Jumat, 16 Oktober 2015

DERITA ASAP SUMATERA

Palembang, Jambi, Pekanbaru. 16 Oktober 2015.

         


              Bencana asap di sebagi an besar wilayah pulau Sumatera kembali terulang. Tidak bosan-bosan nya kita dengar di telinga kita mengenai pembakaran hutan dan lahan (kathutla) yang terjadi di wilayah tersebut. Yang lebih miris lagi, musibah ini setiap tahun  nya semakin bertambah parah, bair kerugian yang di alami oleh warga maupun pemerintah. Dari segi kesehatan, pencemaran udara yang diakibatkan oleh asap ini sudah mencapai level berbahaya, dan sudah tidak terhitung lagi warga yang mengalami gejala infeksi saluran pernafasan akut (ispa). Dana yang digelontorkan pemerintah untuk menanggulangi bencana ini pun sudah mencapai tarusan miliar rupiah, dan herannya lagi setiap tahunnya penggunaan dana tersebut semakin bertambah.

           Seharus nya Indosia dapat berkaca dari pengalaman-pengalaman sebelumnya, bukan malah terjerumus pada kondisi yang semakin parah ini. Dari segi bidang penerbangan hal ini sangat lah mengganggu dan membahayakan. Visibility yang rendah mengakibatkan banyak bandara-bandara yang mengurangi jam kerja nya bahkan sampai menutup sementara sampai kondisi cuaca membaik. Contoh nya seperti di bandara Jambi yang sudah 2 bulan ini tidak beroperasional.



          Saya sebagai pilot helikopter sangat tergantung terhadap visibility, baik horizontal maupun vertikal. Dengan kondisi saat ini sangat membatasi saya daalm pelaksanaan tugas. Disamping harus terus dapat melihat ground pada saat sedang terbang, hal ini menyebabkan saya harus terbang diketinggian 500 feet kebawah, untuk menignhadi masuk ke kumpulan asap. Dengan ketinggan tersebut saya harus sangat waspada terhadap antena atau BTS dan high tention yang menghadap di rute penerbangan saya.

          Semoga pemerintah dapat segera menindak tegas para pelaku pembakaran baik perorangan maupun perusahaan, dan kedepannya dapat mencegah bencana tersebut terulang kembali di tahun-tahun berikutnya.


English :
          Smokes attack my air country, specially at Palembang, Jambi and Pekanbaru. Right now is difficult to get a fresh air, because the smokes almost full fill air around those. Rate of air condition from this pollution was dangerous, and not a little people had contaminated and be come sick. The often case was Ispa. Unfortunately this disaster year by year be come worst. I don't know why our government always failed to fixed that, even thought we knew that cause.

         Every day, people who go to hospital be come higher, and this very molest daily activity. If you want to go some where, you must wear masker for reducing smokes which enter your body when you breath. You can't take longer time when do activity out side, and that bad news for people who like sports, you can't do anything right now. Just stay at home or in the office, hope the smokes would gone, but that never happen until now.

         For me whom do activity in the air, this smoke very disadvantages for me. I can't flight until the visibility above 1600 feet for horizontal and 1000 feet for vertical. And for helicopter pilot who always need to contact ground when they are fly, so we must fly behind the smokes and that mean the altitude just 300 - 500 feet. At this condition, me must aware for the Antenna and high tension which can't block our flight route. And for the unpressurise cabin, the smokes can enter inside your cabin, so make sure you bring the oxygen portable, because if you take a long time when fly at smokes condition, it will take your consciousness slowly. You must bring your copilot, so you can handle the control by turns. Please check our endurance at flight and keep safety flying.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar