Narator Dynamic Pegasus 2012-2014 |
Pertama kali sy menjadi narator adalah
pada saat panampilan Dynamic Show (saat ini bernama Dynamic Pegasus) dalam
rangka Gebyar Dirgantara di Lanud Halim pada tahun 2011. Dan sampai saat sudah
cukup banyak jam terbang narator sy, baik sebagai Pegasus 7 maupun narator demo
udara dalam rangka HUT TNI dan TNI AU. Dari pengalaman sy tersebut, sy
mengambil kesimpulan bahwa ada beberapa yg harus dipersiapkan sebagai narator
agar dapat menghibur para audience.
Yang pertama, sebagai narator
kita harus menyadari tugas PENTING kita sebagai
penyambung lidah antara penerbang di pesawat dengan penonton yg ada di
bawah, sehingga penonton paham betul apa yg akan/sedang/sudah penerbang/pesawat
laksanakan dihadapan para penonton.
Sebagai preparation, Narasi harus
menggunakan bahasa atau Pemilihan kata-kata yg
umum dan mudah dipahami oleh penonton. Dalam hal ini, seorang narator juga
harus paham kapasitas para penonton ; orang awam kah, para penggiat dunia
penerbangan, tentara, orang asing, dsb. Sehingga pemilihan istilah dunia
penerbangan harus lebih cermat, bila perlu diberikan sedikit penjelasan.
Sebagai contoh : “sebagai Flight Leader atau pemimpin
penerbangan.” “BDA, Battle Damage Assesment”. Untuk singkatan diusahakan agar dibaca kepanjangannya, sehingga penonton tidak gagal paham. Atau bila perlu dihindari, agar
penonton tidak bingung.
Bahan-bahan narasi. Ada
hal-hal spesifik yg harus ada dalam narasi. Yang paling utama adalah
manuver-manuver dari pesawat yang akan tampil ; akan datang dari arah mana,
bentuk formasinya apa, nama flight nya, nama manuver nya, gerakannya ngapain
aja, dsb. Dan narasi yg lainnya adalah berupa informasi-informasi tambahan
mengenai ; karakteristik pesawat, profil penerbang, pengalaman operasi
penerbangan, sejarah Skadron, dsb. Akan lebih bagus bila sebagian besar dari
bahan yg akan dibacakan dihafal oleh narator, paling tidak poin-poin penting
nya, agar mengurangi kegiatan membaca narasi. Narator pun dapat menambahkan gestur tubuh yang disesuaikan dengan manuver pesawat, seperti menunjuk arah datang nya pesawat, sehingga penonton dapat segera melihat pesawat tersebut. Hal ini akan meningkatkan
kepercayaan diri dari narator dan membuat lebih menarik penampilan Narator tersebut.
Pengalaman sy ber narator di HUT TNI
2012, dimana Inspektur Upacara saat ini adalah bapak Presiden RI, bahkan dari
pihak Paspampres ikut mengoreksi narasi sy agar menghindari kata-kata yg
bermakna negatif seperti : manuver berbahaya, manuver ekstrim, dsb. Agar tidak
menimbulkan keresahan. Akhirnya sy ganti narasi tersebut menjadi : manuver spektakuler,
manuver luar biasa, dsb. Dan juga untuk narasi mengajak bertepuk tangan, contoh : “berikan tepuk tangan yang meriah kepada.......”, dibatasi maksimal 3x yaitu ; diawal, tengah dan akhir narasi. Alasan nya karena tidak sopan apabila sering meminta bapak presiden bertepuk tangan, apabila penampilannya bagus biarlah beliau yang berinisiatif untuk bertepuk tangan.
Artikulasi atau pelafalan yg
jelas. Mengapa sy beri penekanan disini, karena berdasarkan pengalaman, pada
hari pelaksanaan, BIASA nya pembacaan narasi menjadi lebih cepat. Bisa jadi
karena stres atau pressure saat tampil ataupun karena terlalu bersemangat.
Pencegahannya adalah dengan melaksanakan latihan yg cukup dan menggunakan
timing (akan sy jelaskan lebih lanjut). Perlu diingat prinsip sebagai Narator, lebih baik sedikit narasi yang terbaca namun tersampaikan dengan jelas, dari pada narasi panjang namun tidak jelas karena membaca nya terlalu cepat. Oleh karena itu, dengan waktu yang terbatas, isi narasi harus berkualitas dan dapat mewakili seluruh penampilan.
Yang tidak kalah penting adalah, Intonasi Suara. Karena hal ini lah
bentuk penjiwaan narator terhadap narasinya. Naik turun nya intonasi suara
dapat memancing emosi penonton, sehingga penonton terhanyut dalam menyaksikan
manuver-manuver pesawat disertai dengan suara narator. Bisa dibilang, lebih
terasa greget nya. Biasa nya masing-masing Narator punya ciri khas/style tersendiri dan warna suara nya juga berbeda-beda. Yang perlu diingat adalah saat nada-nada tinggi, jangan sampai memaksakan suara, karena dikhawatirkan akan melengking, atau “gak nyampe suaranya bro”.
Artikulasi dan intonasi ini juga sangat tergantung dari kualitas sound system yang digunakan. Pastikan pada saat gladi dicek betul kondisinya, seberapa besar volume nya, jangan sampai kalah dengan suara lagu/sound track yang ada, sehingga penonton dapat mendengar jelas apa yang Narator sampaikan.
Mengetahui Timing dari manuver yg satu ke manuver yg lainnya. Hal ini penting,
karena narator harus tahu seberapa lama
dy berbicara, sehingga bisa disiapkan seberapa banyak bahan narasi nya. Timing
ini bisa didapatkan pada saat pelaksanaan latihan atau gladi sebelumnya. Namun alangkah baiknya tetap disiapkan narasi cadangan mengantisipasi bila terjadi kemunduran waktu, sehingga si Narator tidak kehabisan bahan narasi. Apabila terjadi percepatan waktu, cukup kita potong narasi nya saja (tidak dibacakan seluruhnya), lanjut ke narasi selanjutnya.
Teknik ber narator. Ini
merupakan perpaduan seluruh komponen yg sudah sy jelaskan sebelumnya ; artikulasi, intonasi, penguasaan Timing
yg nanti nya akan menentukan sukses tidak nya ber narator. Untuk momentum
membaca narasi, sy memisahkan menjadi 3 bagian besar ; sebelum pesawat passing,
setelah pesawat passing dan proses transisi.
a. Sebelum
passing. Sampaikan akan datang dari
arah mana, berapa pesawat, bentuk
formasinya, dan mau bermanuver apa.
Contoh ; “Akan datang dari arah
kanan podium, 4 pesawat Colibri dengan
bentuk box formation akan melintas
dihadapan hadirin sekalian dengan ketinggian 300ft, dsb. (Narator dapat menambahkan dengan gestur menunjuk ke arah datang nya pesawat).
b. Setelah passing. Sampaikan hal yg belum sepat disampaikan
saat sebelum passing namun masih relevan. Berikan tambahan informasi mengenai
manuver yg baru saja lewat, mungkin ada maksud khusus dari manuver terebut,
dsb.
Contoh ; “Baru saja melintas
dihadapan hadirin sekalian, 4 pesawat Colibri dengan bentuk box formation,
manuver yg baru saja dilaksanakan merupakan suatu bentuk kekompakan dari seluruh member …….., dsb.”
c. Proses transisi. Untuk demo udara fly past, proses ini hampir
tidak pernah terjadi selama tiap flight menepati TOT (Time Over Target) nya
masing-masing-masing-masing, normal nya 30 detik jarak per flight nya. Proses
ini khusus bagi manuver tim aerobatic, dimana kadang terjadi kekosongan
penampilan pesawat di depan para hadirin, dikarenakan peralihan dari manuver
satu ke lainnya. Terutama di awal manuver, sebelum tim aerobatic tersebut
memisahkan elementer nya (syincro).
Disini Timing sangat diperlukan, agar
narasi yg disampaikan tidak terputus ataupun terlalu sedikit. Di proses inilah
dapat disampaikan informasi-informasi tambahan mengenai penampilan demo udara
yg akan/telah dilaksanakan, karakteristik pesawat, profil penerbang/satuan, prestasi tim, narasi-narasi pemanis, dsb.
Contoh 1 : “Selanjutnya, pesawat akan berbelok ke kanan dan mengambil ancang-ancang, persiapan manuver yang ke dua.”
Contoh 2 : “Pesawat EC-120B Colibri merupakan pesawat pabrikan Airbus Helikopter, yang mampu terbang sampai dengan ketinggian 20.000ft, dengan kemampuan jelajah 3 jam, dapat menempuh jarak sejauh 300 Nm, dsb.”
Contoh 3 : “Bertindak sebagai Narator atau Pegasus 7, Lettu Pnb Galung Call sign DOMPAK, yang merupakan alumnus AAU tahun 2008”
Contoh 4 : “Hadirin yang berbahagia, siapkan kamera terbaik anda untuk mengabadikan momen istimewa ini bersama Dynamic Pegasus,”
Contoh 2 : “Pesawat EC-120B Colibri merupakan pesawat pabrikan Airbus Helikopter, yang mampu terbang sampai dengan ketinggian 20.000ft, dengan kemampuan jelajah 3 jam, dapat menempuh jarak sejauh 300 Nm, dsb.”
Contoh 3 : “Bertindak sebagai Narator atau Pegasus 7, Lettu Pnb Galung Call sign DOMPAK, yang merupakan alumnus AAU tahun 2008”
Contoh 4 : “Hadirin yang berbahagia, siapkan kamera terbaik anda untuk mengabadikan momen istimewa ini bersama Dynamic Pegasus,”
Nah..., demikianlah sekelumit
pengalaman sy sebagai narator demo udara dan aerobatik tim di beberapa even TNI dan airshow. Semoga
bermanfaat, selamat mencoba, dan selamat ber narator ria, salam para penjual suara.
Nantikan edisi Narator berikut nya..., ;-)
Lettu Pnb Galung.
Nantikan edisi Narator berikut nya..., ;-)
Lettu Pnb Galung.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar