama menjadi Terbang Jelajah. Kegiatan ini merupakan
latihan Navigasi Udara yang dilaksanakan setiap tahun nya oleh Skadron Udara 7,
yang sudah tercantum dalam program kerja tahunan skadron. Khusus untuk tahun
2020, latihan Terbang Jelajah ini di arahkan menuju Bumi Laskar Pelangi yang terletak di Kepulauan Belitung, kota
Tanjung Pandan, Provinsi Bangka Belitung. Kebetulan di pulau indah
tersebut terdapat satu pangkalan aju TNI AU bernama Lanud H. AS. Hanandjoeddin (ASH).
Tahap
Persiapan.
Persiapan awal sudah dimulai semenjak bulan Juli, dengan membagi
penugasan kepada tiap-tiap perwira yang terlibat latihan Terbang Jelajah.
Khusus untuk di Seksi Operasi, dimulai dengan membuat Rencana Garis Besar (RGB)
sampai dengan meyiapkan perlengkapan navigasi seperti; peta, aerodrome chart, enroute chart, GPS dan
lain sebagainya. Tidak lupa mengajukan perijinan untuk latihan tersebut kepada
Panglima Koopsau1, agar dikeluarkan surat perintah berupa Telegram untuk
melaksanakan latihan tersebut.
Untuk Seksi Pemeliharaan, mulai menyiapkan pesawat-pesawat yang
akan digunakan untuk melaksanakan latihan, yaitu sejumlah 6 pesawat helikopter EC-120B Colibri. Termasuk
juga kelengkapan perlengkapan untuk terbang over
sea, seperti; Life vest
(pelampung) untuk perorangan, dan juga floating
pada pesawat, beserta tabung nitrogennya. Perlengkapan ini dibutuhkan untuk
kondisi emergensi apabila pesawat membutuhkan pendaratan darurat di atas air (ditching).
Satu minggu menjelang pelaksanaan latihan, kami pun melaksanakan gelar perlengkapan untuk
memeriksa kelengkapan perlengkapan yang akan dibawa pada saat terbang,
sekaligus mengoreksi apabila masih ada yang kurang pada tahap persiapan. Sampai
akhirnya melaksanakan briefing kesiapan dalam rangka pemberangkatan latihan,
baik di level Lanud, maupun intern Skadron Udara 7. Pada briefing kesiapan
ini lah dipaparkan: seting crew sesuai dengan pesawat yang akan digunakan,
konfigurasi tiap-tiap pesawat, rute perjalanan, akomodasi di tiap-tiap lanud
yang akan disinggahi, dan info lainnya, sekaligus dibagikan juga perlengkapan
penerbangan.
Daftar crew yang mengikuti latihan Terbang Jelajah:
1. Letkol Pnb Luky (Danskadron 7),
2. Mayor Pnb Zen (Kafaslat Wing8 Lanud Sdm),
3. Mayor Tek Eko Agus (Kasihar Skd7),
4. Mayor Pnb Tri Wanto (Kasiops Skd7),
5. Kapten Pnb Galung (Danflightops A Skd7),
6. Kapten Pnb Afritian,
7. Kapten Pnb Andry,
8. Kapten Pnb Arif,
9. Lettu Pnb Firdaus,
10. Lettu Pnb Septia,
11. Letda Pnb Mores,
12. Letda Pnb Gilang,
13. Letda Pnb Siswo,
14. Letda Tek Arthur,
15. Peltu Gandhi,
16. Anggota Skd7 lainnya.
Tahap
Pelaksanaan.
- Hari pertama, rute: Sdm-Ats-Bny (Kalijati-Bogor-Lampung).
Kamis 6 September 2020, kegiatan pada hari pertama ini dimulai
dengan quick brief sebelum memulai
penerbangan, yang dipimpin langsung oleh Komandan Skadron Udara 7. Tidak lupa quick brief ditutup dengan doa dan
sedikit yel-yel Pegasus.
Rute Sdm-Ats (Suryadarma - Atang
Sendjaja) dilaksanakan secara bergantian per pesawat dengan jeda 5 menit.
Sedangkan rute Ats-Bny dilaksanakan secara bergantian per 2 pesawat dengan jeda
10 menit, dikarenakan rute nya cukup jauh dan ada fase terbang over sea nya.
Kondisi cuaca saat itu cukup hazy
dengan perawanan cukup rendah dan jarak pandang yang pendek. Hal ini cukup
menyulitkan pada saat melewati rute Selat Sunda, khusus nya bagi Copilot muda banyak yang mengalami
gejala disorientasi. Namun, bagaimanapun juga ini merupakan pengalaman yang
sangat bagus bagi mereka.
Sesampainya di Lanud Bny (Pangeran
M. Bun Yamin), rombongan diajak berkeliling oleh Komandan Lanud, Letkol Pnb Ronal mengunjungi beberapa
spot yang instagramable di Kabupaten
Tulang Bawang Barat (Tubaba), Salah satunya adalah Islamic Center yang sangat
fenomenal. Dan acara tour kelilingnya
diakhiri dengan makan malam bersama, sungguh sebuah pengalaman yang tidak
terlupakan, dan bermalam di mes milik Lanud Bny.
- Hari ke dua, rute: Bny-Smh-Ash (Lampung-Palembang-Belitung).
Jumat 7 September 2020, setelah bersitirahat cukup di Lanud Bny, kami
pun melanjutkan perjalanan kembali. Kondisi cuaca hari ke dua jauh lebih baik
dibandingkan dengan hari pertama walaupun masih dihiasi dengan awan-awan rendah.
Rute Bny-Smh dilaksanakan secara bergantian per pesawat dengan
jeda 5 menit. Sedangkan rute Smh-Ash dilaksanakan secara bergantian per 2
pesawat dengan jeda 10 menit. Menuju ke Ash, rute yang dilalui sengaja dipilih melipir ke pulau-pulau pendekat agar
tidak terlalu lama terbang over sea
nya.
Pada hari pertama dan ke dua ini, untuk rute per dua pesawat (terbang formasi),
seting crew sengaja diatur agar pesawat satu 1 / leader nya adalah penerbang berkualifikasi Instruktur. Hal ini
dikarenakan Skadron Udara 7 sudah cukup lama tidak melaksanakan latihan
navigasi ke daerah Sumatera dan rute yang dilewati juga banyak yang over sea. Pertimbangan tersebut semata-mata
hanya untuk meningkatkan safety.
Selama di Lanud Ash, rombongan menginap pada hari Sabtu dan Minggu
di Wisma Bougenvile di kota Tanjung Pandan milik Pemda Kabupaten Belitung.
Selama 2 hari tersebut, Komandan Lanud Ash, Letkol Nav Sunardi mengajak rombongan jalan-jalan menyusuri
keindahan pulau yang terkenal dengan sebutan Bumi Laskar Pelangi. Diantaranya
adalah; berkunjung ke pantai Teluk Tinggi, Pantai Tanjung Kelayan, berlayar ke
pulau Lengkuas dan makan dibeberapa tempat kuliner seafood.
- Hari ke tiga, rute: Ash-Smh.
Setelah puas berlibur di Bumi Laskar Pelangi, kami pun melanjutkan
perjalan hari ke tiga yang sekaligus perjalan menempuh rute sebaliknya. Rute
hari ke tiga ini merupakan rute terpendek, karena hanya 1 leg saja, sehingga kami tidak terlalu pagi berangkat dari Lanud Ash
nya.
Penerbangan over sea menuju Lanud Smh (Sri Mulyono Herlambang) kota Palembang, sehingga pemberangkatannya
dibuat per dua pesawat. Namun khusus untuk hari ke tiga dan ke empat pesawat leader adalah penerbang dengan
kualifikasi Captain Pilot, agar
mereka juga berlatih terbang over sea
dengan sekaligus membawa wingman.
Sebelum tengah hari, seluruh pesawat telah mendarat di Lanud Smh
dan pesawat diparkir di apron sipil, karena apron militer nya dipenuhi oleh
pesawat helikopter BNPB yang sedang melaksanakan tugas penanggulangan bencana
kebakaran hutan dan lahan.
Komandan Lanud Smh, Kolonel
Pnb Firman ditengah-tengah kesibukannya, masih menyempatkan diri menyambut
dengan hangat kedatangan rombongan crew Colibri. Dan kami pun diberi akomodasi
menginap di Hotel Batiqa di pusat kota Palembang, dan malamnya diajak makan bersama dengan pejabat
lanud Smh. Tidak lupa kami membeli oleh-oleh mpek-mpek Palembang dan sebagian
anggota mengunjungi jembatan Ampera yang merupakan ikon dari kota Palembang.
- Hari ke empat, rute: Smh-Bny-Ats-Sdm.
Hari terakhir dari latihan Terbang Jelajah dengan rute terpanjang, yaitu sebanyak 3 leg. Rute kembali ini persis seperti
rute berangkat, hanya dibalik saja arahnya. Setiap harinya seting crew pesawat
selalu berubah agar tidak monoton.
Pada setiap Lanud yang telah disinggahi, tidak lupa kami
memberikan plakat kenang-kenangan dari latihan Terbang Jelajah ini, yang
diserahkan secara langung kepada Danlanud setempat.
Khusus untuk leg
terakhir dari Ats ke Sdm, Danskadron 7 menutuskan untuk melaksanakan terbang
formasi 6, agar menghemat waktu pelaksanaan dikarenakan kondisi cuaca yang
semakin kurang mendukung. Dengan callsign
Colibri Flight, berangkatlah ke 6
pesawat sekaligus dengan bentuk formasi Delta, menuju lanud Sdm, home base dari Skadron Udara 7.
Tahap
Pengakhiran.
Sesampainya di home base
Skadron Udara 7, seluruh crew melaksanakan repid
test sesuai dengan protokol Covid-19 yang dilaksanakan oleh tenaga medis RS.
Hoedoyono lanud Suryadarma, dan alhamdulillah seluruh hasilnya non-reaktif.
Tidak lupa Danskadron 7 memimpin doa sebagai wujud syukur kepada Allah Swt /
Tuhan YME atas terlaksana latihan ini dengan lancar.
Setelah dinyatakan non-reaktif, barulah kami dapat menjumpai keluarga
yang tergabung dalam organisasi Pia ArdhyaGarini Skadron Udara 7. Mereka dengan setia menunggu kepulangan crew Terbang Jelajah. Untuk penambah lengkap
prosesi penyambutan, maka kami semua melaksanakan photo bersama dengan backgrond baner selamat datang kembali
di Home of Pegasus. Dan sudah memanti
pula kuliner-kuliner khas nusantara.
Seksi Pemeliharaan melaksanakan pengecekan kembali kondisi pesawat
pasca melaksanakan latihan, dan sekaligus mencopot perlengkapan floating dan tabung nitrogen di
tiap-tiap pesawat.
Seksi Operasi membuat laporan pelaksanaan latihan untuk dilaporkan
secara berjenjang ke komando atas. Laporan ini merupakan bentuk
pertanggungjawaban Skadron Udara 7 dan akan dijadikan bahan evaluasi untuk
pelaksanaan latihan kedepannya.
Yang yang tidak kalah pentingnya adalah, pendistribusian oleh-oleh
dari tiap lanud sesuai dengan tujuannya, terutama yang berupa titipan dari dan untuk
pejabat Lanud. Ternyata cukup banyak juga oleh-oleh yang dibawa oleh crew,
karena disetiap lanud pasti ada saja yang memberikan atau menitipkan oleh-oleh
tersebut, belum lagi oleh-oleh pribadi yang dibeli oleh masing-masing crew.
Demikianlah sekilas cerita mengenai latihan Terbang Jelajah yang
telah dilaksanakan oleh Skadron Udara 7. Semoga berkenan dan bermanfaat, mari
kita berbagi ilmu dan pengalaman bersama.
#ilmukuuntukduniadanakhirat
End.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar