Selasa, 28 April 2020

FLM EC-120B COLIBRI, SECTION 7


Kapten Pnb “Dompak” Hutagalung
Sumber : FLM EC-120B Colibri, Airbus Helicopter

Pesawat Colibri dalam perawatan Skadron Udara 7

FLIGHT MANUAL EC 120B COLIBRI
SECTION 7, DESKRIPSI SISTEM

          Halo teman-teman para penggiat dunia penerbangan, khususnya bagi seluruh penerbang pesawat helikopter Colibri. Disini saya mencoba men-translate satu bab dari FLM pesawat Colibri ke dalam bahasa Indonesia. Semoga dengan adanya artikel ini, dapat sedikit membantu dan mempermudah para pembaca untuk mengenal helikpter Colibri, serta tentunya menambah ilmu mengenai sistem-sistem yang ada pada helikopter ini. Selamat membaca, dan mohon maaf apabila ada salah-salah kata. J



7.2.   FLIGHT INSTRUMENTS AND COMPUTERS
7.2.1.          CENTRAL COMPUTERS

*  General.          Central Computers memberikan tambahan fungsi pelayanan dari helikopter. Ini mencakup dua bagian sub pemasangan :

-        Ancillary Systems Unit (ASU) (1)
-        Lighting and Ancillary Control Unit (LACU) (2)

ASU Mengatur seluruh bunyi alarm, beberapa peringatan visual, dan proses dari sinyal-sinyal elektrik spesifik.

LACU termasuk semua indikator elektrik dan pengaturan komponen-komponen dari sistem utama dan sistem pencahayaan.
         
*  Karakteristik.           ASU dan LACU keduanya disupai oleh dual power 28V DC, dan dilindungi oleh CB.

*  Deskripsi.       ASU (1) memiliki fungsi sebagai berikut :

-        Mengatur warning light dari   ENG FIRE.

-        Pembangkit suara maximum dan minimum dari alarm NR.

-        Mengatur suara dan alarm “gong”, yang disebabkan oleh alarm-alarm dari warning light warna merah dan maximum takeoff rating.

-        Pembangkit dari sinyal FLIGHT/GROUND dari VEMD.

-        Waktu tunda untuk menahan electro-magnetic pointer di twist grip setelah melepas tombol starter.

-        Mengatur lampu peringatan   ENG CHIP.

Panel depan dari LACU terdiri dari :

-        Pemilihan pencahayaan : OFF/DAY/NIGHT/NVG. Pada posisi DAY, pencahayaan sesuai dengan nominal dari kecerahan layar yang telah diatur. Pada posisi NIGHT, pencahayaan VEMD, pencahayaan indikator NR/NF dan warning lights diredupkan.

-        Dua potensiometer untuk mengatur kecerahan cahaya pada panel instrumen, konsol dan pencahayaan standby compass, yang akan aktif ketika selektornya pada posisi DAY atau NIGHT.

-        Tombol kontrol dan monitor.

LACU Colibri
          
7.2.2.          PUSAT SISTEM PERINGATAN

*  Deskripsi.       Indikator visual disediakan oleh CWP (Caution Warning Panel) yang terdiri dari beberapa komponen sebagai berikut :
                  
-        6 warning lights warna merah untuk alarm yang membutuhkan aksi sesegera mungkin.

-        18 caution lights warna amber untuk alarm yang pelaksanaan aksinya masih bisa ditunda.

Alarm suara dihasilkan melalui sistem yang saling berhubungan. Peringatan suara diaktifkan dengan menekan tombol [HORN] pada LACU. Pada pelaksanaannya, cauton light HORN di CWP akan padam.

*  Karakteristik.        Sistem perhatian dan peringatan disuplai oleh dual power 28V DC dan dilindungi oleh CB.

Caution Warning Panel

7.2.3.          VEHICLE AND ENGINE MULTIFUNCTION DISPLAY (VEMD)

*  General.          Sistem yang terdiri dari layar VEMD multi fungsi, menyediakan tampilan parameter engine dan pesawat. VEMD berada di tengah-tengah panel instrumen dan terdiri dari :
                  
-        Dua modul penghitung : LINE 1 dan LINE 2.

-   Satu modul “screen” yang terdiri dari dua layar dan tombol-tombol pengaturan.

*  Karakteristik.           VEMD disuplai oleh dual power supali 28V DC dan dilindungi oleh CB.

*  Mode Pengoperasian.              Tersedia 3 mode pengoperasian :

-    Mode “FLIGHT” :  Dapat dipilih, ini merupakan mode pengoperasian utama yang digunakan. Ini berisi halaman-halaman dari ENGINE, VEHICLE, FLI, FLIGHT REPORT, ENGINE POWER CHECK dan PERFORMANCE.

-        Akses ke mode “CONFIG” :

1.      [BAT] or [BAT/EPU] ................. OFF
2.      [SELECT] and [ENTER] .......... MAINTAIN DEPRESSED
3.      [BAT] or [BAT/EPU] ................. ON

Tahan sampai muncul pesan RELEASE KEY di ke dua layarnya

-        Akses ke mode “MAINT” :

Prosedur yang sama dengan mode “CONFIG” kecuali no 2 diganti dengan :

2.      [SCROLL] dan [RESET] .......... MAINTAIN DEPRESSED

*  Operasi.          VEMD dipilih pada posisi On ketika tombol [BAT] atau [BAT/EPU] di set ke “ON”
         
Performa peralatan di test penginstalannya dengan mengecek pengoperasian yang benar dari ke dua jalur yang ada.  Saat pelaksanaan test, akan muncul pesan dilayar sebagai berikut :

                             TEST IN PROGRESS
Apabila test nya gagal, tampilannya sebagai berikut :
“LANE 1 FAILED”                                  “LANE 2 FAILED”
“PRESS OFF 1”                                      “PRESS OFF 2”

Perihal jalur yang digunakan bisa dipilih pada posisi Off dengan menekan tombol ([OFF1] atau [OFF2]) secara bersamaan. Ini mem-validasi test penginstalan dan memilih jalur yang tersisa untuk mode pengoperasian.

Apabila test nya benar, VEMD secara otomatis menggunakan mode pengoperasian.

*  FLIGHT mode.         Mode Flight ditampilkan sesuai dengan pilihan, ketika tidak ada mode lain yang dipilih.
                  
Tombol [SCROLL] digunakan untuk memindahkan halaman tampilan sesuai dengan diagram yang ada.



7.3.   SISTEM ENGINE
7.3.1 GENERAL
Engine terletak pada bagian terpisah yang tahan api setelah MGB dan  posisi pada cargo bagian atas di sebelah kiri. Engine TURBOMECA ARRIUS 2F adalah engine bertipe free-wheel turbo shaft dengan sentrifugal kompresor tingkat satu, sebuah ruang pembakaran dengan annular reverse flow dan satu turbin gas generator.

Gambar engine Colibri


7.3.2 SISTEM OLI ENGINE

Sistem oli engine dibagi menjadi dua :

-        Sistem external yang terpasang di kedua bagian MGB dan engine. Ini termasuk dua pendingan yang melintas secara pararel dengan oli dan katup termostatik yang melangsungkan (by passes) aliran awal bertemperatur rendah pada sistem pendinginan. Pipa-pipa yang terpasang dibagian engine memiliki kemampuan anti api.

-        Sistem internal tergabung di dalam engine. Ini termasuk tangki, pressure pump, scavenge pump dan filter.

-        Caution light berwarna amber ENG CHIP mengindikasikan adanya partikel-partikel metal di magnetic chip detectors.


7.4    SISTEM FUEL
7.4.1 GENERAL

Sistem fuel terdiri dari 2 tangki yang memiliki saluran pengeluaran berbahan elastomer dan tahan gesek/benturan (crashworthy elastomer), sebuah sistem penyuplaian, perlengkapan pengisian dan sebuah sistem monitor. Penghubungnya didesign anti-crash.
         

7.4.2 TANGKI FUEL

Tangki bagian atas terletak di atas dari cargo compartment dan mengisi tangki bagian bawah dengan cara gavitasi. Tangki bawah terletak di bawah lantai dari cargo compartment. Engine disuplai dari tangki bawah. Kedua tangki dipasang dengan lapisan plat dan transmisi kapasitas fuel.

Pada saat tanki atas dikosongkan, perkiraan indikator pada fuel quantity adalah 145 kg (180 lt – 48 US gal). Berdasarkan dari aliran fuel, nilainya mencapai 120 kg (150 lt – 40 US gal) disebabkan saluran-saluran fuel antara kedua tangki setelah terbang selama 15 menit.

Tangki bawah juga memiliki starting pump, sebuah katup pengeluaran fuel cepat dan tempat penampungan dengan katup pengeluaran endapan fuel. Sebuah perlengkapan lubang angin di sisi kanan dan sebuah saluran pengisian di sisi kiri yang dihubungkan pada tangki atas.


7.4.3 SISTEM PENYUPLAIAN DAN REGULASI FUEL

Fuel dihisap ke atas melewati saringan dengan menggunakan pompa bertekanan tinggi. Aliran fuel diatur dari metering valve berdasarkan tenaga yang dibutuhkan pada mode penerbangan normal. Pada prinsipnya ini untuk mengendalikan Nf sehingga konstan tanpa menghiraukan  tenaga yang dibutuhkan oleh engine, dengan mengontrol Ng : Untuk starting, twist grip membuka katup metering, mengatur suplai fuel yang dibutuhkan untuk menghidupkan Ng sekitar 15% dibawah pengaruh dari  starter generator. Twist grip selanjutnya dilanjutkan bergerak untuk mencapai posisi flight. Selanjutnya fuel dialirkan sampai ke injektor.
 
Sistem aliran fuel Colibri


7.5    SISTEM TRANSMISI
7.5.1 ROTORS

*  Main Rotors (M/R).           Main rotor berbentuk fully articulated dan terdiri dari 3 blades. Arah putarannya searah dengan jarum jam ketika dilihat dari atas dengan kecepatan nominal 406 rpm. Pergerakan blades berupa : Flapping, lead-lag and pitch hinges dihasilkan oleh spherical elastomeric bearing. Setiap blade dihubungkan ke pusat oleh sebuah elastomeric lead-leg damper.

*  Tail Rotor (T/R).                Tail rotor dibungkus (FENESTRON), dan bertempat pada sirip vertikal ; yang terdiri dari 8 blades.
         
Tail rotor blades berputar searah jarum jam ketika dilihat dari sisi kiri pesawat.


7.5.2 TRANSMISI

Sistem transmisi terdiri dari :

-        Engine / MGB coupling,
-        Main Gear Box (MGB),
-        Tail rotor drive shaft,
-        Tail Gear Box (TGB).

*  Engine / MGB Coupling.          Engine /MGB coupling menyalurkan tenaga dari engine ke MGB, yang terdiri dari :

-        Sebuah coupling shaft dengan pinggiran berbentuk segitiga disetiap ujungnya.

-        Dua flexible coupling disetiap ujung dari shaft.

-        Sebuah sistem antifail apabila flexible coupling                          failure.

-        Sebuah fixed housing bolted yang pada satu sisi menuju ke engine dan sisi lainya menempel pada input casing.

*  MGB:

-        Berfungsi menyalurkan tenaga dari engine ke main rotor yang dilengkapi dengan sebuah pengurang kecepatan.

-        Menggerakan penggerak tail rotor.

-        Menggerakan dan men-support hydraulic compact unit, pompa pelumas MGB, rotor brake dan oil cooler fan.

-        Men-support servo control dan penghubung tambahan suspension bar.

Ini termasuk sistem pelumasan itu sendiri, sistem monitor dan akses untuk perawatan.

Pompa pelumasan menghisap oli ke atas dari penampungan MGB melalui saringan/strainer dan oli dikirim melalui saringan/filter. Oli kembali ke penampungan dengan cara gravitasi.
Main Gear Box

 *  Tail Rotor Drive Shaft And TGB.      Tail rotor drive shaft tersusun dari dua shaft, shaft depan yang lebih pendek, dan shaft belakang.      
                  
TGB dipasang dari ujung belakang tail boom dan terdiri dari  modul power dan kontrol yang berada pada satu tempat.
         
TGB dilumasi dengan cara flash-lubricated dan terdiri dari indikator visual kapasitas oli dan sebuah alat chip detector.

Caution light berwarna amber GB CHIP akan menyala pada CWP untuk mengidentifikasi partikel metal.
 
Tail Gear Box

7.7    SISTEM HYDRAULIC
7.7.1 GENERAL

Sistem hidrolik mengurangi beban kerja pilot dengan memberikan bantuan hidrolik untuk menggerakan kontrol dari M/R. Pemasangan nya terdiri dari  dua bagian:

-        Sebuah hydraulic compact unit, didukung dan digerakan oleh MGB dengan cara menghasilkan power hidrolik, tekanan dan flowrate.

-        Sistem pendistribusian yang terdiri dari takanan flexible dan saluran kembali, yang menyupai ke tiga servo kontrol.

*  Normal Operation.

-        Pada saat start-up, tekanan hidrolik adalah kosong: ... HYDR (9).

-        Ketika tekanan di sistem diantara 20 dan 30 bar (290 dan 435 psi): ....... HYDR (9).

-        Ketika [ACCU TST] atau [HYDR] (6) dilepaskan, dan HYD switches (pada collective lever) (7) pada posisi “OFF”, maka electro-valves (4) dan (8) menjadi tidak aktif dan suplai pada servo-controls menjadi normal dengan menggunakan tekanan dari cairan hidrolik.
         
-        Pompa hidrolik (2) beroperasi ketika rotor berputar.

      Regulating valve (1) mengatur tekanan antara 37 dan 40 bar (537 dan 580 psi): ......... HYDR (9)

-        Servo-controls disuplai secara normal.

-        Nitrogen di dalam accumulators (3) dimampatkan dengan menggunakan cairan hidrolik. Tekanan dari nitrogen P1 sama dengan tekanan cairan hidrolik P2 (Detail A). Accumulator (3) sudah siap untuk melepaskan energi nya (mengembangkan gas) apabila terjadi penurunan tekanan.
 
Skema Aliran Hidrolik
         
Hydraulic Compact Unit
7.8    SISTEM ELECTRICAL
7.8.1 GENERAL

Pembangkit dan pendistribusian sistem penyuplai jaringan elektrik menggunakan pengaturan tegangan 28V DC. Jaringan dapat disuplai dari :

-        Starter generator yang terletak di engine accesorry         gear box.

-        Batterai yang terletak di bagasi pada bagian ekor penghubung rangka, cadangannya ada di bagasi kanan.

-        EPU mengisi (bila ada) dari sebelah kanan (400A max)
 
Sistem Elektrik

7.8.2 DESKRIPSI DARI SISTEM ELEKTRIK

Sumber power dihubungkan ke EMB dengan memastikan fungsi-fungsi sebagai berikut :

-        Pengaturan dari starter generator.

-        Jaringan proteksi elektrik terhadap kegagalan sumber power dan pendistribusian.

-        Hubungan sumber power dengan jaringan elektrik.

-        Logika pengoperasian (penyusunan kembali jaringan).

-        Menghubungkan antara pembangkit, sistem distribusi dan penunjukan, kontrol dan sistem monitor.

-        Keseluruhan dapat diuji.


7.8.3 PENDISTRIBUSIAN ELEKTRIK

Sistem distribusi DC terdiri dari :

-        EMB.
-        Sebuah ruang bermuatan panel CB.
-        Sebuah CCBP (Cockpit CB Panel).



7.8.4 PENGEDALIAN DAN PENGAWASAN
                  
* Pengendalian.                   Berikut ini adalah tombol pengendali sistem power DC, semua berlokasi di SCU atau di panel instrument :
                  
-        [EMER SW] (apabila ada)(terkunci)
-        [BAT/EPU]
-        [CRANK]
-        [GENE]
-        [GENE RST]

* Pengawasan.           Berikut ini adalah warning light yang ada pada CWP :

-        Satu warning light merah     :         BATT TEMP
-        Dua amber light           :         GENE  dan  BATT

Halaman penanda pada  tampilan parameter VEMD berupa :

-        DC bus voltage (U/GEN)
-        Generator Current (I/GEN)


7.8.5 OPERASI

* External Power Circuit.             EPU berpasangan dengan primary distribution bus yang berarti jaringan ini saling berhubungan ketika beberapa kondisi terpenuhi :

-        28V DC tersedia pada EPU plug.
-        [EMER SW] di panel instrumen dalam posisi normal (UP).
-        [BATT/EPU] digunakan.

Pada CWP  :       GENE    dan   BATT

Batterai dan Generator diputus dari sistem DC sampai EPU dilepaskan.

* Battery Power Circuit.               Batterai adalah bagian dari primary distribution bus yang berarti terhubung dengan jaringan ketika beberapa kondisi terpenuhi :

-        28V DC power tidak tersedia pada EPU plug.

-        [EMER SW] (apabila ada) pada instrument panel pada posisi normal (UP).

-        [BATT/EPU] dipasang.

Demikian juga di ground, power pesawat hanya dari [BAT/EPU] memungkinkan crew untuk memonitor komunikasi dan merencanakan navigasi, sementara menyimpan power battery.

Tombol [AVIONIC] (apabila ada) secara langsung menyuplai perlengkapan :

-        VOR2 / VHF2
-        Turn and Bank indicator
-        Horizon
-        HSI + gyro compass

Batterai bisa diputus dari sistem DC apabila :

-        Secara otomatis dengan menggunakan EPU 28V power DC.          
-       Secara manual dengan menyeting posisi cut-off (down) pada [EMER SW] (apabila ada) atau tombol [BAT/EPU].

Apabila terjadi emergensi elektrik, setelah menggerakan [EMER SW] (apabila ada) ke posisi cut-off (down), semua power DC dimatikan kecuali beberapa bagian penting yang lansung disuplai oleh batterai, yaitu :

-        Engine
-        Instrumen NR/Nf
-        Emergency lighting (Map lights)

* Generator Circuit.             Generator 150A dipasangkan pada primary distribution bus, yang akan terhubung apabila :
                  
-        Engine bekerja.
-        Power 28V DC tidak tersedia dari EPU plug.
-        [EMER SW] pada posisi normal (UP) (apabila ada).
-        [GENE] diaktifkan.
-        Voltase generator melewati voltase batterai paling sedikit 0.5V.

Generator akan terputus dari sistem DC :

-        Secara manual :

>       Dengan menonaktifkan tombol [GENE].
>       Dengan menyeting [EMER SW] ke posisi cut-off (apabila ada), atau dengan memilih menonaktifkan tombol [BAT/EPU].

-        Secara otomatis :

>       Dengan menggunakan EPU power 28V DC.
>       Apabila muatan kembali dideteksi dari batterai ke generator.
>       Apabila voltase generator melewati 31.5V.
>       Ketika [CRANK], diaktifkan.

Ketika generator diputus dari circuit DC, maka GENE light menyala pada CWP.


7.9    LIGHTING SYSTEM
7.9.1 INTERIOR LIGHTING
                             
*  General.          Lampu/pencahayaan interior dihasilkan oleh:
                            
-        Sebuah spot light yang terlatak di atas panel, untuk         pencahayaan normal pada panel instrumen.

-          Dua buah map light yang berada di atas panel, yang disuplai secara langsung oleh batterai, untuk panel             

instrumen dan konsol lampu emergensi:

-          Lampu integral pada konsol instrumen (termasuk standby compass).

-          Display-display LCD pada VEMD dan indikator NR/Nf.

-          Lampu integral CWP.

-          Sebuah dome light untuk penumpang.

-          Sebuah lampu dalam untuk standby compass.

*  Pengaturan.             Pengecualian untuk map light, lampu dalam dikontrol pada LACU, sebagai berikut:

-          Selektor mode lampu OFF/DAY/NIGHT/NVG        (optional):

>         OFF:         Spot light dan lampu pada konsol instrumen pada posisi mati; lampu display CD dab CWP pencahayaannya sesuai nominal yang di set.

>         DAY:        Spot light dan lampu konsol          instrumen pada posisi hidup; lampu display CD dan CWP pencahayaannya sesuai nominal yang di set.

>   NIGHT:           Spot light dan lampu konsol instrumen pada posisi hidup; lampu display CD dan CWP pencahayaannya redup.

>         NVG:        Spot light dan lampu konsol instrumen pada posisi hidup; lampu display CD dab CWP pencahayaannya redup dengan penyesuaian terhadap penggunaan NVG.
                            
>         Lampu general potentiometer.

Terdapat pada panel instrumen, adalah:

>         Lampu potentiometer NR/Nf

Pencahayaan dari spot light dan lampu konsol instrumen dapat diatur dengan menggunakan lampu general potentiometer.

Setiap map light dipilih dengan cara memutar kepala dari lampu.

Pencahayaan diatur menggunakan sebuah potentiometer yang terletak di dekat lampu.

Dome light penumpang dikontrol oleh switch yang terletak di di depan lampu.

Lampu Standby kompas dikontrol oleh switch yang terletak di kompas.

Pencahayaan pada display LCD di indikator NR/Nf dapat diatur dengan menggunakan lampu potentiometer NR/Nf ketika lampu selektor LACU pada posisi NIGHT.
 
Indikator Nr/Nf dan lampu potentiometer

7.9.2 EXTERIOR LIGHTING
                  
Lampu luar tediri dari position lights, anticollision light dan fixed landing light.

Positon lights dan anticollision light dipilih ON/OFF oleh tombol LACU [POS.LIGHT] atau [POS LT] dan [A.COL LIGHT] atau [A/COL LT]. Landing light dipilih ON/OFF oleh switch yang berada di tuas collective grip.


7.10    CABIN VENTILATION / HEATING AND DEMISTING
7.10.1 AIR GENERATION

Saat terbang, sebagian udara luar didapatkan melalui bagian depan air intake, disalurkan menuju bagian kanan depan pelindung kompartemen melalui ventilation scoop. Udara ini melewati venturi nozzle dimana udara tersebut dicampur dengan udara P2. Udara tersebut kemudian menyuplai sistem pendistribusian melalui lubang pada langi-langit kabin.

Sistem pendistribusian udara pada cabin terdiri dari sebuah saluran yang terpasang di langit-langit kabin dan posisinya pada center line pesawat. Saluran ini dibagi menjadi dua cabang.
Air Generation

Apabila sirkulasi ulang pada sistem pemanas ditingkatkan, produksi udara panas bekerja untuk menutup circuit. Udara tidak lagi diambil dari luar, tetapi diambil dari interior cabin, untuk efektivitas pemanas yang lebih baik (berdasarkan aircrat maintenance manual).


7.10.2  PENGENDALIAN DAN PENGAWASAN

*  Pengendalian Ventilasi.           Ventilasi dikendalikan dengan mengubah louvres:

-          Buka/tutup.
-          Mengatur aliran udara.

*  Pengendalian Heating Dan Demisting.    Pengontrolan temperatur udara hangat dilaksanakan oleh P2. Kenop pengontrol katup pintu berada pada langit-langit kabin.

Louvres (pintu) harus ditutup untuk mengoperasikan demisting.

*  Pengawasan. Crew mendapatkan informasi bahwa katup pintu P2 pada posisi terbuka dengan munculnya peringatan P2 pada layar VEMD baian atas.


7.11    SISTEM PITOT-STATIC

*  General.           Pitot tube membawa tekanan total (Pt) yang dikirimkan pada indikator airspeed. Tube menghubungkan sebuah resistor pemanas yang dioperasikan dengan tombol [PITOT] pada LACU yang mengaktifkan circuti pemanas. Sebuah lampu peringatan warna Amber PITOT pada CWP mengindikasikan bahwa sistem pemanas sedang tidak beroperasi atau mengalami kegagalan.

Dua buah static pressure port membawa static pressure (Ps) yang dikirimkan ke instrumen konvensional Pilot (indikator airspeed, indikator rate-of-climb, altimeter) dan ke VEMD mengkalkulasi hasilnya

Bleed valve digunakan untuk menguras air hasil pengembunan yang bisa terakumulasi di dalam sistem.
Sistem Pitot-static


1 komentar: