Kapten Pnb “Dompak” Hutagalung
HIKMAH DARI WABAH COVID-19
Assalamualaikum wr wb, salam tangguh, sabar serta
ikhlas, kepada seluruh pembaca setia galungs8007.blogspot.com. Sebelum
nya ijinkan saya mengucapkan turut berbela sungkawa terhadap seluruh korban
dari wabah virus Covid-19, dan apresiasi yang setinggi-tinggi nya kepada
pemerintah RI, dan seluruh komponen masyarakat Indonesia yang sedang berjuang
dalam memerangi wabah ini.
Kurang lebih 3 bulan lamanya semenjak nama virus Corona ini
hinggap di telinga kita, sampai dengan sekarang akrab dengan sapaan Covid-19.
Dimulai dari kemunculan pertamanya di wilayah Wuhan-China, sampai akhirnya tiba
di negara kita tercinta ini. Kedatangan nya yang baru dan mendadak, membuat
resah seluruh masyarakat global, wabil khusus saya beserta keluarga, walaupun
banyak juga masyarakat dunia yang awalnya menganggap remeh terhadap virus ini.
Mudah dan cepat nya penyebaran dari virus ini, menambah panik seluruh pihak yang
belum menyiapkan diri denga baik, bahkan selevel negara maju pun luluh lantak
dibuatnya.
Covid-19 menyebar cepat ke seluruh dunia |
Penularan nya memaliu droplet |
Kerja keras pemerintah harus didukung penuh oleh masyarakat |
Pemerintah harus melakukan segala daya dan upaca untuk membendung laju
penyebaran dari Covid-19, semuanya ini merupakan tanggung jawab dari seluruh
warga yang memiliki KTP Indonesia, dengan dipimpin oleh Pemerintah. Jadi tidak
bisa hanya salah satu atau sebagian atau malah tidak sama sekali, karena
Pemerintah pun memiliki keterbatasan yang harus dibantu oleh masyarakatnya agar
tidak terjadi over load. Dari pada sibuk mengoreksi kinerja pemerintah,
lebih baik waktu dan tenaga itu kita gunakan untuk tindakan positif yang nyata,
dan bisa dimulai dari hal yang kecil dari lingkungan diri dan keluarga.
Bersatu melawan penyebaran Covid-19 |
Ayo kita bersatu, saling bahu-membahu untuk bangkit dari kondisi ini. Kita
dapat memulai dengan memproteksi keluarga kita, banyak contoh kiat-kiatnya di medsos dan WA group, tinggal kita nya saja mau mempraktekkan atau tidak. Seperti
hal-hal apa saja yang harus dilakukan sebelum masuk ke dalam rumah, bagaimana
cara membuat cairan disinfektan mandiri dirumah, bagian-bagian mana di rumah
yang harus sering-sering kita bersihkan, dan lain-lain. Setelah selesai
mengamankan lingkungan keluarga kita, barulah kita memperluas gerak maju ke
lingkungan kantor. Hal ini sangat penting untuk dilakukan, karena mustahil
seseorang dapat bekerja dengan optimal apabila masih dibebani tentang
keselamatan keluarganya.
Tentunya dilingkungan kantor ini membutuhkan koordinasi dengan seluruh
anggota dan rekomendasi dari pimpinan atau komandan nya. Kebetulan saya
berdinas di Skadron Udara 7, dengan
dipimpin oleh komandan yang peka dan cepat merespon kondisi ini. Tidak perlu
menunggu lama, Letkol Pnb Luky “Klewang”
segera mengumpulkan perwira-perwira terbaiknya dan memberikan instruksi agar
segera melakukan upaya-uapaya pencegahan terhadap penyebaran Covid-19.
Penyemprotan di Skadron 7 |
Beliaupun menampung ide-ide positif dari seluruh personel skadron dan segera
merealisasikan dengan se-optimal mungkin sesuai dengan kemampuan skadron.
Berikut ini merupakan inovasi-inovasi yang dikerjakan oleh Skadron Udara 7,
antara lain; membangun tenda disinfektan sederhana, membuat cuci tangan fixed
dan portable, menyediakan Hand sanitizer dan
penyemprotan cairan disinfektan ke ruangan-ruangan kantor, bahkan ke
rumah-rumah anggotanya. Karena kami percaya bahwa usaha tidak akan membohongi
hasil, dan kami tidak mau menyesal dikemudian hari karena tidak berupaya secara
optimal.
Ada hal yang menurut saya tidak kalah penting pada kejadian wabah Covid-19,
disamping kisah pilu dengan banyak korban dari wabah ini, namun banyak pula
hikmah yang bisa kita ambil selama bersabar menjalani proses penanggulangan
wabah ini. Terutama yang saya rasakan secara pribadi dalam kehidupan keluarga
saya.
Gejala-gejala awal dari Covid-19 |
Percaya pada kekuatan doa |
Sepanjang malam saya berdoa agar diangkat gejala penyakit saya oleh Allah
Swt. dan memohon perlindungan agar jangan sampai wabah penyakit ini menyerang
anak dan istri, orang tua, mertua, dan seluruh keluarga besar saya. Tidak lupa
pula saya selipkan doa keselamatan untuk seluruh umat Islam di Indonesia dan
seluruh warga Indonesia agar diberikan kekuatan dan ketabahan dalam menghadapi
musibah ini. Disinilah terasa sekali hikmah dari wabah Covid-19 ini sangat
mendekatkan saya kepada sang illahi. Semoga hal ini dapat menjadi momentum bagi
kita untuk instropeksi diri, betapa lemahnya kita masnusia tanpa pertolongan
dari Allah Swt. Tuhan YME. Saya pun berjanji pada diri saya untuk meninggalkan
perbuatan-perbuatan buruk dan kotra produkstif yang pernah saya lakukan selama
ini. Dengan harapan keseluruhan doa kita di dengar dan dikabulkan oleh Allah
Swt. Aamiin.
Selalu cuci tangan sebelum masuk rumah |
Di dalam kondisi was-was ini pun saya merasakan bahwa waktu bersama
keluarga menjadi sangat berharga di setiap detiknya. Setiap bertemu dengan anak
selepas pulang ke rumah, saya pandangi wajahnya, betapa senyumnya yang mungil
dapat menguatkan hati saya. Saya harus kuat, saya harus survive, keluarga saya harus survive,
sehingga muncul tekat yang kuat di hati saya agar berikhtiar dengan maksimal
dalam menghadapi wabah Covid-19 ini. Saya tidak ingin keluarga kecil saya
menjadi korban keteledoran saya dalam bertindak. Oleh karena itu, saya pun
membuat protokol pribadi dalam hal berinteraksi terhadap keluarga saya.
Meja khusus pembersihan di teras rumah |
Setiap datang dari luar rumah, saya selalu mencuci tangan dan kaki terlebih
dahulu dengan air sabun yang sudah saya sediakan di teras rumah saya. Dan
sesuai dengan anjuran yang banyak beredar di medsos, saya pun mengosongkan isi kantong saya jangan sampai ada
kertas-kertas yang terbawa ke dalam rumah. Dompet, HP, jam tangan, kunci motor
dan barang apapun yang melekat di badan, saya kumpulkan di atas meja teras dan
semprot dengan cairan disinfektan buatan sendiri (mudah-mudahan aja isi
campurannya bener). Setelah itu saya langsung menuju gudang untuk melepas dan
mengganti baju serta celana, dan dilanjutkan dengan mandi. Untuk seragam yang
masih akan saya gunakan, saya semprot dengan cairan disinfektan dan jemur di
dalam gudang agar jauh dari keluarga saya. Setelah beres semuanya, barulah saya
berinteraksi dengan keluarga.
Dan sebagai tambahan, setiap 2 kali sehari, saya me-lap gagang pintu,
lemari, handle jendela dan bagian-bagia rumah yang sering atau mungkin disentuh
oleh keluarga saya. Saya Terserah mau dibilang lebay, namun saya hanya konsen
pada kesehatan dan keselamatan keluarga saya.
Intinya adalah kita semua harus mulai menerapkan budaya
hidup bersih agar terhindar dari bahaya penyakit, terutama wabah Covid-19.
Manfaatkan waktu bersama keluarga, karena itu tidak akan terulang kembali. Dan
janga pernah menyerah dalam berupaya dalam menaggulangi wabah ini, dan yakin
bahwa Allah Swt. akan merubah nasib suatu kaum yang berusaha merubah nasib nya
menjadi lebih baik. Berusaha, berdoa dan tawakal.
#bersatulawancovid19
#usahatidakmenipuhasil
#indahnyaberbagi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar