Upacara Peringatan Detik-Detik Proklamasi Indonesia
Dari Kaca Mata Seorang Narator Udara
Mayor
Pnb “Dompak” Hutagalung
Suasana HUT di Wisma Atlet, terimakasih Nakes Indonesia
Back Ground.
Tepat
tanggal 11 Agustus siang saat saya sedang menemani keluarga berbelanja di
daerah Purwakarta, tiba-tiba saya mendapat telepon dari Kalambangja Koopsau 1
Kolonel Pnb Dwi Pantinovan, yang menginfokan bahwa tenaga saya diperlukan
sebagai narator flypast pesawat TNI AU dalam upacara Peringatan
Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada HUT RI ke-76 di Istana Negara-Jakarta.
“Galung
kamu jangan berangkat dulu ke Iswahjudi yah, saya tunggu besok di Jakarta,
nanti saya akan ijin ke komandan skadron mu”, ujar Kolonel Novan melalui
saluran telpon. “Siap laksanakan bang”, jawab saya singkat.
Kalo
boleh jujur, pada tanggal 12 Agustus sebenarnya saya di set untuk melaksanakan
tugas standby Search and Rescue (SAR), dimana saya akan melaksanakan ferry
flight mengunakan helikopter EC-120B Colibri dari lanud Suryadarma yang
merupakan home base dari Skadron Udara 7 dimana saya berdinas menuju
lanud Iswahjudi-Madiun. Namun dengan adanya perintah dadakan dari komando atas,
maka saya harus merubah perencanaan dengan berkoordinasi dengan Komandan
Skadron.
Preparation, 12 Agustus 2021.
Pagi
hari setelah terbang di periode 1, berbegas saya kembali ke rumah untuk
berganti seragam coverall terbang saja menjadi PDL loreng TNI.
Perlengkapan sudah saya siapkan seluruhnya semenjak malam hari, mulai dari
perlengkapan pribadi sampai dengan seragam hari-H, yaitu Pakaian Dinas Upacara
(PDU) - 1.
Saya
berangkat ke ibu kota menggunakan kendaraan pribadi milik Letda Pnb Gilang yang
sengaja saya libatkan partisipasinya, selain sebagai asisten narator melainkan
juga sekaligus kaderisasi narator udara di lingkungan TNI AU. Sesuai kata
pepatah, “Pemimpin yang baik adalah pemimpin yang dapat mempersiapkan pemimpin
selanjutnya”. Saya hal ini sama hal nya seperti Narator Udara, proses
regenerasi harus tetap terlaksana.
Sesampainya
di lanud Halim PK., kami langsung menuju ke RS. TNI AU Esnawan guna melaksanakan
tes PCR. Karena salah satu syarat agar bisa masuk ke Istana Negara adalah
dengan menunjukan hasil tes PCR negatif. Jadi, dapat dibayangkan setiap harinya
kami melaksanakan tes PCR guna memenuhi persyaratan tersebut.
Tim Flypast TNI AU di Pimpin oleh Asops Koopsau1
Gladi
Kotor-1, 13 Agustus 2021.
Merupakan
hari pertama bagi kami merapat ke Istana. Kita sebut saja sebagai Tim Flypast
TNI AU yang dipimpin langsung oleh Asops Koopsau1 Kolonel Pnb Radar, beserta flight
director Danwing 6 Kolonel Pnb Jajang, beserta staf pendukung lainnya
yaitu:
> Asisten flight director-1, Letkol Pnb
Bambang Aprianto
> Asisten flight director-2, Lettu Nav
Sadewa
> LO-1 Istana, Mayor Nav Didik Purbo
> LO-2 Istana, Mayor Pnb Yusuf Atmaraga
> Narator Udara, Mayor Pnb DJP. Hutagalung
> Asisten Narator, Letda Pnb Gilang Bella
Kami
berkumpul di Pasar Mini lanud Halim dan berangkat bersama-sama pada pukul 06.00
WIB dengan menuju Monas terlebih dahulu, dimana sudah tergelar VCP mobile
oleh Satkomlek Koopsau1 yang dipimpin oleh Letkol Lek Jajang. Tim Flypast
melaksanakan video conference (v-con) dalam rangka briefing pagi
dengan seluruh stick holder terkait, terutama dengan Dirgantara Flight
dan Nusantara Flight.
Perlu
pembaca ketahui bahwa prosesi briefing pagi ini merupakan syarat wajib
bagi penerbangan di TNI AU sebelum memulai penugasan disetiap harinya. Briefing
pagi ini merupakan salah satu safety barrier yang dilaksanakan oleh TNI
AU dalam rangka menjamin keselamatan dan kesuksesan misi.
Ada
cerita menarik pada saat proses v-con sedang berlangsung, saya melihat Mayor
Yusuf salah seorang LO Istana sedang mencermati time table upacara yang
sudah dia persiapkan dari malam hari, di time table itu pulalah terdapat
Time Over Target (TOT) dari Dirgantara Flight dan Nusantara Flight
berdasarkan asumsi waktu upacara tahun lalu.
Saya
pun spontan bertanya, “ini udah bener kan Cup?, berapa nanti TOT flypast
Falcon sama heli nya?
“Ini
masih inisial Lung, pake referensi tahun lalu, justru di gladi kotor ini lah
mau kita pastikan timing-timingnya,” jawab Yusuf.
“Kenapa
gak lo xcx aja ke MC Wara? Istri nya Pinan tuh jadi MC-nya”, timpal saya.
“Aah
yah bener lo Lung, ok deh gue coba hubungi”, jawab nya.
Tidak lama kami pun mendapat file Tata Upacara (Taup) Upacara Peringatan Detik-Detik Proklamasi yang akan digunakan pada gladi kotor ini. Ternyata sudah ada alokasi waktu untuk flypast pesawat TNI AU, sayang nya terdapat perbedaan waktu yang cukup signifikan antara TOT di timbe table milik LO dengan TOT yang ada di Taup. Syukurnya kami mendapat datanya di pagi hari sehingga masih ada waktu untuk melakukan penyesuaian. Dengan segera LO menyampaikan kondisi tersebut kepada flight director, dan diputuskan bahwa TOT flypast mengikuti waktu yang ada pada Taup.
Disela-sela kegiatan gladi kotor |
Selesai kegiatan v-con, LO istana beserta Narator dipimpin oleh Asosp Koops1 berjalan kaki menuju Istana Negara yang lokasi berada di seberang VCP mobile, dengan didampingi oleh seorang staf Setmilpres. LO Istana ini bertugas sebagai duty VCP yang memantau secara langsung waktu kegiatan upacara yang sedang dilaksanakan di dalam istana dan meneruskannya kepada flight director yang berada di dalam VCP mobile. Dan di dalam VCP mobile ini lah flight director mengatur dan mengkoordinasikan penerbangan dari Dirgantara Flight dan Nusantara Flight selama berada di wilayah udara Istana Negara saat melaksanakan flypast.
Pada
gladi kotor ini, LO dan Narator segera mempelajari situasi dan kondisi di podium
tempat MC membaca susunan acara yang berada tidak jauh di kiri dari Insperktur
Upacara (Irup). MC yang terlibat diawaki oleh para Wanita TNI (Koad, Koal dan
Wara), yang kendalinya berada pada Perwira Upacara (Paup) beserta jajarannya.
Pentahapan upacara yang dilaksanakan dicatat menit per detik nya, sehingga LO
mendapatkan data aktual yang akan digunakan sebagai acuan TOT flypast
dari pesawat TNI AU.
Pelaksanaan
flypast Dirgantara Flight TOT nya masih terlalu maju, sehingga
pesawat lewat saat Komandan Paskibraka sedang laporan kepada Irup dan walhasil
saya sebagai narator tidak sempat membacakan narasi yang sudah disiapkan. Namun
dengan data yang didapat hari ini, tim flypast sudah mendapatkan
gambaran secara utuh rangkaian kegiatan upacara. Data tersebut lah yang akan
menjadi dasar TOT untuk flypast esok hari.
Gladi
Kotor-2, 14 Agustus 2021.
Berbekal pengalaman di gladi kotor-1, tim flypast telah menyusun time table dengan inisial TOT flypast Dirgantara Flight pukul 10.33.00 dan Nusantara Flight 10.38.00 WIB. Saya pun sudah siap dengan narasi saya yang kemarin belum sempat saya bacakan. Flight director bersiap melaksanakan v-con di dalam VCP mobile yang bentuknya seperti container baja yang dilengkapi banyak antenna dan kabel-kabel sebagai penunjang komunikasi ground to air kepada pesawat-pesawat yang akan melaksanakan flypast. Unik nya container ini bisa naik ke atas cukup tinggi berkat teknologi sistem hydraulic, hal ini bertujuan untuk memperkuat sinyal pada sistem komunikasi.
Rombongan LO dan Narator yang dipimpin oleh Asops Koops1 kembali berjalan ke Istana setelah selesai pelaksanaan v-con. Sesampainya di salah satu gerbang Istana tempat kami kemarin masuk terjadi sedikit kendala, dimana gladi kotor penurunan bendera sedang dilaksanakan, sehingga kami tidak diperkenankan lewat oleh Paspampres dengan alasan bahwa lokasi sudah di clear kan dan kawatir akan tertangkap kamera. Akhirnya kami pun harus menempuh jalan agak sedikit memutar menuju podium MC tempat kami kemarin berlatih. Namun hal ini membawa cerita tersendiri, karena jalan memutar ini membuat kami dapat melihat sisi istana yang lebih dalam yang baru pertama kali juga saya meilihat nya. Terlihat taman-taman yang sangat terawat, petugas kebunnya pun cukup banyak dan ada berbagai jenis pohon yang ditanam di dalam nya. Aroma harum dan segar tercium sampai menembus masker double yang kami gunakan.
Yang
menarik dari Upacara Peringatan Detik-Detik Proklamasi adalah momentum
peringatan nya berupa ledakan-ledakan tepat pada pukul 10.00 WIB, dari meriam
milik Angkatan Darat sejumlah 17 kali ledakan selama 1 menit sesuai dengan
tanggal kemerdekaan Indonesia.
Alhamdulillah
gladi kotor-2 dapat berjalan dengan baik, khusus nya pada pelaksanaan flypast
pun perubahan TOT hanya mundur 1 menit dan seluruh pesawat dapat melaksanakan
manuver nya dengan baik dan tepat waktu. Sebagai Narator, kami juga dapat
membacakan narasi dengan cukup baik, hanya sedikit koreksi pada narasi Giant
Flag yang dinilai terlalu panjang sehingga saat pesawat menghilang dari
pandangan Irup narasi belum selesai dibacakan. Selesai kegiatan di istana, kami
kembali berkumpul di sekitaran VCP mobile sebelum akhirnya kembali ke
Lanud Halim untuk melaksanakan debrief di gedung serba guna milik
Skadron Udara 31.
Ada
sedikit cerita menarik, pada sore hari pasca debrief kami pun kembali ke mes
Hery Setyawan untuk melepas lelah sejenak. Tidak lama, Asops Koops1 menelpon
saya, dan menyampaikan sedikit masukkan tentang teknik membaca narasi saya agar
sedikit disesuaikan gaya nya.
“Lung,
barusan Panglima (Pangkoopsau1 yang dimaksud) menghubungi saya, beliau meminta
agar saat kamu membaca narasi jangan terlalu meliuk-liuk nadanya, jangan
samakan seperti saat kamu menjadi Narator Jupiter Aerobatik Team, kamu pasti
lebih paham lah yah”, ujar beliau melalui jaringan telpon.
“Siap saya
paham maksudnya Asops, akan saya turunkan sedikit ritme membaca saya, agar
lebih seperti menyampaikan informasi kepada para audience. Siap akan
kami latihkan dan laporkan kembali”. Jawab saya menjelaskan.
Bagi
yang sudah malang melintang di dunia per-naratoran pasti sudah sangat paham bagaimana kita harus
memiliki beberapa macam gaya membaca yang disesuaikan dengan even, audience
dan arahan pimpinan, serta sponsor pastinya.
Bersama dengan peluncur Barata AAU 2008
Gladi Bersih,
15 Agustus 2021.
Bercermin
dari koreksi pada gladi kemarin, kami pun menyempurnakan narasi kami untuk
pelaksanaan gladi bersih ini. Khusus hari ini kami menggunakan seragam
coverall, “agar lebih terlihat air crew nya”, himbau Asops Koops1.
Sedangkan seluruh peserta upacara lainnya sudah mengenakan seragam asli yang
akan mereka gunakan pada hari-H.
Pada
hari ini juga dilaksanakan pengambilan gambar dari udara dengan menggunakan
helikopter Dauphin milik Satuan Udara Pencarian dan Pertolongan (Satud PP),
dengan berkerja sama antara Dinas Penerangan AU (Dispenau) dan pihak TV swasta
Sea Today. Nampak sepanjang rangkaian gladi upacara, helikopter Dauphin sibuk
berputar-putar disekeliling wilayah istana untuk mengabadikan gambar
sebanyak-banyaknya, karena pada hari-H sudah tidak diperbolehkan lagi ada liputan melalui udara dengan alasan
faktor keamanan bapak RI1.
Alhamdulillah
kembali gladi bersih berlangsung lebih baik dari gladi-gladi sebelumnya. Yang
masih menjadi teka-teki adalah durasi pembacaan doa yang masih berubah-ubah,
kendalanya adalah ritme pembaca yang memerankan bapak Menteri Agama terlalu
cepat, dan naskah doa yang terlalu banyak. Sampai akhirnya durasi doa di fixed-kan
menjadi 4 menit, sehingga naskah doanya harus dikurangi.
Pada
gladi bersih ini, bapak Jokowi berkenan mengawasi secara langsung prosesi
upacara mulai dari awal sampai dengan selesai. Beliau sengaja hadir guna memastikan
tidak muncul kesan keramaian dari peserta dan petugas upacara. Dan benar saja,
pada sore hari nya beliau meminta agar pasukan upacara dikurangi lagi, beserta
manuver dari pasukan Paskibraka agar dirubah sehingga tidak tampak berkerumun
saat fase laporan komandan Paskibraka. Termasuk kami yang berada di podium MC
pun ikut terdampak, sehingga LO yang semula boleh berada di atas podium digeser
menjadi hanya di tangga sampingnya podium. Dan kami sebagai Narator pun harus
bergantian berada di podium nya.
Yang jadi menjadi tantangan adalah, koreksi dari bapak presiden tersebut kami terima infonya pada malam hari, sehingga hari esok yang harus nya menjadi hari tenang, malah digunakan untuk gladi kembali.
Garuda Flight dengan Arrow Formation |
Gladi Pemantapan,
16 Agustus 2021.
Dengan
sedikit terdadak dan menyimpan tanda tanya, kami pun berangkat kembali
pagi-pagi ke Istana. Yang menjadi pertanyaan kami adalah, seberapa besar TOT flypast
berubah akibat koreksi yang diberikan orang no 1 di Indonesia kemarin. Sampai
akhirnya, hari ini yang se-yogya nya diperlakukan sebagai hari tenang atau
istirahat hingga dimanfaatkan menjadi gladi pemantapan.
Karena
masih adanya penyesuaikan dibeberapa tahap, akhirnya gladi pemantapan tidak
dapat dimulai sesuai dengan gladi-gladi sebelumnya. Gladi pun mundur hingga
satu jam, sehingga kami harus menggunakan waktu asumsi, agar tetap bisa
mendapatkan alokasi waktu yang sebenarnya. Setelah dihitung dengan seksama oleh
LO, akhirnya diputuskan bahwa TOT flypast maju 1 menit menjadi 10.32.00
dan 10.37.00 WIB.
Hari -
H, 17 Agustus 2021.
Jujur
ada sedikit kecemasan di hati saya, dikarenakan adanya dinamika upacara yang
dilatihkan pada gladi pemantapan. Apalagi menurut hemat saya pada gladi bersih
sudah terlaksana dengan sangat baik, namun dilalanya mendapat beberapa
perubahan yang cukup signifikan khususnya pada manuver Paskibraka. Jadi saya
hanya bisa berdoa dan berharap agar pelaksanaan upacara pada hari-H ini dapat
berjalan dengan baik, sesuai yang sudah dilatihkan dengan keras oleh para
petugas upacara dan telah memakan waktu yang tidak sebentar juga. Apalagi
peringatan detik-detik proklamasi ini akan disiarkan secara langsung ke seluruh
Indonesia melalui TV swasta nasional maupun media online.
TOT flypast
mundur 1 menit karena ada kegiatan yang tidak diprediksi oleh Perwira Upacara,
yaitu durasi pembacaan Pembukaan UUD 1945 oleh Ibu Puan selaku ketua DPR yang
melebihi waktu asumsi, dan yang cukup signifikan adalah pada saat akan
mengheningkan cipta bapak Jokowi membacakan narasi singkat kepada seluruh
peserta upacara agar turut mendoakan arwah para pahlawan dan kebangkitan negara
Republik Indonesia. Namun berkat rahmat Allah YME dan didorong oleh keinginan
luhur , alhamdulillah pada akhirnya seluruh rangkaian upacara dapat berjalan
dengan baik dan lancar.
Narator Udara bersama Komandan Upacara |
Komandan Upacara yang ditugaskan adalah Kolonel Pnb Putu yang merupakan penerbang dari Skadron Udara 7 sama seperti Narator. Flypast Dirgantara Flight dan Nusantara Flight juga berlangsung sesuai dengan alokasi TOT yang terakhir, dan manuver pesawat juga sangat baik melintas di depan bapak RI1 yang bertindak sebagai Irup beserta tamu undangan lainnya. Tidak lupa penampilan Narator yang memukai, walaupun yang terdengar hanya suara nya saja. hehe…
Selesai
kegiatan, kami pun kembali ke Lanud Halim untuk melaksanakan debrief,
dan bapak Kepala Staf Angkatan Udara (Kasau) pun memberikan apresiasi secara
langsung kepada seluruh penerbang dan petugas yang terlibat pada kegiatan
upacara ini. Namun tugas belumlah selesai pada hari ini, karena masih ada tahap
pengakhiran, yaitu pesawat-pesawat yang terlibat kembali ke home base
nya masing-masing. Termasuk juga kami Narator, tugas barulah selesai apabila
sudah sampai kembali di lanud Suryadarma, Kalijati-Subang.
Jaya
selalu TNI AU dengan Narator Udara nya,
Indonesia
Tangguh – Indonesia Tumbuh….
Selesai.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar