Senin, 31 Agustus 2020

BERKELANA KE BUMI LASKAR PELANGI

 



TERBANG JELAJAH SKADRON UDARA 7 T. A.  2020

Halo pembaca setia blog galungs8007, ini dia tambahan satu buah cerita pengalaman saya saat melaksanakan latihan penerbangan di Skadron Udara 7. Mau tau cerita lengkapnya, langsung saja deh disimak artikelnya biar pada gak penasaran lagi. J

Pada awalnya latihan ini bernama Bina Walet, sebelum akhirnya berubah nama menjadi Terbang Jelajah. Kegiatan ini merupakan latihan Navigasi Udara yang dilaksanakan setiap tahun nya oleh Skadron Udara 7, yang sudah tercantum dalam program kerja tahunan skadron. Khusus untuk tahun 2020, latihan Terbang Jelajah ini di arahkan menuju Bumi Laskar Pelangi yang terletak di Kepulauan Belitung, kota Tanjung Pandan,  Provinsi Bangka Belitung. Kebetulan di pulau indah tersebut terdapat satu pangkalan aju TNI AU bernama Lanud H. AS. Hanandjoeddin (ASH).

 

Persiapan Terbang Jelajah


Tahap Persiapan.

Persiapan awal sudah dimulai semenjak bulan Juli, dengan membagi penugasan kepada tiap-tiap perwira yang terlibat latihan Terbang Jelajah. Khusus untuk di Seksi Operasi, dimulai dengan membuat Rencana Garis Besar (RGB) sampai dengan meyiapkan perlengkapan navigasi seperti; peta, aerodrome chart, enroute chart, GPS dan lain sebagainya. Tidak lupa mengajukan perijinan untuk latihan tersebut kepada Panglima Koopsau1, agar dikeluarkan surat perintah berupa Telegram untuk melaksanakan latihan tersebut.

Untuk Seksi Pemeliharaan, mulai menyiapkan pesawat-pesawat yang akan digunakan untuk melaksanakan latihan, yaitu sejumlah 6 pesawat helikopter EC-120B Colibri. Termasuk juga kelengkapan perlengkapan untuk terbang over sea, seperti; Life vest (pelampung) untuk perorangan, dan juga floating pada pesawat, beserta tabung nitrogennya. Perlengkapan ini dibutuhkan untuk kondisi emergensi apabila pesawat membutuhkan pendaratan darurat di atas air (ditching).

Satu minggu menjelang pelaksanaan latihan, kami  pun melaksanakan gelar perlengkapan untuk memeriksa kelengkapan perlengkapan yang akan dibawa pada saat terbang, sekaligus mengoreksi apabila masih ada yang kurang pada tahap persiapan. Sampai akhirnya melaksanakan briefing kesiapan dalam rangka pemberangkatan latihan, baik di level Lanud, maupun intern Skadron Udara 7. Pada briefing kesiapan ini lah dipaparkan: seting crew sesuai dengan pesawat yang akan digunakan, konfigurasi tiap-tiap pesawat, rute perjalanan, akomodasi di tiap-tiap lanud yang akan disinggahi, dan info lainnya, sekaligus dibagikan juga perlengkapan penerbangan.

Daftar crew yang mengikuti latihan Terbang Jelajah:

1.       Letkol Pnb Luky (Danskadron 7),

2.       Mayor Pnb Zen (Kafaslat Wing8 Lanud Sdm),

3.       Mayor Tek Eko Agus (Kasihar Skd7),

4.       Mayor Pnb Tri Wanto (Kasiops Skd7),

5.       Kapten Pnb Galung (Danflightops A Skd7),

6.       Kapten Pnb Afritian,

7.       Kapten Pnb Andry,

8.       Kapten Pnb Arif,

9.       Lettu Pnb Firdaus,

10.     Lettu Pnb Septia,

11.     Letda Pnb Mores,

12.     Letda Pnb Gilang,

13.     Letda Pnb Siswo,

14.     Letda Tek Arthur,

15.     Peltu Gandhi,

16.     Anggota Skd7 lainnya.



 

Tahap Pelaksanaan.

- Hari pertama, rute: Sdm-Ats-Bny (Kalijati-Bogor-Lampung).

Kamis 6 September 2020, kegiatan pada hari pertama ini dimulai dengan quick brief sebelum memulai penerbangan, yang dipimpin langsung oleh Komandan Skadron Udara 7. Tidak lupa quick brief ditutup dengan doa dan sedikit yel-yel Pegasus.

Rute Sdm-Ats (Suryadarma - Atang Sendjaja) dilaksanakan secara bergantian per pesawat dengan jeda 5 menit. Sedangkan rute Ats-Bny dilaksanakan secara bergantian per 2 pesawat dengan jeda 10 menit, dikarenakan rute nya cukup jauh dan ada fase terbang over sea nya.

Kondisi cuaca saat itu cukup hazy dengan perawanan cukup rendah dan jarak pandang yang pendek. Hal ini cukup menyulitkan pada saat melewati rute Selat Sunda, khusus nya bagi Copilot muda banyak yang mengalami gejala disorientasi. Namun, bagaimanapun juga ini merupakan pengalaman yang sangat bagus bagi mereka.

Sesampainya di Lanud Bny (Pangeran M. Bun Yamin), rombongan diajak berkeliling oleh Komandan Lanud, Letkol Pnb Ronal mengunjungi beberapa spot yang instagramable di Kabupaten Tulang Bawang Barat (Tubaba), Salah satunya adalah Islamic Center yang sangat fenomenal. Dan acara tour kelilingnya diakhiri dengan makan malam bersama, sungguh sebuah pengalaman yang tidak terlupakan, dan bermalam di mes milik Lanud Bny.

 




- Hari ke dua, rute: Bny-Smh-Ash (Lampung-Palembang-Belitung).

Jumat 7 September 2020, setelah bersitirahat cukup di Lanud Bny, kami pun melanjutkan perjalanan kembali. Kondisi cuaca hari ke dua jauh lebih baik dibandingkan dengan hari pertama walaupun masih dihiasi dengan awan-awan rendah.

Rute Bny-Smh dilaksanakan secara bergantian per pesawat dengan jeda 5 menit. Sedangkan rute Smh-Ash dilaksanakan secara bergantian per 2 pesawat dengan jeda 10 menit. Menuju ke Ash, rute yang dilalui  sengaja dipilih melipir ke pulau-pulau pendekat agar tidak terlalu lama terbang over sea nya.

Pada hari pertama dan ke dua ini, untuk rute per dua pesawat (terbang formasi), seting crew sengaja diatur agar pesawat satu 1 / leader nya adalah penerbang berkualifikasi Instruktur. Hal ini dikarenakan Skadron Udara 7 sudah cukup lama tidak melaksanakan latihan navigasi ke daerah Sumatera dan rute yang dilewati juga banyak yang over sea. Pertimbangan tersebut semata-mata hanya untuk meningkatkan safety.

Selama di Lanud Ash, rombongan menginap pada hari Sabtu dan Minggu di Wisma Bougenvile di kota Tanjung Pandan milik Pemda Kabupaten Belitung. Selama 2 hari tersebut, Komandan Lanud Ash, Letkol Nav Sunardi mengajak rombongan jalan-jalan menyusuri keindahan pulau yang terkenal dengan sebutan Bumi Laskar Pelangi. Diantaranya adalah; berkunjung ke pantai Teluk Tinggi, Pantai Tanjung Kelayan, berlayar ke pulau Lengkuas dan makan dibeberapa tempat kuliner seafood.

 







- Hari ke tiga, rute: Ash-Smh.

Setelah puas berlibur di Bumi Laskar Pelangi, kami pun melanjutkan perjalan hari ke tiga yang sekaligus perjalan menempuh rute sebaliknya. Rute hari ke tiga ini merupakan rute terpendek, karena hanya 1 leg saja, sehingga kami tidak terlalu pagi berangkat dari Lanud Ash nya.

Penerbangan over sea menuju Lanud Smh (Sri Mulyono Herlambang) kota Palembang, sehingga pemberangkatannya dibuat per dua pesawat. Namun khusus untuk hari ke tiga dan ke empat pesawat leader adalah penerbang dengan kualifikasi Captain Pilot, agar mereka juga berlatih terbang over sea dengan sekaligus membawa wingman.

Sebelum tengah hari, seluruh pesawat telah mendarat di Lanud Smh dan pesawat diparkir di apron sipil, karena apron militer nya dipenuhi oleh pesawat helikopter BNPB yang sedang melaksanakan tugas penanggulangan bencana kebakaran hutan dan lahan.

Komandan Lanud Smh, Kolonel Pnb Firman ditengah-tengah kesibukannya, masih menyempatkan diri menyambut dengan hangat kedatangan rombongan crew Colibri. Dan kami pun diberi akomodasi menginap di Hotel Batiqa di pusat kota Palembang, dan malamnya diajak makan bersama dengan pejabat lanud Smh. Tidak lupa kami membeli oleh-oleh mpek-mpek Palembang dan sebagian anggota mengunjungi jembatan Ampera yang merupakan ikon dari kota Palembang.

 


- Hari ke empat, rute: Smh-Bny-Ats-Sdm.

Hari terakhir dari latihan Terbang Jelajah dengan rute  terpanjang, yaitu sebanyak 3 leg. Rute kembali ini persis seperti rute berangkat, hanya dibalik saja arahnya. Setiap harinya seting crew pesawat selalu berubah agar tidak monoton.

Pada setiap Lanud yang telah disinggahi, tidak lupa kami memberikan plakat kenang-kenangan dari latihan Terbang Jelajah ini, yang diserahkan secara langung kepada Danlanud setempat.

Khusus untuk leg terakhir dari Ats ke Sdm, Danskadron 7 menutuskan untuk melaksanakan terbang formasi 6, agar menghemat waktu pelaksanaan dikarenakan kondisi cuaca yang semakin kurang mendukung. Dengan callsign Colibri Flight, berangkatlah ke 6 pesawat sekaligus dengan bentuk formasi Delta, menuju lanud Sdm, home base dari Skadron Udara 7.

 


Tahap Pengakhiran.

Sesampainya di home base Skadron Udara 7, seluruh crew melaksanakan repid test sesuai dengan protokol Covid-19 yang dilaksanakan oleh tenaga medis RS. Hoedoyono lanud Suryadarma, dan alhamdulillah seluruh hasilnya non-reaktif. Tidak lupa Danskadron 7 memimpin doa sebagai wujud syukur kepada Allah Swt / Tuhan YME atas terlaksana latihan ini dengan lancar.

Setelah dinyatakan non-reaktif, barulah kami dapat menjumpai keluarga yang tergabung dalam organisasi Pia ArdhyaGarini Skadron Udara 7. Mereka dengan setia menunggu kepulangan crew Terbang Jelajah. Untuk penambah lengkap prosesi penyambutan, maka kami semua melaksanakan photo bersama dengan backgrond baner selamat datang kembali di Home of Pegasus. Dan sudah memanti pula kuliner-kuliner khas nusantara.

Seksi Pemeliharaan melaksanakan pengecekan kembali kondisi pesawat pasca melaksanakan latihan, dan sekaligus mencopot perlengkapan floating dan tabung nitrogen di tiap-tiap pesawat.

Seksi Operasi membuat laporan pelaksanaan latihan untuk dilaporkan secara berjenjang ke komando atas. Laporan ini merupakan bentuk pertanggungjawaban Skadron Udara 7 dan akan dijadikan bahan evaluasi untuk pelaksanaan latihan kedepannya.

Yang yang tidak kalah pentingnya adalah, pendistribusian oleh-oleh dari tiap lanud sesuai dengan tujuannya, terutama yang berupa titipan dari dan untuk pejabat Lanud. Ternyata cukup banyak juga oleh-oleh yang dibawa oleh crew, karena disetiap lanud pasti ada saja yang memberikan atau menitipkan oleh-oleh tersebut, belum lagi oleh-oleh pribadi yang dibeli oleh masing-masing crew.

 

Demikianlah sekilas cerita mengenai latihan Terbang Jelajah yang telah dilaksanakan oleh Skadron Udara 7. Semoga berkenan dan bermanfaat, mari kita berbagi ilmu dan pengalaman bersama.

#ilmukuuntukduniadanakhirat

End.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar