By Kapten Pnb Hutagalung
Hidup
adalah never ending learning, dan tuntutlah ilmu sampai ke liang lahat.
Saya rasa itu adalah ungkapan yang tepat untuk mewakili dasar pemikiran saya
menulis artikel ini. Saya pribadi merasa menyesal kenapa baru sekarang memulai,
tidak sedari dulu medaftar di perguruan tinggi. “Masak harus nunggu pandemi sih”,
guman saya dalam hati. Namun lebih baik terlambat dari pada tidak sama sekali.
Bahkan saya men-challenge diri saya sendiri, kira-kira seberapa banyak
ilmu yang bisa saya peroleh dan bagikan selama hidup. Bagaimana, jadi ikut
tertarik kah? Hayuk atuh kita mulai menambah ilmu mulai dari hal yang simpel-simpel
saja. Take it easy and make sure you always happy.
Alasan
lain yang menguatkan hati saya untuk kuliah lagi adalah di fase jabatan saya
yang sekarang sebagai Komandan Flight Ops “A” Skadron Udara 7, saya mendapati
bahwa ada sedikit waktu luang yang bisa dimaksimalkan untuk menuntut ilmu. Disamping
itu, rasa haus saya terhadap ilmu pengetahuan sudah tidak terbendung lagi, saya
ingin mempelajari disiplin ilmu yang lain, selain ilmu militer dan penerbangan yang
sudah saya dalami selama ini.
Alasan
selanjutnya adalah karena tuntutan penugasan ke depannya. Seperti yang telah kita
ketahui bersama, seluruh alumni Akademi Angkatan Udara semenjak tahun 2011
sudah mendapatkan gelar Sarjana Pertahanan, atau setara dengan S1. Sedangkan
saya sebagai alumni tahun 2008, statusnya masih setara dengan lulusan D3. Hal
ini jelas membutuhkan perhatian khusus, dan menurut pendapat saya pribadi, kebutuhan
akan gelar akademis ini akan menjadi penentu pemilihan penugasan dan jabatan karir
perwira di masa yang akan datang.
Melihat
semua kondisi di atas, saya pun memutuskan untuk memulai perkuliahan dengan
sebelumnya mencari info tentang universitas dan fakultas yang sekiranya cocok
untuk saya tapaki. Salah satunya adalah dengan berkonsultasi dengan beberapa
senior yang telah dan sedang melaksanakan kuliah, serta mencari referensi
melalui internet. Sementara itu pandemic Covid-19 pun tiba, seluruh aktivitas
belajar mengajar bertransformasi dari yang semula tatap muka normal, menjadi melalui
daring. Disitu lah saya berfikir, universitas mana yang sudah establish
dalam menerapkan system belajar mengajar jarak jauh atau menggunakan daring,
dan saat itulah saya berkesimpulan tentang Universitas Terbuka (UT).
Tidak puas dengan informasi tentang UT
yang saya dapat melalui situs www.ut.ic.id ,
saya pun berkonsultasi langsung dengan senior satu skadron yang telah lulus
terlebih dahulu dari UT. Sampai akhirnya memantapkan diri mendaftar di fakultas
FHISIP UT, jurusan Administrasi Publik (S1). Jurusan yang saya ambil telah
melalui diskusi yang matang dengan istri yang kebetulan baru saja menyelesaikan
Pendidikan Master Manajemen nya di Universitar Pendidikan Indonesia – Bandung,
dan juga telah berkonsultasi dengan senior-senior di kantor.
Setelah mendaftar resmi sebagai
mahasiswa UT, dan tergabung sebagai Angkatan 2020.2, maksudnya adalah tahun
2020 semester 2. Bantak pengalaman baru dan hal menarik yang saya alami selama
berkuliah satu semester di UT. Mau tau cerita lebih lanjut, simak terus
kisahnya di galungs8007.blogpsot.com.
To be
continue...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar