Minggu, 03 April 2022

MENGEJAR MIMPI

 


A story by Letda Tek Dhawam / Sekbang Rotarywing A-99 

Di dalam tulisan ini saya Dhawam Dwi Argo ingin membagikan suatu kisah mengenai arti perjuangan. Untuk memperoleh gambar ini butuh waktu, perjuangan, dan proses yang bisa dikatakan tidak sebentar namun akhirnya dapat diraih. Satu hal yang sangat saya percaya bahwa “Result will never abuse the effort”. Tuhan akan menjanjikan sebuah kesuksesan kepada hamba-Nya jika mau berusaha dengan sungguh-sungguh dan disertai hati yang ikhlas dalam menjalankannya.

Proses kehidupan yang saya alami terlihat begitu bertahap. Dari kecil saya terbiasa tinggal berpindah-pindah, di desa pernah di kota pun pernah. saya adalah anak ke dua dari tiga bersaudara, ayah saya merupakan seorang karyawan swasta, sedangkan ibu saya adalah seorang ibu rumah tangga. Kemudian saat saya berusia 5 tahun, ayah saya mempunyai mimpi agar anaknya bisa menempuh Pendidikan menjadi seorang lulusan AKABRI. Dari situlah saya terpacu untuk mewujudkan impian dari orang tua tercinta.

Bertindak sebagai komandan upacara di AAU

        Saya memang bukan siapa-siapa dan belum apa-apa saat itu. Namun satu hal yang sudah tertanam dalam benak saya adalah saya ingin selalu memulai, memulai menjadi yang terbaik dan berguna bagi orang lain, terutama bagi orang tua dengan menjadi diri sendiri dan percaya bahwa saya memiliki potensi di dalam diri saya untuk melangkah maju.

Semua orang pada dasarnya memiliki kemampuan yang sama, namun yang membedakan adalah kemauan dan keyakinan pada dirinya . Keyakinan ini terus tumbuh dan telah mengantarkan saya menjadi seseorang yang memiliki sifat selalu berusaha, igin mencoba, pantang menyerah, dan selalu memberikan yang terbaik untuk apapun yang ada di hadapan saya. Tidak hanya memikirkan diri sendiri prinsip saya dari kecil adalah berusaha selalu ada saat di butuhkan oleh saudara, sahabat, ataupun rekan seperjuangan saya.

Akhirnya Semua impian dan perjuangan serta kenangan yang beragam terjadi saat saya menginjak bangku SMA. Kata-kata “Indahnya perjuangan” semakin bisa saya maknai saat di sekolah ini. Saya masih sebuah titik, masih menjadi sebuah titik yang selalu ingin memulai hal-hal baru yang positif dan menyenangkan. Di SMA saya masuk di jurusan IPA karena dari awal saya menyukai pelajaran IPA khususnya Biologi. Mulai memimpin sebagai ketua pelatih pencak silat “Persaudaraan Setia Hati Terate” di sekolah membuat saya banyak belajar arti sebuah tanggung jawab. Cerita dan mimpi besar saya berawal dari Organisasi PSHT di SMAN 1 Driyoredjo, Gresik.

        Selama di SMA saya memiliki visi yaitu ingin seimbang dalam akademik dan non-akademik. Ini tentu sulit karena jika ingin sukses maka haruslah fokus pada satu hal. Namun, saya mencoba untuk menggabungkan keduanya. Cara yang saya lakukan tidak lain adalah time management. Saya berusaha untuk aktif di kelas, menjadi ketua dalam sebuah organisasi ekstrakulikuler PSHT. Beban sebagai ketua Organisasi di SMA menurut saya tidak mudah karena harus terus melaksanakan koordinasi dan menjadi penghubung antara SMA dan organisasi di luar SMA “PSHT” Semua hal tersebut terkadang berada dalam waktu yang sama sehingga saya sangat bergantung pada time management yang telah saya atur sedemikian rupa.

Kunjungan ke Negeri Matahari - Jepang

Selain visi, saya memiliki mimpi yang ingin sekali saya wujudkan yaitu pergi ke luar negeri. Satu hal yang sangat saya pegang adalah “Apabila kita telah melaksanakan sesuatu maka selesaikanlah itu hingga akhir, walaupun ada banyak tantangan di depan”. Hal ini akan membuat kita, saya pribadi, menjadi seseorang yang memiliki ilmu yang lebih, jiwa dan mental yang kuat. The only source of knowledge is experience, kata Albert Einstein.

        Semasa SMA saya terus menyiapkan diri saya untuk menghadapi tes AKABRI selesai SMA Hal ini membuat saya semakin tertarik dan termotivasi untuk belajar dan berlatih. Banyak target yang harus saya selesaikan untuk mewujudkan mimpi itu. Namun sebelumnya, saya memulai untuk berlatih di tingkat yang lebih sederhana dulu. Saya memulai Les berbahasa inggris setiap siang pulang sekolah saya melaksanakan lari siang dengan rute yang bertahap dan tidak lupa saya harus mengejar nilai ujian nasional yang baik untuk syarat pendaftaran. Banyak orang yang terlibat dalam masa perjuangan di SMA, kita adalah Trimasketir di SMA satu persaudaraan di Setia Hati Terate yang memiliki tujuan yang sama menjadi seorang abdi negara, Galuh dan Deni adalah rekan seperjuangan yang sangat kompak di SMA selalu ada saat saling membutuhkan. Sekarang kita terpisah oleh pekerjaan kita masing-masing Galuh sebagai Karyawan di PLN dan Deni sebagai Serda POM di Angkatan Laut. saya bangga dengan mereka karena saya menilai kita bertiga telah sukses dalam mengejar mimpi-mimpi yang pernah kita ingin raih bersama. Kebanggaan ini terus mengalir sampai sekarang mereka selalu ada saat dibutuhkan.

Kegagalan awal saya melaksankan tes pertama saya pada tahun 2015, saya tidak menyerah dan membuat saya semakin siap saat pendaftaran di 2016. Rasa syukur ini kian bertambah saat saya dan rekan saya dapat menempuh Pendidikan di tahun 2016 bersamaan, masuk dan mulai melaksanakan pendidikan sebagai Taruna Akademi Angkatan Udara. Semakin banyak saudara saya di Akademi Angkatan Udara semakin banyak perjuangan yang harus di lewati Bersama dengan saudara saya.

 Impian saya yang ingin ke luar negeri terwujud di saat saya menjadi Taruna Angkatan Udara kami dapat terbang dengan pesawat menuju negara Jepang, ini semua berkat doa orang tua, mimpi orang tua dan mimpi saya serasa menjadi power bagi saya untuk terus melecit menuju tahapan yang lebih tinggi.  Di taruna saya menjadi pejabat Wing Korps Sebagai Poltar di Tingkat III menjadi danflight korps 1 taruna tingkat 1 dan menjadi Komandan Skadron korps Taruna tingkat 1 banyak lika liku kehidupan yang terjadi di Taruna.

          Sampailah saya di tahapan akhir perjuangan di Taruna pada 14 Juli 2020 kami resmi menjadi perwira Angkatan Udara Bersama rekan saya Pakcadirwa alhamdulillah kami solid sampai sekarang. Saya melanjudkan KIBI di AAU kemudian kami terpisah Kembali dalam pemilihan Korps TNI AU, Alhamdulillah saya berhasil masuk dan menjalani Pendidikan di Sekolah penerbang TNI AU merupakan kebanggaan buat saya karena dari keluarga besar saya baru saya yang masuk sebagai AKABRI dan mampu masuk di tahapan menjadi seorang Penerbang TNI AU. Cerita lika-liku kehidupan 37 orang Siswa Sekbang berlanjut sampai diakhir latih dasar dan saya ingin menjalani kehidupan saya sebagai seorang penerbang helikopter. 

Terbang dengan helikopter EC 120B Colibri

        Cerita berlanjut sampai di kalijati melaksanakan Latihan terbang Helikopter kami sisa bersebelas di sana dan menjadi satu keluarga yang memiliki ikatan yang sangat erat di dalam suatu kesatuan yang besar. sampai kami semua berhasil menyelesaikan bina terbang di pesawat Helikopter, menurut saya keberhasilan saya adalah keberhasilan dari rekan-rekan helikopter saya, di diri saya tidak ada persaingan di antara kami, yang ada adalah meyakinkan bahwa kita bisa melewati pendidikan bersama sebagai keluarga Chopper. Impian yang saya ingin wujudkan bukan hanya impian pribadi saja, namun impian ini untuk orang tua keluarga dan negara Indonesia. Mimpi ini masih terus berlanjut sampai sekarang, saya tidak akan mengecewakan siapapun yang percaya pada saya.

Satu hal yang dapat saya petik dari semua cerita ini adalah jika kita punya impian maka targetkanlah. Jika Tuhan belum menakdirkan impian itu untuk kita, maka belajar dan bersabarlah. Last, but not least, “Start, Believe, and Be your self in your own way, Never give up on your dreams for they are who always waiting for you forever”. Salam pantang menyerah dari saya seorang pengejar mimpi, Akhir kata mohon maaf apabila ada salah kata. Demikian terima kasih. 

Siswa Sekbang A-99 bersama Danflight dan Dankorsis

Selesai.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar